Do'a Nabi SAW Ketika Sholat Tahajjud
Senin, 11 Mei 2009 

 

ßóÇäó ÇáäøóÈöíøõ Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó ÅöÐóÇ ÊóåóÌøóÏó ãöäú
Çááøóíúáö ÞóÇáó Çááøóåõãøó áóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó äõæÑõ ÇáÓøóãóæóÇÊö
æóÇáúÃóÑúÖö æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó Þóíøöãõ ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóáóßó
ÇáúÍóãúÏõ ÃóäúÊó ÑóÈøõ ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑúÖö æóãóäú Ýöíåöäøó 

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sabda Rasulullah saw :
“Bahwa Nabi saw bila shalat Tahajjud dimalam hari berdoa : Wahai Allah, Bagi
Mu Pujian, Engkaulah Cahaya segenap langit dan Bumi, Bagi Mu Pujian,
Engkaulah Yang Menegakkan Langit dan Bumi, dan Bagi Mu Pujian, Engkaulah
Yang Maha Mengasuh Segenap langit dan Bumi, dan yg diantara Segenap Langit
dan Bumi, ..” (Shahih Bukhari) 

 

Rasulullah Saw, malam hari mengajarkan daripada sekilas doa beliau saw
ketika beliau saw bermunajat di malam hari selepas shalat tahajjudnya.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, penguasa Tunggal
dan Abadi. Menghidupkan setiap jiwa kepada puncak – puncak keluhuran,
mengundang hamba – hambaNya untuk selalu berada di dalam kebahagiaan dunia
dan akhirat dengan tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Limpahan puji kehadirat
Allah Maha Raja alam semesta, yang menghamparkan angkasa raya dari tiada,
yang menciptakan seluas – luasnya angkasa langit dan bumi dan menjadikannya
bertasbih mengagungkan Nama Allah.

Hadirin – hadirat, dijelaskan oleh para ilmuwan bahwa ternyata planet yang
ada di alam ini bukan hanya matahari, bulan dan bintang tetapi bumi adalah
satu bagian daripada Galaksi Bimasakti. Yang galaksi bimasakti ini adalah
satu rumpun bintang dan planet yang berjumlah lebih dari 200 milyar bintang.
Bumi adalah salah satu dari 200 milyar planet lainnya. Dan ternyata hadirin
– hadirat, bukan hanya galaksi bimasakti yang ada di langit, ada galaksi
atau kelompok bintang – bintang yang dekat dengan galaksi kita (galaksi
bimasakti) yaitu Galaksi Andromeda.

Galaksi Andromeda mempunyai lebar rentangnya dari rumpun demikian milyar
planet yang ada padanya dan lebarnya mencapai 220.000 tahun cahaya. Jika
ditempuh 220.000 tahun cahaya menempuh ujung andromeda hingga ujung yang
satunya. Demikian luasnya milyaran planet yang ada di galaksi andromeda
hingga lebarnya mencapai 220.000 tahun cahaya sedangkan kecepatan cahaya
adalah 300.000 km/detik. 300.000 km/detik kecepatan cahaya. dan jarak antara
bumi dengan galaksi andromeda adalah 2.000.000 tahun cahaya. Maka 2.000.000
(2 juta) tahun cahaya itu (300.000 km/detik X 60/menit berarti X 60/jam
berarti X 24 jam X 365 hari X 2.000.000 tahun). 

Maka bentuk andromeda yang dilihat malam ini, saat ini adalah bentuk
andromeda 2.000.000 tahun yang silam karena bentuk cahaya itu baru sampai ke
bumi setelah 2.000.000 tahun dan ternyata galaksi bukan hanya bimasakti dan
andromeda tetapi berjuta – juta galaksi telah ditemukan para ilmuwan kita
dan itu baru di langit yang pertama. 

