Refleksi: Pemilu adalah perlombaan mendapat suara. Mendapa suara berarti rejeki 
nomplok. Habis pemilu,  para pemilih ternyata telah keliru.

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/06/20/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Golkar dan PDI-P Beraliansi 

Diduga untuk Kepentingan Pemilu 2009


[MEDAN] Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sepakat 
membangun Aliansi Nasionalis Kebangsaan. Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar 
Surya Paloh dan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P Taufiq Kiemas 
mendeklarasikan aliansi itu, Rabu (20/6), di Tiara Convention Hall, Medan, 
Sumatera Utara. Sekitar 15.000 kader kedua partai hadir dalam deklarasi itu. 

Saat deklarasi itu Surya Paloh didampingi sejumlah petinggi partai, seperti 
Sekjen Partai Golkar Sumarsono, Wakil Sekjen Syamsul Muarif, Pelaksana Tugas 
Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Darul Siska, Siswono Yudo Husodo, Iskandar 
Mandji dan Priyo Budi Santoso. Sedangkan Taufiq Kiemas didampingi Sekjen PDI-P 
Pramono Anung, Ketua Fraksi PDI-P di DPR Tjahjo Kumolo, Panda Nababan, Mangara 
Siahaan, Dudhie Makmun Murod, Firman Jaya Daeli, dan Suwarno. 

Kebersamaan dua partai besar itu sudah terlihat sejak Surya dan Taufiq tiba di 
Bandara Polonia, Medan, pagi tadi. Surya dikalungi bunga oleh kader PDI-P, dan 
Taufiq mendapat kalungan bunga dari kader Golkar. Di setiap sudut kota tampak 
bendera kuning Partai Golkar dikibarkan berdampingan dengan bendera merah 
PDI-P. 

Spanduk ucapan selamat datang disertai foto Surya dan Taufiq juga dipasang di 
sejumlah lokasi strategis. Tidak ketinggalan terpampang pula foto Ketua Umum 
Partai Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. 

Sekretaris Dewan Penasihat Partai Golkar M Hatta Mustafa menjelaskan, 
pembentukan aliansi tersebut bertujuan untuk mengawal persatuan dan kesatuan 
bangsa, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Golkar menggandeng 
PDI-P karena kesamaan asas dan visi serta ideologi. 

Dia berharap, aliansi itu mampu menjaga stabilitas politik yang menjadi syarat 
mutlak untuk membangun bangsa. Stabilitas itu harus tercermin di parlemen. 

Aliansi Golkar dan PDI-P, menurut Hatta, mampu mewarnai kiprah parlemen. Saat 
ini Partai Golkar menguasai 127 kursi dan PDI-P sebanyak 109 kursi di DPR. 
Diharapkan pula, aliansi dua partai besar ini bisa tercermin dalam pemilihan 
kepala daerah dan dilanjutkan pada Pemilu 2009. 

Fungsionaris PDI-P Firman Jaya Daeli juga mengakui, ada kepentingan strategis 
antara Golkar dan PDI-P. Kepentingan itu menyangkut ideologi, NKRI, dan 
kemajemukan. 

Hal senada dinyatakan politisi senior PDI-P Sabam Sirait. "Pertemuan itu 
membicarakan masalah-masalah kebangsaan, terutama terkait upaya menjaga 
keutuhan bangsa dan negara, sesuai dengan UUD 1945," katanya. 


Kepentingan Pemilu 

Pengamat politik dari Universitas Indonesia Maswadi Rauf, di Jakarta, Rabu, 
menduga, kesepakatan koalisi kedua partai untuk kepentingan menjelang Pemilu 
2009. "Saya menduga ke sana. Mereka ingin menghidupkan kembali koalisi lama 
seperti menjelang Pemilu 2004 lalu," katanya. 

Koalisi ini, menurut dia, juga cermin ketidakpuasan Partai Golkar sebagai 
pemenang pemilu yang hanya menduduki kursi wakil presiden. "Mungkin Jusuf Kalla 
sudah puas dengan posisinya, tapi tidak dengan Partai Golkar," tukasnya. 

Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS), Sukardi Rinakit 
menambahkan, koalisi yang dibangun ini mengindikasikan bahwa kedua partai 
nasionalis itu resah dengan kondisi saat ini. 

Dia juga melihat tujuan koalisi itu tidak lain adalah Pemilu 2009. Bisa jadi, 
sambungnya, di putaran pertama pemilu nanti masing-masing partai mencalonkan 
kandidatnya, tapi ketika memasuki putaran kedua, kedua partai berkoalisi 
mendukung kandidat unggulan yang diusulkan masing-masing partai. [AHS/B-14/L-8] 



--------------------------------------------------------------------------------

Last modified: 20/6/07 

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to