Realistis itu Lebih Baik Menurut Prof.Jalaludin Rahmat, agama, selain bisa sangat menyehatkan jiwa, ternyata juga bisa menimbulkan gangguan jiwa. Agama akan menjadi apa, tergatung bagaimana cara kita memahami dan mengamalkannya. Belakangan ini, banyak psikolog meneliti tentang agama dan gangguan kejiwaan yang ditimbulkannya. Penelitian itu menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Ditemukan bahwa agama bisa menimbulkan gangguan jiwa, tetapi agaka juga bisa sangat membantu kesehatan mental atau kesehatan jiwa. Kesimpulannya? “Bukan agama yang menimbulkan gangguan kejiwaan, melainkan cara orang beragama yang menimbulkan gangguan kejiwaan. Jadi ada cara beragama yang membuat hidup kita lebih tenteram, lebih bahagia, lebih mampu mengatasi goncangana-goncangan kehidupan. Tapi ada juga cara beragama yang membuat kita mudah menderita gangguan kejiwaan. EKata Prof.Jalal. Ia mengurai cara beragama yang mendorong penganutnya mengalami gangguan kejiwaan: Agama yang membuat kita tidak lagi berpikir realistis. Membuat kita menolak realitas. Agama yang akan mendorong anda menderita delusi dan hausinasi. “Misalnya, agama mangajarkan penyelesaian persoalan secara cepat, mengatasi persoalan dengan cara sederhana untuk memperbaiki keadaan. EKata Prof.Jalal. “Seorang ibu mengeluh, ‘Ustadz apa ada dzikir yang bisa mengembalikan suami aya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya? ENah kalau saya berpikir sebagai ustadz komersial, supaya mendapat banyak uang misalnya, saya akan mengajari dia dzikir. ECerita Prof.jalal. Ia melihat wanita itu menginginkan pemecahan yang tidak realistis. Sementara, “Mestinya, sebagai konsultan, saya harus memgurai peta masalah yang realistis. Misah sulnya melalui pertanyaan: apa sih yang menyebabkan suaminya lari? Apa karena tergida perempuan lain, lalu ada pemecahannya, apa harus dengan cara seperti itu, apa tidak ada cara yang realistis? Celakanya, kalau orang sudah sumpek, pemikirannya cenderung kepada yang gaib-gaib. ELanjut Prof.Jalal. Ibu yang sedang gundah itu pun pergi ke ustadz lain, tapi suaminya tidak balik-balik juga. ESi ibu gagal juga dengan doa saya, dia ke ustadz lain di jakarta dan kebetulan ustadz itu ahli jin. Kata ustadz itu, “memang rumah ibu dipenuhi jin dan sekarang suami ibu sedang dikuasai oleh seorang atau seekor jin yang perkasa. Nanti saya kirim jin untuk melawannya. Tapi ibu harus melakukan cara-cara tertentu. EDilakukannya cara-cara itu, tapi rupanya jin itu lebih uat dari jin dia. Tidak selesai juga, suaminya tetap tidak balik-balik. Kalau terus-menerus berbuat seperti itu, persoalan tidak selesai dan ia akan mengalami gangguan psikologis. Karena itu saya anjurkan nasehat yang relaistik, “Kalau ibu sakit hati karena suami ibu, belajarlah memaafkan dia dan menerima sesuatu yang tidak bisa diubah. ELanjut Jalal. Agama yang bisa menggoncang jiwa, adalah juga agama yang mengorbankan akal. “Jadi, akal sudah tidak dipakai lagi. Penyelesaian yang cepat memang mengorbankan akalnya. Biasanya guru agama datang mengajarkan, agama itu masalah iman, bukan akal. Padahal dia menggunakan akalnya untuk memahami waktu. Nah, sekarang ini yang tidak masuk akal dianggap sebagai wahyu. Itu agama yang mengorbankan akal sehat. EJelas Prof.Jalal. Survey membuktikan, bahwa agama yang menyebabkan gangguan mental itu adalah agama kaum fundementalis, yang merasa diri paling benar, yang menganggap orang lain selain kelompoknya sebagai sesat. “Yang seperti ini, kelompok yang melihat pemeluk agama lain akan masuk neraka semua, kecuali dia dan kelompoknya. EKata Prof.Jalal. Satu hal penting ia sebutkan, bahwa, “Penelitian juga membuktikan bahwa orang yang berpikiran liberal, yang menerima keberagaman agama yang lain, jiwanya lebih sehat, Ekata Prof.Jalal. Nah, Anda pilih mana? [Tabloit WI]
=================================================================== Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar =================================================================== