KUNCI SURGA 
Ahad, 20 Agustus 2006 
Penulis: Al-Ustadz Agus Su'aidi As-Sidawy 
________________________________________ 
Ibarat sebuah pintu, surga menbutuhkan sebuah kunci untuk membuka
pintu-pintunya. Namun, tahukah Anda apa kunci surga itu ? Bagi yang
merindukan surga, tentu akan berusaha mencari kuncinya walaupun harus
mengorbankan nyawa. 
Ibarat sebuah pintu, surga menbutuhkan sebuah kunci untuk membuka
pintu-pintunya. Namun, tahukah Anda apa kunci surga itu ? Bagi yang
merindukan surga, tentu akan berusaha mencari kuncinya walaupun harus
mengorbankan nyawa. 
Tetapi anda tak perlu gelisah, Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wa
sallam telah menunjukkan pada umatnya apa kunci surga itu, sebagaimana
tersebut dalam sebuah hadits yang mulia, beliau bersabda (yang artinya):
"Barang siapa mengucapkan kalimat Laa ilaaha 
illalloh dengan penuh keikhlasan, maka dia akan masuk surga. " (HR. Imam
Ahmad dengan sanad yang shohih). 
Ternyata, kunci surga itu adalah Laa ilaahaa illalloh, kalimat Tauhid
yang begitu sering kita ucapkan. Namun semudah itukah pintu surga kita
buka ? Bukankah banyak orang yang siang malam mengucapkan kalimat Laa
ilaaha illalloh, tetapi mereka masih meminta-minta (berdo'a dan
beribadah) kepada selain Allah, percaya kepada dukun-dukun dan melakukan
perbuatan syirik lainnya ? Akankah mereka ini juga bisa membuka pintu
surga ? Tidak mungkin ! 
Dan ketahuilah, yang namanya kunci pasti bergerigi. Begitu pula kunci
surga yang berupa Laa ilaaha illalloh itu, ia pun memiliki gerigi. Jadi,
pintu surga itu hanya bisa dibuka oleh orang yang memiliki kunci yang
bergerigi. 
Al-Iman Al-Bukhori meriwayatkan dalam Shohih-nya (3/109), bahwa
seseorang pernah bertanya kepada Al-Imam Wahab bin Munabbih (seorang
Tabi'in terpercaya dari Shon'a yang hidup pada tahun 34-110 H) :
"Bukankah Laa ilaaha illalloh itu kunci surga ? "Wahab 
menjawab : "Benar, akan tetapi setiap kunci yang bergerigi. Jika engkau
membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan di bukakan
untukmu !". 
Lalu, apa gerangan gerigi kunci itu Laa ilaaha illalloh itu ?
Ketahuilah, gerigi kunci Laa ilaaha illalloh itu adalah syarat-syarat
Laa ilaaha illalloh ! Syaikh Abdurrahman bin Muhammad bin Qoshim
Al-Hambali An-Najdi rahimahullah, penyusun kitab Hasyiyyah Tsalatsatil
Ushul, pada halaman 52 kitab tersebut menyatakan, syarat-syarat Laa
ilaaha illalloh itu ada delapan, yaitu : 
Pertama : Al-'Ilmu (mengetahui), maksudnya adalah Anda harus mengetahui
arti (makna) Laa ilaaha illalloh secara benar. Adapun artinya adalah :
"Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah". Rasulullah
shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): "Barang siapa
mati dalam keadaan mengetahui bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah, niscaya dia akan masuk surga." (HR. Muslim). Seandainya
Anda mengucapkan kalimat tersebut, tetapi anda tidak mengerti maknanya,
maka ucapan atau 
persaksian tersebut tidak sah dan tidak ada faedahnya. 
Kedua : Al-Yaqiinu (meyakini), maksudnya adalah anda harus menyakini
secara pasti kebenaran kalimat Laa ilaaha illalloh tanpa ragu dan tanpa
bimbang sedikitpun. Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda
(yang artinya): "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di
sembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah. Tidaklah seorang hamba
bertemu dengan Allah sambil membawa dua kalimat syhadat tersebut tanpa
ragu kecuali pasti dia akan masuk surga. (HR. Muslim). 
Ketiga : Al-Qobulu (manerima), maksudnya Anda harus menerima segala
tuntunan Laa ilaaha illalloh dengan senang hati, lisan dan perbuatan,
tanpa menolak sedikitpun. Anda tidak boleh seperti orang-orang musyirik
yang di gambarkan oleh Allah dalam Al-Qur'an 
(yang artinya): "Orang-orang yang musyrik itu apabila di katakan kepada
mereka : (ucapkanlah) Laa ilaaha illalloh, mereka menyombongkan diri
seraya berkata : Apakah kita harus meninggalkan sesembahan-sesembahan
kita hanya karena ucapan penyair yang gila ini ? " (QS. As-Shoffat :
35-36). 
Keempat : Al-Inqiyaadu (tunduk atau patuh), maksudnya Anda harus tunduk
dan patuh melaksanakan tuntunan Laa ilaaha illalloh dalam amal-amal
nyata. Allah subhanahu wa Ta'ala (yang artinya): "Kembalilah ke jalan
Tuhanmua, dan tunduklah kepada-Nya. " (QS. Az-Zumar : 54). Allah Ta'ala
juga berfirman (yang artinya): "Dan barang siapa yang menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka
sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul (ikatan) tali yang amat kokoh
(yakni kalimat Laa ilaaha illalloh). "(QS. Luqman : 22). Makna
"menyerahkan dirinya kepada Allah" yaitu tunduk, patuh dan pasrah
kepada-Nya (ed.). 
Kelima : Ash-Shidqu (jujur atau benar), maksudnya Anda harus jujur dalam
melaksanakan tuntutan Laa ilaaha illalloh, yakni sesuai antara keyakinan
hati dan amal nyata, tanpa di sertai kebohongan sedikitpun. Nabi
Sholallahu 'alahi wa sallam bersabda (yang artinya) : 
"Tidaklah seseorang itu bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak di
sembah kecuali Allah dan Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya, dia
mengucapkannya dengan jujur dari lubuk hatinya, melainkan pasti Allah
mengharamkan neraka atasnya. " (HR. Imam Bukhori dan Muslim). 
Keenam : Al-Ikhlas (ikhlas atau murni), maksudnya Anda harus
membersihkan amalan Anda dari noda-noda riya' (amalan ingin di lihat dan
dipuji oleh orang lain), dan berbagai amalan kesyirikan lainnya. Nabi
sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya Allah mengharamkan
neraka bagi orang yang mengucapkan Laa ilaaha illalloh semata-mata hanya
untuk mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla. "(HR. Imam Bukhori dan
Muslim). 
Ketujuh : Al-Mahabbah (mencintai), maksudnya anda harus mencintai
kalimat tauhid, tuntunannya, dan mencintai juga kepada orang-orang yang
bertauhid dengan sepenuh hati, serta membenci segala perkara yang
merusak tauhid itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dan di antara manusia ada yang menbuat tandingan-tandingan (sekutu)
selain Allah yang di cintai layaknya mencintai Allah. Sedangkan
orang-orang yang beriman, sangat mencintai Allah diatas segala-galanya).
" (QS. Al-Baqarah : 165). Dari sini kita tahu, Ahlut Tauhid mencintai
Allah dengan cinta yang tulus bersih. Sedangkan Ahlus Syirik mencintai
Allah dan mencintai tuhan-tuhan yang lainnya. Hal ini tentu sangat
bertentangan dengan isi kandungan Laa ilaaha illalloh.(ed,). 
Kedelapan : Al-Kufru bimaa siwaahu (mengingkari sesembahan yang
lainnya), maksudnya Anda harus mengingkari segala sesembahan selain
Allah, yakni tidak mempercayainya dan tidak menyembahnya, dan juga Anda
harus yakin bahwa seluruh sesembahan selain Allah itu batil dan tidak
pantas disembah-sembah. Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan (yang
artinya): "Maka barang siapa mengingkari thoghut (sesembahan selain
Allah) dan hanya beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah
berpegang teguh pada ikatan tali yang amat kokoh (yakni kalimat Laa
ilaaha illalloh), yang tidak akan putus...."(QS. Al-Baqoroh : 256). 
Saudaraku kaum muslimin dari sini dapatlah anda ketahui, bahwa orang
yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illalloh hanya dengan lisannya tanpa
memenuhi syarat-syaratnya, dia bagaikan orang yang memegang kunci tak
bergerigi, sehingga mustahil baginya untuk 
membuka pintu surga, walaupun dia mengucapkannya lebih dari sejuta
banyaknya. Karena itu perhatikanlah ! 
Wallahu a'lamu bish showwab !. 

Dinukil dari bulletin Dakwah Al-Bayyinah, edisi 07/02/20, diolah dan
disusun kembali oleh Abu Abdirrahman. 
(BULETIN DAKWAH AT-TASHFIYYAH, Surabaya Edisi : 13 / Shafar / 1425) 
________________________________________ 
This article is from SALAFI Indonesia-Istiqomah Di 
Atas Al Qur'an & As Sunnah 
   <http://www.darussalaf.or.id/> http://www.darussalaf.or.id/ 
The URL for this story is: 
  

Kirim email ke