REFLEKSI: Apakah krisis listrik ini karena pemborosan seperti apa yang 
diungkapkan oleh Wakil Presiden kemarin dulu? Mengapa terjadi krisis silih 
berganti? 


http://www.suarapembaruan.com/News/2007/06/05/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Hampir Semua Wilayah Indonesia Alami Krisis Listrik

 

[JAKARTA] Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah dan PT PLN berupaya keras 
mengejar penyelesaian proyek-proyek pembangkit listrik baik di Jawa maupun luar 
Pulau Jawa. Namun, kenyataannya saat ini hampir semua wilayah di Tanah Air 
masih mengalami krisis pasokan tenaga listrik. 

Dari 14 wilayah sistem di seluruh Indonesia hanya dua wilayah yang dinyatakan 
dalam status normal, yakni sistem Jawa-Bali dan sistem Sumatera Bagian Selatan 
yang terdiri dari Sumbar, Sumsel, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Dua 
wilayah sistem, yakni Bangka dan Belitung dalam status siaga. 

Sisanya, seperti diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 
Purnomo Yusgiantoro dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin 
(4/6) malam, mengalami krisis pasokan listrik yang cukup parah. 

Menteri ESDM tidak menjelaskan kapan krisis pasokan di 10 wilayah sistem yang 
sebagian besar merupakan wilayah Indonesia timur, tersebut akan teratasi secara 
menyeluruh. 

Dia hanya menegaskan, "Penanganan daerah yang mengalami krisis listrik 
dilaksanakan melalui program jangka pendek dan jangka panjang." 


Tidak Ada Cadangan 

Wilayah-wilayah yang mengalami krisis pasokan listrik meliputi sistem Sumatera 
Bagian Utara yang terdiri dari Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, 
selain itu sistem Pontianak (Kalimantan Barat) dan sistem Kalselteng 
(Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah). Selanjutnya, sistem Mahakam 
(Kalimantan Timur), sistem Minahasa yang meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi 
Tengah dan Gorontalo, serta sistem Sulsel yang mencakup Sulawesi Selatan, 
Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Kemudian, sistem Ambon (Maluku), sistem 
Jayapura (Papua), sistem Lombok (NTB), dan sistem Kupang (NTT). Kekurangan 
pasokan listrik terparah terjadi di wilayah sistem Sulsel. Dari daya terpasang 
sebesar 624 MW, daya mampu pasok hanya 422 MW dengan 

beban puncak mencapai 417 MW. Sementara itu, untuk sistem Pontianak justru 
mengalami minus cadangan lebih dari 7 MW, dengan daya mampu pasok hanya 138 MW 
namun beban puncak sebesar 146 MW. 

Sedangkan, wilayah yang tidak memiliki cadangan pasokan listrik, berdasarkan 
data yang disampaikan Menteri ESDM, meliputi sistem Sumatera Bagian Utara, 
Kalselteng, Mahakam, Minahasa, dan Jayapura. Pemerintah dan PT PLN, menurut 
Purnomo, akan terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk 
menambah kemampuan pasok melalui pembangkit-pembangkit baru sehingga setidaknya 
di masing-masing wilayah tersedia pasokan listrik sesuai kebutuhan. 

"Untuk mengatasi krisis listrik, program jangka pendek antara 2007 sampai 2009 
akan dilaksanakan sampai beroperasinya pembangkit PLTU Batubara sesuai Perpres 
71 tahun 2006 dan sistem transmisi diperkirakan selesai dibangun tahun 2009," 
kata Purnomo. [H-13] 


Last modified: 5/6/07 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke