April Mop: Hari Dimana Umat Islam Dibantai
Senin, 29/03/2010 

Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah 
yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari 
April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan 
menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu 
sebenarnya?

Sejarah April Mop

Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya 
ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara 
penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan 
penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau 
keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 
April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, 
saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika 
sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika 
sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal 
mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April 
Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di 
masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, 
ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, 
masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya 
terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan 
memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode 
sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol 
berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak 
saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri 
sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota 
Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. 
Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth 
dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah 
menerangi Spanyol.

Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak 
orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim 
Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan 
kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku 
berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan 
bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu 
berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal 
lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka 
dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan 
pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan 
budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok 
secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk 
kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. 
Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke 
dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh 
pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri 
kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk 
sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol 
jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di 
Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk 
menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika 
jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan 
bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim 
Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu 
meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan 
aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang 
keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang 
Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah 
dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah 
disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar 
meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka 
dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke 
pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih 
bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam 
Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah 
rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat 
menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama 
dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika 
tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka 
keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam 
tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga 
kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih 
kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang 
terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai 
umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. 
Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah 
menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah 
kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati 
oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool 
Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong 
kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan 
atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara 
penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan 
penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau 
keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. 
Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh 
tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga 
ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam 
yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang 
tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad 
silam.

Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena 
bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari. (sa/berbagaisumber)



      ____________________________________________________________________
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!
http://id.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke