Membangun Kepribadian Muslim (3) 

Obsessi membentuk manusia (sebagai individu) yang berkepribadian bisa 
dimiliki oleh orang tua terhadap anaknya, guru terhadap anak didiknya 
atau oleh seseorang yang memiliki perhatian khusus kepada orang-
orang/anak-anak tertentu. Membangun kepribadian bukanlah pekerjaan 
yang sederhana. Ia membutuhkan situasi psikologis dan sugesti yang 
kondusip bagi internalisasi nilai. Infrastrtuktur yang harus 
disediakan bagi pembentukan insan yang berkepribadian antara lain :

Pengetahuan tentang nilai.
Tingkah laku manusia dipengaruhi oleh aspek-aspek kognitip, afektip 
dan psikomotorik. Jika seseorang memiliki kapasitas yang seimbang 
dari ketiga aspek tersebut maka secara teori ia dapat hidup harmoni 
dengan lingkungan dan dengan dirinya karena ia mampu mengamati dan 
merespond permasalahan secara benar dan proporsional. Jadi 
pengetahuan tentang nilai akhlak itu sangat besar pengaruhnya dalam 
pembentukan kepribadian terutama bagi anak yang memiliki fitrah 
bawaan yang baik. 

Pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak bisa disampaikan (a) oleh 
orang tua di rumah, sejak dini, melalui dongeng sebelum tidur, 
kemudian melalui nasehat rutin, nasehat khusus sehubungan dengan 
event-event penting, misalnya ketika akan berangkat merantau, ketika 
dalam proses memilih jodoh, ketika memulai hidup rumah tangga, ketika 
menduduki suatu jabatan dan sebagainya. (b) oleh guru di sekolah, 
berupa pelajaran ilmu akhlak atau budi pekerti, meski pada umumnya 
lebih pada aspek kognitip, sedikit aspek afektip, tetapi disiplin 
sekolah, cukup besar pengaruhnya dalam diri si murid, sekurang-
kurangnya masuk ke dalam alam bawah sadar. (c) oleh ulama atau orang 
bijak setiap usai salat atau dalam pengajian, atau dalam pertemuan 
khusus, (d) oleh cendekiawan melalui forum diskusi, (e) melalui 
literatur yang terprogram., dan (f) bisa juga diperoleh dari 
peristiwa yang mengesankan hatinya yang kemudian dijadikan pelajaran. 

Menciptakan Lingkungan Yang Kondusip
Menurut suatu penelitian yang dikutip oleh Prof. Dr. Zakiah Daradjat, 
disebutkan bahwa perilaku manusia 83 % dipengaruhi oleh apa yang 
dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh gabungan 
dari berbagai stimulus. Dalam perspektip ini maka pengaruh lingkungan 
terhadap pembentukan kepribadian orang sangat besar, di dalam rumah 
dan di luar rumah. 

Tamsil perumpamaan kekuatan lingkungan disebutkan dalam hadis Nabi 
yang mengatakan bahwa bergaul dengan orang baik itu seperti orang 
yang berdekatan dengan penjual minyak wangi, meskipun tidak membeli 
tetapi dirinya ikut berbau wangi karena watak penjual minyak wangi 
itu selalu menempelkan minyak wangi yang dijajakannya itu kepada 
setiap orang yang datang mendekat (sebagai promosi), sementara 
bergaul dengan orang jahat itu ibarat berakrab-akrab dengan tukang 
pandai besi (yang sedang bekerja), kalau tidak terpercik apinya, 
hampir pasti abunya akan mengotori pakaiannya.

Wassalam,
agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com

Kirim email ke