http://www.ar-risalah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=106&Itemid=1
Ridha Allah. Satu kata keramat penggetar jiwa. Ia adalah muara yang hendak kita tuju dari semua aktifitas ibadah kita. Sehingga ia menjadi satu dan satu-satunya keinginan hidup kita. Keinginan terbesar setelah pilihan beriman kepada-Nya. Menggapai ridha Allah adalah kata sakti yang menjadi pondasi pencarian semua jenis kebaikan. Ia, mestinya, sanggup membuat kita mengorbankan apa saja. Waktu, tenaga, pikiran, harta, bahkan nyawa! Sebab harga semua pengorbanan menjadi tidak sebanding dengan perolehannya. Tapi, betapa tidak mudahnya ia kita raih. Bahkan setelah keyakinan kita mantap dan keinginan menggapainya kita miliki. Setelah keraguan tentang kebenaran Islam menguap pergi dan dunia bukan lagi pencarian kita tertinggi. Maka bersandar kepada-Nya adalah sebuah keharusan. Meminta pertolongan-Nya agar dimudahkan dan dimampukan meraih ridha-Nya menjadi sebuah keniscayaan yang pasti. Bukan semata sebagai bukti bahwa kita percaya dan mengakui eksistensi-Nya, namun juga pertanda bahwa kita telah memenuhi hak kepada yang berhak. Allah Taala! Karena kita memang lemah dan tidak berdaya tanpa taufiq darinya. Sedang ibadah kita takkan pernah sempurna tanpa pertolongan dari-Nya. Sehingga sejatinya, memohon pertolongan Allah adalah inti dari semua doa kita memohon kebaikan. Sebab kebaikan takkan pernah mewujud tanpanya. Tiada lagi tempat meminta selain-Nya. Tiada lagi tempat kembali jika bukan Dia. Bukankah semua urusan langit dan bumi berasal dari Allah, dan hanya kepada-Nya akan kembali? Bukankah semua penghuni semesta, kepada-Nya berdoa? Bahkan makhluk ingkar seperti Iblis sekalipun? Sehingga, pertolongan Allah kepada kita untuk meraih ridha-Nya adalah karunia yang paling istimewa. Sebaik-baik pemberian, sebab bukan semata beroleh apa yang kita minta, kita pun beroleh esensinya. Karena pengabulan Allah atas keinginan manusia kafir pun sangatlah dimungkinkan. Meski pada saat yang sama, mereka semakin jauh dari Allah dan terusir dari rahmat-Nya. Terkabulnya doa mereka membuat mereka semakin celaka! Semakin hina sebab pengabulan ini bukan karena mereka mulia! Dan, tentu saja bukan seperti ini yang kita kehendaki. Bukan seperti ini yang kita cari. Damba kita akan kebahagiaan dunia kepada Sang Pemilik timur dan barat adalah damba akan rahmat. Karena kita ingin mendekat dan berjalan bersama naungan cinta-Nya yang pekat. Karena kita ingin menjadi hamba-hamba yang mulia di sisi-Nya! Kepada Muadz, Rasulullah n pernah berpesan agar tidak lupa berdoa sesudah shalat. Ya Allah, tolonglah hamba untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. Wallahu Alam. --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed]