BEDAH BUKU TASAUF MODERN PEMUDA AL AZHAR Bangsa Indonesia sedang sakit. Berbagai masalah menghimpit dan menjadi beban yang tidak ringan bagi rakyatnya. Semua masalah ini berawal dari perilaku korupsi. Apabila di tahun 2000an ini kita melihat ujung dari kedahsyatan perilaku korupsi maka Buya Hamka secara sosiologis sudah memprediksi akan adanya kecenderungan masyarakat kita untuk memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara di masa-masa awal tahun 30an, lebih-lebih pada masa orde baru, sehingga iapun berusaha meredam "budaya rakus" tadi salah satunya dengan mencoba mengingatkan masyarakat tentang tidak menjadikan materi sebagai pencarian dalam hidup, maka lahirlah kemudian buku yang fenomenal dan mengalami puluhan kali cetak ulang, yakni Tasawuf Modern.
Menurut Buya Hamka , ia ikut kepada pendapat Al Junaid, bahwa tasauf adalah keluar dari budi pekerti yang tercela dan masuk kepada budi pekerti yang terpuji. Karenanya ia mengatakan tasawuf adalah membersihkan jiwa, mendidik dan mempertinggi derajat budi, menekankan segala kelobaan dan kerakusan, memerangi syahwat yang terlebih dari keperluan untuk memperkaya diri sendiri. Buya Hamka, karena ia mendefinisikan tasawuf sebagai upaya untuk membersihkan jiwa, mempertinggi derajat budi dengan menekan kerakusan (materialisme), maka ia mengurai tentang apa sebenarnya arti kebahagiaan. Dengan hati-hati sekali ia menguraikan bahwa kebahagiaan di raih melalui perlawanan terhadap nafsu, menyehatkan jiwa- dengan cara mengenali penyakit-penyakitnya, kemudian tentang peranan harta terhadap kebahagiaan. Dan tangga-tangga menuju kebahagiaan. Di Sisi lain Abuya, ketika ia menerangkan tentang materi tasawuf, justru ia banyak mengambil pandangan dari tokoh-tokoh filsafat, Yunani dan barat. Buya Hamka, tidak mengedepankan rasa, namun justru mengajak orang untuk berpikir ulang kembali bahwa harta sebenarnya tidak seberapa nilainya. Beberapa tokoh yang di muat dalam karya Buya hamka adalah Tolstoy, Al Ghazali, Bertrand Russel, Amin Al Raihany, dan Al Anisah Mai. Buya Hamka membuat karyanya dengan mengajak orang membandingkan antara paham yang berkembang antara di masyarakat, barat, komunis dengan ajaran islam. Ingin mengetahui lebih dalam tentang akhlaqul karimah? Ingin meraih kebahagiaan tanpa materi. Hadiri acara bedah bukunya pada, Hari/Tanggal: Sabtu, 15 Maret 2008-03-11 Tempat: Masjid Agung Al Azhar Pembicara: Drs. H. Amliwazir Saidi , Sekretaris Takmir Masjid Agung Al Azhar Ustd. Bachtiar Natsir LC H.M Anwar, MA Mantan Ketua Pemuda Al Azhar Moderator: Ade F Miliki dan datangi bedah bukunya. Terlalu sayang untuk dilewatkan!!! -- http://auliahazza.com/ http://auliahazza.belajar-islam.com/ [Non-text portions of this message have been removed]