Hello ahmad,

Monday, June 18, 2007, 4:15:52 PM, you wrote:

> TERORISME DAMPAKNYA TERHADAP INDIVIDU DAN UMAT

> Oleh
> Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly
> http://www.almanhaj.or.id/content/2146/slash/0

> Tidak diragukan dan tidak ada yang perlu disangsikan
lagi, bahwa
> ; tragedi teror di masa kita saat ini menjadi topik
bahasan yang
> terpenting. Banyak negara yang dijadikan mabuk
kepayang (oleh isu
> gerakan teror ini), serta masyarakat dengan berbagai
lapisan dan
> tata kehidupannya ikut disibukkan (oleh isu gerakan
teror ini).
> Demikian pula negeri-negeri Islam, seperti halnya
negara lain,
> medapat bagian dari teror, selaras dengan
tingkatannya masing-masing.

> Maka apa makna teror (al-irhab) itu sesungguhnya,
apa yang
> mendorong dilaksanakan hal itu, dan apa kemudharatan
yang besar yang
> dihasilkan dari praktek gerakan teror yang dzalim
pelaku-pelakunya
> itu.

> Al-Irhab (teror) adalah sebuah kalimat yang
terbangun di atasnya
> makna yang mempunyai bentuk (modus) beraneka ragam,
yang intinya
> adalah gerakan intimidasi atau teror atau gerakan
yang menebarkan
> rasa takut kepada individu ataupun masyarakat
(bahkan negara, -pent)
> yang sudah dalam keadaan aman dan tentram. Dan
gerakan
> intimidasi/teror ini telah mencapai pada tingkat
pelenyapan jiwa
> seseorang yang tidak bersalah, merampas harta orang
lain, bahkan
> menggagahi kerhormatan yang dilindungi, serta
memecah persatuan,
> terutama merubah kenikamatan menjadi kesengsaraan
serta berbagai
> macam fitnah. Dan juga membuat kerusakan dimuka bumi
dan mewariskan
> kepada penduduk bumi bau busuk serta memperluas rasa
takut yang
> mencekam. Maka jika demikian keadannya.

> [1]. Apa yang dapat dipetik hasilnya bagi manusia di
dalam
> pesawat udara atau mobil, atau para pengguna jalan
di jalan-jalan
> raya, atau penculikan dan pembunuhan para pemimpin,
peledakan (teror
> bom) di berbagai fasilitas pemerintahan dan umum
untuk menghancurkan
> kemaslahatan mereka, tiada lain hal ini merupakan
salah satu modus
> teror yang penuh dengan kebusukan.

> [2]. Apa program (master plan) untuk menggulingkan
kekuasaan
> negeri-negeri dan kerajaan, membunuh pengawal serta
pengamanan
> negara mereka (polisi dan tentara) dengan cara yang
tidak dibenarkan
> oleh syari’at bahkan dengan cara yang ngawur
(asal-asalan/anarkis)
> bid’ah, tiada lain suatu bentuk kemungkaran teror
yang didatangkan
> oleh para setan dari golongan jin dan manusia kepada
para teroris
> tersebut dan dikemas dengan kemasan yang indah oleh
mereka (para
> setan) di dalam hati-hati mereka, sehingga mereka
terjerembab dalam
> perbuatan dosa yang mengerikan (perbuatan dosa
teror) tanpa aturan
> dasar agama, atau perasaan takut kepada penguasa
atau malu kepada
> Allah atau sikap rahmah (kasih sayang) kepada
sesamanya, hal ini
> semua dilakukan oleh mereka dikarenakan mereka telah
menjual diri
> dan jiwa mereka kepada setan padahal setan dan iblis
itu musuh bagi
> manusia dan jin, sangat jelek jual beli mereka dan
sungguh
> menjijikan perbuatan mereka yakni mereka telah
benar-benar membeli
>  kesesatan dengan petunjuk, adzab dengan ampunan
(maghfirah). Dan
> setiap perbuatan keji dan dosa itu pasti ada
balasannya di sisi
> Allah sebagaimana firman Allah.

> “Artinya : Balasan yang sesuai” [An-Naba : 26]

> Dan firman-Nya yang lain.

> “Artinya : Dan Tuhan mu tidak mendzalimi siapa pun
juga” [Al-Kahfi : 49]

> [3]. Apakah penyerangan terhadap central bisnis dan
kawasan
> industri atau mencuri serta merampok di siang bolong
(dengan
> terang-terangan) bukankah itu merupakan sebuah
bentuk teror yang
> tidak dilakukan kecuali oleh orang-orang yang hilang
keimanannya
> atau penyimpangan yang dipaksakan kepada hamba-hamba
Allah dalam
> rangka merealisasikan keinginan dan kerakusan hati
dan jiwanya
> walaupun akibat yang didapati dari perbuatannya
adalah kehinaan di
> dunia dan di akhirat berupa adzab yang pedih.

> [4]. Dan bukankah gerakan kelompok yang
mempersenjatai diri
> mereka disebagian tempat yang mereka lakukan dengan
label jihad dan
> dakwah kembali kepada syari’at Islamiyyah (menurut
anggapan mereka),
> yang pada akhirnya gerakan ini membunuh si fulan,
mengambil harta si
> ‘allan, dan menebarkan perasaan takut di
tengah-tengah masyarakat
> serta merobohkan berbagai kemaslahatan masyarakat
seperti
> fasilitas-fasilitas umum, airport, sekolah dan
lain-lain, tiada lain
> hal ini merupakan bentuk teror yang menakutklan yang
dikemas dengan
> kemasan kebencian dan penuh kedengkian, aduhai
golongan ini yang
> menyatakan untuk diri mereka bawha mereka merupakan
jama’ah
> (kelompok) ini, mereka menganggap diri mereka
berilmu dan melahirkan
> fatwa-fatwa serta hukum yang menghalalkan darah para
pemimpin bahkan
> darah orang yang diam yang tidak ikut serta memusuhi
dan membenci
> para pemimpin tersebut.

> Saya katakan di sini, bahwa andai sekiranya mereka
itu
> mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk menyebarkan
ajaran Islam
> kepada orang-orang yang membutuhkan pelajaran
tentang aqidah,
> ibadah, muamalah, akhlak, adab sesuai dengan
kemampuan yang mereka
> miliki dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai manhaj
dan sunnah yang
> shahih sebagai pintu masuk dan keluar, sebelum
menampakkan kepada
> manusia persenjataan mereka, dan menyembunyikan caci
makian mereka,
> dan menggoncangkan keamanan dan ketentraman mereka
dengan cara penuh
> dengan kedzaliman dan permusuhan dengan mengatas
namakan ghirah
> (kecemburuan) kepada syari’at Islam dan untuk
kebaikan umat Islam.

> Perbuatan mereka yang demikian ini pada hakekatnya
mengaburkan
> kewibawaan Islam itu sendiri, dan akan membuka
jendela kehinaan
> bahkan pintu-pintunya yang nantinya memberi peluang
kepada
> musuh-musuh Islam dan muslimin dari kalangan barat
dan timur untuk
> masuk dari pintu tersebut dan mereka akan
melontarkan kepada agama
> kita Islam yang mulia ini dengan berbagai macam
julukkan dan gelar,
> seperti : Islam Ekstrim, Islam Keras, Islam
Fundamentalis, Islam
> Teroris bahkan mereka melontarkan tuduhan secara
umum kepada Islam
> dan kaum muslimin bahwa mereka adalah kaum teroris,
dan tidak
> menghormati hak-hak asasi manusia. Ini semua
disebabkan oleh sikap
> dan cara yang jelak dalam mendakwahi manusia yang
mana wajib
> menggunakan cara yang baik sesuai dengan syari’at
yang shahih dan
> berjalan di atas manhaj para nabi dan rasul yang
jelas dan gamblang.

> Sesungguhnya aku mengatakan tanpa keraguan, bahwa
kelompok ini
> semoga Allah memberi hidayah kepada mereka, sungguh
mereka telah
> menyimpang dari jalan yang benar dalam berhubungan
(muamalah) dengan
> manusia di semua lapisannya, dan tidak ada
seorangpun yang selamat
> dari kejahatan mereka di negeri-negeri mereka
kebanyakannya kecuali
> orang-orang yang memang sudah terikat dengan
berbagai macam program
> dan peraturan hizbi-haraki yang mana gerakan ini
adalah gerakan yang
> menghancurkan dan tidak membangun, banyak membuat
kerusakan dan
> tidak melakukan perbaikan.

> Berapa banyak ulama Salaf yang telah menyeru mereka
yang makna
> dari seruan mereka (para ulama itu) memperingatkan
mereka dari
> perbuatan keji dan jelak yang mengatasnamakan
menyampaikan dakwah
> kepada Allah. Seperti gerakan pembunuhan,
penculikan, peramapokan
> serta pelanggaran apa-apa yang diharamkan, walaupun
mereka dari
> kalangan Nasrani yang telah mendapatkan jaminan
keamanan (dari
> pemerintah muslim, tidak diperkenankan untuk
ditumpahkan darahnya,
> harta dan kehormatannya kecuali dengan haknya,
-pent), dengan dasar
> yang mereka ada-adakan untuk menghalalkan
perbuatannya. Mereka
> menipu pemuda-pemuda yang masih lugu dan polos agar
bangkit turut
> serta dalam gerakan mereka sehingga mereka akhirnya
menghabiskan
> sisa dari kehidupannya di kegelapan penjara-penjara
tanpa mencari
> kepastian akan kebenaran dakwah tersebut sedikitpun
sehingga mereka
> memasuki dakwah tersebut bukan dari pintu yang
disyariatkan.

> Barangkali mereka menyambut seruan seorang penyeru
yang berlagak
> sebagai pemberi nasehat yang terpercaya dan
bijaksana dengan modus
> dakwah kepada Allah Ta’ala, mereka mengatakan
tentang haknya para
> ulama ; bahwasanya (para ulama yang telah tampil
menasehati mereka
> agar mereka kembali ke jalan Allah dan
memperingatkan umat dari
> kejahatan perbuatan mereka, -pent) mereka adalah
kaki tangan
> (pemerintah) bermuka dua atau pengecut dan tidak
mengetahui siatuasi
> dan kondisi di lapangan dan tidak sedikitpun
mempunyai semangat
> untuk Islam dan muslimin.

> Maka orang-orang yang seperti mereka ini tidaklah
mereka itu mau
> mendengarkan seruan tersebut, dan dikalangan mereka
tidak berguna
> nasehat yang diberikan sebagaimana ucapan seseorang
:

> Sungguh kamu telah memperdengarkan andai kamu
menyeru orang yang hidup.
> Akan tetapi tidak ada kehidupan bagi orang yang
diseru

> Dan seandainya api yang kamu tiup itu dengannya akan
muncul cahaya
> Akan tetapi kamu meniup di dalam abu (bekas sesuatu
yang telah dibakar)
> Demikianlah sikap mereka terhadap ulama, fuqaha dan
para pemimpin
> yang jujur dan ikhlas mencocoki ucapan : kedudukan
seorang yang
> bodoh dari seorang fakih.

> Seperti seorang faqih dari seorang yang bodoh
> Dan seorang yang zuhud dalam haknya ini dan ini
lebih zuhud darinya dalam haknya.

> Sesungguhnya aku berkata dan aku berlindung kepada
Allah dari
> ucapan yang jelek. Andai semua orang yang menyeru
kepada Allah
> meniti jalannya para ulama Salaf yang mana mereka
telah menapak
> tilasi jejak para nabi dan rasul di dalam dakwah
mereka pastilah
> Allah akan membukakan bagi dakwahnya hati kebanyakan
orang di alam
> semesta ini dan pastilah mereka (umat) akan
mendengarkan dengan
> penuh kerelaan, firman Allah Ta’ala.

> “Artinya : Fitrah Allah yang telah fitrahkan manusia
atasnya” [Ar-Ruum : 30]

> Akan tetapi mereka yang meletakkan landasan
dakwahnya
> manhaj-manhaj selain manhaj ulama Salaf, dan
orang-orang yang
> berjalan di jalan mereka dalam dakwah kepada Allah
sebagai wasilah
> dan tujuan, tidaklah mereka mendapatkan sesuatu dari
perwujudan
> tujuan-tujuan yang telah memecah kekuatan mereka
sendiri, dan mereka
> menyia-nyiakan kesungguhan mereka di dalamnya. Dan
Allah maha tahu
> tentang rahasia tujuan-tujuan yang mana Allah
merupakan Dzat yang
> mengetahui semua maksud dan tujuan dari para
hambanya. Di sana
> terdapat ucapan seseorang yang maknanya tidak jauh
dari apa yang
> telah terjadi pada mereka ;

> Mereka mengharap keselamatan akan tetapi tidak
mejalani jalan orang-orangnya.
> Sesungguhnya kapal itu tidaklah akan mengarungi
tempat yang kering dan tandus.

> [Disalin dari kitab Al-Irhab Wa Atsaruhu Alal Afrad
Wal Umam,
> Edisi Indonesia Terorisme Dalam Tinjauan Islam hal.
1-7, Penulis
> Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly,
Penerjemah Hannan
> Hoesin Bahanan, Penerbit Maktabah Salafy Press]


> Website anda: http://www.assunnah.or.id &
http://www.almanhaj.or.id
> Website audio: http://assunnah.mine.nu
> Berhenti berlangganan:
[EMAIL PROTECTED]
> Ketentuan posting :
http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
> Yahoo! Groups Links







-- 
Best regards,
 ww                           
mailto:[EMAIL PROTECTED]



       
____________________________________________________________________________________
Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing.
http://new.toolbar.yahoo.com/toolbar/features/mail/index.php

Kirim email ke