http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/29/15062167/opm.bertameng.pemuda.lokal.polri.masih.upayakan.persuasif


OPM Bertameng Pemuda Lokal, Polri Masih Upayakan Persuasif
Jumat, 29 Mei 2009 | 15:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih menguasai lapangan 
perintis Kaisepo, Papua. Ini sudah berlangsung selama dua minggu. Pada Jumat ( 
29/5 ) ini, telah diupayakan proses negoisasi yang ketiga dengan memanfaatkan 
tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Jika upaya negosiasi gagal, Polri tetap akan melakukan upaya persuasif. 
Pasalnya, OPM berlindung di belakang 150 pemuda yang direkrut dari daerah 
Kaisepo.

"Polri tidak mau gegabah dalam mengambil tindakan kepolisian. Sebab, di situ 
ada banyak pemuda setempat yang direkrut dan mereka sebenarnya tidak tahu 
apa-apa. Takutnya, ada korban. Kalau cuma berhadapan tiga orang OPM yang 
bersenjata itu sih tidak masalah," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen 
Polisi Abubakar Nataprawira, kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat ( 
29/5 ).

Menurut dia, setelah negosiasi ketiga gagal, Polri akan mengirim kapal polisi 
air yang dilengkapi pengeras suara kuat. Melalui pengeras suara itu, Polri akan 
meminta mereka meninggalkan lapangan terbang perintis Kaisepo.

Polri juga menyediakan perahu yang akan dirapatkan ke lokasi. Perahu itu untuk 
mengangkut pemuda dan masyarakat yang ingin meninggalkan lokasi dengan sukarela.

++++
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/20/13003264/masih.duduki.bandara.polri.ancam.tangkap.opm


Masih Duduki Bandara, Polri Ancam Tangkap OPM

Rabu, 20 Mei 2009 | 13:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari sudah Organisasi Papua Merdeka (TPM) menduduki 
lapangan terbang perintis Kapeso, Kabupaten Mamberamoraya. Polri masih 
melakukan tindakan persuasif saat ini. Namun, jika mereka melakukan tindakan 
berbahaya, Polri akan melakukan tindakan tegas, tak terkecuali penangkapan.

"Sekarang kita melakukan kegiatan persuasif untuk penegakan hukum menormalkan 
situasi di sana. Tapi jika tidak menggubris akan dilakukan tindakan 
kepolisian," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira, 
kepada wartawan, di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (20/5).

Menurut dia, kelompok tersebut juga membawa tiga pucuk senjata api, panah, dan 
tombak. Kelompok separatis OPM di bawah pimpinan Deki Imbiri dan Alex Makabori 
yang mengorganisasi sekitar 150 orang pemuda di Kabupaten Mamberamoraya. 
Mereka, lanjutnya, sering latihan perang-perangan dan mengibarkan bendera 
bintang kejora.

"Itu sudah berlangsung satu bulan. Di mana sesuai dengan laporan Bupati 
Kabupaten Mamberamoraya, tujuan kegiatan itu untuk mengganggu penyelenggaraan 
negara, pemerintahan, dan pelayanan pembangunan masyarakat di kabupaten itu," 
tuturnya.

Selain melakukan latihan perang-perangan, mereka juga menduduki lapangan 
terbang perintis Kapeso, Kabupaten Mamberamoraya. Saat ini, Kapolda Papua 
sedang berkoordinasi dengan dewan adat, tokoh masyarakat, dan pihak gereja 
setempat.

Kasus ini bermula dari laporan Bupati Mamberamoraya ke Kapolda Papua dengan 
surat yang dikirim pada 15 Mei 2009. Bupati itu mengatakan, di daerahnya 
akhir-akhir ini banyak gangguan keamanan oleh kelompok separatis OPM dengan 
merekrut pemuda setempat dan latihan perang-perangan selama sebul


Kirim email ke