===================== ============================ 
THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER [WDN_Center] 
Seri : "Membangun spirit, demokrasi, konservasi sumber daya, 
           nasionalisme, kebangsaan dan pruralisme Indonesia."  
===================== ============================ 
[Spiritualism, Nationalism, Resources, Democration & Pruralism Indonesia 
Quotient] 
Memperingati Hari anti Korupsi 9 Desember 2009 dan Hari HAM 10 Desember 2009 
"Belajar menyelamatkan sumberdaya negara untuk kebaikan rakyat Indonesia." 
"Soe Hok-Gie ...Sekali Lagi", Kegilaan yang Menginspirasi...
Benar-benar gila. Enam tahun musuhan, hanya karena demi Soe Hok-Gie (lahir di 
Jakarta, 17 Desember 1942, wafat di puncak Mahameru, 16 Desember 1969), mereka 
bersatu kembali. Saking tergila-gilanya, dalam tempo dua minggu, seorang Mira 
Lesmana, misalnya, di sela-sela kesibukan yang luar biasa, bisa menyelesaikan 
tulisan dua jam menjelang tenggat.
Ada belasan penulis dalam kategori sama gilanya dengan Soe Hok-Gie — karena 
teman seperjuangan dan tergila-gila dengan sosok Soe Hok-Gie — dalam waktu dua 
bulan bisa menghadirkan buku Soe Hok-Gie …Sekali Lagi, setebal xxxix + 512 
halaman. Ketika mereka dan puluhan pengagum serta teman Soe Hoe-Gie berjumpa, 
Jumat (4/12) siang di Bentara Budaya Jakarta, suasana menjadi begitu hangat. 
Mereka, yang umumnya sudah ubanan, tetapi masih berjiwa muda, saling 
bernostalgia. Silaturahim penuh kehangatan, yang mungkin sudah lama terputus, 
terjalin erat kembali.
Apalagi Rudy Badil, salah seorang editor buku dan teman Soe Hok-Gie, yang sama 
tergila-gila mendaki gunung, dengan lincah dan kocak memperkenalkan satu per 
satu penulis dan membuka cerita yang sangat manusiawi sekali, kenangan semasa 
menjadi aktivis kampus di Universitas Indonesia, menjadi eksponen ’66. Sekitar 
50 pengunjung tak henti-henti dibuat tergelak-gelak, bahkan tersenyum-senyum 
malu.
Dan jika Anda sempat membaca buku ini — yang mungkin sudah beredar dan akan 
diluncurkan pertama kali tanggal 16 Desember mendatang di Universitas 
Indonesia, Depok — bersiap-siaplah menjadi tambah gila. Tergila-gila karena 
tiba-tiba Anda bisa menjadi pengagum baru sosok Soe Hok-Gie. Semangat Anda akan 
menjadi terbakar dan yang pasti, terinspirasi.
Tergila-gila dan kemudian ikut peduli memikirkan masa kini, juga masa esok, 
alam bangsanya, siapa takut?
”Soe Hok-Gie …Sekali Lagi ini, yang katanya small outside with big inside, 
terbagi dalam lima bab dan tersusun unik. Unik karena buku kenangan sekaligus 
bunga rampai 20-an tulisan serta pemanfaatan dokumentasi ini membuat informasi 
kejadian dan peristiwa nyata, yang biarpun berlangsung 40-an tahun lalu masih 
terasa jelas benang merahnya,” kata Rudy Badil, salah seorang dari tiga editor 
buku. Dua editor lainnya adalah Luki Sutrisno Bekti dan Nessy Luntungan R.
Buku dengan judul kecil Buku Pesta dan Cinta di Alam Bangsanya ini menyajikan 
dengan otentik dan amat eksklusif testimoni survivors Musibah Semeru 16 
Desember 1969.
”Buku ini juga memuat rangkaian dokumentasi bagus tentang Soe Hok-Gie dan Idham 
Lubis, suatu sajian unik yang memberikan dimensi lain mengenai kejadian masa 
lalu dua sekawan itu. Dari situ diketahui bahwa, bahkan selewat 35 tahun sejak 
Soe meninggal tahun 1969, nama Hok-Gie masih dicatut oleh segelintir manusia 
culas untuk menjual proposal penipuan adanya harta karun tipu-tipu senilai 
triliunan rupiah di puncak Mahameru,” papar Rudy Badil.
Jakob Oetama dalam tulisannya, ”Gelisah atas Nama Integritas”, menulis, ”Di 
tengah krisis rasa keadilan, hilangnya rasa, dan gencarnya semangat menggugat 
hukum saat ini, sosok Soe Hok-Gie pantas ditampilkan. Dilakukan tidak dengan 
maksud mengultusindividukan, tidak juga memaksakan, melainkan menawarkan 
nilai-nilai keteladanan, terutama integritas dan kebersihan hati.”
Menurut Jakob, Soe Hok-Gie mungkin tidak sekadar nama, tetapi sebuah nama yang 
telah mengukirkan sosok yang terus gelisah, inspirator yang terus menggugat… 
atas nama integritas dan kehormatan diri. (NAL) Kompas, 05/12/09]
---------
Butiran mutiara anak bangsa kan tetap bersinar melampoi zamannya…sebagai bentuk 
persembahan yang terbaik bagi perkembangan masa depan bangsanya. 
Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat.
Best Regards, 
Retno Kintoko  
 
Alarm Gempa [ERDBEBEN Alarm]
Sedia Bibit Ikan Patin




 
SONETA INDONESIA <www.soneta.org>
Retno Kintoko Hp. 0818-942644
Aminta Plaza Lt. 10
Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
Ph. 62 21-7511402-3 
 


      

Reply via email to