Refleksi: Singapura amati Malaysia, lantas Indonesia bagaimana? Tenang-tenang  
saja sambil menunggu giliran?

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=13129

2010-01-18 
Konflik Antarumat Beragama di Nigeria, 10 Tewas


Singapura Amati Malaysia

AP



Gerbang gereja St Elizabeth di Kota Tinggi, Negara Bagian Johor, Malaysia 
diciprati warna merah sebagai reaksi atas penggunaan kata "Allah" oleh umat 
non-Muslim, akhir pekan lalu.

[SINGAPURA] Pemerintah Singapura mengamati secara serius situasi yang terjadi 
di Malaysia, terkait serangan terhadap gereja dan kuil umat Sikh di sana. 
Diharapkan, apa yang terjadi di Malaysia itu tidak terjadi di Singapura.

Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Dalam Negeri Singapura Wong Kan Seng, 
Minggu (17/1) mengatakan, situasi di Malaysia juga memberi pelajaran kepada 
rakyat Singapura supaya tidak mengganggu kehidupan antaretnis dan agama. Dia 
menekankan bahwa rakyat Singapura harus terus tetap tenang dan menjaga 
keharmonisan serta tidak terpengaruh oleh apa yang terjadi di Malaysia.

"Sangat dapat dimengerti kalau rakyat Singapura memberi perhatian tentang 
perkembangan di negara tetangganya, tetapi rakyat kami sudah bereaksi dengan 
tenang. Kami harus terus melakukan hal seperti itu," ujarnya, Senin (18/1).

Pernyataan Wong itu merupakan yang pertama dari Pemerintah Singapura tentang 
ketegangan hubungan antaragama di Malaysia setelah Pengadilan Tinggi 
membolehkan Koran Katolik, The Herald, menggunakan kata "Allah" untuk mengacu 
kepada Tuhannya orang Kristen.

Sementara itu, dari Kuala Lumpur dilaporkan, satu lagi gereja diserang oleh 
kelompok pengacau Malaysia. Dengan demikian, sudah 11 gereja yang diserang 
kelompok Muslim di negeri itu setelah putusan pengadilan tinggi yang 
membolehkan kelompok non-Muslim menggunakan kata "Allah".

Gereja yang diserang itu adalah Gereja Pendoa Rahmat Dunia yang terletak di 
bagian selatan Negara Bagian Negeri Sembilan di Semenanjung Malaysia. Gereja 
itu dilempari benda-benda pada Jumat (15/1) malam hingga kaca jendelanya pecah. 
"Saya kira ini bagian dari serangan terhadap gereja-gereja di seluruh negeri. 
Beberapa orang menggunakan tongkat besi memukul hingga memecahkan kaca jendela. 
Tetapi, kami tidak memusuhi siapa pun," kata Juru Bicara Gereja itu, David 
Raju. 

Konflik di Nigeria

Sementara itu di Nigeria, pecah konflik antarumat beragama Kristen dengan 
Muslim di Kota Jos, sebelah utara negara Afrika itu. Konflik tersebut 
sedikitnya menewaskan 10 orang demikian data yang dikumpulkan hingga kemarin.

Pejabat setempat menetapkan jam malam dari pukul 18.00 hingga pukul 06.00 pagi 
di kota itu, menyusul kekerasan yang terjadi kemarin pagi itu. Polisi dan 
tentara datang ke lokasi kejadian setelah gereja, masjid dan gedung-gedung 
lainnya hangus terbakar.

Para saksi mata mengatakan, mereka melihat paling sedikit 10 jenazah di dalam 
masjid, semuanya meninggal karena luka tembak. Sementara itu, yang lain 
mengatakan, mereka juga melihat jenazah di jalan-jalan. Tetapi, kepolisian 
menolak memberi komentar tentang jumlah korban meninggal dan korban luka-luka 
dalam insiden tersebut.

Konflik itu bermula ketika pemuda-pemuda Kristen memprotes pembangunan sebuah 
masjid di Distrik Nassarawa Gwom yang mayoritas warganya beragama Kristen oleh 
seorang Muslim kaya. Di distrik itu, rumah-rumah dan kendaraan terbakar. 
[AP/AFP/A-21] 

Reply via email to