Sudah Cicipi Isterinya Nuntut Mahar Dikembalikan !!!
                                         
Hanya ada dalam agama Islam dimana seorang suami berhak meminta kembali mahar 
yang sudah diberikan kepada wali dari isterinya.

Tentu dengan berbagai alasan2 antara lain:
1. Isteri sudah tidak perawan lagi
2. Isterinya jelek sekali waktu dibuka burqanya
3. Muka isteri yang jelek disamakan dengan cacat tubuh
4. Muka isteri yang jelek disamakan dengan tidak sehat
5. Muka isteri yang jelek disamakan jual kucing dalam karung
6. Isteri dianggap tidak memberi kepuasan sex kepada suami
7. Suami impoten dianggap kesalahan isteri yang tidak bisa rangsang

Satu hal yang sangat merendahkan derajat wanita dalam Islam adalah hak suami 
untuk tidak memberi nafkah kepada isterinya yang bila berlangsung dalam 6 bulan 
maka resmi sang isteri diceraikan yang artinya boleh sang isteri kawin dengan 
laki2 lain untuk nafkahnya.

Sebelum 6 bulan, sang isteri tak boleh kawin dengan laki2 lainnya karena masih 
berhak sang suami berubah pikiran untuk kembali meniduri isterinya dan memberi 
nafkah kembali.

Artinya, kalo suami ketemu wanita lain, maka wanita lain itu boleh diberi 
nafkah untuk diperistri, sedangkan yang sudah jadi isterinya untuk sementara 
dihentikan dulu nafkahnya, kalo berhasil menikahi wanita lainnya itu, barulah 
sang isteri distop nafkahnya sehingga setelah 6 bulan otomatis suami bebas 
tanggungan sebagai suami.

Makanya jangan heran kalo di UN, agama Islam disebut sebagai agama yang paling 
melanggar HAM terutama HAM wanita, merendahkan derajat wanita.

> item abu <item...@...> wrote:
> Salah tuh, yg benar adalah kalo
> belum diembat, maka si isteri
> hrs ngembaliin maharnya. Itu kan
> kayak kita beli barang, tp
> langsung dikembalikan, maka ada
> refundnya. Paling dipotong biaya
> administrasi. Krn belum nikmatin
> isterinya, maka bisa refund.
> 

Aturan sebenarnya bukan gitu, kalo isteri ternyata setelah disetubuhi suaminya 
terbukti sudah tidak perawan lagi, maka suami berhak meminta kembali mahar yang 
diberikan kepada wali isterinya, dan juga meminta ganti rugi kepada isterinya.

Jelas si isteri sudah disetubuhi suaminya karena itulah dia tahu sudah enggak 
perawan lagi.

Dengan alasan ini, si suami menyatakan bahwa sebelum dia menyetubuhi isterinya, 
sudah ada orang lain yang lebih dulu menyetubuhi isterinya, sehingga mahar 
harus dikembalikan.

Jadi maksudnya bukan sebelum disetubuhi, melainkan ada orang lain yang telah 
menyetubuhi sebelum dianya menyetubuhi.

Demikianlah, pernikahan dalam Islam itu bukan atas dasar saling cinta mencintai 
melainkan atas dasar jual beli persetubuhan seperti yang biasa dilakukan dalam 
dunia pelacuran.

Padahal kalo nikah atas dasar saling mencintai itu khan enggak itung2an soal 
harga persetubuhannya !!!!

Mana bisa cinta, kalo sebelum bersetubuh isterinya sudah diancam suaminya 
dengan kata2, ingat ya, kalo ternyata enggak perawan kamu harus balikin 
maharnya, oleh karena itu mahar yang aku kasih dipesta tadi jangan dibelanjain 
dulu sampai aku selesai membuktikan keperawanan kamu.

Padahal perawan atau enggak perawan, si suami udah nyicipin juga, masa sih udah 
nyicipin masih mau gratis minta balik maharnya ????

Iya.....  ini cuma ada dalam Islam aja koq, bahkan Islam Ahmadiah pun 
melarangnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Reply via email to