BismillaaHir Rohmaanir Rohiim
Assalamu'alaykum wa RohmatulloHi wa BarokatuHu
 
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allohu Ta'ala. kita memujiNya meminta 
pertolongan kepadaNya dan memohon ampunanNya, serta berlindung kepada Alloh 
dari kejelekan diri diri kita dan dari kejahatan amalan amalan kita. 
Barangsiapa yang Alloh beri petunjuk padanya, maka tiada yang dapat 
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Alloh sesatkan, maka tiada yang bisa 
menunjukkinya.
 
Amma ba'du
 
Bahaya SMS
Selasa, 25-Desember-2007, Penulis: Buletin Jum'at Al-Atsariyyah         

 <http://darussalaf.org/myprint.php?id=1005>    
<http://darussalaf.org/%3C!--[$links.send]--%3E> 


Pembaca yang budiman, pasti anda sudah mengenal "SMS" yang kita kenal di HP 
(short message service). Sepintas jika membaca judul di atas " Bahaya SMS ", 
mungkin pikiran anda akan lari kepada SMS yang ada di dunia telekomunikasi. 
Tapi SMS yang dimaksud dalam judul adalah singkatan dari "Syirik Menghancurkan 
Segalanya". Silahkan baca dan nikmati tulisan ini !! 



Apa itu syirik? 


Syaikh Muhammad bin Ali Al-Wushobiy-hafizhahullah- berkata, "Syirik itu adalah 
seorang meyakini bahwa selain Allah ada yang mencipta, memberi rezqi, 
menghidupkan, mematikan, mengetahui perkara gaib, mengatur alam, atau seorang 
mengarahkan sejenis diantara jenis-jenis ibadah kepada selain Allah, seperti 
ruku', sujud, menyembelih, bernadzar, berdo'a, dan lainnya. Syirik seperti ini 
mengeluarkan pelakunya dari agama". [Lihat Al-Qoul Al-Mufid (hal. 95), cet. Dar 
Ibnu Hazm] 


Intinya, syirik adalah engkau menjadikan sesuatu tandingan bagi Allah baik 
dalam perkara uluhiyyah, rububiyyah, nama, dan sifat-sifat-Nya. 


Adapun syirik dalam perkara rububiyyah, seperti engkau meyakini bahwa ada 
pencipta, pemberi rizki, yang menurunkan hujan, menghidupkan dan mematikan 
selain Allah, mempercayai dukun alias paranormal. Syirik dalam perkara 
uluhiyyah (ibadah), seperti berdo'a kepada selain Allah, takut, cinta, 
berharap, bertawakkal kepada selain Allah, bernadzar, menyembelih untuk selain 
Allah baik itu malaikat, nabi, orang shalih, jin, bintang, pepohonan, bebatuan 
dan, pesta laut, meminta kesembuhan, berkah, keselamatan kepada wali-wali, 
lain-lain. Dari sini kita mengetahui kesalahan sebagian orang yang 
mendefenisikan syirik terbatas hanya pada menyembah kepada berhala saja. Syirik 
dalam nama dan sifat-sifat-Nya, seperti engkau meyakini bahwa ada selain Allah 
yang memiliki nama atau sifat-sifat yang khusus bagi Allah. Maka engkau telah 
berbuat syirik dalam nama dan sifat-sifat Allah. 


Sebagian masyarakat kita juga tersebar kesalahan dalam mendefenisikan syirik. 
Mereka menyatakan bahwa syirik adalah orang yang dengki dan iri. Iri dan dengki 
bukan syirik, tapi dosa besar !! 


Bahaya-bahaya Syirik 



*       Syirik akan Menhancurkan Segala Amalan 


Banyak diantara kaum muslimin, karena jauhnya mereka dari ilmu dan agama 
mereka, sehingga mereka melakukan perbuatan kesyirikan yang mereka anggap 
sepeleh, bahkan memandangnya sebagai suatu perbuatan yang baik. Mereka tidak 
sadar bahwa syirik dapat menghapuskan segala amalan mereka. Allah -Subhanahu wa 
Ta'ala- berfirman mengancam para nabi -Shollallahu 'alaihim wasallam- andai ia 
berbuat syirik, 


"Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang 
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka menyekutukan Allah 
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (QS.Al-An'am 
: 88). 


Al-Allamah Abu Sa'id Abdullah bin Umar Al-Baidhowiy-rahimahullah- berkata dalam 
memaknai ayat ini,"Andaikan para nabi -alaihish sholatu was salam- berbuat 
syirik, sekalipun mereka memiliki keutamaan dan kedudukan mereka tinggi, maka 
amalan mereka akan hancur, mereka akan sama dengan yang lainnya dalam 
kehancuran amalan-amalan mereka disebabkan gugurnya pahala amalan itu".[Lihat 
Anwar At-Tanzil (hal. 427)] 


Adakah orang yang sanggup beramal seperti amalannya para nabi dan rasul? Tentu 
saja tidak ada. Karena mereka adalah orang-orang yang paling bertakwa kepada 
Allah dan orang-orang yang paling tahu tentang Allah 


Rasulullah -Shollallahu 'alaihi wasallam- bersabda, 


"Sesungguhnya yang paling bertaqwa dan paling mengetahui Allah di antara kalian 
adalah aku". [HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (20)]. 


Oleh karena itu, tidak seorang pun dari umat ini yang mampu menandingi 
Rasulullah -Shollallahu 'alaihi wasallam- dalam beribadah kepada Allah. Bahkan 
begitu tekun, ikhlash dan lamanya beliau dalam melaksanakan shalat malam, 
sehingga sepasang kaki beliau pecah-pecah akibat lamanya berdiri sebagaimana 
yang dituturkan oleh A'isyah -radhiyallahu 'anha-, 


"Sesungguhnya Rasulullah -Shollallahu 'alaihi wasallam- biasa melakukan shalat 
malam sehingga telapak kakinya pecah-pecah". A'isyah bertanya: "kenapa anda 
melakukan hal ini wahai Rasulullah? Bukankah Allah telah memberikan ampunan 
kepadamu atas dosa-dosa anda yang telah lalu dan yang akan datang?" beliau 
menjawab "apakah aku tidak senang menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur". 
[HR. Al-Bukhariy (4837) dan Muslim (2820)]. 


Inilah sebagian amalan yang dilakukan oleh Rasulullah -Shollallahu 'alaihi 
wasallam- . Kendati pun demikian Allah -Subhanahu wa Ta'la- mengancam beliau 
-Shollallahu 'alaihi wasallam- dan para nabi dan rasul sebelumnya, 


"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi) sebelummu jika 
kamu baerbuat syirik niscaya akan terhapuslah amalanmu dan tentulah kamu 
termasuk orang-orang yang merugi". (QS.Az-Zumar :65 ) 


Jika Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- saja, makhluk yang paling tinggi 
kedudukannya di sisi Allah, itu pun diancam dengan ancaman seperti ini, lalu 
bagaimana dengan kita ? 



*       Pelakunya Semakin Jauh dari Allah 


Para Pembaca yang budiman, ketahuilah bahwa syirik akan membuat seseorang jauh 
dari Allah dengan sejauh-jauhnya. Bacalah firman Allah -Ta'ala-, 


"Dan barang siapa yang menyekutukan Allah maka seolah-olah ia jatuh dari langit 
kemudian ia disambar oleh burung atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang 
jauh". (QS. Al-Hajj:31 ) 


Ahli Tafsir Jazirah Arab, Syaikh Abdur Rahman As-Sa'diy-rahimahullah- berkata, 
"Barang siapa yang meninggalkan keimanan, maka ia ibarat sesuatu yang jatuh 
dari langit, besar kemungkinan ia mendapatkan penyakit, dan bala'; entah ia 
disambar burung, lalu ia tercabik-cabik berantakan. Demikian seorang yang 
berbuat kesyirikan, jika ia tak mau berpegang dengan keimanan, maka ia akan 
disambar oleh setan dari segala sisi, setan akan mencabik-cabiknya, dan akan 
menghilangkan agama dan dunianya".[Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman (hal.538)] 


Orang yang berbuat syirik akan semakin tersesat hidupnya di dunia ini. Adakah 
kesesatan yang lebih besar daripada kesesatan seseorang yang menganggap dirinya 
sedang melakukan pendekatan kepada Allah, namun pada hakikatnya ia semakin 
terlempar jauh dari Allah. Dia mengharapkan derajatnya naik ke surga, padahal 
hakikatnya ia tengah turun ke jurang neraka yang paling bawa sebagai tempat 
kembali yang paling buruk? Mereka ini laksana kaum yang dikabarkan oleh Allah, 


"Ingatlah hanya kepunyaan Allah lah agama yang bersih (dari syirik). Dan 
orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), "Kami tidak 
menyembah mereka, melainkan supaya mereka (sesembahan) itu mendekatkan kami 
kepada Allah sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara 
mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak 
menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar". (QS. Az-Zumar : 3 ). 


Oleh karena itu, kesyirikan telah menutup mata mereka dari al-haq. Mereka 
memandang perbuatan-perbuatan syirik sebagai perbuatan yang baik. Mereka 
berusaha melestarikan syirik dengan alasan budaya sehingga muncullah istilah 
"Cagar Budaya". Padahal amalan yang disertai syirik -walau dianggap baik- akan 
dibinasakan oleh Allah; tak berguna bagi pelakunya, bahkan merugikan pelakunya. 


Allah-Subhanahu wa Ta'la- telah kabarkan, 


"Katakanlah (wahai Muhammad) apakah akan kami kabarkan kepadamu tentang 
orang-orang yang paling merugi amalannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia 
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini. Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka 
telah perbuat sebaik-baiknya mereka itu orang-orang yang kufur terhadap 
ayat-ayat Rob mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan (dengan Dia) maka 
terhapuslah amalan-amalan mereka dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi 
(amalan) mereka pada hari kiamat". (QS. Al-Kahfi: 103-104). 


Begitulah kalau seseorang sudah melampaui batas dirinya sebagai makhluk. Ia 
akan hidup di dalam kegelapan-kegelapan. Perhatikanlah firman Allah -Subhanahu 
wa Ta'la-, 


Allah -Subhanahu wa Ta'la- juga berfirman, 


"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian kami hidupkan dan kami berikan 
kepadanya cahaya yang terang yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di 
tengah-tengah manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap 
gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami 
jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan". 
(QS. Al-An'am:122 ). 


Kita berlindung kepada Allah dari kebutaan hati, karena hati yang buta akan 
melihat tauhid sebagai syirik, sunnah sebagai bid'ah, sesuatu yang ma'ruf 
sebagai kemungkaran. 



*       Dosa yang Tidak Terampuni 


Saudaraku, takutlah kalian kepada syirik ! Sebab syirik adalah dosa yang paling 
besar di sisi Allah, tidak dimaafkan di hari kiamat, jika pelakunya tidak 
bertaubat darinya sebelum ajal tiba. Karena Allah -Ta'ala- telah menyatakan di 
dalam kitabnya yang mulia, 


"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni selain 
dari dosa syirik itu bagi siapa yang dikehendakinya". QS.An-Nisa : 48 & 116) 


Ahli Tafsir Negeri Yaman, Muhammad bin Ali Asy-Syaukaniy-rahimahullah- berkata 
Fathul Qodir (1/717), "Tak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa seorang 
yang berbuat syirik, jika ia mati di atas kesyirikan, maka ia bukanlah termasuk 
orang berhak mendapatkan ampunan yang Allah anugrahkan kepada orang yang tidak 
berbuat syirik sebagaimana yang dituntut oleh kehendak-Nya". 


Ayat ini menunjukkan betapa besarnya dosa syirik ini, hingga Allah -Ta'ala- 
tidak mau mengampuninya. Padahal Allah -Ta'ala- memiliki ampunan yang sangat 
luas, rahmat dan kasih sayang yang paling sempurna; amat mencintai 
hamba-hamba-Nya, melebihi cintanya seorang hamba kepada dirinya sendir!! 
Sekalipun demikian, Allah -Ta'ala- tidak akan mengampuni dosa pelaku 
kesyirikan. Kenapa? Karena mereka telah berbuat zholim kepada Allah. Mereka 
tinggal di bumi Allah,mereka makan dari rizki Allah; mereka hidup dengan 
nikmat-nikmat Allah; Semua fasilitas-fasilitas yang mereka butuhkan, semua itu 
datangnya dari sisi Allah. Namun mereka tidak mau beribadah hanya kepada Allah 
-Ta'ala- semata. Mereka justru beribadah, bersyukur dan meminta kepada mahluk 
yang tidak memiliki apapun, walaupun hanya seekor lalat. 


Oleh karena itu, Luqman berwasiat kepada anak-anaknyaagar menjauhi kesyirikan 
karena syirik merupakan kezholiman yang terbesar.sebagaimana firman Allah 
-Ta'ala-, 


"Dan (ingatlah)ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberi 
pelajaran kepadanya,"Hai anakku janganlah kamu menyekutukan Allah,sesungguhnya 
menyukutukan (Allah)adalah benar-benar kezholiman yang besar" (QS. Luqman:13 ). 


Sahabat Abdullah bin Mas'ud -radhiyallahu 'anhu- berkata, 


"Aku bertanya kepada Nabi -Shollallahu 'alaihi wasallam- dosa apakah yang 
paling besar di sisi Allah? Beliau menjawab: "Kamu menjadikan sekutu bagi 
Allah, padahal Dia yang telah mencipatakan kamu". Aku berkata: "Itu memang dosa 
yang sangat besar lalu apa lagi? Beliau pun menjawab: "Kamu membunuh anakmu 
karena takut ia akan makan bersamamu". Aku bertanya: "Lalu apa lagi?" beliau 
menjawab: "Kamu berzina dengan istri tetanggamu". [HR.Al-Bukhariy (7560) dan 
Muslim (86)]. 


Nash-nash ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada dosa yang lebih besar 
daripada syirik (menyekutukan Allah) 



*       Diharamkan Surga bagi Pelaku Kesyirikan 


Masuk ke dalam surga adalah harapan bagi setiap orang. Tidak ada satu hati pun, 
kecuali pasti merindukan masuk ke dalamnya. Tiada satu telingan pun yang bosan 
mendengar kabar-kabarnya. Karenanya, betapa celakanya jika ada orang yang 
diharamkan untuk merasakan kenikmatan dan keindahan surga. Itulah pelaku 
kesyirikan; Allah haramkan surga bagi mereka sebagai azab yang paling 
menghinakan disebabkan ke-syirik-an mereka. Allah berfirman, 


"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah akan 
mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya ialah neraka tidalah ada bagi 
orang-orang yang dholim itu seorang penolong pun". (QS.Al-Maidah :72 ). 


Al-Allamah Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah-rahimahullah- berkata dalam Al-Jawab 
Al-Kafiy (hal.89), "Tatkala kesyirikan kepada Allah meniadakan maksud 
(penciptaan) ini, maka syirik menjadi dosa besar yang paling besar secara 
mutlak. Allah telah mengharamkan surga bagi setiap pelaku syirik; Dia halalkan 
darah, harta, dan keluarganya bagi orang yang bertauhid; Allah halalkan orang 
bertauhid menjadikan mereka sebagai budaknya, karena mereka tidak melaksanakan 
tugas peribadahan kepada Allah. Allah -Subhanahu- enggan untuk menerima amalan 
seorang yang berbuat syirik; enggan menerima syafa'at atau menerima do'a mereka 
di akhirat; enggan menerima ma'af mereka". 


Allah -Ta'ala- telah menghikayatkan di dalam Al-Qur'an tentang orang-orang yang 
diharamkan untuk merasakan kenikmatan di dalam surga "Dan penduduk neraka 
memanggil penduduk surga, tuangkanlah air kepada kami atau dari apa-apa yang 
Allah telah rezkikan kepada kalian. Penduduk surga berkata: "Sesungguhnya Allah 
telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang yang kafir" .((QS.Al-A'raf :50 ). 


Mengingat sedemikian gawatnya masalah syirik, maka kita berharap mudah-mudahan 
Allah berkenan melindungi kita dari perbuatan syirik, baik yang nampak maupun 
yang tersembunyi, dan mematikan kita di atas tauhid.


Sumber : Buletin Jum'at Al-Atsariyyah edisi 41 Tahun I. Penerbit : Pustaka Ibnu 
Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te'ne No. 58, Kel. Borong 
Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa'izah). 
Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa'izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. 
Dewan Redaksi : Santri Ma'had Tanwirus Sunnah - Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. 
Abu Fa'izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Muhammad Mulyadi. Untuk 
berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 
200,-/exp) 


 <http://almakassari.com/?p=189> http://almakassari.com/?p=189

 
Wassalamu'alaykum wa RohmatulloHi wa BarokatuHu


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke