Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    

Friday, 29 May 2009 


Jadilah Kalian Bersaudara Sesama Hamba ALLAH SWT
Senin, 25 Mei 2009 

 

ÞÇá ÑóÓõæáó Çááøóåö Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : áóÇ ÊóÈóÇÛóÖõæÇ¡
æóáóÇ ÊóÍóÇÓóÏõæÇ¡ æóáóÇ ÊóÏóÇÈóÑõæÇ¡ æóßõæäõæÇ ÚöÈóÇÏó Çááøóåö ÅöÎúæóÇäðÇ¡
æóáóÇ íóÍöáøõ áöãõÓúáöãò Ãóäú íóåúÌõÑó ÃóÎóÇåõ¡ ÝóæúÞó ËóáóÇËóÉö ÃóíøóÇã 

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sabda Rasulullah saw :
“Janganlah kalian saling membenci, jangan saling dengki dan iri, dan jangan
pula saling memusuhi, jadilah bersaudara sesama hamba Allah, dan tiadalah
halal bagi muslim untuk memutus hubungan / memusuhi saudara muslimnya lebih
dari tiga hari” (Shahih Bukhari) 



Image

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Indah, Yang Maha Melimpahkan
keindahan sepanjang waktu dan zaman,dari masa ke masa memperindah keadaan
menjadi lebih indah, (yaitu) Jiwa hamba – hambaNya yang semakin dekat
(kepada kasih sayang Nya swt) (semakin zaman mendekati akhirnya maka Allah
semakin mempermudah pengampunan Nya swt). daripada mukminin dan mukminat
yang diangkat derajatnya setiap waktu dan saat dengan sunnah Sang Pembawa
Rahmatnya Allah, ialah Sayyidina Muhammad Saw hingga setiap waktu mereka
lewati siang dan malamnya mereka terus mendekatkan dan semakin dekat kepada
Cinta Allah, kepada Keridhoan Allah, kepada Kasih Sayang Allah, kepada
Cahaya Mahabbatullah, kepada Cahaya Keindahan Allah, mereka lewati hari –
harinya dengan ruku’ dan sujudnya, dengan taatnya kepada Allah, mereka
lewati dosa – dosa dengan istighfar dan taubat hingga lewatlah hari mereka
dalam keluhuran dan hari demi hari, maka matahari dan bulan sebagai saksi,
bumi sebagai saksi, jasadnya sebagai saksi, lidahnya menjadi saksi, tangan
dan kaki menjadi saksi dan kesemua alam semesta menjadi saksi atas
kemuliaannya. Dan alam semesta menjadi saksi atas kecintaan Allah padanya. 

Sebagaimana diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “idza
ahaballah abdan qaala Li Jibril.. Hadirin – hadirat, Rasul saw bersabda jika
Allah telah mencintai seorang hamba maka Allah berkata kepada Jibril, “wahai
Jibril, Aku telah mencintai fulan” maka Jibril turun ke langit dan
mengumumkan kepada angkasa raya, berjuta – juta galaksi di langit dan kepada
semua yang ada di langit dan di bumi. “Wahai penduduk angkasa raya, Allah
telah mencintai fulan, maka cintailah ia”, jadilah seluruh debu, hewan dan
tumbuhan mengenal hamba yang dicintai Allah dan kecintaan Allah kepada hamba
itu terbit dengan sunnah dan tuntunan Sayyidina Muhammad Saw. “In kuntum
tuhibbunallah fattabi’uniy yuhbibkumullah” jika kalian mencintai Allah,
ikutilah Nabi Muhammad Saw maka kalian akan dicintai Allah Swt.(QS. Ali
Imran : 31.) 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Demikian agung dan luhurnya Rabbul Alamin memperindah kehidupan setiap
keturunan Adam yang mau beriman kepada Allah, yang mau mengikuti tuntunan
Sang Nabi saw, dan mau menghiasi jiwanya dengan kedamaian. Allah Swt
berfirman “alladzina aamanu wa tathma’innu quluubuhum bidzikrilah, alaa
bidzikrillah tathma’innulquluub” ketahuilah orang – orang yang beriman itu
tenang hatinya dengan mengingat Allah, hanya dengan dzikir kepada Allah-lah
tenang dan damainya sanubari. (QS. Ar-Rad : 28)

Hadirin – hadirat, satu nama Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi, yang jika
diingat akan menimbulkan kedamaian, menenangkan seluruh sel tubuh kita,
membawa kedamaian pada seluruh sel tubuh kita dan membawa aura kemuliaan
yang terbit dan muncul dari sanubari kepada seluruh tubuhnya dan kepada alam
sekitar. 

