Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    

Friday, 30 April 2010 


Pahala Bagi Yang Memperbaiki Keislamannya
Senin,26 April 2010 

 

ÞóÇáó ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó: :
ÅöÐóÇ ÃóÍúÓóäó ÃóÍóÏõßõãú ÅöÓúáóÇãóåõ Ýóßõáøõ ÍóÓóäóÉò íóÚúãóáõåóÇ ÊõßúÊóÈõ
áóåõ ÈöÚóÔúÑö ÃóãúËóÇáöåóÇ Åöáóì ÓóÈúÚöãöÇÆóÉö ÖöÚúÝò æóßõáøõ ÓóíøöÆóÉò
íóÚúãóáõåóÇ ÊõßúÊóÈõ áóåõ ÈöãöËúáöåóÇ 

( ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí )

" Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kamu sekalian membaguskan keislamannya maka pada
setiap kebaikan yang dia perbuat akan dilipat gandakan sepuluh hingga tujuh
ratus kali lipat, sedangkan kejahatan yang dia perbuat akan dibalas sepadan
dengan kejahatannya”. 

 

ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

ÍóãúÏðÇ áöÑóÈøò ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãøóÏò æóÃóäúÞóÐóäóÇ ãöäú ÙõáúãóÉö ÇáúÌóåúáö
æóÇáÏøóíóÇÌöÑö ÇóáúÍóãúÏõáöáøåö ÇáøóÐöíú åóÏóÇäÇó ÈöÚóÈúÏöåö ÇáúãõÎúÊóÇÑö
ãóäú ÏóÚóÇäóÇ Åöáóíúåö ÈöÇúáÅöÐúäö æóÞóÏú äÇóÏóÇäóÇ áóÈøóíúßó íÇó ãóäú
ÏóáøóäóÇ æóÍóÏóÇäóÇ Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøãøó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö
ÇóáúÍóãúÏõáöáøåö ÇáøóÐöíú ÌóãóÚóäóÇ Ýöí åóÐóÇ ÇáúãóÌúãóÚö ÇúáßóÑöíúãö æóÝöíú
åóÐöåö ÇáúÌóáúÓóÉö ÇáúãõÈóÇÑóßóÉö 

Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Maha Penguasa
tunggal nan abadi yang menyeru hamba-hambaNya kepada keluhuran, menuntun
kepada kebahagiaan dunia dan akhirah, mengutus sang pembawa tuntunan
kebahagiaan dunia dan akhirah, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Maha suci Allah yang menjadikan kenikmatan akan berlipat ganda
menjadi kenikmatan yang lebih besar jika ia bersyukur dan memuji Allah.
Rahasia dari bertambahnya kenikmatan adalah dengan bersyukur dan memuji
Allah, pujian kepada Allah membuka rahasia kenikmatan yang baru setelah
kenikmatan yang telah ada. Maha suci Allah yang maha membuka kesempatan bagi
hamba-hambaNya untuk mendapatkan limpahan anugerah diatas anugerah dengan ia
memuji Allah, dengan ia mencintai Allah, dengan ia mengagungkan Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Fahamilah rahasia kekuasaan sang pemilik dunia dan akhirah yang memiliki
segala kenikmatan, yang maha merubah kehidupan menjadi kehidupan yang lebih
indah atau berubah menjadi kematian dan setelah itu selesai kehidupan
selanjutnya. 

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

áöÅöíáóÇÝö ÞõÑóíúÔò¡ ÅöíáóÇÝöåöãú ÑöÍúáóÉó ÇáÔøöÊóÇÁö æóÇáÕøóíúÝö¡
ÝóáúíóÚúÈõÏõæÇ ÑóÈøó åóÐóÇ ÇáúÈóíúÊö¡ ÇáøóÐöí ÃóØúÚóãóåõãú ãöäú ÌõæÚò
æóÂóãóäóåõãú ãöäú ÎóæúÝò ( ÞÑíÔ: 1-4 ) 

“Karena kebiasaan dan kenikmatan pada orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan
mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas, maka hendaklahpara hamba
menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Kabah), yang telah memberi makanan kepada
mereka saat mereka lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan". ( QS.
Qurays: 1-4 )

Firman Allah untuk orang qurays agar tenang dan bersabar, sebagaiamana
mereka tenang dan santai saat melewati hari-hari di musim panas dan musim
dingin, maka hendaklah mereka (bukan hanya orang qurays saja, melainkan
semua hamba Allah ) untuk menyembah Sang pemilik Ka’bah Al Musyarrafah yaitu
Allah. Siapakah Allah?, maka Allah mengenalkan dzatNya, Dialah Allah yang
memberi mereka makan saat mereka lapar, dan memberi mereka keamanan saat
mereka dalam kerisauan. Tidak ada manusia yang bisa makan kecuali ia telah
diizinkan oleh Allah, walaupun ia dalam keadaan lapar dan makanan ada
dihadapannya, tapi bukankah seluruh sel adalah milik Allah, dan jika Allah
berkehendak dalam sekejap tubuhnya lumpuh maka ia tidak akan bisa menyentuh
makanan yang ada dihadapannya, jika Allah kehendaki bibirnya sakit maka
tidak satu suapan atau bahkan sebutir nasi pun yang bisa melewati
tenggorokannya. 
Maka Allah lah yang menyuapi kita hingga sampai makanan ke mulut kita, mulai
dari makanan itu ditanam, kemudian tumbuh lalu dimasak dengan api yang juga
milik Allah, Allah yang menciptakannya, Allah pula yang menciptakan air,
Allah yang menciptakan matahari, Allah yang menciptakan hewan, Allah yang
menciptakan tumbuhan, sedangkan kita hanya menternaknya, kita hanya
memperbanyaknya, kita hanya menanamnya, namun asal muasalnya bukan dari
kita, tapi dari sang maha memberi, Allah subhanahu waa’ala. 

