Jimmy Carter: AS dan Israel, Tidak Berhak Hukum Rakyat Palestina karena
Pilih Hamas  21 Peb 2006 12:34 WIB

  eramuslim - Mantan Presiden AS, Jimmy Carter mengkritik sikap pemerintah
AS dan Israel yang ingin menghukum rakyat Palestina karena sudah memilih
Hamas. Ia mengatakan, AS dan Israel seharusnya memainkan peranan yang
positif terhadap pemerintahan baru di Palestina.
  "Kolusi yang dilakukan secara formal atau diam-diam antara dua kekuatan
untuk merongrong proses tersebut, dengan menghukum rakyat Palestina akan
menjadi kontraproduktif dan menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan.
Sayangnya, langkah-langkah itu sudah berjalan dan sudah diketahui oleh
seluruh wilayah Palestina dan dunia," tulis Carter dalam kolom opini harian
the Washington Post.
  Seperti diketahui, menyusul kemenangan Hamas dalam pemilu di Palestina AS
dan Israel melakukan tekanan kuat dengan mengancam akan menghentikan
bantuannya pada Palestina. Washington bahkan sudah meminta otoritas
pemerintah Palestina untuk mengembalikan bantuan AS sebesar 50 juta dollar
karena khawatir bantuan itu akan dimanfaatkan Hamas. Selain itu, pada
Minggu (19/2) Departemen Keuangan AS sudah memblokir organisasi amal Islam,
KindHearts karena diduga memiliki hubungan dengan Hamas.
  Sebelumnya, dalam acara Larry King di stasiun televisi CNN pada 1
Februari lalu, Carter mengatakan bahwa Hamas layak diakui oleh dunia
internasional dan harus diberi kesempatan.
  Ketua Carter Center yang ikut menjadi pemantau dalam Pemilu di Palestina
kemarin menegaskan bahwa AS seharusnya tidak menghentikan bantuannya untuk
rakyar Palestina dan bisa menyalurkannya lewat pihak ketiga, misalnya PBB.
  Kebijakan Israel Picu Kekerasan
  Mantan presiden AS itu juga mengecam keputusan Palestina yang akan
menjatuhkan sejumlah sangsi dan pembatasan terhadap rakyat Palestina.
"Mungkin tindakan paling menyebalkan dari Israel adalah keputusannya
menghalang-halangi gerakan anggota legislatif dari Hamas dengan cara
membuat lebih dari 100 pos-pos pemeriksaan di sekitar dan di seluruh
wilayah Palestina," kritik Carter dalam tulisannya.
  Sejak Hamas menang telak dalam pemilu dan mendapatkan mayoritas kursi di
legislatif, Israel menyatakan akan menghalangi 'siapapun perdana menteri
Hamas' untuk masuk ke wilayah Ramallah.
  Kebijakan Israel lainnya yang dikritik Carter adalah kebijakan untuk
menghentikan transfer uang bulanan dari hasil pajak dikumpulkan oleh Israel
atas nama otoritas Palestina.
  Carter mengingatkan, kebijakan-kebijakan Israel terhadap rakyat Palestina
hanya akan memicu kekerasan. Kesepakatan untuk merongrong pemerintahan
Hamas dengan cara menghukum rakyat Palestina, menurut Carter, dalam jangka
pendek mungkin bisa mencapai tujuannya. Namun hal itu akan menyebabkan
rakyat Palestina makin terisolasi dan tertindas, sehingga mendorong mereka
melakukan kekerasan sekaligus meningkatkan pengaruh Hamas di dalam dan di
luar negeri.
  " Jika Israel mau melibatkan rakyat Palestina dalam proses, Abbas
(Presiden Palestina) tetap bisa memainkan peranan khususnya dalam
bernegosiasi seperti yang dilakukan pemimpin PLO," tulis Carter.
  Sementara itu, para pakar memperkirakan, sikap AS yang keras terhadap
Hamas, akan mengubah pandangan dunia Arab yang selama ini menjadi sekutu
dekat AS.
  " Negara-negara Arab akan berpaling dan menuding AS telah memberikan
milyaran dollar buat Israel," kata Jon Alterman dari Center for Strategic
and International Studies, think-tank AS yang berbasis di Washington.
  Pemerintah AS sudah mengutus menteri luar negerinya Condoleeza Rice untuk
keliling Timur Tengah seperti Mesir dan Arab Saudi, termasuk hadir dalam
pertemuan regional Uni Emirat Arab untuk melakukan lobby pada negara-negara
di kawasan itu agar tidak memberikan bantuan dana pada pemerintahan Hamas.
  Pada media-media Arab Rice mengatakan, sumbangan dana buat Hamas akan
menggagalkan keinginan negara-negara Arab atas perdamaian Palestina-Israel.
(ln/iol)






===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke