Quadrant Kehidupan (Mudah-Sukar)

  Bahasan berikut ini sengaja di sisipkan dalam tulisan ini untuk sama-sama 
kita renungkan sehingga kita tidak kehilangan kendali atas keimanan dan 
keikhlasan kita dalam kehidupan yang terkadang membuat kita terpaksa berbuat 
kufur, musyrik, fasik dan munafik karena kita telah masuk/berada dalam sistem 
lingkungan kehidupan yang berbasis keterpaksaan tersebut.

  Quadrant 1
  Persoalan kehidupan yang muda memang sudah seharus-nya mudah untuk 
diselesaikan. Dalam kehidupan ini kita pasti menghadapi tantangan yang 
terkadang mudah atau sukar untuk dicari penyelesaiannya/solusinya. Hidup yang 
mudah terus, dirasa tidak relevan.

  Quadrant 2
  Persoalan kehidupan yang sukar sekalipun sebenarnya dapat diselesaikan dengan 
mudah. Untuk mendapatkan kemudah-an dalam menyelesaikan kehidupan yang sukar 
ini sebenarnya Allah telah memberikan jalan keluarnya, yaitu: "Jika kamu 
beriman dan bertakwa dan bersedekah yang halal dan baik, maka akan dimudahkan 
segala urusan yang sukar."
  Jadi, kita jangan takut menghadapi kesukaran hidup. Allah menyuruh kita 
bekerja dengan serius serta hanya berharap men-dapatkan keridhaan Allah. Tapi, 
syaratnya harus dipenuhi, yakni iman, takwa, dan amal shaleh. Tidak 
mencampurkan yang hak dan batil, bersedekah dari sumber dana yang halal dan 
jenisnya baik. Tubuh kita ini mempunyai alat sensor yang sangat canggih, secara 
otomatis dan sangat cepat dapat mendeteksi dan mencatat dari mana sumber dana 
yang kita peroleh dan untuk apa digunakan. Di samping itu, dapat memisahkan 
secara otomatis antara yang haram dan halal, yang berlebihan dan tidak, dan 
dapat secara otomatis menentukan sanksi(rewards) yang akan diterima oleh tubuh 
kita. Sebenarnya, pertanyaan dalam auditing pun sama tentang aset/harta 
perusahaan, dari mana sumber dana yang diperoleh dan untuk apa digunakan 
(sources and application offunds).
  Hukum di negara ini, jika mau tegak, harusnya mengguna-kan prinsip ini dalam 
melakukan pemeriksaan. Seorang pejabat harus bertanggung jawab pada setiap 
akhir tahun tentang saldo harta yang diperoleh selama menjabat. Ingat, 
pertanggungjawaban saldo adalah jumlah yang diperoleh selama menjabat lalu 
dikurangi pengeluaran. Saldo bisa betul jika dia menipu besaran penghasilan 
atau pengeluaran. Kewajaran dan ketelitian penghasilan dan pengeluaranlah alias 
cash flows yang harus dibuktikan. Manusia bisa kolusi tapi tubuh kita, sistem 
saraf di tubuh kita tidak bisa dikelabui. Nikmat dan siksa tetap akan diperoleh 
dengan cara yang adil untuk setiap manusia. Sistem pembuktian inilah sebenarnya 
yang terbaik menurut aturan Allah yang ada di buku petunjuk, Al-Qur'an. Tetapi, 
kenapa kita kufur alias menggunakan yang tidak baik? Bukankah kita sendiri yang 
suka memelintir ayat? Jadi, Ahlul Kitab itu siapa sih? Coba kita gunakan akal 
dan pikiran. Ibrahim saja menggunakan pikirannya dalam
 mencari jawab tentang Tuhannya. Kalau dia menggunakan perasaan, tentu dia akan 
mengikuti orang tuanya, nenek moyangnya yang membuat berhala. Selama ini, kita 
terlalu banyak menggunakan perasaan. Buktinya, lihat saja sehari-hari kalau 
berbicara atau berargumen selalu menggunakan kata, "saya rasa-saya rasa." 
Padahal, orang Eropa atau Amerika yang kita cap kafir, kalau bicara selalu 
menggunakan kata, I think, bukan I feel. Saya pikir, bukan saya rasa. Dalam Al 
Qur'an pun berkali-kali disebutkan, "Kenapa tidak kau pikirkan (Afalaa 
Ta'qiluun!), bukan dengan kata, kenapa tak kau rasakan. Jadi, sebenarnya yang 
salah adalah pola hidup kita ini, yakni kita ‘tidak utuh’ menjalan-kan cara 
kehidupan yang islami, melainkan hanya ‘seadanya’ Sehingga jadilah kita hidup 
dalam sistem Sekuler.

  Quadrant 3
  Persoalan hidup ada yang sebenarnya mudah sekali untuk diselesaikan, tetapi 
kenapa dalam kenyataannya sukar dan memerlukan tenaga, biaya, pengorbanan yang 
besar? Sekali lagi, ini adalah cara Allah memberi peringatan kepada orang kaya 
yang bakhil, artinya kekayaannya diambil dengan cara orang tersebut tidak 
merasa kalau dia dilecehkan. Sudah setengah mati cari harta atau dana, bahkan 
tega-teganya korupsi dan kolusi sambil berlagak petantang-petenteng pakai dasi 
dan naik haji, disangka-nya tidak ada yang mengerti? Kasian deh luh, ketipu 
sama kehidupan dunia! Padahal, Allah itu adil, dan otak Anda sendiri melalui 
sensorik yang sangat canggih akan menilep urat saraf sehingga Anda tersiksa 
bagai di neraka dan menurut aturan Allah, Anda termasuk makhluk yang buruk, 
Khaalidiina fiiha, masih untung tidak Abada! Contohnya, padahal hanya satu urat 
saraf ginjal yang di pinggang dijepit sama pengapuran sehingga menyebabkan 
sakit ginjal, karena banyak duit dan pelit, berobat-lah ia ke
 Singapura menghabiskan puluhan ribu dollar. Sudah menghabiskan uang, penyakit 
tambah parah, bahkan bisa dioperasi dan lumpuh atau gagal ginjal, kenikmatan 
seksual berkurang, makin serakah saja dia menumpuk harta untuk cadangan biaya 
pengobatan dan perawatan. Apa enak/nikmatnya?
  Jadi, sekali lagi kita jangan memandang seseorang dari tahta, harta, atau 
banyak wanitanya, karena sebenarnya mereka itu hanya menambah siksa yang tidak 
dapat dibayar dengan harta berapa pun. Coba hitung, berapa nilai satu 
serat/titik saraf di tubuh kita? Sebenarnya, kalau dia tidak pelit dan sumber 
dananya halal, dia akan mendapat Q2. Coba lakukan rukuk yang ditekuk maksimal, 
pegang mata kaki agak lama sambil tarik kedua tangannya, tarik napas dahulu dan 
tahan sebelum rukuk, cari ruas tulang belakang yang linu kemudian gosokkan 
dengan buku tangan sampai linunya hilang. Lakukan gerakan sujud sambil duduk 
tahiyat awal/duduk bersimpuh/duduk pembakaran, simpan tangan di belakang, tarik 
napas dan tahan napas selama mungkin, istighfar sambil duduk di antara dua 
sujud. Lakukan sampai keluar keringat dan pinggang menjadi enak. Murah dan 
mudah. Kalau tidak ada minyak urut zaitun, gunakan saja air atau bahkan 
keringat sendiri.
  Jadi, sebenarnya implementasi gerakan shalat dengan implementasi gerakan 
wudhu (pijatan) gunanya untuk mem-bongkar karatan, melenturkan atau memosisikan 
urat saraf dan mengeluarkan kelebihan listrik negatif dalam urat saraf yang 
dilakukan dengan menarik dan menahan napas selama mungkin sampai sistem pemanas 
tubuh; keringat berkerja. Inilah cara perawatan bahkan pengobatan yang paling 
efektif dan efisien. Dapat dilakukan semua orang, tidak perlu obat kimia atau 
obat cina, ke dokter atau ke Singapura. Pantas saja di surat Al Baqarah ayat 45 
disebutkan, shalat yang betul itu sangatlah berat. Jadi, kalau kita merasa 
ringan-ringan saja pada saat melakukan gerakan shalat, tanya kepada diri kita 
sendiri apakah kita sudah betul-betul shalat atau shalat betulan? 
Jangan-jangan, kita ini tergolong Fawailul lii mushollin alias orang yang lalai 
dalam shalatnya, kena penyakit.
  Ini baru gerakan shalat, belum aplikasi bacaan shalat dalam kehidupan 
sehari-hari di antara dua shalat. Untuk itu, kita jangan main-main terhadap 
shalat. Kita harus berpikir mengapa gerakan shalat seperti itu. Percuma Nabi 
Muhammad saw naik ke langit ke tujuh untuk menerima wahyu shalat kalau shalat 
itu tidak hebat. Selama ini, kita hanya bisa memperingati Isra Mikraj, tapi 
kenyataannya, mana perbaikan kehidupan? Berarti, kita kualat sama shalat.

  Quadrant 4
  Dalam menghadapi kesukaran hidup memang kita harus menggunakan pikiran, 
tenaga, dan biaya. Otak kita ini sangatlah canggih. Bisa memancarkan frekuensi 
radio lewat sistem saraf yang sangat sempurna. Pertolongan yang tidak 
disangka-sangka akan datang dengan syarat saraf kita harus bersih dari dosa 
makanan, dosa pikiran, dosa kelakukan, dan dosa karena asal shalat. Allah tidak 
akan menambah kesukaran hidup setiap manusia siapa pun orangnya. Manusia itu 
sendirilah sebenarnya yang mendatangkan kesukaran. Sudah sukar, makin ditambah 
kesukarannya.
  Orang Yahudi menjadi pintar sebenarnya karena keter-paksaan mereka waktu 
diusir oleh Fir'aun. Mereka berjalan hingga membelah lautan di padang pasir 
yang gersang dan panas, hingga menyebabkan sistem saraf mereka berkembang dan 
terbentuk dengan sempurna. Hal itu terus dijaga hingga menurun kepada generasi 
berikutnya. Pada saat itu, mereka dituntun oleh nabi Musa. Allah menciptakan 
manusia sama saja, bahkan sebenarnya kita bisa lebih pintar dari bangsa Yahudi. 
Kita dijanjikan untuk dimudahkan segala urusan yang sukar sekalipun. Tetapi, 
yang terbaik menurut Allah bukanlah orang yang pintar dan sombong melainkan 
orang yang baik, jujur, sabar, dan ikhlas serta tampak hasil dari perbuatan 
baiknya. Q4 ini sebenarnya tidaklah relevan baik untuk manusia. Karena, Allah 
tidak akan menambah kesukaran bagi manusia mana pun.
  Dari bahasan ini, hanya Q2 dan Q3 saja yang relevan dan ini sesuai dengan 
surat Al Lail ayat 5 sampai 10

Kirim email ke