Doctor Albert Benson dari fakultas kedokteran di Universitas Harvard
menemukan satu penemuan yang sangat mengejutkan. Setelah ia mempelajari cara
untuk membawa kedamaian dan ketenangan bagi manusia. Belasan tahun ia
mempelajari dan mencari, ia menemukan satu penemuan yang sangat mengejutkan.
Apa penemuannya? Tidak pernah ada kedamaian yang ia temukan bisa mendamaikan
seorang manusia, ketenangan hatinya kecuali dengan iman kepada Allah. Dan
tidak pernah ada kedamaian yang mencapai hebatnya orang yang beriman kepada
Allah dibanding iman kepada apapun selain-Nya. Mengingat air terjun yang
indah, mengingat gunung yang indah, mengingat kekasih, mengingat kenikmatan,
apapun yang ia perbuat untuk mencapai kedamaian, belum ada satu metode yang
mereka temukan terkecuali kedamaian itu sangat memuncak ketika manusia
mengingat Allah. 

Hadirin – hadirat, maka ia menyebutkan (doctor Albert Benson) dari
Universitas Harvard bahwa keturunan Adam memang telah dicipta untuk hanya
taat dan beriman kepada Allah, yang dengan itu tenanglah jiwanya, yang
dengan tenang jiwanya maka tenanglah seluruh tubuhnya dan ketenangan seluruh
sel tubuhnya. Demikian indahnya penemuan itu membuka Keluhuran Ilahi dan
Allah sudah berfirman “alaa bidzikrillah tathma’innulquluub” dengan
mengingat Allah maka tenanglah sanubarinya. (QS. Ar-Rad : 28.) 

Wahai jiwaku dan jiwa kalian yang sering diombang – ambingkan dalam
gelombnag kehidupan, dalam limpahan kenikmatan hingga terjebak pada
kekufuran dan tidak bersyukur atau kepada kesusahan hingga terjebak pada
tidak taat kepada Allah dan kufur. 

Belum lagi, Allah terus mengombang – ambingkan keturunan Adam (agar mereka
mencari kekuatan dan ketenangan Nya swt), namun ketika jiwanya telah
menyimpan aura kekuatan terbesar di alam semesta yaitu Allah Jalla Wa Alla,
maka ia akan sabar dengan apapun yang terjadi, tidak akan bisa mengecohnya
karena jiwanya bersama Allah Jalla Wa Alla. Kalau sudah jiwa dan sanubarinya
bersama Allah, mengingat Allah, dalam kemuliaan Allah, maka ia dalam
lindungan benteng kekuatan Allah Jalla Wa Alla. 

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Rasul saw bersabda sebagaimana hadits yang kita dengar diriwayatkan didalam
Shahih Bukhari, beliau saw “la tabaghadhu, wala tahasadu, wala tadabaru, wa
kunu ibadallah ikhwanan, wala yahillu li muslimin an yahjura akhaahu, fauqa
tsalatsati ayyamin” janganlah kalian saling membenci.., kata Sang Nabi saw.
Kenapa? Kita akan perjelas nanti. Karena perbuatan manusia itu akan membawa
kerusakan di dunia dan akhirat. “la tabaghadhu, wala tahasadu..” janganlah
kalian saling benci dan saling dengki. Lihat saudara kita mendapat
kenikmatan jangan dengki dan iri, karena Yang Maha Memberi masih tetap
memberi dan bisa memberi. “..wala tadabaru..” jangan saling membelakangi.
Tadaabaru itu maksudnya adalah orang yang ketika jumpa dengan saudaranya
muslimin buang muka, atau lebih ringkasnya ialah jangan bermusuhan. 

