Dear Netters,
 
Listrik Digilir, Biodiesel BiSel 60 bisa dibeli lebih murah dan lebih 
berkualitas di Bogor, hubungi Pak Hasim Hanafie di 0816 112 6264
 
BBM disamping mahal juga sulit dijamin keberadaannya di seluruh Indonesia. 
Apalagi saat ini listrik PLN digilir sehingga kebutuhan diesel meningkat 
akibatnya dimana-mana sulit mendapatkan Diesel. Was was tidak emndapatkan 
diesel juga terasa oleh hampir seluruh pengusaha di Indonesia.
 
 Salah satu alternatif terbaik untuk mendapatkan BBM diesel agar industri tetap 
jalan adalah menggunakan biodiesel dari jelantah. Jelantah adalah minyak goreng 
yang sudah 2 x digunakan untuk menggoreng dan sudah dikatagorikan sebagai 
limbah. Limbah jelantah ini dapat menyebabkan kangker apabila digunakan kembali 
untuk menggoreng walaupun telah disaring dan dijernihkan kembali. Jelantah akan 
mengotori selokan apabila dibuang di parit-parit perumahan.
 
Asap mesin diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel tidak lagi menyesakan 
sehingga tidak mengganggu pekerja yang bekerja di sekitarnya. Biodiesel juga 
tidak menimbulkan bau seperti diesel yang sangat sensitif untuk industri 
makanan. 
 
Biodiesel juga memiliki performance bilangan Cetane yang lebih tinggi 
dibandingkan diesel petroleum sehingga pembakaran jauh lebih sempurna. Sebagai 
gambaran, biodiesel yang dikembangkan Pak Hasim Hanafie memiliki bilangan 
Cetane di atas 60 sementara bilangan cetane dari diesel petroleum dibawah 50. 
Biodiesel yang diproduksi Pak hasim Hanafie dengan demikian disebut BiSel 60 
artinya bilangan cetanenya di atas 60. Semakin tinggi bilangan Cetane semakin 
sempurna pembakarannya, sama dengan bilangan Oktan di premium dan pertamax.
 
Sekedar kilas balik, mesin diesel pada awal ditemikan didisain untuk bahan 
bakar biodiesel bukan dielsel petroleum sehingga pada saat mesin diesel diberi 
biodiesel, langsung terasa semakin halus, hemat dan tidak menimbulkan asap yang 
bau menyesakan pernapasan. Asap dari mesin diesel yang berbahan bakar petroleum 
diesel sangat menyesakan pernapasan sehingga mengganggu lingkungan sekitar 
termasuk karyawan yang bekerja di sekiat mesin.
 
Bagi teman-teman industri yang membutuhkan biodiesel dapat menghubungi 
Pak Hasim Hanafie dapat dihubungi di +62 816112 6264. atau Flexy di 0251 2277720
 
Beliau telah menmbangun sendiri mesin Biodiesel dari Jelantah dan sudah 
beroperasi normal lebih dari 1 tahun. 
 
Beliau juga terus  membeli Jelantah secara tunai. Berapapun jumlah jelantah, 
beliau bisa menerimanya dan membelinya secara tunai. Hal ini sangat baik karena 
dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Bagi Hotel dan Restaurant yang 
bersedia menjual jelantahnya berarti ikut berpartisipasi menyelamatkan planet 
bumi.  
 
Ini ada artikel dari Pikiran Rakyat yang mungkin bermanfaat untuk sekedar bacaan
========================================
Berita dari Koran : Pikiran Rakyat
Jelantah, Bahan Bakar Transpakuan
 
BOGOR - Terobosan terbaru dilakukan Pemkot Bogor yaitu dengan memanfaatkan 
minyak goreng bekas atau sering disebut minyak jelantah, untuk dijadikan bahan 
bakar alternatif bus Transpakuan. 
 
Untuk mendukung program tersebut, Pemkot Bogor menunjuk dua pengelola koperasi 
pasar di Pasar Sukasari dan Pasar Padasuka untuk mengumpulkan minyak jelantah 
dari 120 pemilik restoran dan pedagang makanan di Kota Bogor. 
 
Asda Bidang Sosial Ekonomi Pemkot Bogor, Indra M. Rusli mengatakan, minyak 
jelantah adalah limbah yang membahayakan karena mengandung zat karsinogenik 
yang bisa menyebabkan penyakit jantung. “Pemakaian minyak goreng paling banyak 
untuk tiga kali menggoreng, setelah itu tidak sehat lagi. Karena, sudah 
mengandung zat karsinogeik. Namun, ternyata hasil penelitian zat karsinogenik 
ini bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan,” kata Indra. 
 
Dengan pertimbangan seperti itu, Pemkot Bogor melihat minyak jelantah ini bisa 
digunakan sebagai bahan bakar alternatif bus Transpakuan yang dikelola oleh 
Perusahaan Daerah Jasa Transportasi. Minyak jelantah tersebut akan diolah 
menggunakan mesin, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. 
 
Pemkot Bogor tertarik ingin memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan bakar 
alternatif setelah melihat pemanfaatannya di Kota Kyoto, Jepang. “Saat ini ada 
sekitar 120 bus bermesin diesel di Kyoto yang bahan bakarnya 20 persen 
menggunakan minyak jelantah dan 80 persen menggunakan solar,” kata Indra. 
Kepala Koperasi Pasar Bogor, Rizal Utami, yang mengelola kebersihan di tiga 
pasar tersebut mengatakan, jelantah yang sudah tidak terpakai oleh restoran dan 
pedagang makanan dikumpulkan menggunakan jerigen yang disediakan Pemkot Bogor. 
“Jerigen-jerigen itu dititipkan di restoran dan pedagang makanan oleh petugas 
dari Koppas. Setiap tiga hari, jerigen itu akan diambil dan diberikan jerigen 
baru,” kata Rizal Utami. (A-104)***
Biodiesel yang dihasilkan telah digunakan untuk kendaraan bus Transpakuan 
Pemkot Bogor.


      

Kirim email ke