SUHARTO MULAEN DIPUJAH TERANG2AN
21 nov.2007.rabu penuh laknat.

Tokoh-tokoh berkuasa masih sowan ke rumah kediaman Soeharto pada HUT 
nya dan pada akhir bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya berkunjung 
karena rasa kepingin tahu, dan yang lain-lain karena rasa hormat. 
Presiden SBY yang merupakan jenderal yang sedang naik daun dalam 
pemerintah Soeharto didominasi militer masih mengunjuk kepada 
Soeharto sebagai "senior saya" dan mengunjunginya di rumah sakit 
tahun 2005 tatkala Soeharto menderita penyakit perut yang gawat.

Banyak dari orang yang telah menjadi kaya melalui koneksi dengan dia 
tetap berada di antara orang-orang paling kaya di Indonesia. Kedalam 
golongan ini termasuk keenam orang anaknya yang masing mengontrol 
perusahaan-perusahaan besar yang dihitung sebagai bagian dari harta 
kekayaan Soerharto.

Soeharto sendiri tampaknya menempatkan dirinya sendiri ke dalam 
semacam tahanan rumah bersifat sukarela, kata Retnowati Abdulgani-
Knapp. "Dapatkah anda membayangkan ? Seperti suatu penjara intern. 
Itulah yang dilakukannya sepanjang hari. Dia hanya tinggal di dalam 
satu kamar, dibelakang kamar di mana dia makan. Dia tak pernah makan 
bersama siapapun, kecuali pada hari Sabtu, ketika beberapa orang 
anaknya mengunjunginya. Mereka jaga dengan cermat gizinya, tapi 
kadang-kadang jika dia mau makan sesuatu yang enak, mereka biarkan 
dia" kata Retnowati. (+++)

Komentaranku,
Suharton menyendirih,ituh merupaken penyangkit kejiwahan.

Dimana sakurang diktaktor,bakalan sunglit percayah lagih,

Kepada sak samanyah manungsa!

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>


Hehehe,kini tunglisan tentang kepahlawan Suharton,

Mulaen merebak. 

Sementarah Tiran Jawah ituh,ongkang2 di istananyah.

1. Mengapah tetep di Cendanah? Kerna ituhlah Istananyah.

    Tempat persembunyihan paling aman bukan?

    Disinih berlakuh teorih Sun Tzu, justru deket

    Tempat ancemanlah yang paling AMAN.

2. Si Retnoh emang menyiretken adanyah penghukuman dirih.

    Dari Suharton. Ituh jugak cungkup bisak dibenerken.

    KERNA SIAPAHPUN PUNYAK NURANIH.

    Untuk meninglae dirinyah SAKBAGAE PENJAHAT.

    Namun Suharton, Yangkin, 

    dirinyah sunglit diseret ke pengadilan.

    Kerna RAHASIA PARA BAJINGAN YANG KINI MANGSIH IDUP,

    DAN BERKUAWASAH ADA DALEM TANGANNYAH.
 
3.  Diah tetep Tiran Jawah, yang JAGOH STRATEGIH.

    Kau bukak KEJOLIMANKU, MANGKA ANCURLAH KAU!

    Mana mungkin Wirantoh beranih? 

    Mana mungkin Ginanjar beranih?

    Mana mungkin PARA HANGKIM RANGKEP BAJINGAN,

    SANGGUP MENGADILIN SUHARTON?

4. INIHLAH KEBEJADAN BANGSA INDON.

    Dimana BEJADNYAH MORAL ITUH MERATAH,

    Sakhingga mana mungkin SUHARTON DI SERET KEPENGADILAN?

    Jadi benerlah, SUHARTON ANTEUNG ANTEUNG DI CENDANAH.

    Kerna justru disitulah TEMPATNYAH BERSEMBUNYIH PALING AMAN.

    Sembari mesem mesem,mengliat BADUT2 BEKAS PIARAANNYAH

    BERLAGAK MACEM DIAH, SAKBAGAE PENGEMBAN DEMONIK KRASIH.?

    Diah kini MULAEN DIPUJAH TERANG TERANGAN,

    Kerna ituh pulak, 

    yang akan MEMBEBASKAN PARA BAJINGAN BANGSA

    Dari jejaringnyah hukum hukum mandul di tanah Endon.!!

    AhÂ…bener2, bangsa Indon, bangsa Laknat, 

    sakhingga gunung2 mulaen Ngambek, 

    menyataken KEMURKAHAN DEWA KRESNAH, DEWA KEADILAN!

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

WASPADA Online

HAMPIR 10 tahun setelah lengser, diktator tua itu yakni mantan 
Presiden Soeharto menghabiskan hari-harinya seorang diri di kamar 
duduknya, mengundang sedikit sekali tamu-tamu, tidak mengeluarkan 
keterangan publik, makan dengan berhati-hati untuk menghindarkan 
perutnya kena penyakit. Inilah kesan Retnowati Abdulgani-Knapp yang 
telah menulis sebuah biografi simpatik berjudul "Soeharto : The life 
and legacy of Indonesia's Second President".

Berwibawa kuat namun di terpencilkan, Soeharto menghilang (fades 
away), demikian judul laporan wartawan Seth Mydans yang dimuat dalam 
surat kabar International Herald Tribune (1-11-2007). Dia menulis 
bahwa rakyat yang menyerukan "Gantung Soeharto" sudah lama lenyap, 
negara bergegas ke depan tanpa dia, dan lebih sedikit rakyat yang 
yang benar-benar pedulikan apa yang terjadi atas diri seorang yang 
pernah memerintah mereka. Bagi seorang kuat yang telah diturunkan 
dari kekuasaannya, nasibnya adalah aneh, membisu, tidak melarikan 
diri dan juga tidak dikejar-kejar dengan keras, sebuah kehadiran 
diam-diam yang telah dikalahkan di sebuah rukun tetangga yang sunyi 
di tengah kota Jakarta yang sibuk. 

"Bagi saya, itu adalah suatu penghukum diri sendiri, lantaran dia 
melakukannya atas kehendaknya sendiri. Mengapakah Soeharto tinggal 
di rumah itu seluruh waktu ?.  Dia hanya ingin seorang diri untuk 
menghukum diri sendiri dan untuk menyiapkan diri bagi akhirat. Saya 
betul-betul percaya begitu ujar Retnowati Abdulgani-Knapp, putri 
almarhum Dr. Roeslan Abdulgani.

Tokoh-tokoh berkuasa masih sowan ke rumah kediaman Soeharto pada HUT 
nya dan pada akhir bulan Ramadhan. Beberapa di antaranya berkunjung 
karena rasa kepingin tahu, dan yang lain-lain karena rasa hormat. 
Presiden SBY yang merupakan jenderal yang sedang naik daun dalam 
pemerintah Soeharto didominasi militer masih mengunjuk kepada 
Soeharto sebagai "senior saya" dan mengunjunginya di rumah sakit 
tahun 2005 tatkala Soeharto menderita penyakit perut yang gawat.

Banyak dari orang yang telah menjadi kaya melalui koneksi dengan dia 
tetap berada di antara orang-orang paling kaya di Indonesia. Kedalam 
golongan ini termasuk keenam orang anaknya yang masing mengontrol 
perusahaan-perusahaan besar yang dihitung sebagai bagian dari harta 
kekayaan Soerharto.

Soeharto sendiri tampaknya menempatkan dirinya sendiri ke dalam 
semacam tahanan rumah bersifat sukarela, kata Retnowati Abdulgani-
Knapp. "Dapatkah anda membayangkan ? Seperti suatu penjara intern. 
Itulah yang dilakukannya sepanjang hari. Dia hanya tinggal di dalam 
satu kamar, dibelakang kamar di mana dia makan. Dia tak pernah makan 
bersama siapapun, kecuali pada hari Sabtu, ketika beberapa orang 
anaknya mengunjunginya. Mereka jaga dengan cermat gizinya, tapi 
kadang-kadang jika dia mau makan sesuatu yang enak, mereka biarkan 
dia" kata Retnowati. (+++) 




Kirim email ke