Assalamualaikum wr wb

Sahabat dimanapun berada, alhamdulillah, pada akhirnya saya mampu menata dan 
mengembalikan segenap energy , setelah sempat sakit sejak sepulangnya dari 
tanah air hingga dampak futur sempat menyelusup. Moga saya bisa memulai 
menapaki kehidupan lagi, mencoba memulai melakukan rutiniatas karena memang 
perjalanan itu masih..dan masih jauh.


Untuk memelihara empathy, serta menjaga keberlangsungan rasa selfless, maka 
kunjungan ke zona-zona bencana adalah agenda rutinitas saat berkunjung ketanah 
air tempo hari. Kalaulah diumpakan seekor burung, mungkin si mungil burung 
Robinlah yang tepat menjadi perumpamaan diri, karena tak kuasa terbang jauh 
lalu menukik kesetiap daerah-daerah musibah lalu mengobral janji. Mengalirnya 
Lumpur Panas yang tak bisa di setop di Sidoarjo Jawa Timur, lalu Tsunami di 
Pangandarn atau gempa di Gorontalo dan Bali jelas tak terjangkau sedang musibah 
di Yogyakartapun tak semua mampu dikunjungi.

Untuk mengurus satu hal saja, merealitakan satu yang kecil, kendalanya 
merintang didepan mata. Tak ayal. Naah sambil terus berupaya merealitakan 
impian untuk menampung anak-anak yatim dhuafa korban Tsunami atau konflik dalam 
bentuk asrama atau dormitory, saya menyempatkan diri tinggal bersama dan 
berkenalan dengan anak-anak yatim yang begitu lama tidak dikunjungi.. ..hingga 
timbul prasangka bahwa kami sudah melupkan dan tidak lagi mengurus mereka. 

Tinggal bersama mereka selama kl 2 pekan merupakan sebuah privillage untuk 
saya. Kesempatan untuk menyentuh kepala dan rambut mereka, memeluk erat, 
menyampoo rambutnya, menyiapkan sarapan lalu mengantarnya kesekolah dengan 
mobil Kijang Bak (boleh pinjam) memberikan kebahagiaan tersendiri. 

Menyambutnya dikala mereka pulang dari sekolah, 'dengan teriakan 'Salamalikum 
Bundaaaa...mana bundaa ?' ah sungguh membahagiakan. Kalau saya tak nampak 
dipandangan mereka, mereka mencarinya atau mengintipnya dibalik handelnya pintu 
kamar yang berlubang besar (maklum sang rumah sempat terendam air Tsunami), 
untuk meyakinkan kalau bundanya masih ada, lalu makan siang bersama. Senyum 
teriakan riang itulah yang melelehkan kebekuan hati.

Banyak hikmah dan pengalaman unik yang saya alami dalam mengurus dan memahami 
karakter anak yatim, walau cuma sesaat. Dari semua ini lalu terlahir sebuah 
keinginan dan cita-cita yang menguat (moga tidak mimpi doang), dan muncul 
sebuah determanasi... 

Untuk sementara tengoklah keseharian anak-anak yatim kami, tengoklah galeri 
foto anak anak kami di Aceh. Menyusul akan saya ceritakan khayalan dan impian 
kami berupa ' Gampong Anak Sholeh' atau the 'Children Friendly Village'.

Mudah mudahan anda bisa membukanya di: www.alshahida.blogdrive.com 


Wassalam, teteh




                            United we stand, divided we fall. Remember within 
the group we should 
fear no one but Allah (SWT)
        


        





===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke