KETIKA (TIBA-TIBA) IZROIL DI DEPAN KITA...

Ada sebuah nasihat seorang ustadz, tetangga saya (alhamdulillah tahun ini
beliau berangkat ke Tanah Suci) yang selalu saya ingat. Isinya sih
biasa-biasa saja, begini katanya: "Pak, sesibuk apa pun urusan kita,
usahakan selalu shalat di awal waktu dan berjamaah, sebab tidak ada yang
dapat menjamin umur kita."

Nasehat itu disampaikan kepada saya sekitar 5 tahun lalu dan selalu menjadi
bahan ingatan, renungan dan intropeksi bagi diri saya, apakah selama ini
saya telah mendahulukan shalat dan ibadah lainnya ketimbang urusan dunia
yang kadang tak pernah ada habisnya? [Di sebuah hadist riwayat At-Tirmidzi
dan An-Nasa¹i, Rasulullah saw menjelaskan bahwa shalat merupakan amalan
seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari Kiamat].

Mengapa nasehat itu menjadi begitu penting dalam hidup saya, karena ternyata
nasehat pak ustadz yang isinya 'biasa-biasa' itu,
 akan menjadi amat 'luar
biasa' tatkala kita menyaksikan saudara, teman atau orang lain yang telah
lebih dulu 'dijemput' oleh malaikat maut, Izroil. Padahal, mungkin beberapa
menit, jam atau hari sebelumnya, almarhum(ah) masih bersama kita. Di sinilah
kita baru sadar bahwa betul sekali umur seseorang itu tidak ada yang dapat
menjamin... apakah 5 menit, 1 jam atau sehari kemudian dan seterusnya, orang
itu masih hidup.

Hikmah penting yang dapat diambil dari nasehat ustadz tadi adalah ketika ada
kewajiban syariat atau seruan agama yang Allah swt turunkan dalam Al Quran
(yang kemudian diajarkan oleh Rasulullah saw), hendaknya sesegera mungkin
kita merespon dan melaksanakannya (dalam arti tidak menunda-nundanya dengan
berbagai dalih) agar kita tidak menyesal di Akhirat kelak, karena kita belum
sempat menjalankan atau sering melalaikan perintah-Nya.

Sebagai contoh, saat adzan berkumandang (sudah tiba waktu
 shalat)...
bersegeralah kita memenuhi panggilan-Nya (bagi laki-laki harus shalat
berjamaah dan wanita lebih afdhol di rumah/kamarnya) . Ketika ada undangan
taklim/pengajian (menuntut ilmu agama itu wajib), hendaknya kita luangkan
waktu untuk hadir. Atau, bagi muslimah yang telah mengetahui kewajiban
berhijab (jilbab) secepatnya memenuhi perintah Allah tsb, mumpung belum
terlambat. Karena bila sudah terlambat (keburu meninggal), maka ia akan
menjadi orang yang sangat merugi dan menyesal di Yaumil Hisab nanti.

Beruntunglah orang-orang yang telah menyegerakan seruan dan menunaikan
kewajiban agama sebelum ajal mendatanginya. Kita harus sadar, bahwa ajal itu
tidak pandang bulu (tua-muda, besar-kecil, pria-wanita, atau si kaya-miskin)
kalau sudah tiba saatnya, siapa pun tak akan mampu menghindarinya walau
sepersekian detik. Dan, ini sudah sering kita saksikan. Soal kapan waktunya
malaikat maut itu 'menjemput' diri
 kita masing-masing. .. tak pernah ada yang
tahu, bisa saja beberapa saat setelah membaca tulisan ini... Izroil sudah
berdiri di hadapan kita.

Karena itu, jangan lupa (setiap hari) kita selalu mohon ampun (istighfar)
kepada Allah swt serta segera menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya. Semoga Allah swt memudahkan dan membuka pintu hati kita untuk
meraih hidayah dan rida-Nya, sehingga kita mampu ber-amar ma'ruf nahi munkar
dalam rangka ketaatan kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Aamiin.

"Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali 'Imran 3: 32)

Wallahu'alam bish shawab.

Mohon maaf bila ada kekeliruan.

herdi dudung

[Non-text portions of this message have been removed]






























[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke