13 ALASAN MERINDUKAN RAMADHAN

 

Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak
ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti
digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap
hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu
tahun itu puasa terus." 

Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini: 

1. Gelar taqwa

Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah.
Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang
telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi
kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan
gelar taqwa itu. 

"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS

al-Baqarah: 183). Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya
yang taqwa, antara lain: 

a. Jalan keluar dari semua masalah 

Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu
banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor
dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan
berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah
pemilik kehidupan ini. 

"...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2) 

"...Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4) 

b. Dicukupi kebutuhannya 

"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
keperluan)nya...."(QS. Ath Thalaaq: 3) 

c. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati 

Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia
telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri.
Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh
ketenangan. 

"Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan
perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35) 

 

2. Bulan pengampunan

Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia
bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah
yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan berjanji tidak mengulangi
perbuatan dosa itu lagi. 

Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat
penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis
menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu
Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan
karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni." 

 

 

3. Pahalanya dilipatgandakan

Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala
berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini.
Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap
satu kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya."
(HR. Bukhari Muslim). 

Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya
dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu
Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral
pahala. 

 

4. Pintu surga dibuka dan neraka ditutup

"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan
setan-setan terbelenggu."(HR Muslim) 

Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang
dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa
itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi. Amal sedikit saja
dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu untuk
mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan
demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat
setan menggoda manusia. 

 

5. Ibadah istimewa

Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan
anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang
membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan
makanannya karena Aku." (HR Bukhari Muslim) 

Menurut Quraish Shihab, ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani sifat-sifat
Allah. Itulah subtansi puasa. 

Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika
berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi
memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi
kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini
tahap dasar meneladani Allah. 

Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah
salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka dalam
berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha
Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa
lewat membaca al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan
pengetahuan ilmiah. 

Allah SWT setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus
manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus
rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam
sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan. 

Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai
manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah
secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak
minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar
sampai tenggelamnya matahari saja. 

 

6. Turunnya Lailatul Qodar

Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking
mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan (QS.
al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal al-Qur'an
diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu. 

Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad,
"Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluh terakhir,
malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau duapuluh
tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa
mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap
ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang." 

Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena
dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah
suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar. 

Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk
mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian sampai
terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5) 

Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi
kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan,
"Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan
tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata,
'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama adalah bisikan setan.
Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat
selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada
seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus
bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar. 

 

7. Meningkatkan kesehatan

Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya,
dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa
alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk
ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat
jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum). 

Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang
alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka,
kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total. 

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat
dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker.
Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum.
Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti
bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka
akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.

Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan
ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di
dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ
reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh,
meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan
syaraf. 

 

8. Penuh harapan

Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar
menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu
buka, wah... rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang
terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup
lebih bermakna. 

"Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala
berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari). 

 

9. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan

"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan
dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak
diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil,
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup."
(HR.Bukhari) 

 

10. Minum air telaganya Rasulullah saw

"Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka
puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang
sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain. 

Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami
mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau
berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski
dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu. Barangsiapa memberi
minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari
telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Baihaqi) 

 

11. Berkumpul dengan sanak keluarga

Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah
hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan
Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu
yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan
saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang
berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan
lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu
terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik
kendaraan mudik ke kampung halaman. 

Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung
kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang.
Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan
masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga
dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam,
sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan
umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!"
(HR.Bukhari) 

 

12. Qaulan tsaqiilaa

Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam
dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam
sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3).
Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan
melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di
masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih. 

Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa
dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat
malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya).
Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang
luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham. 

Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian
mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan
yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka
orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan
kewibawaan. 

 

13. Hartanya tersucikan

Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat.
Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per
orang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5
persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan
waktunya. 

Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna
mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah
dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan
mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang
tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.. 

 

 

Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 1432 H

 

Tutut & Zahid



[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to