BismillaaHir Rohmaanir Rohiim
Assalamu'alaykum wa RohmatulloHi wa BarokatuHu
 
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allohu Ta'ala. kita memujiNya meminta 
pertolongan kepadaNya dan memohon ampunanNya, serta berlindung kepada Alloh 
dari kejelekan diri diri kita dan dari kejahatan amalan amalan kita. 
Barangsiapa yang Alloh beri petunjuk padanya, maka tiada yang dapat 
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Alloh sesatkan, maka tiada yang bisa 
menunjukkinya.
Dan aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar 
kecuali Allohu Ta'alaa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa 
Muhammad adalah hamba dan RasulNya.

Amma ba'du
 
Permata yang Hilang
Penulis: Buletin Jum'at At-Tauhid       

 <http://www.darussalaf.or.id/myprint.php?id=1481>    
<http://www.darussalaf.or.id/friend_send.php?id=1481> 

Akhlaq di zaman ini ibarat permata yang hilang pada diri kebanyakan insan. Kita 
akan menyaksikan kemunduran akhlaq merebak dimana-mana; mulai dari anak kecil 
sampai orang tua, kecuali orang yang dirahmati Allah -Azza wa Jalla-. Tak heran 
jika koran-koran dan media massa lainnya dipenuhi dengan berita-berita yang 
memuakkan, dan rendah; menunjukkan terjadinya erosi dan krisis akhlaq alias 
moral pada diri generasi muslim, terlebih lagi yang kafir. 


Krisis ini terjadi dalam semua lini kehidupan; mulai dari cara makan, buang 
air, bermu'amalah dengan anak kecil atau orang tua, cara berdagang, beribadah, 
berpolitik, berkata dan berucap. Semuanya jauh dari tuntunan Allah & Rasul-Nya. 
Tak heran jika kita akan melihat generasi kita banyak yang cinta musik, padahal 
musik itu HARAM. 

Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda dalam mengharamkannya, 

????????????? ???? ????????? ????????? ??????????????? ???????? ????????????? 
??????????? ?????????????? 



"Akan ada beberapa kaum diantara ummatku yang akan menghalalkan zina, kain 
sutera (bagi laki-laki), khomer, dan musik". [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya 
(5590), dan Abu Dawud dalam Sunan-nya (4039)] 



Sekalipun Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- telah menyatakan haramnya musik, 
maka tetap saja musik menjamur. Setiap sudut kota dan desa dikotori oleh 
seruling setan itu (yakni, musik). Bahkan para pemuda berlomba membentuk 
club-club dan grup-grup musik; maka muncullah konfilasi band-band, semisal 
Padi, Raja, Ungu, Keris Patih, Dewa 19, dan lainnya. Parahnya lagi, sebagian 
grup band ini membuat lagu-lagu yang bernafas "islam" yang dihiasi oleh musik. 
Akibatnya, kaum awam tertipu dan menyangka bahwa disana ada musik islami. 
Padahal semua musik adalah haram, sebab semuanya akan memalingkan manusia dari 
mempelajari Al-Kitab dan Sunnah, dan menghabiskan waktu. Allah -Ta'ala- 
berfirman menceritakan kondisi sebagian manusia yang menciptakan nyanyian untuk 
menjauhkan manusia dari Al-Qur'an, 



"Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak 
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan, dan 
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang 
menghinakan".(QS. Luqman: 6). 



Apa yang dimaksud dengan "perkataan yang tidak berguna"? Mari kita dengarkan 
tafsirannya dari dua Imam ahli tafsir, dan ulamanya para sahabat. 



Abish Shohba' Al-Bakriy berkata, "Abdullah bin Mas'ud pernah ditanya tentang 
ayat ini (lalu ia bawakan ayat di atas), maka Abdullah bin Mas'ud berkata, 



???? -?? ?????- ??????????

"Demi Allah, itu adalah nyanyian". [HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushonnaf 
(21130), Ath-Thobariy dalam Jami' Al-Bayan (10/201), Al-Baihaqiy dalam Syu'abul 
Iman (5096), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrok alaa Ash-Shohihain (3542). Hadits 
ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (jilid 6/hal. 
1017)] 

Abdullah ibnu Abbas-radhiyallahu 'anhu- berkata, 

???? ?????????? ?????????????

"Itu adalah nyanyian dan semisalnya" . [HR. Ibnu Abi Syaibah (21137), 
Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (786 & 1265), Ibnu Abid Dun-ya dalam 
Dzammul Malahi (no.12), Ath-Thobariy dalam Jami' Al-Bayan (10/201), dan 
Al-Baihaqiy dalam Sunan-nya (20793). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh 
Muhammad bin Musa Alu Nashr & Salim Al-Hilaliy dalam Al-Isti'ab fi Bayan 
Al-Asbab (3/63)] 

Ayat di atas merupakan bukti nyata bahwa seorang yang mencintai nyanyian, 
apalagi diiringi musik, maka ia akan terpalingkan dari jalan Allah, sadar atau 
tidak !! Lihatlah para remaja -bahkan juga orang tua- yang kecanduan lagu dan 
musik, ia akan malas membaca Al-Qur'an, sholat, dan melakukan kebaikan. Malas 
mendengarkan nasihat, dan membenci orang-orang sholeh yang menasihatinya 
tentang haramnya musik. Jika ia dinasihati, maka hatinya kesal dan bergumam, 
"Wah, anda sok alim". Perlahan-lahan setan membuatnya berpaling dari kebenaran 
dan kebaikan yang terdapat dalam Al-Qur'an. Karenanya Allah berfirman setelah 
ayat di atas, 

"Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan 
menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan- akan ada sumbat 
di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang 
pedih".(QS. Luqman : 7).

Telinganya telah ditulikan oleh suara-suara setan alias musik, hatinya keras 
tak mau menerima kebenaran, karena ia telah dikuasai oleh setan. 

Sebaliknya, jika ia mendengarkan lolongan setan yang bernama musik, maka 
hatinya akan girang, dan telinganya terbuka. Sungguh sial orang-orang seperti 
ini. Orang-orang seperti ini akan dipalingkan hatinya oleh Allah -Ta'ala- 
sampai ia dikuasai oleh setan. Akhirnya, kondisinya sebagaimana yang Allah 
firmankan, 

"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (yakni, Al 
Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang 
menjadi teman yang selalu menyertainya". (QS. Az-Zukhruf : 36). 

Demikianlah nasib seorang yang berpaling dari pengajaran dan petunjuk Allah; ia 
akan diiringi oleh setan yang akan menyesatkannya dari jalan kebenaran. Tak 
heran jika banyak diantara pemuda kita yang telah terlepas dari aturan agamanya 
akibat setan yang menyesatkannya. Lihatlah bagaimana setan menyesatkan para 
pemuda muslim yang gandrung dan mabuk kepayang dengan ALIRAN musik UNDERGROUND, 
semisal: Black Metal, Punk, Cresh Metal, Heavy Metal, dan lainnya. Mereka telah 
ditelanjangi oleh setan dari aturan Islam, agama Allah Yang Maha Perkasa; tak 
ada lagi istilah halal dan haram, semuanya halal !! 

Tak heran jika ada diantara mereka yang minum darah, menusuk hidungnya atau 
telinganya dengan perhiasan. Padahal semua itu haram !! Diantara mereka, ada 
yang mengucapkan kata-kata jorok, bahkan kata-kata KAFIR berupa penghinaan 
kepada Allah, agama-Nya, Rasul-Nya, hari pembalasan, meremehkan neraka & 
siksaannya. Sebaliknya, malah mengagungkan Iblis, setan, dan simbol-simbol 
kekafiran, kemaksiatan, dan kedurhakaan. Sungguh, sungguh aneh, ber-KTP muslim, 
namun perbuatannya maksiat & kafir !! Na'udzu billah minal khudzlan.

Inilah realita pemuda muslim yang senang musik, lalu musik mengantarkan dirinya 
kepada jurang kekafiran, akibat menganut dan taqlid buta kepada sebagian aliran 
musik yang ekstrim. Sebagian ulama salaf berkata, 

???????????? ???????? ????????? ????? ????? ??????????? ???????? ?????????? 
???????????? ???????? ???????? ??????????? ???????? ????????? ??????????? 
???????? ?????????

"Maksiat adalah pengantar menuju kekafiran sebagaimana halnya ciuman pengantar 
menuju jimak, nyanyian adalah pengantar menuju zina, pandangan adalah pengantar 
menuju kerinduan, dan sakit pengantar menuju kematian". [Lihat Al-Jawab Al-Kafi 
(hal. 33) karya Ibnul Qoyyim] 

Maka lihatlah pengaruh maksiat, seperti musik; musik mengantarkan kepada 
kekafiran. Awalnya pemuda kita senang dengan musik pop, dari pop pindah ke 
rock, dari rock pindah ke aliran musik UNDERGROUND. Disinilah ia memungut 
kebiasaan yang amat jelek, mulai cara berpakaian, cara ngomong, cara berjalan, 
merokok, cara berpenampilan, dan lainnya. 

Aliran musik -khususnya Black Metal- amat gandrung dengan atribut, dan pakaian 
hitam yang bergambar kepala kambing atau tengkorak, karena konon kabarnya hitam 
adalah lambang kesesatan dan kekafiran; sedang tengkorak sebagai lambang 
morfinis. 

Sepatu, rambut, kendaraan, pakaian dan atribut lainnya, semuanya berusaha 
dimodel ala artis dan idola mereka, walaupun ia kafir, semisal Curl Cobain, 
Meihem, dan lainnya. Walaupun idola mereka ini kafir dan durhaka kepada Allah, 
tapi tetap dicintai oleh pemuda "MUSLIM" yang tergila-gila dengannya. Padahal 
Allah berfirman, 

"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling 
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, 
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau Saudara-saudara 
ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan 
keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang 
dari-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya 
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan 
merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah hizbullah 
(golongan Allah). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan 
yang beruntung". (QS. Al-Mujadilah: 22). 

Syaikh Muhammad bin Sulaiman At-Tamimiy-rahimahullah- berkata, "Barangsiapa 
yang mentaati Rasul -Shollallahu 'alaihi wasallam- , dan mengesakan Allah, maka 
tak boleh baginya mencintai orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, 
walaupun orang yang ia cintai adalah kerabat terdekatnya". [Lihat Tashil 
Al-Ushul Ats-Tsalatsah (hal. 11), cet. Dar Ibnu Rajab] 

Seorang muslim hendaknya mencintai dan mencontoh orang-orang sholeh, seperti 
Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam-, para sahabatnya, dan pengikutnya yang 
setia. Janganlah kalian tertipu dan terpedaya dengan kehidupan dunia yang Allah 
berikan kepada orang-orang kafir dan pelaku maksiat. Glamournya dunia ini 
nampak indah, namun hakikatnya musibah. 

Allah -Ta'ala- juga berfirman 

"Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan 
suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta 
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang 
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering 
dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) 
ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan 
dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu". (QS. Al-Hadid: 20). 

Dunia lebih kita dahulukan dibandingkan akhirat, padahal akhirat lebih baik dan 
lebih abadi di sisi Allah. Tak heran jika sebagian manusia mengutamakan 
pekerjaan dan perdagangannya ketika waktu sholat telah tiba sehingga 
masijd-masjid Allah kosong dari jama'ah. Dunia hanyalah ladang perbekalan 
menuju kehidupan akhirat yang lebih baik, bukan tujuan akhir. 

Allah -Azza wa Jalla- berfirman, 

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau 
belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang 
bertaqwa. Maka Tidakkah kamu memahaminya?" (QS. Al-An'aam: 32). 

Kini anda telah tahu bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara dalam 
mengambil bekal menuju akhirat; menuju perjumpaan dengan Allah -Azza wa Jalla-. 
Maka ambillah dari dunia sesuatu yang bermamfaat bagi akhiratmu; namun jangan 
sampai kalian terpedaya dengan gemerlap dan hijaunya dunia ini. 

AlloHu Ta'ala A'lam Bish showab

Sumber : Buletin Jum'at At-Tauhid edisi 100 Tahun II. Penerbit : Pustaka Ibnu 
Abbas. Alamat : Pesantren Tanwirus Sunnah, Jl. Bonto Te'ne No. 58, Kel. Borong 
Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel. HP : 08124173512 (a/n Ust. Abu Fa'izah). 
Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa'izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. 
Dewan Redaksi : Santri Ma'had Tanwirus Sunnah - Gowa. Editor/Pengasuh : Ust. 
Abu Fa'izah Abdul Qadir Al Atsary, Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk 
berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham Al-Atsary (085255974201). (infaq Rp. 
200,-/exp)



http://almakassari.com/artikel-islam/akhlak/permata-yang-hilang.html

 
Wassalamu'alaykum wa RohmatulloHi wa BarokatuHu


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke