http://www.republika.co.id/berita/88185/Qardhawi_Center_Menebarkan_Islam_Moderat

Qardhawi Center Menebarkan Islam Moderat
By Heri Ruslan
Selasa, 10 November 2009 pukul 08:52:00 

 
Pascaperistiwa 11 September 2001, Islam menghadapi tantangan yang begitu berat. 
Stereotip Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan tumbuh begitu subur di 
dunia Barat. Guna mematahkan stereotip itu, di Doha, Qatar, telah berdiri 
sebuah pusat keislaman yang berupaya memperkenalkan ajaran Islam yang toleran 
dan penuh kedamaian kepada dunia Barat.

Pusat keislaman itu bernama Qardhawi Center--menggunakan nama ulama terkemuka 
di dunia--Syekh Yusuf Al-Qardhawi. Bagi umat Islam, nama Syekh Qardhawi begitu 
familier. Ia adalah presiden Persatuan Ulama Muslim Internasional. Qardhawi 
Center secara resmi mulai berkiprah sejak 6 September 2009 lalu.

''Alasan utama pendirian Qardhawi Center ini karena kita telah terganggu oleh 
bahaya ekstremisme dan pencemaran nama baik Islam,'' ujar Muhammad Ahmad, 
direktur Qardhawi Center for Islamic Moderation and Renewal. Menurut Ahmad, 
stigma buruk terhadap Islam tak hanya terjadi di dunia Barat, tapi di seluruh 
penjuru dunia.

Sejatinya, Qardhawi Center didirikan oleh Syeikha Mozah binti Nasser, istri 
penguasa Qatar. Ia mendirikan lembaga keislaman itu untuk memperkenalkan kepada 
dunia barat tentang wajah Islam yang sebenarnya. Pada 2011 mendatang, pusat 
keislaman itu akan menggelar konferensi internasional tentang moderasi, yang 
akan dihadiri para tokoh lintas agama.

''Atmosfer di Qatar sangat positif untuk menjembatani kesenjangan antara dunia 
Muslim dan Barat,'' papar Ahmad menjelaskan. Menurut dia, ''Qatar sangat 
terbuka bagi negara lain di seluruh dunia. Selain akan mengenalkan wajah Islam 
yang sesungguhnya kepada dunia Barat, Qardhawi Center juga bakal memperjuangkan 
hak-hak kaum wanita.''


Tak cuma itu, pusat keislaman itu juga akan berjuang untuk meluruskan 
kesalahanpahaman tentang status perempuan di dalam Islam. Dunia Barat kerap 
menyebut Islam merendahkan dan mendiskriminasikan perempuan. Padahal, Islam 
adalah agama yang menghormati dan memuliakan kaum wanita. ''Kami harus 
memberdayakan peran wanita Muslim untuk memberi mereka hak politik dan 
demokrasi yang sepenuhnya,'' tutur Ahmad.

Islam Moderat
Qardhawi Center pun memiliki misi untuk menebarkan ajaran Islam yang moderat 
kepada seluruh dunia. ''Kebangkitan Islam dan pembaruan pemikiran adalah 
semacam reaksi terhadap dunia modern," cetus Ahmad. Menurut dia, umat Islam 
harus memikirkan kembali dan mengubah bentuk sebagian ajaran Islam agar sesuai 
dengan perkembangan dunia modern.

Syekh Qardhawi merupakan salah satu ulama paling berpengaruh di dunia. Ia 
dikenal memiliki pandangan-pandangan yang moderat. Pendapat dan fatwanya 
dihormati umat Muslim di seluruh dunia. Ia dipercaya menjadi ketua Dewan Eropa 
untuk Fatwa dan Penelitian, ia juga menjabat sebagai wali pada Pusat Studi 
Islam Universitas Oxford.

Sederet judul buku yang telah ditulis Syekh Qardhawi menjadi pegangan para 
ulama, pemikir, dan umat Islam di hampir seluruh dunia. Ia adalah ulama yang 
antikekerasan. Syekh Qardhawi mengutuk keras setiap aksi terorisme yang terjadi 
di berbagai belahan dunia, termasuk Peristiwa 9/11, pengeboman di Madrid, 
London, serta Bali.

Syekh Qardhawi juga mengecam serangan di negara-negara Arab, termasuk 
pengeboman kantor PBB di ibu kota Aljazair. Mantan Wali Kota London, Ken 
Livingstone, menggambarkan sosok Syekh Qardhawi sebagai seorang ''pemimpin 
progresif Muslim''. Popularitas dan karismanya kerap disamakan dengan Paus John 
XXIII.  iol/taq

<<20090810125143.jpg>>

Kirim email ke