Aku dan Cintaku
  Oleh : Reza Ervani

  Antara Lenteng Agung dan Tebet, Pertengahan Maret 2007, malam yang panas 
menjelang hujan.
  Kereta listrik itu berjalan cepat. Suasana lengang karena hujan masih rintik 
dan cukup dingin. Sore tadi aku sempat tidur, jadi sedikit segar, walaupun 
tubuh sedikit tersiksa oleh penat bus Bandung Jakarta.

  Ada cinta yang menunggu dan cinta yang minta segera dijemput di hari-hari 
mendatang.
  Sungguh itulah hiburan hati yang menyebabkan kekuatan seringkali tumbuh dalam 
tangis di kesendirian. Diantara cinta itulah aku hidup. Cinta yang menumbuhkan 
harapan untuk masih bisa bangun di esok pagi.

  Dua hari yang lewat, sebuah sentuhan penuh cinta seorang bapak penjaga masjid 
membangunkan diri untuk sholat subuh berjamaah. Sejuk sekali pagi itu, 
menjadikannya saat yang indah untuk menangis … sendiri.

  Allahuma inni audzubika minal hammi wal hazan …
  Sungguh hati ini sedang cemas dan khawatir, sayap takut dan harap mengembang, 
tapi basah keringat membuatnya susah terbang dan lelah.
  Robbi, Cintaku, tempatkan cemas dan gundah ini dalam ruang yang sejuk agar 
hamba bisa tetap melangkah.

  Allahuma inni audzubika minal ajzi wal kasal
  Sungguh pula tangan ini sedang bergetar dan kaki sedang rapuh, hingga 
langkah-langkah tak bergerak jauh dan tak mampu melompat tinggi.
  Robbi, Cintaku, Kekuatan MilikMu, Getar Hidup milikMu, Panas dan Hujan 
kuasaMu, Gerakkan hamba dengan kasihMu

  Allahuma inni audzubika minal jubn wal bukhl
  Kadang lelah hati dikhianati, jika tidak ingat Engkaulah Sang Pengganti. 
Jangan jadikan hamba khawatir untuk tersenyum, berat untuk memberi walau diri 
sendiri butuh topangan untuk berdiri.
  Robbi, Cintaku, Dunia ini ada dalam GenggamanMu, jadikan hamba sadari pasti 
itu, jadikan hamba kuat menghadapi prasangka, jadikan hamba kukuh merambah 
jalan dengan nafas harap akan hadirMu

  Allahuma inni audzubika ghalabati daini wa qohrirrijal
  Robb, kuakhiri tangis pagi ini dengan harapan kau kuatkan diri, jasmani dan 
ruhi, agar bisa melindungi, agar bisa berbagi, agar bisa mandiri, tak cemas 
akan urusan duniawi, dan bisa tersenyum nanti ketika harus berpulang kembali 
padaMu, wahai Cinta Sejati.

  Amin ya Rahman Ar Rahiim

  Al Faqir Ila Robbihi
  Reza Ervani
  http://rezaervani.blogspot.com

Kirim email ke