Hadirin – hadirat, Dialah Allah Jalla Wa Alla Yang Maha Menciptakan angkasa
raya dengan segala cahaya-Nya. Namun pusat daripada segala kemuliaan yang
ada dan segala penciptaan yang demikian dahsyat dan megah adalah di bumi.
Dan dari semua yang dicipta oleh Allah, makhluk – makhluk yang sedemikian
trilyun – trilyun planet yang ada di alam ini di langit pertama dan makhluk
yang paling mulia adalah Sayyidina Muhammad Saw. Bukan di andromeda, bukan
di tempat yang lainnya tapi di bumi Sayyidina Muhammad Saw. Sebagaimana
riwayat Shahih Bukhari, ketika beliau saw menembus langit pertama, berkatalh
malaikat “marhaban bihi wa ni’mal majii’u Jaa’a..” selamat datang untuknya
semulia – mulia yang datang telah datang. Inilah semulia – mulia makhluk
yang melewati langit pertama mencapai langit kedua, ketiga hingga langit
ketujuh sampai ke sidratul muntaha. Sayyidina Muhammad Saw panutanku dan
panutan kalian, idolaku dan idola kalian, jiwa yang paling terang bercahaya
dengan cahaya Allah. Kalau seandainya cahaya membutuhkan waktu 2.000.000
tahun mencapai galaksi satu dengan lainnya tapi cahaya doa dan munajat dalam
sekejap menembus ketujuh langit sampai ke Hadratullah Jalla Wa Alla. Inilah
kecepatan doa yang jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya. Kecepatan cahaya
belum menembus langit pertama masih di langit pertama butuh waktu jutaan
tahun antar galaksi, itu kecepatan cahaya. Tapi kecepatan munajat, kecepatan
seruan memanggil Nama Allah, jauh lebih cepat dari kecepatan cahaya. 

Sang Nabi saw didalam munajatnya berdoa “Allahumma lakal hamdu anta
nurussamawati wal ard wa lakal hamdu anta qayyimussamawati wal ard wa lakal
hamdu anta rabbussamawati wal ard wa man fiihinna” Wahai Allah bagi-Mu
pujian – pujian dan Engkau-lah yang menerangi segenap langit dan bumi, Wahai
Allah bagi-Mu pujian – pujian, Kau-lah yang membangun dan menegakkan segenap
langit dan bumi, Wahai Allah bagi-Mu pujian, Kau-lah yang mengasuh dan
memelihara seluruh langit dan bumi, Dialah (Allah Swt) yang menerangi alam
semesta, menerangi angkasa raya, menciptakan cahaya dan menjadikannya dan
membangunnya dari tiada dan memeliharanya sampai hari kiamat kelak.

Hadirin – hadirat, Dialah Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkuasa.
Betapa kecil dan tidak berartinya kita di planet bumi, di tengah luasnya
samudera bintang di angkasa raya, bumi bagaikan debu ditengah samudera.
Hadirin – hadrirat, Sang Pemilik samudera langit dan bumi adalah Allah Jalla
Wa Alla dan perkumpulan mulia seperti ini dimuliakan oleh Sang Maha Raja
alam semesta. Inilah perkumpulan kerinduan kepada Allah, inilah perkumpulan
yang sangat dicintai oleh Maha Raja langit dan bumi karena dalam perkumpulan
ini hamba – hambaNya banyak yang kembali kepada-Nya dan meninggalkan dosa –
dosa kepada-Nya dan di perkumpulan ini telah ditugaskan para malaikat khusus
untuk mencatat dan menyaksikan hadirin dan mendoakan mereka dengan doa
“allahumma shalli a’laihi allahummarhamhu” Wahai Allah limpahkan shalawat
untuk mereka yang hadir, Wahai Allah sayangilah mereka. Demikian riwayat
Shahih Bukhari tentang mereka yang ebrdatangan ke masjid.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sang Pemilik kekuasaan termulia, Sang Pemilik Kekuatan dan Maha Merubah
kejadian yang menjadi pegangan Para Nabi dan Rasul dan para shalihin dan
mukminin. Mereka mengandalkan kekuatan Illahiyah yang tidak bisa diterka
atau pun tidak bisa ditembus oleh kekuatan makhluk. Sebagaimana kalimat yang
terkahir diucapkan oleh Nabiyullah Ibrahim alaihis salam ketika akan
dinyalakan api namrud maka berkatalah Ibrahim alahis salam “hasbiyallahu
wani’mal wakiil” cukup bagiku Allah. Dan Dialah semulia dan sebaik – baik
tempat untuk mewakilkan segala permasalahan. Permasalahan yang tidak bisa
ditangani makhluk, permasalahan api adalah selalu membakar dan itu selalu
terjadi sepanjang bumi ini ada dan sifat api adalah membakar. Akan tetapi
ketika kalimat “hasbiyallahu wani’mal wakiil” cukup bagiku Allah, dan
semulia – mulia tempat bertawakkal. Maka Allah perintahkan api “kuuniy
bardan wa salaaman ala ibrahim”, wahai api jadilah kau sejuk dan membawa
keselamatan bagi Ibrahim as. QS. Al Anbiya 69. Maka api itu menjadi sejuk,
karena apa? Karena kekuatan Illahiyyah muncul dari jiwa dan turun dari
Cahaya Allah Swt menundukkan seluruh kekuatan di bumi. Membalik keadaan api
yang membakar menjadi api yang sejuk. Kan belum pernah ada api yang sejuk
kecuali apinya Nabiyullah Ibrahim alaihissalam. Allah yang menciptakan api
dan sifatnya, Allah yang menajdikan api itu panas dan membakar, Allah pula
yang mampu membuatnya sejuk dengan ketentuan-Nya. Demikian Jalallahu Tuhanku
dan Tuhan kalian, yang mencintaiku dan mencintai kalian dan bukti cinta-Nya
adalah kehadiran kita di malam ini salah satu bukti cinta-Nya Allah kepada
kita.

Seorang muslim memahami, dia adalah salah seorang yang dicintai Allah. Jika
Allah membencinya maka bisa saja Allah membalikkannya sehingga Allah tidak
ingin ia bersujud kepada-Nya. Kalau Allah benci kepada kita maka kita tidak
akan bisa sujud kepada Allah, tidak akan bisa menyebut Nama Allah kalau
Allah sudah benci kepada hamba-Nya, bagaimana hamba itu bisa menggerakkan
bibirnya menyebut Nama Allah. Namun Allah masih mengizinkan supaya kita
semakin dekat kepada-Nya dengan kecintaan Allah Swt kepada kita. Jawablah
cintanya Allah.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Sayyidatuna Sarah alaiha salam (istri
Nabiyullah Ibrahim as). Ketika Nabiyullah Ibrahim alaihis salam
diperintahkan oleh Allah untuk menguji istrinya (Sayyidatuna Sarah) untuk
ditinggalkan di satu negeri yang dhalim. Negeri yang tidak ada muslimnya,
negeri yang dikuasai penguasa dan raja yang jahat. “Tinggal istrimu disana”,
Nabi Ibrahim berkata “sami’na wa athana ala amri Rabbiy” aku dengar dan aku
taat perintah Tuhanku. “wahai istriku sarah, aku diperintahkan untuk
meninggalkanmu disini sendiri”. Kenapa? Karena Allah ingin agar iman
istrinya ini tidak bergantung selalu kepada sang suami tetapi bertawakkal
selalu kepada Allah. Maka istrinya berkata “wahai Ibrahim aku disini
sendiri?, ini negeri orang dhalim..!, rajanya adalah raja yang dhalim..!”.
Maka Nabi Ibrahim berkata “inilah perintah Allah”, maka ia (Nabi Ibrahim)
meninggalkan istrinya. Tidak lama sang raja melihat Sayyidatuna Sarah,
seorang wanita berparas indah maka ia menginginkannya untuk dibawa ke
istana. “bawa ke istanaku”, dibawa oleh pasukan. Tentunya Sayyidatuna Sarah
seorang wanita yang lemah, tidak bisa membela diri maka ia dibawa kehadapan
raja itu. 

