Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    

Thursday, 12 November 2009 


Penjagaan Dan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Rasul SAW
Senin, 09 November 2009 

 

ÞÇá ÑÓæá Çááå Õáì Çááå Úáíå æÓáã : Åöäøöí ÑóÓõæáõ Çááøóåö¡ æóáóäú
íõÖóíøöÚóäöí Çááøóåõ ÃóÈóÏðÇ 

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh Aku Rasulullah (utusan Allah), dan tidak akan Allah membiarkanku
dan kengecewakanku selama lamanya(abadi penjagaan dan perhatian kasih sayang
Allah swt padaku selamanya) ” (Shahih Bukhari) 

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

ÍóãúÏðÇ áöÑóÈøò ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãøóÏò æóÃóäúÞóÐóäóÇ ãöäú ÙõáúãóÉö ÇúáÌóåúáö
æóÇáÏøóíóÇÌöÑö æóÇúáÍóãúÏõáöáøóåö ÇáøóÐöíú åóÏóÇäóÇ ÈöÚóÈúÏöåö ÇúáãõÎúÊóÇÑö
ãóäú ÏóÚóÇäóÇ Åöáóíúåö ÈöÇúáÅöÐúäö æóÞóÏú äóÇÏóÇäóÇ áóÈøóíúßó íóÇ ãóäú
ÏóáøóäóÇ æóÍóÏóÇäóÇ Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøóãó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö
ÇóáúÍóãúÏõáöáøåö ÇáøóÐöí ÌóãóÚóäóÇ Ýöí åóÐóÇ ÇáúãóÌãóÚö ÇúáßóÑöíúãö
æóÇúáÍóãúÏõáöáåö ÇáøóÐöíú ÌóãóÚóäóÇ Ýöíú åóÐöåö ÇáúÌóáúÓóÉö ÇúáÚóÙöíúãóÉö...


Limpahan puji ke hadirat Allah SWT, Yang maha mengumpulkan ruh jdan jiwa
dalam keluhuran yang abadi, Yang maha mengundang hamba-hambaNya kepada
cahaya keluhuran, sebagaimana Firman Allah SWT :

æóÅöÐóÇ ÓóÃóáóßó ÚöÈóÇÏöí Úóäøöí ÝóÅöäøöí ÞóÑöíÈñ ÃõÌöíÈõ ÏóÚúæóÉó ÇáÏøóÇÚö
ÅöÐóÇ ÏóÚóÇäö ( ÇáÈÞÑÉ : 186 

“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku“. ( QS. Al Baqarah : 186 )

Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, maka Allah jawab dengan jawaban yang
lebih agung dari setiap doa hambaNya, setiap kali hamba meminta kepada Allah
maka berlimpah anugerah beribu kali lebih besar daripada permintaan
hambaNya, demikian sang maha dermawan dan maha luhur .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Di bulan mulia Dzulqaidah ini yang mana Allah telah menjadikan bulan ini
termasuk “ Asyhur Al Hurum” ( bulan-bulan mulia), yaitu Zulqa’dah,
Zulhijjah, Muharram dan Rajab, empat bulan mulia di dalam setiap tahunnya.
Dimana Sang Nabi SAW sangat banyak beribadah di bulan-bulan itu.
Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam An Nawawy Ar
(alaihi Rahmatullah : semoga baginya Rahmat Allah swt), di dalam kitab
Syarah An Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim teriwayatkan dalam beberapa hadits
shahih bahwa Rasul SAW memperbanyak ibadah di bulan Muharram, memperbanyak
ibadah apapun termasuk puasa dan lainnya. Oleh sebab itulah sampainya kita
di bulan-bulan mulia ini ( Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, Rajab) empat
bulan yang disebut Asyhur Al Hurum yaitu bulan –bulan mulia, yang Allah SWT
memuliakan hamba-hambaNya yang memperbanyak ibadah di bulan-bulan tersebut.
Semoga Allah SWT memastikan kemuliaan padaku dan kalian di dalam keberkahan
Zulqa’dah dan Zulhijjah di dalam cahaya Hajj dan umrah, Ya Rahman Ya Rahim.

Hadirin hadirat, maka sedemikian banyak saudara-saudara kita kaum muslimin
muslimat yang diundang oleh Allah SWT menuju Baitul Haram, ke dalam
kemuliaan ‘Arafah, ke dalam jamuan Haramain Makkah dan Madinah, di dalam
medan Shafa dan Marwah, di dalam medan thawaf dan Mina di dalam
langkah-langkah keluhuran, di dalam undangan kesucian, diantara mereka
mendapatkan undangan jasadnya namun jiwanya tidak terundangkan dan tidak
terikutkan untuk berangkat, jasadnya berangkat tapi ruhnya di dalam kehinaan
dan keduniawian (misalnya yg niat hajinya hanya untuk gengsi dll, bukan
karena Allah swt atau menunaikan rukun islam). Namun diantara mereka ada
yang jasadnya tidak berangkat, tapi ruhnya berangkat menuju medan haji dan
umrah, jiwanya bersama mereka yang di ‘Arafah , jiwanya bersama mereka yang
di Haramain Makkah dan Madinah, jiwanya bersama mereka yang dalam ziarah ke
Qabr As Syariif , jiwanya bersama mereka yang thawaf dan sa’i walaupun
mereka hidup (tidak berangkat) di negerinya masing- masing.

Semoga aku dan kalian bersama mereka yang ruhnya selalu di dalam undangan
keluhuran Ilahi. Inilah Di’aayaat Rahmaaniyyah, undangan-undangan kasih
sayang Allah swt setiap waktu dan kejap sepanjang kehidupan kita.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Seruan kelembutan Ilahi tiada pernah terhenti sepanjang waktu dan saat,
mengundang kita menuju keluhuran, maka naiklah (wahai hadirin hadirat)
kepada keluhuran, maka teruslah menuju kesucian. Jadikan hari-hari Zulqa’dah
dan Zulhijjah mulia ini, hari kita termuliakan pula dengan mereka yang
termuliakan dalam kemuliaan hajj dan umrah . Jadikanlah jiwa kita turut
dalam kemuliaan haji dan umrah, inilah saat-saat kita bertobat . Kalau bukan
di waktu-waktu mulia seperti ini, kita masih menunda daripada lamaran Ilahi
, maka sampai kapan kita akan terus menunda undangan cinta Rabbul ‘alamin
SWT.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Bulan Zulqa’dah mengingatkan pula kepada kita Perjanjian Hudaibiyah, yaitu
pada tahun ke-6 Hijriyah dimana Rasul SAW keluar dengan 1500 muslimin untuk
menunaikan Umrah ke Makkah Al Mukarramah, dan tertahan di Dzil Hulaifah dan
di saat itulah Rasul saw di tahan oleh kuffar qurays dan tidak diperbolehkan
masuk ke Makkah Al Mukarramah . Maka Rasul saw diminta untuk membuat
perjanjian oleh kuffar qurays dan Rasul setuju. Apa yang dituliskan?
Sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari ; bahwa Rasulullah di dalam surat
perjanjian itu menuliskan “ Muhammad Rasulullah”, maka mereka ( kuffar
qurays ) berkata : “Jangan tulis “Rasulullah”, kami tidak mengakui bahwa
kamu utusan Allah, tulis “Muhammad bin Abdillah”!!” . Maka Rasul SAW
memerintahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw untuk menghapus kalimat
Rasulullah ( sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari), tapi Sayyidina Ali
(menangis) bertahan jari-jarinya (terpaku gemetar) tidak mampu menghapus
kalimat Rasulullah SAW, maka Rasul sendiri yang menghapus dengan tangannya
saw, “Muhammad bin Abdillah”, ikuti apa yang mereka minta, kata Rasul SAW”.
Maka perjanjian ditulis diantaranya adalah, kalau seandainya ada orang yang
keluar dari Makkah untuk masuk Islam dari keluarga kuffar qurays maka harus
dikembalikan kepada mereka, maka Rasul berkata ; “ setuju “, maka berkata
Sayyidina Umar ibn Khatthab : “ Ya Rasulallah alasnaa ‘alal haqq, wa hum
‘alal baathil”? ( Wahai Rasulullah, bukankah kita dalam kebenaran dan mereka
dalam kebathilan? ), maka Rasul menjawab : ” betul, kita dalam kebenaran dan
mereka dalam kebathilan “. Maka berkata Sayyidina Umar : “ lantas kenapa kau
masih membuat perjanjian, mereka mengatakan kalau ada orang masuk islam maka
harus diserahkan kepada mereka lagi, entah dibantai atau dibunuh dan kau
setuju?”, Rasul berkata :

íÇóÇÈúäó ÇáúÎóØøóÇÈú : Åöäøöíú ÑóÓõæúáõ Çááåö æóáóäú íõÖóíøöÚóäöíó Çááåõ
ÃóÈóÏðÇ...! 

