Rasulullah Tauladan Kita
SEMOGA shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Sungguh betapa beruntungnya kita, ummat Islam yang dalam menjalani kehidupan ini memiliki suri tauladan terbaik, yaitu Muhammad Rasulullah saw. Semua orang pasti dapat menimba keteladanan pada diri beliau. Peran apa pun yang kita jalankan, sebagai suami atau pemimpin, atau yang lainnya sesungguhnya dapat mencontoh Rasulullah saw, sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat Al Ahzab ayat 21 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasululah itu suri tauladan yag baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.†Dalam salah satu riwayat, beliau disebut pula sebagai al-Qur’an berjalan, artinya Rasulullah adalah representasi hidup dari al-Qur’an. Akhlaqnya begitu mulia, selaras dengan isi al-Qur’an, tidak pernah sedikit pun bertentangan dengan kebenaran yang dibawanya. Sehingga siapa saja yang hendak mengaplikasikan seluruh isi al-Qur’an, cukup mencontoh Rasulullah SAW. Perilaku keseharian beliau pun sarat hikmah, pesan kebaikan yang tidak pernah lekang ditelan zaman. Apalagi beliau diutus kemuka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlaq. Jadi, tentu saja Islam yang dibawa oleh Rasulullah telah dipersiapkan Allah tidak untuk satu zaman saja, pasti tetap relevan hingga akhir zaman nanti. Walaupun sekarang sudah zaman modern, namun tetap saja untuk membangun sebuah peradaban seperti yang dicontohkan Rasulullah, yang harus dibangun terlebih dahulu adalah manusianya. Dan, tentu teladan utama untuk membangun manusia dengan segenap potensi akal, dan hati dapat kita temukan pada diri Rasulullah saw. Jadi, jika kita hanya bercermin pada manusia mulia, Rasulullah SAW, pasti keadaan kita tidak terpuruk, ummat Islam tidak terbelakang seperti yang terjadi saat ini. Marilah kita senatiasa mengenang beliau, perjuangannya, kesabarannya dalam menyampaikan risalah Al Islam. Mengenang beliau memang tidak akan pernah ada akhirnya, bahkan kadang tidak tergambar oleh kata-kata. Tetapi tentu tidak cukup dengan mengingatnya saja, kita harus mulai berupaya sungguh-sungguh mengaplikasikan perihidup beliau, dari yang paling mudah, yang paling mungkin kita lakukan, dalam keseharian kita. Berwajah manis misalnya, atau tidak berkata sia-sia, atau hal lainnya. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk itu, membaca, dan mempelajari sirah-nya, yang pasti banyak yang dapat kita gali dari sana. Mencintai Rasulullah adalah hal yang harus kita lakukan sebagai seorang mukmin, namun tentu cinta itu harus dibuktikan dengan kesungguhan mentauladaninya. Dan, mudah-mudahan kita semua termasuk dalam golongan itu, yang mencintai Rasulullah dan mendapat syafaat darinya kelak. Amiin. Wallahu’alam bi Showab Dapatkan Kumpulan Tausiyah AaGym di sini semoga bermanfaat [Non-text portions of this message have been removed]