“..wala yahillu li muslimin an yahjura akhaahu, fauqa tsalatsati ayyaamin”
dan tidak dihalalkan bagi saudara muslim untuk bermusuhan lebih dari 3 hari.
Sebelumnya Sang Nabi mengatakan “..wa kuunuu ibaadallahi ikhwanan” jadilah
kalian sesama hamba Allah itu bersaudara, sesama muslimin itu bersaudara,
persaudaraan yang lebih erat daripada persaudaraan pertalian darah. Karena
kalau persaudaraan pertalian darah kalau wafat terpisah, tapi kalau saudara
seiman, wafat lalu hidupnya di alam barzah dan di akhirat tidak akan pernah
terpisah. Semakin kita menyambung hubungan silaturahmi dengan manusia,
sesama iman, sesama muslimin – muslimat, maka Allah Swt akan semakin
menyambung Kasih Sayang-Nya kepada kita. Semakin seseorang tidak memiliki
kebencian kepada orang lainnya, makin indah hidupnya di dunia dan akhirat. 

Para ilmuwan dalam penemuan mutakhirnya menemukan satu penemuan yang
menakjubkan bahwa ketika seseorang itu marah atau timbul sifat benci didalam
dirinya maka terpancarlah dari dalam tubuhnya hormon – hormone stres, hal
itu menimbulkan tuntutan sel sel otot yang ada di jantung akan oksigen yg
berlebihan,Marahnya seseorang atau bencinya ia pada sesuatu atau benci pada
orang lainnya maka itu akan menyebabkan lepasnya hormon – hormon tersebut
dan jika itu terjadi akan membuat kebutuhan yang berlebihan atas oksigen
pada otot – otot jantungnya, dan oksigen itu tidak bisa dipenuhi oleh paru –
parunya. Berbeda dengan orang yang berlari, jantungnya berdebar cepat tapi
tubuhnya bergerak. Tapi kalau tubuhnya tetap diam saja hingga benci dan
kemarahannya yang muncul maka jantungnya berdebar dengan keras yang
mengakibatkan otot pada jantungnya membutuhkan oksigen yang lebih banyak dan
ini tidak bisa dipenuhi oleh paru – parunya. Lantas apa yang terjadi setelah
itu? Itu menyebabkan pengentalan keping – keping darah pada jantung. Apa
yang akan terjadi setelah itu? Itu menyebabkan sering terjadinya serangan
jantung. 60% serangan jantung terjadi pada orang yang sering marah dan
sering benci kepada orang lainnya. 

Dan penemuan yang lebih menakjubkan, mereka meneliti orang – orang yang
sakit. Para ilmuwan di Amerika, mereka meneliti orang – orang yang sakit.
Mereka merasa ringan sakitnya ketika memaafkan orang yang menyakiti mereka.
Ini penemuan dengan jelas, selaras dengan sunnah Sayyidina Muhammad Saw. “la
tabaaghadhu, wala tahaasadu, wala tadaabaru, wa kunu ibadallah ikhwanan,
wala yahillu li muslimin an yahjura akhaahu, fauqa tsalatsati ayyaamin”
janganlah kalian saling membenci, jangan saling memusuhi. Sang Nabi saw
memahami, karena dalam setiap tuntunan beliau itu tersimpan kesejahteraan
dan kesehatan di dunia dan juga kebahagiaan di akhirat. Semakin sirna
seseorang dari membenci orang lainnya makin ringan semua penyakitnya,
semakin jauh dari serangan jantung. Demikian hebat sunnah Muhammad
Rasulullah Saw. Orang yang paling pemaaf, ialah Sayyidina Muhammad Saw. 

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt telah menjadikan kemuliaan pada jiwa yang dipenuhi cahaya Ilahi
maka jiwa itu akan sulit dendam kepada siapapun. Demikianlah jiwa Sayyidina
Muhammad Saw. Jiwa yang dipenuhi kekuatan Ilahi akan berpengaruh kepada
apapun yang ada didekatnya. Sebagaimana penemuan Prof. Masaru Emoto dari
Jepang, yang telah sering kita dengar bahwa air itu bereaksi dengan emosi
orang yang ada di hadapannya. Kalau orang yang dihadapannya marah – marah
maka jika air itu dilihat dengan mikroskop dengan skala tertentu akan
berubah menjadi buruk bentuknya. Dan ketika orang yang ada di hadapannya
tenang maka air itu berubah menjadi lebih indah jika dilihat dengan skala
tertentu di mikroskop. Ini jiwa yang tenang, lebih – lebih lagi jiwa yang
dipenuhi Cahaya Allah. Ini berlaku bukan hanya pada air tapi berlaku untuk
alam semesta. Bahkan merubah hal – hal hina menjadi hal yang mulia,
sebagaimana firman Allah didalam hadits qudsiy riwayat Shahihain (Shahih
Bukhari dan Muslim) “humul julasaa’ laa yasyqaa bihim jaliisuhum” orang yang
duduk bersama orang – orang yang berdzikir, walaupun niatnya bukan untuk
berdzikir, dia mendapatkan pahala dan kemuliaan. Kenapa? Karena bersama
orang yang berdzikir. Air bisa bereaksi dengan jiwa yang ada di hadapannya.
Demikian pula dengan alam semesta ini. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Inilah Allah Swt menjadikan jiwa – jiwa mulia itu sebagai pembawa penyelamat
di muka bumi. Sebagaimana Allah Swt berfirman “kalau seandainya bukan karena
pria – pria mukminin dan wanita – wanita mukminat yang kalian tidak ketahui
kemuliaan mereka itu, kalau mereka itu tiada, kalau mereka itu pergi, maka
niscaya akan turun azab yang pedih kepada wilayah itu”. (QS Al Fath 25)
.Tapi karena ada kaum mukminin dan mukminat yang melakukan jamaah. Sebagian
ulama mengatakan ini pada orang – orang yang melakukan shalat jamaah atau
jamaah majelis dzikir atau jamaah majelis taklim, maka mereka inilah yang
menyingkirkan musibah. Kenapa? Karena alam semesta sudah dikuasai oleh satu
kekuatan tunggal yang Maha Mengatur segala kejadian untuk tetap memuliakan
dan membawa keberkahan bagi jiwa – jiwa yang dipenuhi cahaya Allah. 

Allah Swt berfirman didalam hadits qudsiy “ana ma’a ‘abdi haitsu maa
dzakaranii wa taharrakat bii syafataah” Aku bersama hamba – hambaKu ketika
ia mengingat-Ku dan ketika kedua bibirnya bergetar menyebut Nama-Ku. Kalau
sudah Allah sudah bersamanya maka kedamaian bersamanya, kalau kedamaian
bersamanya, kedamaian bersama keluhuran. Demikian indahnya jiwa Sayyidina
Muhammad Saw. Dan semoga aku dan kalian terwarnai dengan Cahaya Keindahan
Allah Swt. 

ImageHadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Setiap perbuatan – perbuatan ibadah yang merupakan sunnah Sang Nabi saw
tersimpan padanya Cahaya Keridhoan Ilahi. Diriwayatkan didalam Shahih Muslim
dalam salah satu hadits qudsiy bahwa Allah Swt berfirman di hari kiamat
kepada para hamba – hambaNya. “Hamba – hambaKu, Aku sakit kenapa kalian
tidak menjenguk-Ku, Aku lapar kenapa kalian tidak memberi-Ku makan, Aku haus
dan kalian tidak memberi-Ku minum”, maka para hamba – hamba bertanya “wahai
Allah, sungguh bagaimana Engkau ini sakit sedangkan Engkau Rabbul Alamin?,
bagaimana Engkau lapar sedangkan Engkau Rabbul Alamin?, bagaimana Engkau
haus sedangkan Engkau Rabbul Alamin.?”. Allah menjawab “hamba-Ku, kau lihat
hamba-Ku (fulan) sakit, kau tidak menjenguknya. Kalau seandainya kau
menjenguknya saat itu, kau akan temukan Aku bersamanya”. Maksudnya apa?
Bukan Allah ada disamping orang yang sakit, tapi Keridhoan dan Kasih Sayang
Allah ada bersama orang yang menjenguk orang yang sakit. (syarah Nawawi ala
shahih Muslim) “Hamba-Ku (fulan) lapar, ia minta padamu makanan dan kau
tidak memberinya? apakah kau tidak tahu bahwa hamba-Ku kalau kau beri ia
makan maka kau akan temukan Aku bersama orang itu”. Maksudnya apa? Kau akan
mendapatkan cintanya Allah dengan membantu orang yang kelaparan itu.
“Hamba-Ku (fulan) kehausan, ia minta minum padamu dan kau tidak memberinya?
kalau kau memberinya saat itu, kelak akan kau temukan Aku bersamanya”.
Demikian sifat – sifat mulia membantu sesama membuka rahasia keridhoan Allah
Jalla Wa Alla.

Oleh sebab itu, diriwayatkan didalam Shahih Bukhari tentang salah seorang
wanita bertanya kepada Rasul saw “Wahai Rasulullah, aku punya harta yang
lebih, boleh tidak aku sedekahkan pada suamiku dan anakku? boleh tidak
sedekah kepada kerabat sendiri?”, maka Rasul saw menjawab “untukmu dua
pahala”. Yang pertama kau dapat pahala shadaqah dan yang kedua kau dapat
pahala menyambung silaturahmi dengan kerabatmu. sering dipertanyakan, mana
yang lebih didahulukan, umum atau keluarga sendiri ?. Justru keluarga
sendiri dulu baru orang lain, bahkan kepada keluarga sendiri, kata Rasul
saw. Ada dua pahala, yaitu pahala shadaqah dan pahala menyambung
kekerabatan. Demikian indahnya tuntunan Nabiyyuna Muhammad Saw. 

Allah Swt berfirman di dalam hadits qudsiy riwayat Shahih Bukhari ”ana ‘inda
dzhanni ‘abdiy biy” Aku bersama persangkaan hamba-Ku. “Barangsiapa yang
memusuhi wali – wali Ku, Aku umumkan perang kepadanya”. Ini Allah Swt
berfirman menunjukkan kalau Allah akan menghancur leburkan semua mereka yang
memerangi para wali – wali. 

“Wamaa taqarraba ilayya abdi…”, tiadalah seorang hamba-Ku mendekatkan
dirinya kepada-Ku dengan menjalankan apa – apa yang Aku wajibkan untuk
mereka, dan hamba-hamba Ku itu tidak puas hanya menjalankan yang wajib saja,
ia terus mendekat kepada-Ku dengan hal – hal yang sunnah sampai Aku
mencintainya, (kata Allah).
Subhanallah!! Jadi Cintanya Allah itu tersimpan pada hal yang fardhu (wajib)
dan yang sunnah. Jadi jangan menentang syari’ah, sampai kemanapun puncak
kemuliaan ini dicari, tidak akan bisa tercapai derajat para wali terkecuali
dengan mengamalkan syari’ah dan sunnah. Segala hal yang bertentangan dengan
syari’ah dan sunnah maka tentunya tidak akan mencapai derajat cinta kepada
Allah. Sebesar – besar apapun pengakuan seseorang jika ia menentang syari’ah
dan menentang sunnah Sang Nabi saw maka ia mengaku seorang yang mulia di
sisi Allah maka ia batil. Karena seorang wali tidak dicintai oleh Allah dan
diangkat oleh Allah sebagai wali terkecuali ia telah mengamalkan hal – hal
yang fardhu dan hal – hal yang sunnah sampai Allah mencintainya. 

Demikian kelanjutan riwayat Shahih Bukhari, “jika hamba – hambaKu itu sudah
mendekat kepada-Ku dengan hal yang fardhu dan yang sunnah sampai Aku
mencintainya, maka jika Aku mencintainya Aku akan menjadi pendengarannya
yang ia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang ia gunakan
untuk melihat dan aku menjadi tangan dan kakinya yang ia gunakan untuk
bergerak dan jika ia meminta pada-Ku, Aku akan mengabulkan permintaannya,
jika ia minta perlindungan maka Aku melindunginya”. 

ImageHadirin – hadirat, tentunya yang dimaksud bukanlah Allah menjadi
telinga, Allah menjadi pendengaran dan penglihatan, Al Imam Ibn Hajar
didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari menjelaskan bahwa maksud dari
ucapan hadits qudsiy ini adalah orang yang menjaga dirinya dari hal yang
fardhu dan sunnah sampai Allah mencintainya, Allah yang akan menjaga panca
inderanya dari hal – hal yang dimurkai Allah dan akan muncul hal – hal yang
lebih dari indera keenamnya. Dari penglihatannya, pendengarannya, tangan dan
kakinya. 

Hal ini teriwayatkan banyak didalam riwayat Shahih bahwa Sayyidina Umar bin
Khattab radiyallahu anhu, beliau sedang berkhutbah jum’at tiba – tiba di
tengah – tengah khutbah berteriak “naik ke atas bukit”. Para sahabat
bingung, sedang khutbah jum’at bicara tentang naik ke atas bukit apa
maksudnya? Ada Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah wa
radiyallahu anhu hadir saat itu, Sayyidina Ali berkata “catat tanggal dan
waktunya”, maka para sahabat mencatat tanggalnya. Tidak lama beberapa
minggu, kelompok pulang dari peperangan, mereka berkata “kami terjebak dalam
peperangan hampir saja kami kalah, tiba – tiba kami mendengar suara Umar bin
Khattab tanpa wujud yang mengatakan “naik ke atas bukit”. Wujudnya tidak
ada, tapi suaranya saja. Kami naik keatas bukit lalu kami meneruskan
peperangan dan akhirnya kami menang. Kapan ini terjadi? Ia berkata “kira –
kira hari jum’at, saat waktu shalat jum’at”. Subhanallah!! Sayyidina Umar
sedang khutbah jum’at seraya berkata “naik ke atas bukit”, ia sedang
berhadapan dengan jama’ah tapi penglihatan dan pendengarannya sampai kepada
saudara – saudara muslimnya di tempat yang jauh. Ia menolong dan membantu
mereka dengan memberikan kepada mereka penyelesaian yang membuat mereka
menang “naik ke atas bukit, naik ke atas bukit”, selamat mereka. 

Demikian hebatnya para wali Allah Swt, tentunya sangat banyak. Sayyidina Ali
bin Abi Thalib karamallahu wajhah, Sayyidina Ali Zainal Abidin dan lain
sebagainya yang kesemuanya ahlul khusyu’, kesemuanya orang yang menjalankan
sunnah Sang Nabi saw, kesemuanya tidak mau bertentangan dengan Allah dan
Rasul saw. 

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
“Kalau mereka minta pada-Ku niscaya akan Ku-beri dan kalau mereka mohon
perlindungan pada-Ku niscaya akan Ku-lindungi”, kata Allah.

Akhir dari penyampaian saya malam hari ini adalah munculnya fitnah terhadap
pribadi saya dan Majelis Rasulullah Saw yang disebarkan di masjid – masjid
hari Jum’at yang lalu di Al Hawi, di Al Munawwar, dan di banyak perkantoran.
Dan orang yang menyebarkan juga pakai jaket Majelis Rasulullah Saw. Isinya
ada foto saya dan ada tanda tangan palsu saya dan juga point – pointnya
menyudutkan Presiden Republik Indonesia, menyudutkan Ibu Megawati,
menyudutkan FPI dan FBR dan menghina para habaib lainnya. Dan seakan – akan
itu muncul dari saya. Selebaran dibagikan sebanyak – banyaknya. Hal ini
hadirin, saya mohon jangan ada yang mengambil tindakan anarkis karena saya
sudah memaafkannya, Biar saja mereka terus demikian dan saya terus berdoa
siang dan malam agar Allah berikan bagi mereka hidayah. Apa yang mereka
perbuat ini memusuhi dakwah Sayyidina Muhammad Saw, bukankah yang kita
ajarkan kedamaian? Bukankah yang saya sampaikan agar kita mencintai Allah
dan Rasul-Nya?, damai di wilayah ini, damai bangsa ini, damai masyarakat
kita, damai dan makmur kehidupan kita dunia dan akhirat, inikah yang mereka
perangi? Semoga Allah memberi mereka kejelasan, memberikan mereka hidayah. 

ImageHadirin – hadirat, jangan ada yang mengambil tindakan anarkis. Kalau
ada 1,2 bentuk provokasi yang muncul di masyarakat laporkan kepada yang
berwajib dengan segera. Tapi kalau bisa diredam, ya sudah diredam saja
karena kedamaian itu selalu bersama kekuatan Allah Swt. Jadi biarkan saja,
kita terus berjalan dan kita didalam satu kesatuan dalam satu iman. Dan
tidak ada masalah dengan Presiden Republik Indonesia. Mulai tahun 1998
Majelis Rasulullah Saw ini berdiri, terus siapapun yg naik menjadi Presiden
Majelis Rasulullah Saw tidak pernah bermasalah dg mereka. Demikian pula
dengan Ibu Megawati, tidak pernah ada masalah, dengan FPI justru kita
bersaudara, dengan FBR kita bersaudara tapi kelompok ini menjadikan seluruh
symbol itu untuk memerangi Majelis Rasululah Saw dan mereka tidak akan
berhasil. Ini justru persatuan muslimin – muslimat bersama – sama mengangkat
dakwah Sayyidina Muhammad Saw. FBR, FPI, Majelis Rasulullah Saw tidak bisa
dipecah karena kami sama – sama membela Sayyidina Muhammad Saw. Masing –
masing dengan caranya, ada yang dengan cara naik mobil, ada yang dengan cara
naik sepeda, ada yang dengan cara naik bus, ada yang dengan cara naik
helikopter, ada yang dengan cara kapal laut. Masing – masing dengan caranya
tapi 1 tujuan maka tidak akan pernah bisa dipecah belah. 

Hadirin – hadirat, kita bermunajat kepada Allah Swt meneruskan daripada doa
Nabi kita Muhammad Saw untuk kemuliaan dan pembenahan tempat ini. Rabbiy
Rabbiy angkat semua kesulitan dari kami, dari seluruh muslimin – muslimat. 

Kita bermunajat kepada Rabbul Alamin, Wahai Yang Menguasai alam semesta,
Wahai Yang Selalu Mendamaikan jiwa yang selalu mengingat-Nya, Wahai Yang
Maha Memberikan kedamaian dunia dan akhirat, damaikan jiwa kami, damaikan
hari – hari kami, damaikan kehidupan kami, damaikan alam barzah kami,
damaikan kematian kami kelak, damaikan kami di yaumal qiyamah. Wahai Cahaya
Kedamaian dunia dan akhirat yang terbit dengan kebangkitan Sayyidina
Muhammad Saw, kami bertawassul demi keluhuran cahaya risalah Sang Nabi saw
yang menerangi jiwa dan kehidupan kami dan hari – hari kami dengan Keagungan
Nama-Mu 

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya
Allah..Ya Allah..
Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah 

Saya akhiri penyampaian ini dengan salam dan rindu dari Guru Mulia kita Al
Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh yang beliau berkirim salam kepada
jamaah majelis ini dan tidak henti – hentinya bertanya “bagaimana kabar
tentang majelis ini?”, saya katakan “Alhamdulilah, jamaah semakin damai dan
semakin banyak dan semakin baik”. Dan beliau terus mendoakan kita semoga
kita dilimpahi keberkahan. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, Ya
dzatththauli wal in’am. Kita lanjutkan dengan doa bersama yang mana kita
mendoakan muslimin – muslimat, semoga dengan doa ini berapa banyak muslimin
– muslimat yang ada di muka bumi ini yang dalam kesulitan, yang perlu
bantuan Allah, yang ditimpa masalah dan lain sebagainya. InsyaAllah dengan
doa ini, akan terselesaikan segala kesulitan mereka yang dengan itu Allah
kembalikan itu kepada kita hingga selesailah segala kesulitan kita. Jika
Allah menolong kita maka kita doakan seluru muslimin – muslimat. 

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke