(Tulisan ini juga disajikan di website

http://kontak.club.fr/index.htm)


                        Peringatan ultah ke-25 restoran INDONESIA.



Peringatan ulangtahun yang ke-25 restoran koperasi INDONESIA di Paris yang
diselenggarakan selama tiga malam (23, 24 dan 25 November 2007) telah
berlangsung dengan sukses dan dalam suasana pesta yang meriah dan
menggembirakan.  Selama tiga malam itu banyak sahabat-sahabat lama restoran,
termasuk berbagai tokoh penting dalam macam-macam kalangan Perancis telah
berpartisipasi meramaikan tiga malam peringatan itu.



Sebagian besar keluarga besar restoran INDONESIA, yang terdiri ,dari
orang-orang yang pernah bekerja dalam koperasi ini, termasuk mereka yang
sudah menjalani masa pensiun, ikut merayakan ulangtahun seperempat abad
restoran ini. Selama tiga malam itu juga ikut aktif dalam  berbagai acara
dua pendiri restoran dari 4 pendiri semula (yaitu A. Umar Said dan JJ Kusni,
sedangkan yang dua lainnya, yaitu  Budiman Sudharsono dan Sobron Aidit sudah
wafat).



Apa yang sangat menyolok dari peringatan ulangtahun ke-25 restoran INDONESIA
adalah adanya antuasiame yang sangat besar dari seluruh pegawai restoran
untuk menjadikan peringatan tersebut sebagai suatu kejadian yang bersejarah
dan patut menjadi kenang-kenangan kolektif dalam kehidupan dan bekerja
bersama, yang penuh dengan perasaan kesetiakawanan  dan persaudaraan.
Seluruh pegawai restoran telah “berkiprah” di bawah pîmpinan managernya
Suyoso dan wakilnya Didien.





Sambutan dari berbagai kalangan


Di antara para hadirin selama tiga malam peringatan itu terdapat tokoh
terkemuka di Perancis, yaitu Louis JOINET, seorang ahli hukum yang pernah
menjabat sebagai Penasehat Hukum dari 5 Perdana Menteri Perancis secara
berturut-turut dan juga sebagai wakil Perancis di Komisi Hak-Hak Manusia PBB
di Jenewa.



Louis JOINET dalam malam peringatan itu telah bicara di depan banyak orang
tentang berbagai pengalaman yang dialami oleh restoran dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan, antara lain ketika menghadapi masalah-masalah yang
berkaitan dengan politik pemerintahan Suharto waktu itu. Dari
cerita-ceritanya itu kelihatanlah bahwa ia merupakan tokoh di puncak
pemerintahan Perancis yang sejak awal berdirinya restoran sudah menjadi
sahabat yang penting sekali.



Dari yang hadir dan juga bicara dalam malam peringatan itu terdapat berbagai
tokoh masyarakat dari berbagai  golongan dan aliran politik, yang selama ini
menjadi sahabat restoran koperasi. Seorang wanita yang menjabat sebagai
Wakil Presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial daerah Paris (namanya Danielle
DESGUEE) menceritakan bagaimana kira-kira 26 tahun yang lalu (jadi sebelum
restoran berdiri) telah membantu melakukan berbagai urusan untuk berdirinya
restoran.



Juga berbicara Sergio Reggazzoni, salah seorang pimpinan organisasi
humaniter Katolik yang bernama CCFD bicara tentang arti penting berdirinya
restoran INDONESIA. (Catatan : CCFD adalah satu penyumbang dana yang besar
untuk modal pertama restoran). Salah seorang pimpinan Liga Komunis
Revolusioner (LCR), yang namanya Pierre ROUSSET telah menyatakan
penghargaannya terhadap apa yang telah dicapai oleh restoran INDONESIA.



Joel LUGUERN yang sudah puluhan tahun aktif di Fondation Danielle
MITTERRAND, dan beberapa teman sejawatnya, ikut meramaikan malam peringatan
ini. Pimpinan Association France-Timor Leste, yang  bernama Carlos Semedo,
hadir dalam malam terakhir (tgl 25 November) dan menyampaikan berita bahwa
Presiden Timor Leste (Jose Ramos Horta) akan berkunjung ke Paris dalam bulan
Januari, dan sudah menyatakan keinginanannya untuk mengunjungi restoran
INDONESIA selama kunjungannya  itu.



Di antara hadirin malam peringatan itu, terdapat juga Pierre MARCI bersama
istrinya, yang kedua-duanya bekerja di Comite Nasional Partai Komunis
Perancis. Pierre MARCI menceritakan tentang pengalamannya di Tangerang,
ketika ia dikirim oleh Partainya untuk membantu organisasi eks-tapol di
bawah Ibu Sulami.



Juga patut disebut hadirnya André DUSSOLLIER yang pernah menjabat sebagai
Sekretaris Jenderal dalam suatu organisasi dari Kementerian Perancis. Karena
ia sudah berusia 94 tahun maka  tidak bisa banyak bergerak. Namun,  ia
berkeras untuk bisa datang ikut merayakan ultah restoran, walaupun ia harus
duduk saja di kursi rodanya.



Dari isi pidato-pidato berbagai sahabat yang ikut merayakan ultah ke-25
selama tiga malam ini, jelas sekali adanya kegembiraan mereka bahwa restoran
koperasi INDONESIA di Paris sudah bisa berjalan selama seperempat abad
dengan hasil-hasil yang tidak kecil. Mereka umumnya juga mengharapkan bahwa
prinsip-prinsip dan orientasi yang digariskan waktu dilahirkannya SCOP
Fraternité/Restoran INDONESIA, yaitu bidang ekonomi sosial atau ekonomi
alternatif, bisa terus tetap dipegang dan dikembangkan.





Paris, 27 November 2007



A. Umar Said















No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.16.7/1151 - Release Date: 25/11/2007
16:24

Reply via email to