21/05/07 17:53

Seri Hati Nurani -- KEMISKINAN DAN HATI NURANI
Oleh Haris Suhyar*)




Masalah kemiskinan di Indonesia kini sangat mendesak untuk segera 
ditanggulangi. Kemiskinan ada di mana-mana, di seluruh penjuru negeri, bahkan 
di dalam diri kita sendiri. Kemiskinan telah terjadi di seluruh lini kehidupan 
bangsa. Siapa yang salah? Apa penyebabnya? Siapa yang bertanggung jawab?

Kita tidak perlu berbicara tentang siapa yang salah, siapa penyebabnya, atau 
siapa yang bertanggung jawab. Mari kita membahas dari mana kita akan memulai 
menanggulanginya? Memperbaiki kesalahan yang telah terjadi? Apa yang dapat 
dilakukan untuk mengatasinya?

Kemiskinan bukan disebabkan tidak adanya keterampilan atau keahlian yang cukup. 
Kemiskinan bukan masalah tidak adanya pekerjaan tetap, kemiskinan bukan karena 
tingginya biaya hidup, kemiskinan bukan masalah kebijakan yang tidak berpihak 
kepada si miskin. Kemiskinan merupakan sebuah masalah pada sikap mental dan 
pola pikir seseorang. Kemiskinan dapat dikatakan sebagai masalah tentang moral 
yang rusak.

Kerusakan moral disebabkan oleh tertutupnya hati nurani seseorang, yang 
mengakibatkan setiap perbuatannya selalu memberikan dampak yang menghancurkan 
merugikan diri dan lingkungannya. Hati nurani yang tertutup mengakibatkan 
seseorang hidup di alam penderitaan tanpa akhir sehingga ia tidak lagi 
mempunyai harapan terhadap masa depannya. Pada akhirnya akan menyebabkan yang 
bersangkutan mempunyai pola pikir bahwa nasibnya adalah miskin.

Dampak lain yang ditimbulkan dari tertutupnya hati nurani manusia adalah adanya 
golongan masyarakat yang tidak memiliki perasaan dan tidak menghargai orang 
lain serta alam di sekitarnya. Mereka menjadi sewenang-wenang dan mau menangnya 
sendiri. Dalam kondisi yang semacam ini, mereka hanya memikirkan keuntungan dan 
kesenangannya sendiri tanpa memperdulikan kebutuhan dan kepentingan orang lain. 
Hal ini menyebabkan adanya golongan masyarakat yang tertindas dalam kekurangan 
atau kemiskinan.

Hati nurani yang tertutup juga menyebabkan tertutupnya kekuatan daya hidup yang 
ada di dalam diri sehingga manusia yang bersangkutan akan kehilangan energi 
yang diperlukan untuk bergerak. Ia akan menjadi seorang pemalas yang hanya 
dapat meratapi nasib karena tidak menyadari bahwa sesungguhnya kemiskinan yang 
dialaminya adalah akibat dari kotoran (dosa) yang timbul karena perbuatannya 
sendiri. 

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa untuk mengatasi kemiskinan, harus 
dimulai dari membersihkan berbagai kotoran (dosa) yang menutup kesucian hati 
nurani.



*)Penulis adalah pencetus Gerakan Revolusi Hati Nurani, sekaligus pendiri 
Yayasan Sirnagalih yang aktif membina peningkatan kualitas diri manusia


Copyright © 2007 ANTARA


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke