Sanering Cara Suharto !!! Dulu Suharto juga melakukan sanering, 99% rakyat mutlak dirugikan, hanya para pejabat dan pedagang besar saja yang jumlahnya kira2 1% yang tidak dirugikan malah diuntungkan.
Pemerintah kelihatannya akan melakukan cara2 Suharto bukan cara2 Sukarno yang betul2 mematikan merampok secara brutal rakyatnya sendiri demi revolusi. Saya akan memaparkan cara2nya dimasa lalu itu agar anda semua bisa mempersiapkan segala kemungkinan dalam memperkecil kerugian. Kalo anda punya selembar uang Rp 10 ribu sebelum sanering, maka setelah sanering uang itu anda tukar atau belanjakan maka nilainya cuma Rp 9 uang baru. Sebaliknya, apabila anda berhutang pajak kepada pemerintah sebelum saneering sebanyak Rp 10 ribu, maka setelah sanering anda membayar pajak anda sebesar Rp 10 (bukan Rp 9). Jadi dalam proses sanering ini, pemerintah menerbitkan uang versi baru dengan nominasi seperseribu lebih kecil tapi nilainya dianggap sama meskipun waktu dibelanjakan nilainya jadi lebih kecil 10%. Jadi, nanti pasca sanering, apabila anda punya selembar uang Rp 10 ribu uang lama, maka waktu anda deposito atau anda masukkan kedalam tabungan, maka tertulis dalam deposito atau tabungan anda hanya Rp 9. Sebaliknya, kalo anda punya 100 lembar pecahan Rp 100 (yang nilainya adalah Rp 10 ribu) dan anda bawa ke bank untuk ditabungkan, maka akan tertulis dalam tabungan anda adalah Rp 10 (nilai uang baru). Itulah sebabnya dizaman Suharto, para pedagang sebelum sanering telah menukarkan lebih dulu uang2 besarnya dengan pecahan kecil2 agar nilainya jangan dikurangi 10%. Tetapi saya kira cara pemerintah sekarang akan melakukan pemotongan 10% tidak peduli apakah uang anda itu pecahan besar ataupun pecahan kecil. Oleh karena itu, jangan cari resiko, tukarkan aja semua simpanan anda jadi dollar daripada terpotong 10% atau bahkan lebih. Namun menukarkan dollar juga tetap saja besarnya uang anda juga terpangkas oleh harga jual dollar itu sendiri, namun tetap nilai dollar nanti setelah sanering akan meroket sehingga bisa menutupi kerugian anda bahkan besar kemungkinan malah bisa untung berlipat kali. Tapi, menukarkan uang anda dengan dollar juga belum tentu berhasil, karena disemua tempat dollar dan mata uang asing lainnya akan kosong diserbu pejabat, penguasa, abri dan ulama yang biasanya diberi prioritas oleh pemerintah untuk menyelamatkan kekayaan mereka. Oleh karena itu berusahalah bergerak cepat, gagal beli dollar cari mata uang lainnya, gagal juga mata uang lainnya, maka belilah emas, tapi kalo harga emas meroket tidak masuk akal, maka tumpuklah sembako. Tapi kalo anda terlambat, maka semua tindakan itupun tidak ada gunanya. Begitulah sanering dizaman Suharto, dan dizaman Sukarno betul2 perupakan pelanggaran HAM, karena kalo anda punya tabungan Rp10 ribu, maka kalo anda tarik akan dibayar bank pemerintah cuma Rp 1 uang lama tanpa perlu pemerintah mengeluarkan uang baru. Naaah... Selamat berjuang mengejar waktu. Ny. Muslim binti Muskitawati.