Mulai dari kita menanamnya maka berapa ribu kenikmatan yang terus berlimpah
kepada kita hingga makanan itu sampai ke mulut kita. Walaupun seseorang
memiliki harta yang berlimpah jika Allah tidak mengizinkan ia makan maka
berhari-hari ia akan kelaparan dan tetap tidak diperbolehkan makan karena
penyakit yang dideritanya. 
Dikatakan oleh hujjatul islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin
Muhammad Al Ghazali At Thusiy rahimahullah, ia menjelaskan bahwa tiadalah
rizki yang akan sampai ke mulut kita kecuali telah tertulis nama kita pada
rizki itu, jika itu buah pisang atau sebutir beras pun maka telah tertulis
nama kita bahwa rizki ini akan sampai ke mulut si fulan bin fulan, maka hal
yang demikian sudah ditentukan oleh Allah. 
Walaupun ia berada di tempat yang sangat dekat dengan makanan itu tetapi itu
bukan rizkinya, maka makanan itu tidak akan sampai ke mulutnya, entah
makanan itu dicuri, atau ia ada kesibukan lain sehingga makanan itu ia
tinggalkan, atau makanan itu tumpah dan lainnya, karena dalam rizki itu
tertulis milik hewan, mungkin milik kucing, milik ikan, milik anjing dan
yang lainnya, maka makanan itu bukan rizkinya walaupun sudah ada
dihadapannya, rizkinya adalah makanan yang telah sampai ke mulutnya dan yang
ia telan, yang pada hakikatnya ia diberi makan oleh Allah subhanahu
wata'ala, namun sebagian orang tidak mau menembus hakikat kehidupan ini,
hakikat datangnya makanan, hakikat datangnya minuman, hakikat kehidupannya
datangnya dari mana dan lain sebagainya, padahal jika ia renungkan ia akan
temukan bahwa Allah sang maha raja langit dan bumi, dan maha mengamankan
mereka dari kerisauan. 
Surat Quraiys ini banyak dibaca oleh para ‘arif billah (ulama shalihin)
untuk mengabulkan hajatnya, untuk memperluas rizkinya dan untuk
mengamankannya dari kerisauan. Surat Qurays ini ada di juz 30 dalam Al
qur'an dan termasuk surat pendek yang hanya 4 ayat, terletak beberapa surat
dari surat An Naas. Maka renungkan kemuliaannya, dapatkan keluhuran dan
keberkahannya dengan memperbanyak membaca surat ini, insyaallah rizki Allah
dan rasa aman dari kerisauan akan didapatkan. 
Tetapi mengapa masih banyak orang miskin yang kelaparan?!, ingatlah tanpa
kita ketahui bahwa mungkin Allah tidak mau memberinya makan pada saat itu,
namun kita jangan berkata bahwa kaum fuqara’ tidak ada yang memperhatikan,
karena banyak pula orang kaya yang kelaparan dan kehausan (karena penyakit
yg dideritanya). 

Maka fahamilah, barangkali orang yang merasa lapar saat ini Allah tunda
rizkinya hingga esok di hari kiamat atau mungkin di masa mendatangnya Allah
tumpahkan rizki yang luas untuknya. Dan sebaliknya orang yang sedang dalam
kenikmatan berhati-hatilah karena bisa saja Allah merubah keadaannya.
Hadirin hadirat, sampai kabar kepada saya lewat surat, sms, dan email dari
adik-adik kita yang bersyukur karena lulus dalam ujian, dan banyak juga yang
mengeluh karena tidak lulus. Jangan risau jika tidak lulus karena hal itu
adalah cobaan dari Allah subhanahu wata'ala, dan jika kau sabar dan tenang
maka kau akan mendapatkan kesuksesan yang hanya milik Allah subhanahu
wata'ala, kesuksesan bukan milik siapa-siapa tetapi hanya milik Allah, jadi
jika tidak lulus ujian atau yang lainnya maka teruslah berusaha untuk lulus,
teruslah berusaha untuk sukses di dunia ini namun jangan menentang tuntunan
sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan dengan menjauhi hal-hal
yang haram maka engkau akan mendapatkan kesuksesan, terlebih lagi para
pecinta sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dikatakan oleh para
ulama' kita: "Barangsiapa yang cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam maka ia aman dan berada dalam keselamatan dunia dan akhirah".

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Maka betapa meruginya mereka-mereka yang terus berpaling dari keluhuran,
menampik rahasia kelembutan Allah dan tidak mau mendekat kepada Allah,
sungguh kasihan mereka yang selalu menolak untuk mendapatkan kemuliaan dan
selalu ingin melangkah ke tempat yang penuh dengan kehinaan. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

áóæúáóÇ Ãóäú ÊóÏóÇÝóäõæúÇ áóÓóÃóáÊõ Çááåó Ãóäú íõÓúãöÚóßõãú ãöäú ÚóÐóÇÈö
ÇúáÞóÈúÑö 

" Jika seandainya aku tidak khawatir kalian meninggal/hilang pendengaran
kalian aku akan meminta kepada Allah agar memeperdengarkan kepada kalian
siksa kubur.”(Shahih Muslim)

Namun hal itu tidak diinginkan oleh sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, karena beliau tidak ingin ummatnya merasa ketakutan, tetapi beliau
lebih menginginkan mendoakan ummatnya dengan keluhuran dan pengampunan dan
jangan sampai suara siksaan ahli kubur terdengar oleh mereka. Hadirin
hadirat, mereka yang memenuhi panggung-panggung dosa di dalam kehinaan dan
menyanjung orang-orang yang tidak pernah bersujud kepada Allah, jika mereka
mendengar suara temannya yang menggelepar di dalam kubur maka mereka akan
lari ke majelis dzikir untuk menyelamatkan diri dari kemurkaan Allah, mereka
akan berlari ke majelis-mejelis seperti ini untuk bernaung di bawah
keridhaan Ilahi. Namun mereka yang seperti itu bukan untuk dibenci atau
dicaci tetapi untuk didoakan dan dikasihani, semoga Allah melimpahkan
hidayah kepada mereka.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda diriwayatkan dalam Shahih
Al Bukhari:

ÃóáóÇ Åöäøó Ýöí ÇáúÌóÓóÏö ãõÖúÛóÉñ ÅöÐóÇ ÕóáõÍóÊú ÕóáõÍó ÇáúÌóÓóÏõ ßõáøõåõ
æóÅöÐóÇ ÝóÓóÏóÊú ÝóÓóÏó ÇáúÌóÓóÏõ ßõáøõåõ ÃóáóÇ æóåöíó ÇúáÞóáúÈõ 

“Ingatlah bahwa didalam tubuh ini ada segumpal darah, yang apabila segumpal
darah itu baik maka akan menjadi baik pula seluruh tubuh ini, dan apabila
segumpal darah itu buruk maka akan menjadi buruk pula seluruh tubuh ini.
Ingatlah bahwa segumpal darah itu adalah hati.”

Hadirin hadirat, ketahuilah bahwa getaran sanubari kita itulah yang menjadi
nakhoda bagi perbuatan tubuh kita dan bersatu dengan alam pemikiran, dua hal
inilah yang menguasai, dan kekuasaan tertinggi ada pada sanubari kita, jika
sanubari kita baik maka ucapannya pun baik, yang ia dengarkan baik,
perbuatannya baik, dan segala-galanya baik, dan ia menjadi rahasia kebaikan
dan menjadi sumber kebaikan jika ia adalah orang yang mau mengikuti tuntunan
sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan berpegang teguh dengan
cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia menjadi
gerbang kebaikan pula untuk yang lainnya, sebagaimana Rasul shallallahu
'alaihi wasallam menjelaskan bagaimana mulianya duduk bersama dengan orang
shalih dan bagaimana meruginya bersama orang yang selalu berbuat maksiat.
Dalam riwayat Shahih Al Bukhari bahwa orang yang duduk bersama para shalihin
bagaikan orang yang duduk dengan penjual minyak wangi, walaupun ia tidak
membelinya ia akan kebagian wanginya. Dan orang yang duduk dengan orang yang
sedang berbuat dosa maka ia seperti orang yang duduk dengan orang pandai
besi, meskipun ia tidak membeli besinya ia akan terkena pecahan bara apinya.


Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dari itulah kita memahami bahwa semerbak wangi tersebar dari para shalihin
kepada orang yang duduk disekitarnya, dan juga orang yang duduk bersama ahli
dzikir, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang
menyatakan firman Allah subhanahu wata'ala di dalam hadits Qudsy riwayat
Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, Allah subhanahu wata'ala berfirman kepada para malaikat yang hadir
di majelis dzikir:

ÃõÔúåöÏõßõãú íóÇãóáóÇÆößóÊöíú Åöäøöí ÞóÏú ÛóÝóÑúÊõ áóåõãú 

" Aku jadikan kalian saksi wahai malaikatKu, sungguh Aku telah mengampuni
mereka "
Maka para malaikat berkata: " wahai Allah, ada diantara mereka yang
kehadirannya tidak ikhlas dan bukan untuk dzikir ", maka Allah berfirman
kepada malaikat:

åõãõ ÇáúÌõáóÓóÇÁõ áóÇ íóÔúÞóì Èöåöãú ÌóáöíúÓõåõãú 

“Mereka yang sama-sama duduk itu tidak akan celaka oleh teman duduk mereka”

Mereka yang duduk bersama ahli dzikir tidak akan dihinakan oleh Allah.
Dihinakan, maksudnya bisa kehinaan dunia atau kehinaan akhirah. Di akhirat
kelak ada orang-orang yang ditimpa musibah sehingga amal pahalanya sangat
sedikit dan ia harus masuk ke neraka terlebih dahulu jika ia muslim, maka
dikatakan kepada semua orang yang menyaksikan di padang mahsyar " Fulan bin
fulan dalam kehinaan dan tidak akan menemukan kebaikan selama-lamanya", maka
ia pun digiring kedalam neraka. Dan dipanggil lagi yang lainnya: " fulan bin
fulan ….dan seterusnya, hingga tibalah giliran orang yang mulia dipanggil
untuk menghadap Allah, maka dikatakan kepadanya: " fulan bin fulan dalam
kemuliaan dan tidak akan mendapatkan kehinaan selama-lamanya", hal ini
dikatakan oleh Allah untuk mereka yang duduk bersama orang yang berdzikir di
majelis dzikir, hanya duduk saja dan diam tanpa ikut berdzikir, maka mereka
tidak akan dihinakan oleh Allah. Mereka yang berteman dengan ahli dzikir,
yang berteman dengan para shalihin, yang berteman dengan para ulama' , yang
dekat dan duduk dengan guru-guru yang mulia maka sungguh beruntunglah
mereka, karena mereka tidak akan mendapatkan kehinaan. Apa kehinaan itu?
Kehinaan itu sangat banyak dan kehinaan yang terbesar adalah api neraka.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

ÇóáúãóÑúÁõ ãóÚó ãóäú ÃóÍóÈøó 

" Seseorang bersama orang yang dicintai "

Maka benahilah sanubari kita, benahilah hati kita karena jika hati kita baik
maka baik pula perbuatan kita, dan jika hati ini buruk maka buruk pula
perbuatan kita, muncul banyak pertanyaan tentang bagaimana membenahi hati,
seperti memerangi riya', memerangi 'ujub, memerangi sombong, memerangi
hasad, memerangi iri atau dengki dan lain sebagainya dari penyakit-penyakit
hati. Kalau kita berbicara secara tafsil (terperinci) maka obatnya kita
temukan di kitab Ihya Ulumuddin, itu adalah obatnya hati. Namun jika kita
ringkas maka jawabannya adalah " Mahabbah kepada Allah dan RasulNya". Maka
kita akan terkikis dari segala macam penyakit hati dengan cinta dan rindu
kepada Allah dan RasulNya. Sayyid Al Imam Abu Bakr Al Aidarus Ibn Abdullah
Al 'aidarus Al Akbar Ar, dia adalah seorang anak yang masih kecil dan
ayahnya ( Al Imam Abdullah Al 'Aidarus ) adalah seorang 'arif billah
berkata: " aku sudah membaca kitab Ihya ulumuddin, aku sudah menghafalnya,
dan aku pun telah mengamalkannya", maka putranya Al Imam Abu Bakr ketika
masih kecil sudah diajarkan Al qur'an, setelah ia hafal Al qur'an ayahnya
mulai membacakan kitab Ihya ulumuddin yang menjelaskan tentang mengobati
penyakit-penyakit hati, seperti riya' mengobatinya begini, sombong
mengobatinya begini, iri dan dengki mengobatinya begini, dan lain
sebagainya, maka berkata Al Imam Abu Bakr: " Ayah apakah ada orang yang
semacam ini?", subhanallah kenapa ia bertanya demikian?, karena di hatinya
tidak ada penyakit seperti itu, sejak kecil sudah dididik mencintai Allah
dan RasulNya maka tidak ada penyakit hati di hatinya, maka ayahnya pun
terdiam kemudian berkata: " sekarang engkau pergilah ke pasar dan carilah
orang yang lebih hina darimu", maka ia pun pergi ke pasar dan sesampainya di
pasar ia melihat orang yang sedang berbuat jahat, ia berkata pada dirinya: "
orang ini lebih hina daripada aku, tetapi jika ia bertobat dan beribadah
kepada Allah dan ia lebih taat daripada aku maka berarti ia lebih mulia
daripada aku", terus ia mencari lagi tetapi tidak ia temukan orang yang
lebih hina darinya. Semua pendosa bisa saja Allah terima tobatnya dan Allah
memberinya hidayah kemudian ia berubah menjadi orang shalih, maka akhirnya
ia menemukan seekor anjing yang penyakitan, ia berkata: " aku pasti lebih
mulia darinya, tetapi jika aku harus melewati neraka terlebih dahulu berarti
anjing itu yang lebih mulia", karena anjing tidak masuk neraka, maka ia
kembali kepada ayahnya dan ayahnya bertanya : " apakah sudah engkau temukan
orang yang lebih hina darimu?", maka ia pun menjawab: " tidak ada wahai
ayah", ayahnya bertanya lagi: " dalam satu pasar tidakkah kau temukan
seorang pun yang lebih hina darimu? ", ia menjawab: " tidak ada ayah,
walaupun ia adalah orang yang berbuat dosa, tetapi jika ia bertobat dan
Allah terima tobatnya dan ia dimuliakan oleh Allah maka ia akan lebih mulia
daripada aku, lalu aku menemukan seekor anjing yang penyakitan dan kukatakan
bahwa anjing itu lebih hina daripada aku, lalu aku berfikir wahai ayah,
kalau senadainya aku masuk neraka maka tentunya anjing itu akan lebih mulia
daripada aku, karena ia tidak masuk kedalam neraka", mendengar hal itu maka
ayahnya berkata: " sekarang engkau keluar dari Tarim untuk melanjutkan
belajarmu di luar bimbinganku", maka setelah selesai dengan tarbiyah yang
suci dari sang ayah ia pun menuju guru-gurunya yang lain.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah 
Rahasia keberkahan dari kaum shalihin membawa keberkahan pada alam sekitar
bahkan kepada non muslim, diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika para
sahabat berdakwah ke wilayah-wilayah kuffar quraiys, saat itu pemimpin
qabilah quraisy sakit, maka para rakyatnya datang kepada para sahabat dan
berkata: " wahai kalian, sepertinya kalian adalah orang-orang yang baik,
kepala suku kami sedang sakit bisakah kalian mengobatinya?", maka para
sahabat saling memandang, kemudian diantara mereka ada yang berkata
barangkali jika mereka mengobati kepala suku itu dan ia sembuh kemudian ia
akan masuk Islam, maka diambillah air dan dibacakan surah Al Fatihah dan
diminumkan kepada kepala suku itu dan akhirnya sembuh, kemudian ia dan semua
suku-sukunya masuk Islam. Al Imam Ibn Hajar Al 'Asqalany di dalam Fathul
Bari bisyarah Shahih Al Bukhari dan para muhaddits lainnya mensyarahkan
makna hadits ini bahwa diperbolehkannya untuk memberikan doa bagi
orang-orang non muslim berupa air, atau berupa doa langsung jika diharapkan
mereka bisa mendapatkan hidayah, karena hal itu justru diperbuat oleh para
sahabat Ra. Dan kemudian mereka diberi hadiah kambing dan mereka bawa pulang
ke Madinah Al Munawwarah. Maka salah seorang diantara mereka berkata: " kita
sembelih saja kambing ini ",, sahabat yang lain berkata : " tunggu, kita
tanyakan kepada Rasulullah dulu apakah beliau ridha dengan apa yang telah
kita lakukan, jangan-jangan beliau tidak ridha kita mengobati orang non
muslim tadi ", setelah ditanyakan kepada Rasulullah beliau tersenyum dan
berkata: " sembelihlah kambing itu kemudian makanlah dan sisakan sedikit
untukku". Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany dalam kitabnya Fathul Baari bisyarah
Shahih Al Bukahri menjelaskan bahwa ucapan Rasulullah itu bukanlah untuk
meminta bagian dari kambing itu, tetapi menenangkan para sahabat dikarenakan
sebagian sahabat masih risau dan bingung dengan hadiah dari non muslim tadi
apakah mereka memakannya atau tidak, sehingga jika disisakan untuk
Rasulullah maka beliau pun akan memakannya, dan para sahabat akan merasa
tenang dan tidak ada kerisauan atas sembelihan itu karena Rasulullah juga
memakannya, jika sembelihan oleh orang muslim maka hal itu boleh dan halal.
Tetapi jika sembelihan itu dari orang yahudi yang diperuntukkan untuk
penyembahan berhala, maka hal itu tidak diperbolehkan di dalam syariah
karena disembelih atas nama selain Allah subhanahu wata'ala. Dan mengenai
sembelihan orang non muslim dalam hal ini para ulama' berbeda pendapat,
sebagian ulama' berpegang pada hadits Shahih Bukhari bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam suatu hari didatangi oleh para sahabat yang
kebingungan karena mereka diberi daging dari seseorang yang tidak jelas
apakah dia muslim atau non muslim dan yang jelas agama Islam belum masuk ke
wilayah itu, maka Rasulullah berkata: " Makanlah dan bacalah Bismillah, jika
mereka menyembelihnya tidak mengucapkan nama Allah maka kalian yang
memakannya menyebut nama Allah " , namun dalam hal ini para imam madzhab
berbeda pendapat, diriwayatkan oleh Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Bari
bahwa hal itu terjadi di masa awal Islam, tetapi di masa setelah kejayaan
Islam dan setelah menyebarnya Islam sebagian imam mengatakan tidak
dihalalkan memakan sembelihan orang-orang yang non muslim, namun sebagian
ulama' mengatakan "boleh" dengan dalil hadits ini: " Makanlah dan bacalah
Bismillah, jika mereka menyembelihnya tidak mengucapkan nama Allah maka
kalian yang memakannya menyebut nama Allah " . Tetapi sebagian besar dalam
madzhab syafi'i tidak membenarkan hal ini, mereka mengambil pendapat yang
kedua yaitu tidak memakan sembelihan orang non muslim. 

Inilah rahasia keberkahan para shalihin yang sampai kepada mereka, bahkan
kepada yang non muslim pun keberkahannya sampai, dari doa dan fatihah yang
dibacakan untuknya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Oleh sebab itu kemuliaan mereka itu di dunia dan akhirah, di masa hidupnya
dan setelah wafatnya. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa
sayyidina Musa As ketika ia didatangi oleh malaikat Izrail, maka ia meminta
untuk diperpanjang umurnya maka malaikat Izrail menghadap kepada Allah,
kemudian Allah berkata: " wahai Izrail katakan kepada Musa jika ia ingin
umurnya diperpanjang maka sentuhkan telapak tangannya di kulit kerbau dan
seberapa banyak rambut kerbau yang tersentuh tangannya maka sebanyak itulah
umurnya bertambah", setelah malaikat Izrail menyampaikan hal itu kepada Musa
As, maka nabi Musa As berkata: "lalu setelah itu apa yang akan terjadi?",
malaikat Izrail menjawab: " setelah itu kau akan wafat", maka nabi Musa
berkata: " jika demikian, maka lebih baik aku wafat sekarang", dan dikatakan
ketika itu ia memohon kepada Allah agar dimakamkan di tanah yang dekat tanah
suci, demikian yang dikatakan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany riwayat
Shahih Al Bukhari, hal ini merupakan dalil yang jelas atas diperbolehkannya
bertabarruk pada kuburan para shalihin, bahkan para nabi pun ingin
dimakamkan di tempat yang dekat dengan tanah suci.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Maha raja langit dan bumi yang maha lembut telah menyampaikan kepada
utusanNya, nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan Rasulullah
menyampaikan kepada kita hadits yang telah kita baca tadi:

ÅöÐóÇ ÃóÍúÓóäó ÃóÍóÏõßõãú ÅöÓúáóÇãóåõ Ýóßõáøõ ÍóÓóäóÉò íóÚúãóáõåóÇ ÊõßúÊóÈõ
áóåõ ÈöÚóÔúÑö ÃóãúËóÇáöåóÇ Åöáóì ÓóÈúÚöãöÇÆóÉö ÖöÚúÝò æóßõáøõ ÓóíøöÆóÉò
íóÚúãóáõåóÇ ÊõßúÊóÈõ áóåõ ÈöãöËúáöåóÇ 

“Apabila salah seorang dari kamu sekalian membaguskan keislamannya maka pada
setiap kebaikan yang dia perbuat akan dilipat gandakan sepuluh hingga tujuh
ratus kali lipat, sedangkan kejahatan yang dia perbuat akan dibalas sepadan
dengan kejahatannya”.

Barangsiapa yang memperbaiki keislamannya kemudian ia beramal shalih, maka
Allah lipatgandakan amalnya dengan sepuluh kali lipat dari amal pahalanya,
jika ia shalat satu kali maka pahalanya dikalikan sepuluh, jika ia shalat 5
waktu maka pahalanya sama dengan shalat 50 waktu, sekali ia memuji Allah
maka pahalanya dikalikan sepuluh dan itu adalah perhitungan minimal, karena
kebaikan yang dilakukan akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Maka
amal yang dilipatgandakan 700 kali lipat itu amal yang seperti apa? Sebagian
muhaddits mengatakan hal itu tergantung niatnya, semakin indah niatnya maka
semakin dilipatgandakan pahalanya. Para muhaddits yang lain mengatakan hal
itu tergantung waktu, di waktu-waktu mustajabah seperti bulan Ramadha,
lailatul qadr, malam jum'at atau hari jum'at, hari 'Arafah dan hari-hari
mulia yang lainnya, maka di waktu-waktu itulah amal ibadah dikalikan hingga
700 kali lipat. Dan ada juga yang mengatakan tergantung tempat, seperti di
Masjidil Haram, di Masjid Nabawy, di Masjid Al Aqsha, di masjid masjid, di
makam para shalihin jika ia berdoa kepada Allah, dan tempat-tempat mulia
yang lainnya, dan juga disebutkan oleh Al Imam An Nawawy dalam Syarh
Nawawiyah 'ala Shahih Muslim, bahwa di majelis-majelis dzikir juga termasuk
tempat yang dilipatgandakannya pahala oleh Allah subhanahu wata'ala .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Dan kita dapatkan kesemuanya itu sekarang di majelis dzikir ini, tempat kita
sekarang di baitullah (masjid), tinggallah kita memeperbaiki niat untuk apa
kita hadir di tempat ini, mudah saja kita memperbaiki niat kita dengan niat
yang indah, karena kita rindu kepada Allah subhanahu wata'ala, rindu kepada
dzikir dan shalawat, asyik dengan dzikir, shalawat dan hadits nabi Muhammad
shallallahu'alaihi wasallam maka kita hadir dan duduk di tempat ini, padahal
disini tidak ada jamuan apa-apa yang ada hanya desak-desakan dengan para
jama'ah, tidak ada yang kita dapatkan dari hal-hal yang bersifat duniawi di
tempat ini, oleh sebab itu sangat mudah untuk meluruskan niat. Maka yang
hadir disini insyaallah semuanya hadir dengan niat yang suci, jika demikian
maka kesemua syarat pahala dilipatgandakan hingga 700 kali kita dapatkan,
kita hadir di tempat yang mulia (masjid) dan di waktu dzikir dengan niat
yang sempurna, maka kita hadir di majelis dzikir di malam ini seperti hadir
700 kali di majelis dzikir. Hadirin hadirat, ada yang mengeluh kepada saya:
" Habib, dikarenakan saya tidak lulus ujian, maka orang tua saya tidak lagi
mengizinkan saya untuk hadir di majelis", saudara-saudaraku, sampaikan
kepada ayah ibu dengan lemah lembut bahwa "kesuksesan itu bukan karena
selembar kertas, saya akan berusaha lebih giat lagi supaya lulus di masa
yang akan datang, tetapi jika saya tidak lagi hadir ke majelis ta'lim, hati
saya merasa risau dan khawatir selalu berbuat dosa, khawatir jika saya
terjebak dalam narkotika, miras , perzinahan dan lainnya maka ayah ibu juga
yang akan malu, oleh karena itu lebih baik saya hadir ke majelis ta'lim".
Hadirin hadirat, taat kepada orang tua bukan berarti harus patuh sepenuhnya,
tetapi berlemah lembut ketika berbicara kepada mereka, karena percuma jika
kita patuh tetapi dengan cara yang bengis kepada mereka, maka hal itu
tidaklah berguna. Jadi taat kepada orang tua itu bukanlah syarat berbakti
kepada orang tua, tetapi yang menjadi syarat adalah jangan menyakiti
perasaannya, jika menyakiti perasaan orangtua hal itulah yang durhaka. Jadi
jika pendapat kita bertentangan dengan pendapat orang tua kita, maka
hadapilah dengan lemah lembut jangan dengan suara keras, bentakan atau yang
lainnya, tetapi berlemah lembutlah, bawakan hadiah yang mereka suka karena
hal yang seperti itu akan membuka hati mereka, dan hakikatnya orangtua lebih
mencintai kepada anaknya, karena orangtua jauh lebih tua dari anaknya maka
biasanya mereka selalu mau mengalah kepada anaknya, apalagi jika anaknya
selalu berlemah lembut. Hadirin hadirat, semoga yang lulus saat ini diberi
kesuksesan oleh Allah subhanahu wata'ala di masa mendatang, dan bagi yang
belum lulus semoga diberi kelulusan di masa mendatang dan diberi kesuksesan
yang lebih oleh Allah subhanahu wata'ala. Allah subhanahu wata'ala
berfirman:

ÝóáóÇ ÊóÚúáóãõ äóÝúÓñ ãóÇ ÃõÎúÝöíó áóåõãú ãöäú ÞõÑøóÉö ÃóÚúíõäò ÌóÒóÇÁð
ÈöãóÇ ßóÇäõæÇ íóÚúãóáõæäó ( ÇáÓÌÏÉ: 17 ) 

“Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu
(bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. ( QS. As Sajadah : 17 )

Manusia tidak tahu apa yang disembunyikan oleh Allah untuk mereka dari
hal-hal yang sangat menggembirakan mereka, balasan atas perbuatan mereka,
jika mereka bersabar dan bersyukur serta mau beribadah kepada Allah.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kelanjutan hadits tadi, adapun bagi mereka yang berbuat dosa, Allah hanya
menuliskan satu dosa saja. Oleh sebab itu, para malaikat berkata: " hal yang
sangat mengherankan bagi ummat nabi Muhammad jika masih ada yang menyentuh
neraka ", karena setiap kebaikan dikalikan sepuluh kali lipat hingga 700
kali lipat sedangkan perbuatan dosa hanya ditulis satu dosa saja, tidak
cukup itu saja tetapi untuk mereka selalu ada pengampunan, setiap mereka
selesai shalat mereka dapatkan pengampunan dosa, ketika berdzikir mereka
dapatkan pengampunan dosa, selalu penuh dengan pengampunan dosa.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda diriwayatkan di dalam
Shahih Al Bukhari bahwa ketika imam shalat ruku' kemudian mengangkat
kepalanya dan mnegucapkan:

ÓóãöÚó Çááåõ áöãóäú ÍóãöÏóåõ 

kemudian makmum mengucapkan:

ÑóÈøóäóÇ æóáóßó ÇáúÍóãúÏõ ÍóãúÏðÇ ßóËöíúÑðÇ ØóíøöÈðÇ..... ÅáÎ 

Ketika ucapan itu berpadu dengan ucapan malaikat di saat itu, maka ia
diampuni dosa-dosanya sebelum ia sampai di tempat sujudnya. Dalam hadits
lain riwayat Shahih Al Bukhari juga disebutkan: " barangsiapa yang
mengucapkan " Amin " bersamaan dengan ucapan "Amin" imam shalat, maka
diampuni dosa-dosanya karena ucapan "Amin" bersamaan dengan ucapan "Amin"
para malaikat". Maka ikhlas di dalam shalat pun penuh dengan pengampunan,
demikian seterusnya dalam setiap shalat lima waktu pengampunan terus ada,
dalam shalat jum'at pun ada pengampunan dosa, di setiap akhir bulan ramadhan
ada pengampunan dosa, di hari 'Arafah ada pengampunan, terus dan terus
pengampunan selalu ada untuk ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,
maka sangat menakjubkan jika masih ada ummat nabi Muhammad yang masuk
neraka. Hadirin hadirat, sungguh sangat memalukan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ummat yang masih masuk neraka dan sangat menyakiti perasaan
beliau, namun nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika
ummatnya dikumpulkan bersama beliau, dan sebagian diusir dari shaf beliau
maka beliau berkata: " wahai kalian mau kemana keluar dari shafku, mau
dibawa kemana ummatku itu?", maka Jibril berkata: " wahai Rasulullah mereka
banyak berbuat dosa setelah engkau wafat", maka Rasulullah berkata:
"terserah mau dibawa kemana mereka", akhirnya mereka lari kepada nabi Adam
tetapi ditolak, lari kepada nabi Isa pun ditolak, dan semua nabi menolaknya,
kemudian mereka kembali kepada nabi Muhammad, mereka terusir dari shaf
Rasulullah dan beliau juga marah karena ummatnya banyak berbuat dosa, namun
Rasulullah merasa tidak tega, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala:

áóÞóÏú ÌóÇÁóßõãú ÑóÓõæáñ ãöäú ÃóäúÝõÓößõãú ÚóÒöíÒñ Úóáóíúåö ãóÇ ÚóäöÊøõãú
ÍóÑöíÕñ Úóáóíúßõãú ÈöÇáúãõÄúãöäöíäó ÑóÁõæÝñ ÑóÍöíãñ ( ÇáÊæÈÉ: 128 ) 

"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin". (
QS. At Taubah: 128 )

Sungguh telah datang kepada kita seorang Rasul yang sangat berlemah lembut
dan selalu peduli atas musibah yang menimpa ummatnya, sangat menjaga kita
dan sangat berlemah lembut kepada orang-orang yang beriman dari ummatnya.
Hadirin hadirat, kita tidak bisa melihat wajah nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam, seandainya kita bisa melihat kehadiran beliau yang
tersenyum kepada kita semua di malam hari ini,14 abad setelah beliau wafat ,
kita masih hadir di majelis dzikir mendengarkan hadits beliau semoga cinta
dan rindu serta sambutan hangat dari beliau selalu untuk kita, amin ya
rabbal 'alamin. Maka orang-orang yang terusir dari shaf Rasulullah itu pun
kembali kepada Rasulullah dan berkata: " wahai Rasulullah, kami ditolak oleh
semua nabi, kami ditolak oleh nabi Adam Abul basyar, kami ditolak oleh nabi
Ibrahim waliyullah, kami ditolak oleh nabi Musa Kalimullah, kami ditolak
oleh nabi Isa Ruuhullah", maka Rasulullah berkata: " baiklah aku yang akan
memohonkan pengampunan untuk kalian kepada Allah", maka merekapun harus
masuk kedalam neraka dan berpisah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka Rasulullah bersujud kepada Allah memohonkan ampunan untuk
mereka. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :

íóÎúÑõÌõ ãöäó ÇáäøóÇÑö ãóäú ÞóÇáó: áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ¡ æóÝöí ÞóáúÈöåö
æóÒúäõ ÔóÚöíúÑóÉò ãöäú ÎóíúÑò¡ æóíóÎúÑõÌõ ãöäó ÇáäøóÇÑö ãóäú ÞóÇáó: áóÇ
Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ¡ æóÝöí ÞóáúÈöåö æóÒúäõ ÈõÑøóÉò ãöäú ÎóíúÑò¡ æóíóÎúÑõÌõ
ãöäó ÇáäøóÇÑö ãóäú ÞóÇáó: áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ¡ æóÝöí ÞóáúÈöåö æóÒúäõ
ÐóÑøóÉò ãöäú ÎóíúÑò. 

" Akan keluar dari Neraka orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah yang di
dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jewawut. Keluar dari Neraka
orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah yang di dalam hatinya terdapat
kebaikan seberat biji gandum. Keluar dari Neraka orang yang mengucapkan laa
ilaaha illallah yang di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji
dzarrah".

Maka ummat nabi Muhammad yang tidak menyembah selain Allah mereka keluar
dari api neraka, walaupun mereka hanya mempunyai kebaikan sebesar biji
gandum saja mereka dikeluarkan dari api neraka dengan syafaat nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Rasulullah kembali lagi kepada Allah
untuk memintakan syafaat bagi ummatnya, maka Allah berkata: " Angkat
kepalamu wahai Muhammad, berilah syafaat bagi siapa saja yang engkau ingin
beri syafaat", terus demikian Rasulullah memohon kepada Allah untuk memberi
syafaat kepada ummatnya, sehingga seseorang yang hanya memiliki kebaikan
lebih kecil dari biji kacang hijau pun dikeluarkan dari neraka, kemudian
Rasulullah memohon lagi kepada Allah sehingga orang yang hanya memiliki
kebaikan lebih kecil dari debu pun dikeluarkan dari neraka, mungkin amal
pahalanya banyak tetapi habis karena terlalu banyak berbuat dosa atau banyak
menzhalimi orang lain, atau memang hanya sedikit amal pahalanya, tetapi
Allah keluarkan juga dari neraka dengan syafaat nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam. Dan setelah itu para malaikat pun memberi syafaat, para
nabi memberi syafaat, para shalihin memberi syafaat, para syuhada' memberi
syafaat, dan semuanya memberi syafaat mengangkat mereka dari neraka,
subhanallah cinta Allah kepada ummat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, bukan hanya Rasulullah yang memberi syafaat tetapi beliau adalah
yang pertama kali memberi syafaat, kemudian dibagikan kepada ummatnya untuk
memberikan syafaat juga kepada yang lainnya. Diriwayatkan di dalam Shahih Al
Bukhari ketika tiada lagi tersisa manusia kecuali orang yang sama sekali
tidak mempunyai amal baik sekecil apapun, sampai tiba waktu yang Allah
kehendaki, maka Allah subhanahu wata'ala berkata: " sekarang Aku yang akan
memberi syafaat" , maka Allah mengeluarkan semua yang tidak menyembah
selainNya dan yang mengakui Muhammad utusan Allah subhanahu wata'ala dari
neraka kemudian dimasukkan kedalam surga setelah dibersihkan dari dosa-dosa
dan dimandikan , maka disaat itu penduduk surga berkata: " Mereka adalah
orang-orang yang dibebaskan oleh Allah, padahal mereka sama sekali tidak
mempunyai amal kebaikan tetapi mereka tidak menyembah selain Allah dan
mengakui nabi Muhammad sebagai utusan Allah".

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Inilah hadits terakhir yang saya sampaikan, dan tentunya maksud saya dengan
menyampaikan hadits ini bukan berarti supaya kita tidak perlu repot-repot
beramal baik karena kita pasti masuk surga, tidak demikian. Tetapi ingatlah
karena banyak berbuat dosa bisa menjadikan kita tidak bisa mengakui " Laa
ilaaha illallah Muhammad Rasulullah" saat wafat nanti, hal ini yang sangat
menakutkan yaitu kematian suul khatimah, kematian suul khatimah adalah
kematian orang yang meremehkan dosa hingga sampai pada saat kematian Allah
tidak mengizinkannya mengucapakan " Laa ilaaha illallah Muhammad
Rasulullah", maka ia akan kemana, ia akan kekal dimana?!. Oleh sebab itu Al
Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari
mensyarahkan dari hadits ini bahwa menjadi kebiasaan yang mulia untuk
mengucapkan kalimah "Laa ilaaha illallah" dengan berulang-ulang didalam
setiap kesempatan , karena itu adalah sumpah setia seorang hamba kepada
Allah, dan sumpah setia Allah kepada hamba. Jika kita telah mengakui tiada
Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad utusan Allah, maka saat itu pula Allah
telah bersumpah untuk tidak membuat kita kekal di neraka. Itulah sumpah
setia Allah kepada kita, dan maksud saya menyampaikan hal ini adalah untuk
memberikan semangat bagi hadirin hadirat, bahwa tuhan ku dan kalian adalah
maha pemurah, jika orang yang tidak mempunyai amal baik sama sekali pun
dimuliakan oleh Allah, maka terlebih lagi orang yang selalu memperbanyak
amal baik, terlebih lagi yang rindu kepada Allah, terlebih lagi yang cinta
kepada Rasulullah, terlebih lagi yang di hari kiamat datang terang benderang
dengan sunnah nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bukannya mereka
hanya diberi syafaat tetapi mereka diberi syafaat untuk memberi syafaat lagi
kepada orang lain, maka betapa bangganya ayah ibumu, betapa bangganya teman
dan kerabatmu jika engkau yang menyelamatkannya dari api neraka karena
cintamu kepada sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan banyaknya
engkau beramal ibadah.

Hadirin hadirat, kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala agar Allah
menangkan hati kita, mengabulkan setiap hajat kita, semoga Allah membukakan
gerbang kebahagiaan, gerbang ketenangan, kedamaian, keluhuran dan
melimpahkan cahaya kebahagiaan di dunia dan di akhirah kepada kita. Wahai
sang pemilik dunia dan akhirah, kami menyebut namaMu yang maha luhur, dan
terluhurkan yang memanggil namaMu di dunia dan akhirah, maka muliakan kami
dengan anugerah-anugerahMu di dunia dan akhirah dengan anugerah yang belum
terbayang oleh kami keindahannya, wahai sang pemilik anugerah yang tiada
henti-hentinya melimpahkan anugerah sepanjang waktu dan zaman..

ÝóÞõæúáõæúÇ ÌóãöíúÚðÇ ... 

Ucapkanlah bersama-sama

íóÇ Çááå...íóÇ Çááå... íÇó Çááå.. íÇóÑóÍúãóä íóÇÑóÍöíúã ...áÇóÅáåó
ÅáøóÇÇááå...áÇó Åáåó ÅáÇøó Çááå ãõÍóãøóÏñ ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáøóì Çááåõ
Úóáóíúåö æóÓóáøóãó. ßóáöãóÉñ ÍóÞøñ ÚóáóíúåóÇ äóÍúíóÇ æóÚóáóíúåóÇ äóãõæÊõ
æóÚóáóíúåóÇ äõÈúÚóËõ Åöäú ÔóÇÁó Çááåõ ÊóÚóÇáóì ãöäó ÇúáÃãöäöíúäó 

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Yang ingin saya sampaikan saat ini adalah bagi mereka yang tidak lulus
jangan berputus asa, dan yang lulus hati-hati jangan berpesta pora: " kita
sudah lulus mari kita berpesta, maksiat dan lainnya", hati-hati karena
setiap dosa itu menciptakan musibah di masa mendatang, karena musibah itu
datang untuk menghapus dosa, jadi orang yang berbuat dosa itu berarti dia
telah membuat musibah untuk masa mendatangnya, maka perbanyaklah istighfar
supaya musibah itu sirna, dan sekedar memberi semangat bagi yang tidak
lulus, saya dulu ketika sekolah waktu itu saya melihat pelajaran Biologi dan
saya tidak lulus karena memang saya malas, maunya hadir maulid terus,
belajar juga malas maka guru pun marah kepada saya, dan saya pun kesal, dan
saya meminta waktu 3 hari untuk mengulang ujian dan guru pun
memperbolehkans, dan dalam 3 hari saya hafalkan kira-kira 15 halaman, saya
kesal karena guru mencaci dan mencela orang yang cinta kepada Rasul, maka
akan saya buktikan, dan dalam 3 hari saya hafal semua itu, maka saya pun
meminta untuk ujian lagi dan ternyata nilai saya 100, lalu guru menyangka
bahwa saya pasti menyontek, maka saya katakana jika tidak percaya silahkan
ujian lisan, maka 3 guru yang menguji saya saat itu dan semuanya membawa
buku, dan nilai saya 100 lagi, akhirnya guru itu berkata dengan kesal " kamu
sebenarnya bisa cuma pemalas.. (ucapan habibana dalam santai berceloteh)

Hadirin hadirat, sebenarnya orang yang banyak berdzikir sebenarnya lebih
cerdas dari yang lain karena hatinya tenang, cuma barangkali kalian tidak
lulus hanya karena kalian kurang giat, jika kalian lebih giat pasti kalian
lebih mudah belajar daripada yang lainnya yang tidak pernah hadir di
majelis-majelis dzikir, kalian lebih cerdas karena hati kalian lebih tenang,
lebih sejuk dan lebih mudah untuk menghafal daripada orang-orang yang
tenggelam dalam banyak dosa. Hadirin hadirat, yang kedua masalah helm mohon
diperhatikan jika ke majelis ta'lim mohon dipakai helmnya, yang tidak
mempunyai helm dan tidak punya dana untuk membelinya semoga Allah memberikan
keluasan rizki dan keberkahan, karena yang malu saya ketika ada
ucapan-ucapan yang menghina majelis ta'lim jika ada yang hadir ke majelis
dengan tidak tertib. Yang terakhir doa kita untuk kesuksesan acara
kedatangan guru mulia kita Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Muhammad
Al Hafizh yang akan datang insyaallah di pertengahan Juni, dan kita
mempunyai dua acara akbar yaitu di hari beliau datang dan di hari beliau
pulang, kebetulan kepulangan beliau jam 12.40 malam jadi disempatkan hadir
dulu di majelis kita di Monas, dan kedatangan beliau hari Kamis dan malamnya
rencana kita adalah acara di Gelora Bung Karno insyaallah sukses, acara di
Monas ketika kepulangan beliau insyaallah sukses, setelah itu Isra' Mi'raj 8
Juli semoga sukses, setelah itu Nisfu Sya'ban semoga sukses, kemudian haul
Ahlul Badr 17 Ramadhan semoga sukses, tidak henti-hentinya kita membenahi
diri kita , wilayah dan bangsa kita dengan kedamaian, dzikir dan
panggung-panggung sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, semoga
dzikir dan shalawat kepada Rasulullah semakin menggemuruh dan menggema
membawa kedamaian dan keberkahan, amin allahumma amin. Selanjutnya kalimat
talqin oleh Al Habib Hud bin Baqir Al Atthas dan doa penutup oleh Al Habib
Sofyan Basyaiban, falyatafaddhal. 


Terakhir Diperbaharui ( Friday, 30 April 2010 ) 

 

 

Best Regards,

 

SAIFUL ILMI

Production Engineering

PT. Katsushiro Indonesia

Jl. Jababeka XII Blok I - Cikarang - Bekasi

Telp. 021-8934953 ext. 270 or ext. 235

Fax . 021-8934957

Hp. 081-59404731  

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke