Cukuplah Hanya Allah
  
Penulis : Emilia Febru Handini
  

KotaSantri.com : Sesuatu yang menurut kita baik untuk diri kita, kadang tidak 
sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Karena belum tentu menurut pandangan 
ALLAH sesuatu yang disukai itu membawa kita pada kebaikan untuk diri kita atau 
pun lingkungan sekitar kita, dan belum tentu pula bisa menghantarkan kedekatan 
dengan ALLAH Ta'ala.
  

Sesuatu yang kita hindari atau yang tidak kita harapkan terjadi dalam kehidupan 
kita, belum tentu tidak baik untuk masa depan kita menurut kacamata ALLAH. 
Mungkin saja di balik ketidaksukaan atau ketidaknyamanan yang kita rasakan itu, 
ALLAH memberikan petunjuk kepada kita untuk melangkahkan kaki menuju fase hidup 
selanjutnya. Di balik kejadian yang tidak sesuai dengan harapan, ALLAH menuntun 
kita agar kita tak bingung dalam menentukan arah. Agar kita terselamatkan dari 
segala macam keburukan atau malapetaka.
  

Sepertinya tidak terima. Sepertinya sulit untuk bisa mengikhlaskan hati. 
Sepertinya berat untuk menjalaninya. Seperti hampir tak menemukan pintu tanpa 
kunci. Tapi, semua kepahitan, kegetiran, dan keberatan itu hanya untuk 
sementara. Sampai kapan? Tak kan bisa terjawab, karena hanya Dia yang berhak 
mengatur diri kita. Hanya Dia yang berhak menentukan apa yang terbaik buat diri 
kita.
  

Hari esok tak kan pernah ada yang tahu. Esok hanyalah milikNya. Jangan ciptakan 
harapan muluk-muluk, sebab biasanya tak kan terjadi, atau mungkin tidak 
terjadi. Tak usah pikirkan kebahagiaan diri, karena kebahagiaan tidak pernah 
berlabuh pada suatu titik, malah akan terus berlanjut seiring dengan kepahitan 
hidup yang harus kita lalui. Jalan tak bisa selamanya lurus. Kadang ada 
tikungan tajam yang harus kita lewati dengan penuh kehati-hatian, kadang jalan 
itu riskan penuh dengan bebatuan yang terjal, kadang banyak sekali belokan yang 
membuat diri bisa tersesat kehilangan arah.
  

Sekarang mungkin kita sedang berada di jalan yang penuh dengan belokan yang 
membingungkan. Menuntut diri untuk membuat suatu keputusan dalam memilih 
belokan yang tepat. Harus ke mana melangkah? Belokan manakah yang akan 
menyelamatkan diri kita? Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Akankah Tuhan 
terangi sinarNya? 
  

"... Dan hati kan menjadi tentram manakala kau pasrahkan semua hanya 
kepadaNya..." Ketika kebimbangan itu menyentuh nurani, ingatlah padaNya. Ketika 
merasa seperti tak ada pilihan arah tuk berjalan, tetapkan hati hanya 
kepadaNya. Ketika kebahagiaan sepertinya sangat jauh terjangkau, syukuri banyak 
nikmatNya. Ketika harapan seakan memudar, jangan pernah putus asa dari 
rahmatNya.

Reply via email to