“ Wahai Umar Ibn Khattab : Aku utusan Allah, Allah tidak akan pernah
mengecewakanku selama-lamanya..! ” 

Hadits ini yang baru kita baca, maka Sayyidina Umar Ibn Khatthab terdiam.
Kemudian ia datang kepada Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq ra dan berkata : “
Ya Aba Bakr, alasnaa ‘alal haqq wa hum ‘alal baathil?” ( bukankah kita dalam
kebenaran, dan mereka dalam kebathilan?), maka Sayyidina Abu Bakr menjawab :
“ Betul, lalu Rasulullah berkata apa ? “, Sayyidina Umar berkata : “ Rasul
SAW mengatakan :

Åöäøöíú ÑóÓõæúáõ Çááåö æóáóäú íõÖóíøöÚóäöíó Çááåõ ÃóÈóÏðÇ 

“ Aku Utusan Allah, Allah tidak akan mengecewakanku selama-lamanya” 

Maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq berkata :

ÅöÐóäú, áóäú íõÖóíøöÚóåõ Çááåõ ÃóÈóÏðÇ 

“ Kalau begitu, Allah tidak akan mengecewakan beliau selama-lamanya “
Allah tidak membiarkannya, Allah pasti menolongnya dalam keadaan apapun.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Hujjatul Islam Wa Barakatul Anam, Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam
Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini,
mengapa Sayyidina Umar mengatakan hal itu kepada Rasul SAW? maksudnya
menginginkan ta’kid, agar diperjelas apa makna perjanjian hudaibiyah itu?
maka Rasul saw memanggil Sayyidina Umar dan membacakan surah Al Fath sampai
akhir surah, yang mana ayat diantaranya adalah :

Åöäøó ÇáøóÐöíäó íõÈóÇíöÚõæäóßó ÅöäøóãóÇ íõÈóÇíöÚõæäó Çááøóåó íóÏõ Çááøóåö
ÝóæúÞó ÃóíúÏöíåöãú ( ÇáÝÊÍ : 01 

“Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya
mereka berjanji setia kepada Allah, Tangan Allah di atas tangan mereka” (
QS. Al Fath : 10 ) 

Mereka yang bersumpah setia kepada Nabi Muhammad dalam perjanjian
Hudaibiyah, sungguh mereka telah bersumpah setia kepada Allah dan tangan
pertolongan Allah di atas tangan mereka. Maka janji setia mereka kepada
Rasul adalah janji setia Allah kepada mereka. Maka berkata Sayyidina Umar :

íÇóÑóÓõæáó Çááåö åóáú åõæó ÇúáÝóÊúÍõ ¿ 

“ Apakah ini janji kemenangan kita” ?, 

Rasul saw menjawab : “Ya, ini janji kemenangan kita”. 

Maka kuffar Qurays tidak mengijinkan mereka ke Makkah, dan tidak lama
kemudian Rasululullah kembali ke Madinah. 

Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, di saat itu mereka dalam kehausan
maka Rasul diberi air satu bejana kecil dan Rasul saw minum, dan orang-orang
berdiri di hadapan Rasul mengerubuti, Rasul bertanya : Ada apa dengan kalian
?, para sahabat berkata : “Ya Rasulullah tidak ada air selain itu yang
dihadapanmu kita semua kehabisan air”, 1500 orang. Maka Rasul saw
memerintahkan mengambil bejana yang lebih besar kemudian beliau menaruhkan
jari-jarinya di dalam bejana besar itu, maka mengalirlah air dari jari-jari
Rasulullah SAW , para sahabat berkata : “ kita minum dan kita wudhu, kita
minum dan kita wudhu jumlah kami 1500 orang, seandainya kami 100.000 orang
pastilah air itu mencukupi kami “, karena air itu terus mengalir dari
jari-jari Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Mengapa beliau menolak masuk ke Makkah dan mengikuti perjanjian kuffar
qurays? , padahal beliau bisa mempunyai mukjizat sekali mengangkat tangannya
untuk memendam kuffar qurays, pastilah kuffar qurays akan terpendam di dalam
bumi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Namun beberapa waktu kemudian datanglah waktu fath Makkah dan terbukalah
Makkah untuk selama-lamanya, dan tidak disentuh kuffar selama-lamanya dari
kesabaran Sayyidina Muhammad SAW. Nabi Muhammad saw mundur di perjanjian
Hudaibiyah membuat kembalinya kemenangan di Makkah sampai kiamat tidak
pernah ada dari kuffar qurays yang menaruh satupun berhala di Ka’bah,
demikian kemenangan abadi Sayyidina Muhammad saw.

Apa makna sabda Rasulullah “ Aku utusan Allah, Allah tidak akan pernah
mengecewakanku selama-lamanya “, makna dari kata selama-lamanya secara
ringkas adalah walaupun beliau telah wafat , maka para pecinta dan pembela
beliau tidak akan disia-siakan oleh Allah SWT selama-lamanya hingga hari
kiamat. Maka seluruh pecinta Rasulullah, dan pembela Rasulullah tetap dalam
kemuliaan “ Lan Yudhayyi’ani Allahu abadaa” ( Allah tidak akan
mengecewakanku selama-lamanya ). Berkata Urwah ra di dalam Shahih Al Bukhari
: “Aku melihat pengagungan rakyat terhadap kaisar Persia, aku melihat
pengagunagn rakyat terhadap kaisar romawi , aku melihat pengagungan rakyat
terhadap kaisar najasyi dan lain sebagainya, tapi tidak pernah kulihat
pengagungan seperti pengagungan sahabat-sahabat Nabi Muhammad kepada Nabi
Muhammad saw. Dan tiadalah beliau saw berwudhu’ kecuali para sahabat
berebutan mengambil air bekas wudhu’ beliau dan mengusapkan di wajah mereka,
dan tiadalah beliau saw mengeluarkan air ludahnya kecuali telah dipegang
oleh tangan sahabat dan diusapkan ke wajahnya”, demikian riwayat Shahih Al
Bukhari.

Al Imam Qadhi ‘Iyadh di dalam kitabnya As Syifaa’ mensyarahkan ketika cucu
beliau saw Sayyidina Hasan ra & Husain ra (ra Radhiyallahu ‘anhu : Allah
telah meridhoi mereka, gelar untuk para shabat nabi saw dan keluarga beliau
saw yg hidup dizaman nabi saw dalam keadaan muslim) dalam keadaan sangat
kehausan dan Rasul hanya punya air zamzam sedikit, maka Rasul saw memasukkan
air itu ke mulutnya dan berkumur kemudian mengeluarkannya kembali,
berkatalah Sayyidina Anas bin Malik : “ ketika air zamzam sudah dikumurkan
di mulut beliau lalu dikeluarkan, maka wanginya lebih wangi dari misk dan
rasanya lebih manis dari madu karena telah bersatu dengan air liur Sayyidina
Muhammad saw”. Beliau adalah Ahsana Annaasi Khalqan wa Khuluqaa ( Paling
indahnya manusia, budi pekerti dan parasnya ). Berkata Sayyidina Anas bin
Malik:

ãóÇæóÌóÏúäóÇ ÑöíúÍðÇ ÃóØúíóÈõ ãöäú ÚöÑúÞö ÇáäøóÈöí Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö
æóÓóáøóãó 

“ Tidak pernah kami menemukan satu wewangian yang lebih wangi dari keringat
Rasulullah SAW “

Diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah SAW telah wafat maka air yang digunakan
untuk memandikan jenazah beliau, air itu menjadi wangi, maka menangislah
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw ketika memandikan jenazah sang Nabi seraya
berkata :

ØöÈúÊó ÍóíøðÇ æóãóíøöÊðÇ íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö 

“ Engkau wangi dimasa hidup dan ketika wafat , wahai Rasulullah “

(ucapan itu diucapkan pula oleh Abubakar shiddiq ra dalam riwayat shahih
Bukhari ketika beliau ra mencium jenazah Nabi saw) Inilah idolaku dan idola
kalian Sayyidina Muhammad saw. Hadirin hadirat, diriwayatkan di dalam Shahih
Al Bukhari, setelah wafatnya Rasulullah saw ketika seorang sahabat
mengeluarkan sehelai rambut berwarna kemerah-merahan dan ditanya “ rambut
siapa kemerah-merahan ini “?, maka sahabat itu menjawab : “ ini sehelai
rambut Rasulullah saw “, kemudian sahabat lain berkata : “ kalau aku punya
selembar saja rambut Rasulullah SAW ,maka itu lebih kusenangi dari semua
harta, dunia dan seisinya “. Selembar rambut Nabi Muhammad saw lebih
dicintai dari dunia dan seisinya, karena apa? Karena cinta beliau saw kepada
ummatnya membuat ummatnya sangat mencintai beliau, dan cinta kepada beliau
adalah kesempurnaan iman, sebagaimana sabda beliau saw :

áÇóíõÄúãöäõ ÃóÍóÏõßõãú ÍóÊøóì Ãóßõæúäó ÃóÍóÈøó Åöáóíúåö ãöäú æóÇáóÏöåö
æóæóáöÏöåö æóÇáäøóÇÓö ÃóÌúãóÚöíúäó 

” Tiada sempurna iman kalian, sebelum aku (Rasulullah saw) lebih ia cintai
dari anak2nya dan ayah ibunya dan seluruh manusia” (shahih Bukhari)

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah

Inilah malam-malam yang agung, hari-hari yang luhur untuk memperbanyak
ibadah kita dan menjauhi segala kemunkaran, maka berusahalah. 

Ini akhir penyampaian saya, karena kondisi saya sedang kurang fit dan juga
ada tamu-tamu kita yang mereka juga dalam keadaan lelah.

Guru mulia kita Al Musnid Al Habib Umar bin Hafizh di dalam kitabnya
Taujiihunnabiih Limardhaati Baariih, meriwayatkan salah satu atsaar yang
mana Allah swt berfirman :

íÇóÏóÇæõÏ áóæú íóÚúáóãõ ÇáúãõÏúÈöÑõæúäó Úóäøöíú ÔóæúÞöí áöÚóæúÏóÊöåöãú¡
æóãÍÈÊí Ýöíú ÊóæúÈóÊöåöãú¡ æÑÛÈÊí Ýí ÅäÇÈÊåã¡ áóØÇóÑõæúÇ ÔóæúÞðÇ Åöáóíøó¡
íóÇÏóÇæõÏ åóÐöåö ÑóÛúÈóÊöíú Ýöì ÇáúãõÏúÈöÑöíúäó Úóäøöí¡ ÝóßóíúÝó Êóßõæúäõ
ãóÍóÈøóÊöíú Ýöì ÇáúãõÞúÈöáöíúäó Úóáóíøó...¿¡ 

“Wahai Daud : Sendainya orang-orang yg berpaling dari-Ku mengetahui
kerinduan-Ku atas kembalinya mereka, dan cinta-Ku akan taubatnya mereka, dan
besarnya sambutanku atas kembalinya mereka pada keridhoan Ku, niscaya mereka
akan terbang karena rindunya mereka kepada-Ku. Wahai Daud, demikianlah
cinta-Ku kepada orang-orang yg berpaling dari Ku (jika mereka ingin
kembali), maka bagaimanakah cinta-Ku kepada orang-orang yg datang (mencintai
dan menjawab cinta Allah ) kepada-Ku?” 

Kalau para pendosa yang selalu menghindar dan berpaling dari Allah itu
mengetahui rindu Allah terhadap kembalinya mereka kepadaNya, dan cinta Allah
akan taubat mereka jika mereka mau bertobat, serta besarnya semangat
sambutan Allah jika mereka mau kembali kepada Allah, mereka akan terbang
dari rindunya kepada Allah, karena mereka tidak tahan menahan rindu, betapa
indahnya cinta Allah untuk mereka yang berpaling dari Allah. Maka Allah
meneruskan firmanNya :

íóÇÏóÇæõÏ åóÐöåö ÑóÛúÈóÊöíú Ýöì ÇáúãõÏúÈöÑöíúäó Úóäøöí ÝóßóíúÝó ãóÍóÈøóÊöíú
Ýöì ÇáúãõÞúÈöáöíúäó Úóáóíøó 

Wahai Daud, inilah semangat dan keinginan kasih sayangKu kepada mereka
pendosa, mereka yang selalu berpaling dariKu agar mereka kembali kepadaKu,
maka bagaimana cintaKu kepada mereka yang selalu datang dan mendekat
kepadaKu? Renungi kalimat terakhir ini, renungkan kalimat agung ini.

Hadirin hadirat, kita berdoa kepada Allah yang maha memuliakan hamba yang
ingin dekat padaNya. Wahai yang memuliakan dan mencintai dan meminta para
pendosa untuk kembali kepada taubat, kami kembali kepada keindahan dan
kelembutanMu Rabbi. Panggillah nama yang maha indah, jawablah cinta dan
rinduNya, jelanglah kebahagiaan dunia dan akhirah.

ÝóÞõæúáõæúÇ ÌóãöíúÚðÇ... 

Katakanlah bersama-sama…

íóÇ Çááåú íóÇ Çóááåú íóÇ Çááåú...íóÇ Çááåõ íóÇ ÑóÍúãóäõ íóÇ
ÑóÍöíúãõ...áÇóÅáåó ÅöáÇøó Çááå... ãõÍóãóøÏñ ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáóøì Çááåõ
Úóáóíúåö æóÓóáóøãó ÚóáóíúåóÇ äóÍúíóÇ æóÚóáóíúåóÇ äóãõæúÊõ æóÚóáóíúåóÇ
äõÈúÚóËõ Åöäú ÔóÇÁó Çááåõ ÊóÚóÇáóì ãöäó ÇúáÃóãöäöíúäó. 

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Yang perlu saya sampaikan pada malam hari ini adalah berkaitan datangnya
instruksi dari guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin
Hafizh, untuk memperluas dakwah di wilayah luar Jakarta, maka saya
menghimbau para jamaah yang berkenan untuk mengambil acara Majelis
Rasulullah pada bulan Januari dan selanjutnya, agar mempertimbangkannya
karena jadwal kita akan mulai banyak di luar kota, mulai Januari 2010. Saya
lihat di bulan November dan Desember ini masih ada beberapa hari yang
kosong, jadi kalau ada yang ingin mengambil jadwal di bulan Januari maka
pertimbangkan resiko barangkali kita di luar kota. Karena mulai bulan ini
kita terus memperbanyak jadwal di luar kota, sebagaimana suksesnya tabligh
akbar di Cimahi seminggu yang lalu, dan minggu yang akan datang tabligh
akbar di Palembang dan esoknya tabligh akbar dan zikir jalalah se
Jabodetabek di Masjid Raya Bogor tanggal 25 November 2009 di jalan
Padjajaran, kemudian akan menyusul pula majelis di Denpasar dan majelis
berkala Tabligh Akbar di Bandung serta majelis-majelis lainnya di luar kota.
Dan bulan Januari dan seterusnya mungkin akan semakin padat majelis-majelis
di luar kota. Oleh karena itu saya menghimbau para jamaah yang ingin
mengambil jadwal untuk mengambil di bulan-bulan terdekat ini, karena
dikhawatirkan jadwal majelis akan lebih padat di luar kota, karena solusi
guru mulia kita untuk memperluas dakwah ke wilayah luar. Dan bulan Desember
juga tabligh akbar di Masjid Agung Walikota Bekasi . Dan juga jadwal tabligh
akbar di kota lainnya akan terus diperluas ke wilayah luar Jabodetabek,
demikian yang bisa saya sampaikan. Dan kita doakan Al ‘Arif billah Munsib
kita yang kita muliakan Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad semoga
dilimpahi rahmat dan keberkahan oleh Allah SWT, dan Allah SWT panjangkan
umur beliau dalam keberkahan dan rahmah, dan juga Al Habib Isa Al Kaff serta
tamu-tamu lainnya Al Habib Abdul Qadir Al Junaid, Al Habib Muhammad Al
Junaid semoga selalu dalam rahmat dan keberkahan. 

Dan malam hari ini kita mohon ijazah dari Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al
Haddad Munsib Al Imam Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam Haddad untuk
memberikan kita ijazah apa saja yang akan beliau ijazahkan yang sanadnya
bersambung kepada Hujjatul Islam Al Imam Abdullah bin ‘Alawy Al Haddad,

Ucapan Al Habib Muhsin Hamid bin Ahmad Al Haddad :

ÈÓã Çááå ÇáÑÍãä ÇáÑÍíã æÇáÕáÇÉ æÇáÓáÇã Úáì ÓíÏäÇæäÈíäÇ ãÍãÏ æÚáì Âáå æÕÍÈå
ÃÌãÚíä, ÈÏÇíÉ ÃáÞí Åáíßã ÊÍíÇÊ ÅÎæÇäßã æÃåáßã ÈãÏíäÉ ÊÑíã ãä ÚáãÇÁ æÃåáåÇ
æÓßÇäåÇ ÌãíÚÇ æÎÇÕÉ ãäÓÈ ÇáÅãÇã ÚÈÏ Çááå Èä Úáæí ÇáÍÏÇÏ ÇáÍÈíÈ ÍÓä Èä ÚãÑ Èä
ÚÈÏ Çááå ÇáÍÏÇÏ . 

“Beliau menyampaikan salam rindu dari saudara-saudara kita dan para Ulama di
Tarim , khususnya Munsib Al Imam Abdallah ‘Alawy Al Haddad Al Habib Hasan
bin Umar bin Abdullah Al Haddad”. 

æÊáÈíÉ áØáÈßã ÓÃÚØí Åáíßã ÇáÅÌÇÒÉ : ÃÌíÒßã ÈãÇ ÃÌÇÒ Èåã ÔíæÎäÇ ÈÑÇÊÈ ÇáÅãÇã
ÚÈÏÇááå Èä Úáæí ÇáÍÏÇÏ æßÐáß ÃæÑÇÏå æßÊÈå æÔÚÑå æÐáß ÝíãÇ íÊÚáÞ ÈÇÓÊÎÏÇãåÇ
ááÊÈÑß ÈåÇ æÇáÊÏÇæí ÈåÇ ÇáäÝÓíÉ æÇáãÚäæíÉ æÈßá äíÉ ÕÇáÍÉ ÃÌíÒßã ÅÌÇÒÉ ÔÇãáÉ
ßÇãáÉ . 

“Aku ijazahkan kepada kalian ijazah Ratib Al Haddad dan semua doa dan wirid
Al Imam Haddad, serta semua buku beliau dan semua ajaran-ajaran yang di
ajarkan oleh beliau, dengan niat yang ikhlas ku ijazahkan semua itu kepada
kalian”

Maka ucapakan Qabilnaa Al Ijaazah ( kami terima ijazahnya ). Apa itu Ijazah?
Ijazah itu adalah izin dan persambungan ruhiyyah dengan Shahib Ar Ratib,
kalau kita mendapatkan ijazah itu maka kita menyambungkan ruh kita, sanad
keguruan kita, rantai keguruan kita kepada Shahib Ar Ratib Al Haddad yang
mana Hujjatul Islam Al Imam Haddad itu serantai perguruannya, bersambung
dari guru ke guru sampai kepada Rasulullah SAW . Demikian kita telah terima
ijazah mulia ini, dan insyaallah menjadi rantai yang mengikat kita dalam
keluhuran dunia dan akhirah, semoga terangkat segala musibah dan kesulitan
kita, amiin allahumma amiin.

Jazakumullah Khair khairaljazaa’ fadhilah As Sayyid Al Walid Al Habib Muhsin
Al Haddad atas ijazah yang telah diberikan, dan kami meminta untuk doa
penutup setelah qasidah Muhammadun , Tafaddhal.

 

 

Best Regards,

 

SAIFUL ILMI

Production Engineering

PT. Katsushiro Indonesia

Jl. Jababeka XII Blok I - Cikarang - Bekasi

Telp. 021-8934953

Fax . 021-8934957

Hp. 081-59404731  

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke