http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1454&ik=32


Gugur Di Ranjang Mesum
 

Selasa 13 Mei 2008, Jam: 6:54:00 
Lemah jantung ketemu lemah syahwat memang repot. Ketika Menik, 37, masih 
membutuhkan, suami sudah tak mampu lagi memuaskan. Tapi sungguh buruk 
penyelesaian itu. Habis kontrol jantung, sempat-sempatnya Menik selingkuh 
dengan pengojek. Padahal, usia main dia langsung tewas di ranjang mesum. 

Alangkah malang nasib Ny. Menik dari Pacitan (Jatim) ini. Meski suaminya 
seorang kepala sekolah, tapi tak merasakan kebahagiaan hidup. Bukan karena gaji 
suami selalu banyak potongan, tapi kenikmatan ranjangnya sering terpotong 
ketika tengah melayani suami. Pasalnya, Pak Kepsek SD itu menderita penyakit 
"edi tansil" alias ejakulasi dini tanpa hasil. Atau bahasa "akademik"-nya, DRS 
Med alias: Dereng Rampung Sampun Medal. 

Makin sempurna kemalangan ini, karena Menik juga pengidap penyakit lemah 
jantung. Bisa dibayangkan, penyakit kok datang ombyokan; suami lemah syahwat, 
istri lemah jantung. Gara-gara penyakitnya itu pula, dia sering mendadak 
kejang-kejang, napas tersengal-sengal sementara wajah membiru. Asal terima 
kabar mengagetkan, penyakit istri Pak Kepsek itu pasti kambuh. Seminggu lalu 
Ny. Menik juga langsung kejang-kejang, ketika dengar kabar Presiden SBY akan 
menarikkan harga BBM 30 persen! 

Agar penyakit menyiksa itu enyah dari tubuh, tak pernah henti Ny. Menik mencari 
obat, dari yang tradisional hingga lewat penanganan dokter. Akibat perburuan 
itu dia sampai berobat ke RSUD Dr. Sudomo Trenggalek, segala. Sebab dengan 
dokter internisnya di sana Ny. Menik merasa cocok. Maka sebulan sekali dia 
selalu kontrol penyakitnya ke sana. Bayangkan, Pacitan - Ponorogo - Trenggalek 
harus di tempuh dengan bis sebulan sekali, demi kesembuhan penyakit. 

Namun dasar Ny. Menik punya bakat selingkuh cukup tinggi. Meski dalam kondisi 
sakit lemah jantung, masih juga ingat kebutuhan syahwat yang jarang terpuaskan. 
Di Trenggalek ini dia kemudian kenal dengan tukang ojek Jumono, 38, warga Desa 
Kertosono Kecamatan Panggul. Pertama kali sekadar mengantarkan Ny. Menik dari 
terminal Trenggalek ke RSUD Dr. Sudomo, tapi lama-lama disuruh pula 
mengantarkannya ke kenikmatan "surgawi" di alam fana. 

Ini selalu dilakukan sebulan sekali nyaris tanpa jeda, seiring dengan jadwal 
Ny. Menik kontrol penyakitnya. Setiap usai kontrol di rumahakit, pastilah 
keduanya lalu mencari kamar di sebuah hotel. Di sana Menik memuaskan kebutuhan 
biologisnya, satu hal yang jarang terpuaskan di rumah sendiri. Apa lagi Jumono 
sebagai lelaki masih muda dan enerjik selalu bisa memenuhi selera Menik. "Pacu 
terus sampai tua..," begitu semboyan sang pengojek. 

Akan tetapi kemarin dulu merupakan hari apes bagi Ny. Menik. Seusai berobat ke 
RSUD Dr Sudomo, dia mampir ke hotel Widowati bersama gendakannya. Seperti 
biasanya keduanya pun lagu "berlaga" di ranjang mesum. Tapi sial, baru saja 
usia bertanding, Ny. Menik langsung kejang-kejang dalam kondisi masih bugil. 
Jumono segera berlari mencari bantuan, tapi ketika tiba kembali istri Kepsek di 
Pacitan itu sudah tewas. Tak urung Jumono jadi urusan polisi. Bukan saja takut 
dituduh sebagai penyebab kematian selingkuhan, juga malu kisah mesumnya 
ketahuan banyak orang bahkan masuk koran segala. 

Nah, sekarang gilirannya masuk rubrik Nah Ini Dia. 

Reply via email to