http://www.harianterbit.com/artikel/fokus/artikel.php?aid=33291


PD calonkan Akbar untuk menjegal Kalla
      Tanggal :  03 Dec 2007 
      Sumber :  Harian Terbit 


JAKARTA - Mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung menilai pemunculan namanya sebagai 
bakal cawapres dipasangkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2009 
nanti bertujuan memancing sekaligus menggiring reaksi masyarakat dalam 
menentukan pilihan. 

Namun ia tak menutup kemungkinan pemunculan namanya untuk mendampingi SBY 
sebagaimana disuarakan kader-kader Partai Demokrat itu, bisa juga diartikan 
sebagai salah satu upaya kader-kader partai berlambang bintang-mercy itu 
mengganjal Jusuf Kalla yang berambisi mencalonkan diri kembali.

"Kalau saya ditanya, siap atau tidak, saya belum bisa memberikan tanggapan 
karena itu masih sebatas wacana. Lagi pula isu itu belum menjadi topik utama. 
Jadi karena masih merupakan wacana dan belum bisa dianggap resmi, saya juga tak 
bisa memberikan tanggapan," ungkap Akbar ketika dimintai komentar seputar 
keinginan mayoritas dari 12.000 pengurus dan kader PD menginginkan Akbar 
Tanjung mendampingi SBY dalam pemilu 2009 mendatang. 

Keinginan kader-kader Partai Demokrat ini disampaikan juru bicara partai itu, 
Ruhut Sitompul, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/12). Selain Akbar, juga 
disebutkan 8 nama lainnya. Namun menurt Ruhut, Akbarlah yang paling diinginkan 
kader-kader partai itu.

Akbar sendiri mengaku, hingga saat ini dirinya masih memfokuskan perhatian pada 
masalah Golkar. Saat ini konsentrasinya masih terfokus untuk mempelajari sistem 
survey yang dilakukan Golkar dalam menentukan Capres 2009. Sistem ini 
menggantikan sistem konvensi yang digagas Akbar tahun 2004 lalu dan berhasil 
menaikkan citra Partai Beringin.

"Saya masih mempelajari sistem survey di Partai Golkar saat ini. Setelah saya 
pahami benar, barulah saya bisa memberikan tanggapan tentang rencan dan wacana 
yang muncul di PD." 

Lagipula, katanya, dari Rakornas PD yang diungkapkan Ruhut Sitompul, buakan 
hanya nama dia yang dimunculkan akan tetapi ada 8 nama lain seperti Menkeu Sri 
Mulyani,Mensos Bachtiar Chamzah, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad,mantan 
Mensos Siti Hardiyati Rukmana, Mensesneg Hatta Rajasa, Meneg Peranan Wanita 
Meutia Hatta,tokoh Golkar Marwah Daud Ibrahim dan Presiden PKS Tifatul 
Sembiring. 

Akbar memperkirakan pemunculan namanya sebagai (bakal) Cawapres dari PD 
bertujuan me-ngundang reaksi interen PD sendiri dan masyarakat untuk menentukan 
pilihan mendampingi SBY. Atau juga bisa sebagai upaya menjegal JK. 

"Kemungkinan itu bisa saja terjadi, namanya juga politik, semua bisa berubah 
seketika," komentarnya ketika ditanya kemungkinan upaya mejegal JK.

Sementara itu, pengamat politik Indria Samego mengatakan, kuat kemungkinan 
munculnya sembilan nama bakal Cawapres untuk mendampingi SBY di 2009, merupakan 
fenomena retaknya pasangan SBY-JK. 

"Fenomena Itu sangat memungkinkan. Sebab dari pengamatan saya, Golkar juga 
mempunyai keinginan memunculkan Capresnya di 2009. Namun itu sah-sah saja 
menurut saya," ujar Indria kepada Harian Terbit, Senin (3/12) pagi.

Indria juga setuju jika munculnya sembilan nama bakal Cawapres itu hanya 
sekadar mengukur reaksi masyarakat. "Saya rasa, selain memang masing-masing 
calon ingin dikenal, pemunculan nama-nama itu juga untuk mengetahui opini 
publik. Dengan demi-kian, akan diketahui reaksi dari masyarakat soal nama-nama 
itu," tambah Indria.

Ketika ditanya soal layak atau tidak Akbar Tandjung mendam-pingi SBY dalam 
Pemilu 2009 mengingat besarnya nama Akbar yang juga mantan ketua umum partai 
terbesa, Indria mengatakan, hal itu sah-sah saja dalam dunia politik. "Dalam 
politik, apapun bisa terjadi. Jadi, kalau Akbar akan mendampingi SBY, saya kira 
itu sesuatu yang wajar."

Kirim email ke