http://www.sinarharapan.co.id/cetak-sinar/berita/read/golkar-siap-tarik-menteri/
Kamis, 04 Pebruari 2010 13:18 Golkar Siap Tarik Menteri OLEH: WISHNUGROHO AKBAR/ WEB WAROUW Jakarta - Partai Golkar menyatakan siap menghadapi segala risiko dari sikap kritis partai dalam proses penyelidikan skandal Bank Century. Bahkan, partai berlambang pohon beringin itu mengaku siap melepaskan posisi menteri-menteri mereka dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Demikian pernyataan Anggota Pansus Bank Century dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/2). Pernyataan Agun tersebut sekaligus merespons pernyataan bernada mengancam yang dilontarkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Amir Syamsudin dan Wakil Ketua Umum Achmad Mubarok ke sejumlah media, pada Rabu (3/2). Saat itu keduanya menyatakan kecewa atas komitmen mitra koalisi dalam mendukung stabilitas pemerintahan Yudhoyono. Keduanya juga mengaku akan menyarankan kepada Presiden Yudhoyono untuk melakukan perombakan kabinet. Agun menilai pernyataan dua petinggi Partai Demokrat sebagai bentuk tekanan sekaligus upaya membungkam sikap kritis mitra koalisi dalam menangani kasus Bank Century. Namun, kata Agun, Golkar tidak akan gentar dan tetap berkomitmen membongkar dugaan skandal Bank Century sampai tuntas. "Jangan pakai gaya tekan-menekan. Karena kalau seperti itu, kami bisa totalitas menarik menteri," kata Agun. Menurutnya, komitmen koalisi Golkar dan Partai Demokrat seharusnya ditempatkan dalam ruang yang proporsional. Artinya, sikap kritis Fraksi Partai Golkar dalam Pansus Bank Century harus dilihat sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan parlemen terhadap pemerintah. Agun menyatakan, Partai Golkar tetap akan mendukung sejauh pemerintah tidak melakukan penyimpangan dan pelanggaran terhadap undang-undang (UU). Namun, dalam kasus Bank Century, dia menegaskan, Partai Golkar tidak bisa menutup mata terhadap pelanggaran-pelanggaran yang sudah terendus jelas oleh Pansus dan masyarakat. "Kita berikan dukungan secara kritis dan objektif. Yang salah, ya harus diluruskan. Dalam kasus Bank Century kita tidak bisa membiarkan begitu saja," ujarnya. Dengar Rekaman Pansus Angket Century, Kamis (4/2) hari ini, mendengarkan rekaman rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada tanggal 13 November 2008, dan rekaman rapat BI dengan KSSK yang dilakukan secara maraton dari tanggal 20 hingga 21 November 2008. Hal ini untuk mendapatkan kepastian siapa yang paling dominan mengambil keputusan dalam rapat tersebut. "Rekaman yang berdurasi sembilan puluh menit ini bertujuan untuk mengecek silang berbagai macam informasi yang sudah dikumpulkan tentang rapat-rapat tersebut, dan memastikan siapa yang paling berperan dalam pengambilan-pengembilan keputusan dalam rapat KSSK tersebut," kata Ketua Pansus Idrus Marham kepada SH, Kamis. Secara terpisah Wakil Ketua Pansus Gayus Lumbuun menjelaskan, Pansus akan memastikan petunjuk yang sudah didapat, terutama siapa yang paling dominan dalam pengambilan keputusan memberikan dana talangan kepada Bank Century. "Lewat transkrip yang kami terima, bisa dilihat perbedaan-perbedaan yang sangat kuat di antara peserta rapat. Boediono sangat dominan pada akhir rapat untuk mengambil keputusan memberikan dana talangan. Ini harus kita dengar langsung dari rekaman yang akan diputar hari ini," ujar Gayus. Dia menjelaskan, setelah rapat-rapat tersebut salah satu peserta rapat, Ibu Fajriah, jatuh sakit sampai sekarang. Sementara itu, Direktur Pengawasan Zaenal Abidin dimutasi sebulan setelah rapat. "Padahal, dari informasi yang kami dapat dalam Pansus, kami mengetahui kedua orang ini sangat menentang keputusan pemberian dana talangan tersebut," ujarnya. Dengan mendengar rekaman itu, katanya, kita bisa menangkap situasi rapat-rapat yang berlangsung. Ia menambahkan, Pansus akan mendengar rekaman dari RDG tanggal 13 dan tanggal 20, dan rapat KSSK tanggal 20-21. Setelah itu, Pansus akan melakukan konsultasi dengan KPK pada Kamis (4/2) ini. Anggota Pansus Misbakhun yang berasal dari Fraksi PKS di DPR RI, di Jakarta seusai diskusi bertajuk "Jelang jilid 1 Pansus Century Mengecewakan atau Memuaskan", Rabu (3/2), mengatakan, dalam waktu yang tersisa Pansus DPR juga akan memanggil pihak-pihak terkait untuk mengetahui arus uang, yakni lima lembaga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengetahui kepentingan BUMN yang menyimpan dananya di bank kecil. Lima di antaranya PT Jamsostek, PT Timah, PT Telkom, PT Wijaya Karya, dan PT Perkebunan Nusantara. Sementara itu, Maruarar Sirait yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan di Pansus Bank Century dan menjadi inisiator Angket Century, mengatakan, Pansus dalam perkembangannya kini tengah meminta pemimpin segera memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani agar dapat mengonfrontasi pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Mengingat, dalam kehadirannya, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Sri Mulyani merasa telah tertipu kepadanya. "Usulan PDI Perjuangan kepada pimpinan sudah disampaikan, sebaiknya itu dilakukan bulan ini untuk mengetahui benar atau tidak, karena itu pernyataan di bawah sumpah," katanya.(ninuk cucu suwanti)
<<23_30_104.gif>>
sig.jsp?pc=ZSzeb097&pp=GRfox000
Description: Binary data