Beberapa hari ini saya terserang penyakit Maag dan berobat ke rumah sakit,
jumlah biaya yang dikeluarkan cukup besar mungkin untuk beberapa orang,
mungkin termaksud saya, untungnya masih ada Asuransi Kesehatan yang
diberikan dari Perusahaan jadi gratis deh. Seandainya seluruh rakyat dapat
menikmati pengobatan murah dan gratis betapa bahagaianya orang indonesia
ini. Bukankah kesehatan adalah hak dasar warga yang seharusnya dipenuhi oleh
negara!

Melihat di televisi membaca media cetak dan Electronik bahwa kesehatan Di
Republik Indonesia sangatlah mahal, serta saat ini Rumah sakit cenderung
memilih pasien, karena rumah sakit umunya menolak pasien yang miskin, pernah
pengalaman sahabat saya yang jatuh dari motor dia di bawa kerumah sakit
hanya di diamkan saja, sampai rumah sakit mengetahui bahwa dia dijamin oleh
kantor. Bukankah rumah sakit bertugas merawat pasien dahulu, baru ketika
pasien sembuh membicarakan kesehatanya.

Berbicara Rumah Sakit DiINdonesia hanya bicara sakit Hati, banyak
permasalahan pada sektor kesehatan di negeri ini, diawali degan Mal praktek
dokter, Rumah Sakit yang menolak pasien karena tidak ada biaya, membaca
kasus Dorkas kelahiran cesar di RS bukannya sembuh malah membuat orang koma,
dan Rumah sakit Mitra keluarga depok pada 17 Desember 2008 lalu  biaya
perawatan yang sudah mencapai Rp 250 juta sebuah angkat yang sangat luar
biasa... Bila dilihat dari penghasilan UMR yang ditetapkan oleh Negara
sebesar Rp 900-1 jt. maka gaji pegawai tidak akan mampu untuk membayar biaya
rumah sakit.

Mengutip pernyataan mentri kesehatan yang ditulis pada tanggal 13 Oktober
2008 Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatku geram dengan banyaknya
mafia perdagangan obat yang banyak beredar sehingga harga obat sangat mahal.
Akibat hal ini banyak masyarakat miskin yang tidak mampu mendapat pelayanan
kesehatan secara layak. "Harga obat di Indonesia paling mahal di dunia," dan
menteri kesehatan pun mengatakan  khawatir sistem liberal ini akan
mempersulit rakyat mendapat layanan kesehatan secara layak. Padahal, kata
dia, warga miskin seharusnya berhak mendapat layanan kesehatan secara
gratis.

Mentri bisa mengatakan program yang bagus dilapangan Jangankan kesehatan
gratis, biaya kesehatan saat ini sudah berada di luar akal kaum marjinal.
Satu hal yang menyedihkan pemerintah menjadikan puskesmas sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan masayarakat, tapi ironinya puskesmas dekat rumah
saya hanya beroprasi dari jam 9.00 sampai jam 11.00 hasil pemantauan
langsung ketika jam 11 puskesmas tersebut menolak lagi adanya pasien. memang
begitukah kinarja puskesmas yang menurut pendapat saya seharusnya puskesmas
beroprasi 24 jam, apakah orang sakit disuruhh menunggu, mau ke dokter atau
rumah sakit yang berdiri dengan gedung yang sangat megah perlu biaya yang
tinggi, sedang puskesmas yang terjangkau hanya beroprasi 2 jam sehari dan
sabtu/minggu tutup atau libur, sehingga pemanfaatan puskesmas tidak
optimal.Selain Waktu operasional yang singkat peralatan pada puskesmas tidak
lah lengkap atau maksimal.

Berbicara Tentang rumah sakit pemerintah sangatlah ruwet terkait dengan
birokrasi yang cukup tinggi, sebutlah Rumah Sakit Ciptmangun Kusumo,
disanana memang terdapat peralatan yang cukup lengkap tetapi mental petugas
yang bobrok sering membuat masyarakat mendapat pelayanan maksimal. hal itu
dapat dirasakan ketika kita mencari kamar untuk rawat inap, walaupun kasat
mata terlihat masih banyak kamar kosong, tetapi akan di bilang penuh, maka
kita harus memberi tips kepada Ofice boy untuk meminta bantuan mencari kamar
kosong, atau Pemanfaatan korsi dorong yang dikomersialkan, ketika kita
memakai kursi dorong untuk orang sakit kita akan di pungut biaya Rp 25.000.
atau banyaknya dokter muda yang berlatih, ketika pasien sakit dokter muda
hanya menjadikan kita sebagai tempat pelatihan, dengan membawa catatan dan
akan melaporkan ke seniornya. sungguh Ironi rumah sakit yang tertua dan
terlengkap di Indonesia ini.

Masih adakah  dokter yang mau memberikan pelayanan kesehatan dengan biaya
semampunya, atau hal ini sesuai dengan mahalnya biaya kuliah untuk menjadi
dokter. Atau Banyak Dokter yang sudah dibutakan oleh uang CN (Credit Note)
adala sebuah istilah sebuah pabrikan obat untuk menyogok dokter untuk
memberi obat pada merek tertentu. Tidaklah heran Materialisme atau
Kapitalisme membuat semua orang menjadi Buta akan perasaan kemanusiaan. Para
kaum miskin saat ini sangatlah sulit untuk membayar biaya kesehatan yang
sedemikian besar. Mereka hanya mampu membayar 5 ribu rupiah saja bukannya 50
ribu / 100 ribu rupiah. Di negara ini, nyawa orang miskin lewat begitu saja.
Tidak mampu bayar sama dengan nyawa lewat. Tidak ada kepedulian terhadap
orang miskin. Tidak ada rasa sayang pemerintah terhadap rakyat miskin.
Dokter pun berpihak kepada uang. Tidaklah mereka sadar, bahwa si miskin juga
manusia yang patut diperlakukan secara manusiawi.

Dan Faktor yang Fundamental yang membuat biaya kesehatan mahal adalah
terjadinya korupsi, Hasil kajian ICW tentang korupsi kesehatan dari 51 kasus
korupsi kesehatan yang diusut sampai tahun 2008 dan menimbulkan kerugian
negara mencapai Rp 128 miliar hanya mampu menyeret regulator ditingkat lokal
kadinkes dan dprd serta direktur rumah sakit.  Sedangkan korupsi ditingkat
middle upper nol. Selain itu, kasus korupsi yang terungkap masih berputar
dalam pengadaan barang dan jasa dengan modus markup sebanyak 22 kasus dengan
kerugian negara sebesar Rp 103 miliar. Hanya sebagian kecil korupsi dengan
modus penyuapan terungkap. Padahal modus penyuapan merupakan modus paling
banyak dan potensial terjadi terutama korupsi ditingkat middle upper yang
mungkin melibatkan pejabat Depkes, DPR, BPOM dan Badan pengawas kesehatan
lainnya.

Korupsi kesehatan telah berdampak buruk bagi derajat kesehatan dan pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan puskesmas. Hasil pengujian statistic atas kasus
korupsi dengan indicator kesehatan seperti angka kematian bayi, angka
harapan hidup dan ipm (indeks pembangunan manusia) ditingkat propinsi
membuktikan kasus korupsi dan kerugian negara telah menaikkan angka kematian
bayi dan menurunkan angka harapan hidup dan ipm.

Kompleknya Penyebab mahalnya biaya Kesehatan dan Obat-obatan di Indonesia
Seharusnya sebagai pemerintah khusus nya departemen kesehatan melihat ini
merupakan sebuah pukulan yang kuat bagi dunia kesehatan di Indonesia.
Sebagian besar kaum miskin tidak percaya dengan dokter dengan biaya yang
sedemikian mahal. Saya menganggap Indonesia gagal dalam memberikan kesehatan
kepada rakyatnya. Malu dong pak pemerintah. Dimana seharusnya setiap orang
yang hidup di Indonesia baik itu kaya atau miskin berhak mendapatkan
kesehatan yang sudah menjadi tanggung jawab dari pemerintah untuk
memakmurkan rakyatnya.

Pemerintah saat ini hanya bereaksi ketika suatu kasus sudah terekspos pada
media masa seperti kasus dorkas, atau kasus kasus kesehatan lain yang telah
terberitakan ke media dan pemerintah pun hanya bersikap reakti untuk
memadamkan. Maka pemerintah harus membuat sistem Jaminan kesehatan yang
menyeluruh untuk seluruh lapisan masyarakat bukan hanya untuk orang yang
memiliki  kemampuan tetapi untuk seluruh rakyat indonesia. Dananya dari
pajak kami yang telah kami bayarkan. Mungkinkah kesehatan akan menjadi murah
dan terjangkau... semoga pemerintah memiliki itikad baik bukan hanya
menyalahkan atau pun reaktif hanya pada kasus yang terungkap.. Semoga....


Bukankah kesehatan adalah hak dasar warga yang seharusnya dipenuhi oleh
negara!

Ada Opini katanya ORANG MISKIN DILARANG KERAS :

1. sekolah tinggi-tinggi....
2. sakit parah-parah....

Depok, 25 Maret 2009

-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-------------------------------------
SINCERITY, SPEED,  INOVATION & INDEPENDENCY

Kirim email ke