Dan tentunya sudah diketahui olehnya niat buruknya seorang raja dhalim
tersebut, yang jika ditolak keinginannya berarti mengorbankan nyawa,
bagaimana kalau ia wafat sedangkan suaminya Nabiyullah Ibrahim alaihissalam
belum kembali. Lantas apa yang diperbuat Sayyidatuna Sarah?, seraya berwudhu
ia berdoa “Wahai Allah jika betul – betul Kau yakini dan Kau ketahui aku
beriman kepada-Mu wahai Rabb maka jangan Kau jadikan kekuasaan pada raja
dhalim itu, kalau imanku ini benar Kau akui sebagai orang yang Islam, tidak
menduakan-Mu dan mengakui Nabi Ibrahim adalah utusan-Mu (karena di masa itu)
maka jangan Kau jadikan raja itu menguasai aku”. Maka ketika ia jumpa dengan
raja itu, tiba – tiba raja itu melihat Sayyidatuna Sarah seraya bergetar
lututnya dan raja itu roboh tanpa tahu kenapa. Karena ditundukkan oleh
kekuatan Allah Swt. Raja itu berkata “keluarkan wanita ini,
bebaskan..bebaskan!!”. Ketika aku berhadapan dengannya, aku bagaikan
berhadapan dengan singa yang akan menghancurkanku. Seakan – akan ada belasan
ekor singa yang menjaganya, keluarkan ia dari hadapanku, aku tidak mampu
lagi berhdapan dengannya. Seorang raja dhalim tunduk. Sedangkan seorang
wanita lemah, ia mempunyai kekuatan Illahi. Mana pasukanmu, mana kekuatanmu,
semua tunduk dengan kekuatan Rabbul Alamin. Penguasa langit dan bumi, Dialah
Allah Swt. 

Allah berfirman “sari’u ilaa maghfiratin min rabbikum wa jannatin
ardhuhaassamawati wal ard” bersegeralah kalian menuju pengampunan dari Tuhan
kalian, sampailah segera pada maaf-Nya, sampai dan raihlah segala Kasih
Sayang-Nya dan surga yang luasnya melebihi segenap luas langit dan bumi. QS.
Ali Imran : 133. Capailah setelah kalian mendapatkan pengampunan-Ku,
capailah surga, kata Allah. 

Tadi kita dengar, demikian luasnya alam ini, demikian luasnya langit itu
baru langit pertama dan itu baru sebatas pengetahuan manusia. Mungkin 1000X
atau 1.000.000X lebih besar dari yang diketahui oleh manusia saat ini
luasnya langit ini karena belum ketemu ujungnya. Sepanjang mereka
mempelajari kesana kemari belum ketemu ujungnya langit, ke atas, ke bawah,
ke kiri atau ke kanan, mereka terus menemukan ruang yang terus semakin jauh
dan itulah keluasan Allah di langit pertama. Dan surga itu lebih luas dari
segenap langit dan bumi. Allah menawarkannya kepada kita, itulah lembah
kebahagiaan dan lembah kenikmatan, itulah istana – istana keridhaan Illahi
yang Allah bangun khusus untuk hamba – hambaNya pengikut Sayyidina Muhammad
Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw adalah makhluk yang paling sempurna, ajaran beliau adalah selembut
– lembut tuntunan. Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika
seorang pemuda datang kepada Rasul saw mengadukan dosa – dosanya. Maka Rasul
saw tidak menjawab, namun Allah yang menjawab, apa yang difirmankan oleh
Allah “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” bahwa pahala – pahala itu
menghapus dosa – dosa.

Bagi kita yang banyak dosa, maka perbanyaklah pahala. Sudah terlanjur aku
berbuat banyak dosa maka tambahlah untuk makin banyak berbuat pahala karena
orang yang menambah dirinya dengan berbuat pahala itu akan diampuni dosa –
dosanya dan dibimbing kepada keluhuran. Lidahku banyak mencaci orang lain,
bagaimana agar lidahku berhenti dari mencaci orang atau menggunjing orang?
Perbanyak baca Alqur’anulkarim, obati bibirmu dengan kalamullah Jalla Wa
Alla, perbanyak dzikrullah. Demikian hadirin, mengobati lidah.

Aku banyak berbuat dosa dengan tanganku, maka perbanyaklah berbuat pahala
dengan tanganmu. Berbuat dosa dengan mata maka perbanyaklah berbuat pahala
dengan mata. “innal hasanaat yudzhibnassayyi’at” sungguh pahala itu
menghapus dosa – dosa. Obati dosa – dosa kita dengan pahala. Hadirin –
hadirat, demikian indahnya tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. Demikian
indahnya Allah. 

Sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw ketika melihat
Nuaiman radiyallahu anhum. Ketika turun ayat pengharaman minum arak (khamr),
maka mereka yang masih minum arak dihukum. Nuaiman minum arak, dihukum.
Tidak berapa lama minum arak lagi, dihukum lagi, tidak berapa lama beberapa
hari minum arak lagi sampai Sahabat berkata “alaihi la’natullah” laknatnya
Allah. Terus – terusan minum arak, terus – terusan mabuk – mabukkan. Rasul
saw bersabda “sungguh jangan kalian laknat Nuaiman karena aku tahu, demi
Allah dia itu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”. Seorang pemabuk, Rasul
berkata “demi Allah dia itu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”. Kabar
disampaikan kepada Nuaiman, “kau ini terus – terusan mabuk, tadi Rasulullah
berkata bahwa sungguh demi Allah kau ini mencintai Allah dan Rasul”.
Menangis Nuaiman radiyallahu anhum, “Rasul berkata aku dicintai Allah dan
Rasul?” maka aku bertaubat kepada Allah Swt. Demikian indahnya tuntunan
Sayyidina Muhammad Saw. Ucapan 1,2 kalimat menggetarkan jiwa yang tidak mau
taubat – taubat dengan hukuman tapi runtuh dengan 1,2 kalimat indah yang
muncul dari jiwa terindah, yang muncul dari cahaya Allah Yang Maha Indah.
Demikianlah tuntunan Muhammad Rasulullah Saw. 

Berkata para sahabat “kunna nasma’ tasbihuttha’am wa nahnu na’kul” demikian
riwayat Shahih Bukhari. Kami kalau sedang makan itu, kalau Rasulullah makan
kami sering dengar suara tasbih makanan yang disentuh jari – jari Sang Nabi
saw, terdengar tasbih dan dzikirnya oleh kami ketika disentuh tangan
Muhammad Rasulullah Saw. Makanan itu bertasbih kami mendengarnya. Demikian
Allah jadikan keindahan pada Sang Nabi saw dan apa – apa yang disekitar Sang
Nabi saw. Dan yang mencintai Sang Nabi saw adalah kesempurnaan iman. 

Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari bahwa ketika di hari kiamat
kelak, disaat itulah. Bahwa disaat itu, disaat orang dalam kesulitan, setiap
orang dituntut pertanggungjawaban atas setiap huruf yang pernah ia ucapkan,
saat semua manusia ditanyakan atas setiap nafasnya, saat setiap debu yang
diinjaknya bersasi, disaat itu diangkatlah maqam mahmudah (derajat terpuji)
untuk Nabiyyuna Muhammad Saw. Semua yang dipadang mahsyar memuji indahnya
derajat Sayyidina Muhammad Saw saat itu.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt menjadikan hari –hari
kita penuh dengan cahaya kerinduan kepada Allah Swt, Wahai Yang Maha Indah,
Wahai Yang Maha Membangun kerajaan langit dan bumi dari tiada, Wahai Yang
Maha Mengasuh alam semesta, asuhlah sifat – sifat buruk kami dan
runtuhkanlah, gantilah dengan sifat- sifat yang luhur, perbuatan kami yang
buruk gantikanlah dengan cahaya keindahan-Mu, dan hari – hari kami yang
penuh kesulitan gantikan dengan penuh kebahagiaan. Wahai Yang Maha Memiliki
segala keadaan, Wahai Yang Maha Mencurahkan kebahagiaan dari zaman ke zaman,
Wahai Yang Maha Memberikan kenikmatan pada setiap kehidupan, Wahai Yang
Memiliki setiap nafas hamba- hambaNya, Wahai Yang Maha Melihat semua
sanubari hamba-Mu kami berkumpul di malam ini dan Kau Maha Melihat setiap
niat kami, segala kesulitan kami, segala permasalahan kami, segala dosa dan
kesalahan kami, kami mengadukan kepada pintu maaf-Mu Yang Maha Luas, kami
mengadu kepada pintu kedermawanan-Mu Yang Maha Luhur, kami mengadu kepada
pintu keindahan-Mu Yang Maha Indah, Wahai Allah Yang Maha Melimpahkan
Kebahagiaan di samudera kemakmuran yang tiada pernah habis – habisnya,
serulah Nama-Nya, panggillah Nama Allah Jalla Wa Alla, serulah Nama Allah,
getarkan bibirmu untuk menyebut Nama-Nya Yang Maha Luhur, semoga bibir ini
bisa terus bergerak menyebut Nama-Nya dalam panggilan kerinduan. Wahai
Rabbiy terangi jiwa kami dengan cahaya-Mu, terangi setiap nafas kami dengan
cahaya-Mu, kami memahami alam semesta ini Kau-lah pemiliknya, kami
mengetahui bumi ini Kau-lah pemiliknya, kami mengetahui Kau-lah pemiliknya
maka benahilah hamba-Mu ini dari segala kehinaan, benahilah hamba-Mu ini
dari segala kerusakan, benahilah hamba-Mu ini dari segala kesulitan dan
hambatan.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Tidak lupa kita doakan tamu – tamu kita yang hadir. Ayahanda kita Habib
Musthofa Al Aththas dan Habib Musthofa semoga dilimpahi Rahmat dan
Keberkahan dan para habaib lainnya hadir bersama kita. KH. Djamaludin dari
pengadegan, KH. Abdul Khair dari pengadegan dan Bpk. H. Yusuf dan H. Ashraf
Ali dan para tamu – tamu kita semoga dilimpahi keberkahan dhahiran wa
bathinan. Dan kita semua yang hadir, Rabbiy Rabbiy jadikan semua wajah kami
kelak memandang indahnya Dzat-Mu Rabbiy. Demikian hari – hari kami selalu
dalam kerinduan dan jadikan hari – hari kami selalu indah dan selalu rindu
akan keindahan-Mu. Ya Rahman Ya Rahim. Kita teruskan dengan doa bersama,
mendoakan muslimin – muslimat dengan doa kita Ya Arhamar Rahimin Farij A’lal
Muslimin, sebagaimana riwayat Shahih Muslim Rasul saw “tiadalah seseorang
mendoakan saudara muslimnya terkecuali malaikat berkata “amin walaka
mitsluh”, kalau kita mendoakan satu kebaikan pada saudara muslim lainnya
maka malaikat berkata “amin dan untukmu kebaikan itu”. Kalau kita minta
pertolongan untuk seluruh muslimin, ada berapa jumlah muslimin di muka bumi
yang sedang kesulitan, yang sedang sedih, yang sedang dalam masalah, semua
terkena doa kita. Dan malaikat meng-amin-kan, semua itu juga muslimin –
muslimat kita doakan pahalanya kembali kepada kita. 

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke