Kala Malam Turun Hujan

By: agussyafii

Begitu lebat, Jakarta bagai padang luas yang disirami. Didalam angkutan umum 
anak kecil menyanyikan lagu tombo ati, sambil mengusap
ingusnya. Nyanyian itu nyanyian hati ditengah duka ibukota. Anak kecil itu tak 
mengerti tentang duka, yang dia tahu setelah menyanyi berharap ada uang receh 
yang didapat. Nyanyian tombo ati bagai air hujan yang menyirami hati yang 
terluka akibat duka yang berkepanjangan. 

Sebuah pertanyaan sempat terlontar. Sudahkah kita membaca duka dengan memahami 
makna dibalik semua ini? Apa ya kira-kira hikmahnya? Kita terkadang buta untuk 
membaca makna. Mudahnya kita terjebak. Bila kebenaran adalah kesalahan dan 
kesalahan adalah kebenaran, lantas apa yang disebut benar? dan apa yang disebut 
salah? Yang Nampak hanyalah ilusi dari pikiran-pikiran kita.

Kesibukan mencari kebenaran terasa hambar, namun kesibukan untuk mendidik diri 
sendiri jauh memiliki makna. Gurunya, ya muridnya, ya bukunya, ya kepala 
sekolahnya semuanya adalah sang aku. Menengok kedalam diri sebagai proses 
pembelajaran. Lihat semua, hadapi semuanya. Ambil keputusan terus jalani hidup.

Pernah dulu, saya melihat seorang kyai yang memiliki pesantren dengan santri 
ribuan dan pesantrennya dibubarkan. Santrinya disuruh pulang, belajarlah 
dirumah, kata pak kyai. Alasannya sepele, tidak ingin kecintaannya pada 
pesantren sehingga melupakan cintanya pada Alloh SWT. Pak Kyai kemudian 
dihujat, dicaci maki, dikatain gendeng, gila, sedeng. Toh, semuanya 
dihadapinya. Belakangan saya tahu Pak Kyai itu sedang mendidik dirinya sendiri.

Malampun mulai sayup, angin terasa dingin. Bersamaan laju kencang
kendaraan. Nyanyian Lagu tombo ati terdengar bagaikan doa penyembuh
dari bocah pengamen bagi mereka yang hatinya terluka.

--
"Maka barangsiapa yang berpaling dari mengingat Aku (berdzikir kepada-Ku), maka 
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan kumpulkan mereka di 
hari qiamat nanti dalam keadaan buta." (Q.S. Thaha:124)

Wassalam,
Agussyafii

---
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan "Amalia Cinta Rasul" (ACR), 
Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 
Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan 
dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com



      

Kirim email ke