http://www.serambinews.com/news/view/22978/sby-terbelunggu-janjinya-sendiri

31 Januari 2010, 11:20
Faisal Basri: 
SBY Terbelunggu Janjinya Sendiri 
Nusantara 
JAKARTA - Program kerja 100 hari yang dicanangkan pemerintahan SBY-Boediono di 
awal pemerintahannya dinilai belum berjalan baik. Pengamat ekonomi Faisal Basri 
mengatakan, program 100 hari hanya ingin menjaga tingkat popularitas di 
masyarakat dan tidak bermakna apa-apa. Dengan janji "100 Hari"-nya, SBY justru 
membelenggu diri sendiri.

"Dengan program 100 hari, sebenarnya dia (SBY) ingin menjaga tingkat 
popularitasnya kepada pemilih agar apa yang dilakukannya dirasakan masyarakat. 
SBY hanya membelenggu dirinya dengan janjinya sendiri," kata Faisal dalam 
diskusi "100 Hari Pemerintahan SBY-Boediono Bidang Ekonomi" di Jakarta, Sabtu 
(30/1). 

Menurutnya, tidak ada parameter dan ukuran yang jelas untuk melakukan penilaian 
terhadap kinerja 100 hari pemerintah. "Output-nya juga tidak jelas, apakah 
hanya dengan rapat koordinasi saja sudah dianggap bekerja?" lanjutnya. Dengan 
tidak adanya ukuran penilaian yang jelas mengakibatkan para menteri di Kabinet 
Indonesia Bersatu "seenaknya" melakukan penilaian terhadap kinerjanya sendiri. 
"Masak ada menteri yang iklan di surat kabar bahwa kinerjanya sudah 100 persen 
di 100 hari ini. Ini kan aneh, masak menilai diri sendiri," kata Faisal lagi. 

Seratus hari pertama, menurutnya, fase untuk membangun kepercayaan diri. Namun, 
jika di awal sudah tak menepati janji, ia khawatir masyarakat tak akan lagi 
menaruh kepercayaan terhadap program pemerintah. Sementara itu, pengamat 
ekonomi INDEF, Fadhil Hasan, menekankan, program 100 hari harus ditempatkan 
secara arif dan sesuai proporsi. "Agar masyarakat tidak over-ekspektasi dan 
pemerintah juga jangan membuat program yang mustahil dilaksanakan dalam 100 
hari," ujar Fadhil.(kcm) 

Kirim email ke