http://www.suarapembaruan.com/News/2007/06/19/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Penderita Gizi Buruk di Banten Bertambah
[BANTEN] Kasus gizi buruk di Kabupaten Pandeglang, Banten, kian bertambah 
hingga mencapai 1.000 orang. Sementara itu, pihak dinas kesehatan (Dinkes) 
setempat mengaku mengalami kesulitan menanggulangi kasus ini, karena 
keterbatasan dana. Kadinkes Pandeglang, Yuyu Lulu Rachmawati mengatakan, 
menangani kasus gizi buruk sangat sulit, karena masalah ini dipengaruhi 
berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, perilaku, maupun lingkungan sekitar. 
"Sebelumnya dana untuk menangani masalah gizi buruk di Pandeglang hanya berasal 
dari pemerintah pusat. Pemerintah Pandeglang baru pada APBD 2007 menganggarkan 
untuk mengatasi masalah gizi buruk, itu pun jumlahnya relatif kecil," kata 
Yuyu. 

Dijelaskan, bantuan dari pemerintah pusat itu berupa biskuit atau makanan 
tambahan telah disalurkan melalui puskesmas dan posyandu di mana terdapat 
penderita gizi buruk. Biskuit yang diberikan ke puskesmas itu sebanyak 90 dus 
per tiga bulan. "Masalah gizi buruk bukan hanya tanggung jawab Dinkes, tetapi 
juga harus menjadi perhatian semua pihak, seperti Dinas Sosial, Dinas Tenaga 
Kerja, dan lain-lain," ujarnya. 

Sementara staf Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga) Dinkes Pandeglang Nina 
mengatakan, dalam menentukan status gizi buruk bagi balita berdasarkan 
penelitian tim, mulai dari posyandu hingga puskesmas. Dijelaskan, sebanyak dua 
balita penyandang gizi buruk masing-masing Sunadi (9 bulan) warga Sodong, 
Kecamatan Saketi, dan Sughi (1) warga Tanagara, Kecamatan Cadasari, meninggal 
dunia di RSUD Pandeglang beberapa hari lalu. [149] 



--------------------------------------------------------------------------------
Last modified: 18/6/07 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke