Marjah Menjadi Ladang Pembantaian

Pasukan Nato mengirimkan sepertiga pasukannya ke Selatan Afghanistan, ke 
propinsi Helmand, yang bertujuan untuk membersihkan pejuang Taliban yang berada 
di kota Marjah. Lebih 35.000 pasukan gabungan Nato, dan didukung pasukan darat 
Afghanistan, dengan menggunakan berbagai jenis peralatan militer yang canggih, 
kini mengepung dari berbagai penjuru kota Marjah.

Sementara kekuatan pejuang Taliban yang berada di Marjah tak lebih hanya 2.000 
pejuang, Tak sebanding dengan pasukan Nato yang kini mengepung kota Marjah. 
Seperti Jalut menghadapi Thalut. Perang akan menjadi sempurna. Para pejuang 
Taliban tidak banyak pilihan. Untuk dapat keluar dari kepungan pasukan Nato 
yang menggunakan peralatan militer yang canggih dan dalam jumlah besar, sangat 
kecil peluangnya dapat keluar dari Marjah. Satu-satunya jalan dapat keluar dari 
kepungan Nato itu hanya melewati gurun pasir yang luas, dan pasti Taliban akan 
terjebak di rawa-rawa gurun yang ganas. Pasukan Nato akan dengan mudah 
memusnahkan mereka dengan menggunakan pesawat tempur dan helikopter black hawk 
yang dipersenjatai rudal.

Para pejuang Taliban telah berjanji tidak akan keluar dan meninggalkan Marjah. 
Serangan besar-besaran yang dalam hitungan waktu, dan dengan segala kemampuan 
militernya Nato, pasti akan akan menjadi ‘the final days’ (hari-hari akhir) 
para pejuang Taliban di wilayah itu. Marjah akan menjadi tempat ladang 
pembantaian (the killing field) oleh pasukan Nato terhadap Taliban dan penduduk 
sipil di kota itu. Marjah akan menjadi kuburan massal bagi para pejuang 
Taliban. Marjah akan akan menjadi tempat kuburan terbesar bagi para syuhada, 
yang dibantai oleh para penjajah yang telah meluluh-lantakkan Afghanistan. Para 
pejuang Taliban mungkin akan dikalahkan oleh pasukan Nato, yang memiliki 
kekuatan jauh lebih besar.

Pilihan tidak meninggalkan kota Marjah, adalah sebuah pilihan yang penuh dengan 
kemuliaan dan bentuk perlawanan yang nyata terhadap para penjajah yang 
bertindak secara barbar. Melakukan pemusnahan dengan menggunakan militer, yang 
telah membunuh ratusan ribu rakyat yang tidak berdosa secara kejam dan biadab.
AS, Barat, dan Zionis, secara jelas-jelas bukan hanya menciptakan kekacauan, 
penderitaan terhadap rakyat di negara-negara muslim , tetapi juga sengaja 
menciptakan kematian dalam skala yang luas dengan tujuan ingin melakukan 
penjajahan yang permanen. Peristiwa yang terjadi di negeri-negeri muslim, 
seperti di Timur Tengah (Iraq, Yaman, dan Palestina), Asia Selatan (Afghanistan 
dan Pakistan), Afrika (Somalia dan Sudan), sebuah bukti yang sangat jelas, 
betapa mereka ingin melanggengkan penjajahan.

Setiap elemen dan gerakan yang menentang penjajahan AS, Barat, dan Zionis, 
sekarang dihancurkan dengan kekuatan militer secara massive, yang sebelumnya 
diberi lebeling yang konvensional, yang seolah-oleh itu sebagai ancaman 
keamanan global. Terorisme menjadi ancaman global, sejak peristiwa 11 September 
2001, dan tidak pernah dibuktikan siapa pelaku yang sesungguhnya. Tetapi hanya 
pernyataan Presiden AS George Bush, semuanya menjadi sah untuk dihancurkan 
dengan menggunakan kekuatan militer. Taliban yang telah diberi lebeling oleh 
Bush sebagai ‘teroris’ yang mendukung Usamah bi n Laden harus dimusnahkan, dan 
tidak ada lagi ruang untuk hidup.

Orang –orang yang memiliki keyakinan dan menyakini sebuah cita-cita yang 
berdasarkan keyakinan itu dihancurkandan di musnahkan. Taliban Pakistan di 
Lembah Swat dan Selatan Waziristan hanya ingin hidup dengan Islam, dan Taliban 
Afghanistan menolak hegemoni AS, tetapi itu sudah dianggap sebagai sebuah 
ancaman keamanan. AS men dorong Pakistan menghabisi Taliban yang melakukan 
kerjasama dengan Al-Qaidah, dan dianggap menjadi ancaman.

Marjah sejak tadi malam telah dikepung Pasukan Nato dari berbagai penjuru, dan 
gerakan militer itu, menuju ke titik pertahanan Taliban di Marjah. Inilah saat 
pembantaian yang terjadi di wilayah itu, yang dilakukan pasukan gabungan Nato. 
Mereka dengan menggunkan kekuatan militer yang dimilikinya menggunakan mesin 
perang itu untuk menghancurkan Taliban. Anak-anak, wanita, orangtua, dan orang 
sipil lainnya telah menjadi korban yang berguguran akibat mesin perang Nato.

Ini seperti janji Obama yang Ingin memusnahkan Taliban dan Al-Qaidah, seperti 
janji kampanyenya yang lalu sebelum terpilih menjadi presiden. Getir nasib bagi 
siapa saja yang sudah mendapat lebel ‘teroris’ alias Taliban dan Al-Qaidah, 
mereka harus menerima keadaan itu. Tanpa dapat membela dirinya, kecuali 
kematian. Tetapi lebih mulia mati daripada harus dijajah dan diperbudak oleh 
AS, Barat dan Zionis Israel. Wallahu’alam.



      Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke