Penciptaan dan Keberadaan Merupakan Cyclus Berbagai Proses2 !!! Kepercayaan dan Realitas adalah dua hal yang berbeda tempatnya. Kepercayaan terletak dalam fungsi otak yang kita namakan angan2 yang hanya bisa dipersepsi oleh kita sendiri, hanya bisa diubah oleh kita sendiri. Keberadaan angan2 itu sendiri hanya bisa dibuktikan apabila kita yang ber-angan2 bisa mengubahnya menjadi realitas yang bisa dipersepsi oleh orang lain diluar kita. Contohnya, angan2 tentang Allah terbukti tidak bisa menjadi realitas, dan yang bisa dilakukan oleh mereka yang ber-angan2 adalah melahirkan ciptaan2 seperti buku Suci AlQuran untuk dipersepsi orang2 lainnya. Dengan kata lain, AlQuran itu diciptakan oleh manusia oleh dorangan dari angan2nya. Wajar kalo hasilnya banyak versi AlQuran yang tidak sama karena berasal dari angan2 orang yang berbeda yang tidak sama. Wajar kalo dari kenyataan ini, kita sebagai manusia yang mendambakan perdamaian akan tidak mungkin memaksakan orang lain untuk memiliki angan2 yang diseragamkan. Dan usaha yang memaksakan penyeragaman angan2 akan menghasilkan bencana berdarah yang sama sekali jauh dari perdamaian dan kedamaian.
Contohnya, memaksakan umat Islam Ahmadiah untuk diseragamkan angan2nya dengan angan2 yang diciptakan oleh umat Islam MUI. Dengan kata lain, agama yang memaksakan penyeragaman Islam Ahmadiah kepada Islam MUI akan merupakan bencana dan pelakunya sama sekali mengabaikan perdamaian dan kedamaian. Sebaliknya, Realitas adalah kenyataan2 yang berada diluar diri kita yang bisa dipersepsi sama oleh semua orang tanpa perlu diseragamkan. Artinya, realitas itu meskipun tidak kita paksa untuk diseragamkan, tetap saja akan dipersepsi sama. Namun kadang2 bisa menghasilkan persepsi yang berbeda yang dalam hal ini bukan karena realitasnya yang berbeda melainkan karena pengaruh angan2 menyebabkan persepsi realitasnya menjadi se-olah2 ber-beda. Dan untuk memastikan persepsi yang mana yang benar, maka perlu metode, perlu cara, perlu tool, dan metode/cara/tool tsb adalah LOGIKA meskipun logika itu sendiri sering disesatkan oleh persepsi, namun dengan adanya interpreter yang kita sebut RASIONALITAS maka persepsi yang menyesatkan ini bisa dihindari. Apakah kesemua keterangan diatas tsb bisa menjelaskan penciptaan dan keberadaan ??? TENTU. Proses penciptaan menghasilkan keberadaan, dan proses itu sendiri merupakan cyclus, dan cyclus bisa direpresentasikan atau disimbolkan sebagai sebuah garis lingkaran yang tidak ada putus2nya dimana tidak ada titik permulaan dan tidak ada titik akhirnya. Dengan merujuk kepada symbolisasi lingkaran yang tidak ada titik permulaan dan titik akhirnya, tentu absurd kalo ada yang menganggap HARUS ada titik permulaan dan harus ada titik akhirnya. Karena keharusan itu sebenarnya ciptaan kita sendiri yang bukan berasal dari keberadaan realitas. Karena kalo memang anda ingin tahu dimana titik permulaan dan titik akhirnya, maka andalah yang harus menciptakannya, atau andalah yang harus mendefinisikannya. Dimanakah titik yang ingin anda tempatkan sebagai titik pertama atau titik permulaan? Setiap titik garis lingkaran merupakan tempat atau titik yang bisa anda definisikan sebagai titik permulaan dan disitu jugalah letaknya titik terakhir. Titik permulaan itu boleh saja anda namakan titik A, atau titik B, atau titik C, bahkan umat beragama menamakan titik tsb sebagai Tuhan. Konklusinya, Tuhan hanyalah titik permulaan yang didefinisikan oleh manusia yang merasa perlu memiliki titik permulaan dan titik akhir dalam sebuah lingkaran. Dengan kata lain, titk A itu sebenarnya tidak ada karena realitasnya kita yang menamakan A pada titik itu sebagai satu titik yang boleh ada disetiap titik diseluruh lingkaran yang memungkinkan untuk menjadi titik A. Sama halnya dengan kata "Tuhan, Allah, Pencipta, dll", kesemuanya hanyalah nama yang kita ciptakan untuk menamakan sebuah titik permulaan dalam sebuah lingkaran atau Cyclus proses penciptaan. Dasar pengetahuan inilah yang melandasi berkembangnya ilmu pengetahuan dimana realitas bisa diabstraksi bukan lagi menjadi seperti realitas tetapi tetap merupakan realitas. Dan caranya ini adalah dengan mendefinisikan waktu. Artinya waktu adalah definisi perjalanan cyclus yang harus diciptakan atau didefinisikan para ahli ilmu pengetahuan agar semua yang absract atau hanya berupa angan2 bisa berubah menjadi realitas yang se-olah2 ada titik permulaannya dan ada titik akhirnya. Untuk bagian ini memang sulit menjelaskannya selain anda belajar filsafat hingga tingkat doktoral dalam bidang tertentu. Namun secara sederhana bisa dijelaskan, bahwa kalo lingkaran yang dibentuk oleh cyclus itu kita aplikasikan kedalam dimensi waktu, maka lingkaran itu tidak lagi berupa lingkaran yang tidak ada titik permulaan dan titik akhirnya, melainkan merupakan gelombang sinus yang ada titik permulaan dan titik akhirnya yang tentunya merupakan hasil manipulasi kita yang mendifferensiasi perjalanan cyclus itu kedalam dimensi waktu. Namun kalo anda pernah membaca gambaran gelombang dalam monitor OSCILLOSCOPE, ternyata gelombang itupun tidak pernah ter-putus2 dan tidak pernah ada titik permulaan dan titik akhirnya, dan sebagai akibat kita separasi gelombang ini dalam dimensi waktu, maka dalam monitor oscilloscope akan tampak bayangan gelombang tsb yang terus ber-gerak2 tanpa pernah putus2 dalam arti tidak pernah ada titik permulaan dan titik akhirnya. Demikianlah, karena tidak ada titik permulaan dan titik akhirnya, maka sulit bagi kita untuk mempelajari atau menganalisa sifat2 dan bentuk2 dari gelombang2 tsb. Namun, dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka gelombang2 yang ditangkap oleh olliscope tsb bisa di sampling sehingga pengulangan cyclusnya dihentikan atau di freeze sehingga hanya tampak garis gelombang yang ada titik permulaan dan titik akhirnya. Kemudian dari analisa2 gelombang ini bisa disimpulkan bahwa bentuk2 gelombang itu banyak sekali macamnya dan setiap saat bisa berubah oleh manipulasi dari luar. Untuk dapat membedakan macam2 gelombang inilah samplingnya dilakukan dengan mendefinisikan satu cyclus daripada gelombang tsb. Hasil dari keberhasilan teknologi menganalisa berbagai gelombang dan perubahan2nya, maupun cara2 mengubahnya, bisa anda saksikan terciptanya Internet, Telephon, TV, dan hampir semua barang yang anda gunakan dalam kehidupan modern ini berasal dari proses atau cyclus yang diciptakan oleh gelombang2 tsb. Hal inilah yang memungkinkan perubahan2 dari tidak ada menjadi ada, dan yang ada berubah lagi menjadi macam2 bentuk baik melalui manipulasi teknologi maupun manipulasi oleh cyclus itu sendiri. Gelombang2 itu sendiri bisa berubah bentuknya secara random, dan kitapun sanggup menciptakan gelombang2 itu secara random dan memfilternya untuk hanya gelombang2 tertentu saja yang bisa terciptakan. Tanpa adanya gelombang yang muncul secara random ini, maka tidak akan ada yang bisa kita filtrasi untuk hanya memberi output hanya pada gelombang2 tertentu. Konklusinya, penciptaan memang merupakan produk yang berasal dari adanya randomisasi gelombang, dan unik-nya produk yang tercipta merupakan hasil dari filter2 tertentu untuk memproduksinya dalam alam semesta. Sangat menyesatkan kalo para ulama menganggap tidak mungkin bisa adanya penciptaan melalui randomisasi. Kenyataannya bahwa segala yang eksis bisa tercipta dari hasil dari randomisasi sedangkan produksinya sebagai output dari sebuah filter. Filter2 tsb berbeda dari satu galaxy dengan galaxy lainnya, atau dari satu planet dengan planet lainnya. Bisa jadi dalam sebuah planet gas hasil filtrasinya adalah sebuah mahluk yang tidak perlu kaki dan tidak perlu tangan maupun tidak perlu sayap, bahkan tidak perlu badan, dan mahluk ini tetap exist dalam bentuk "Mind". Ny. Muslim binti Muskitawati.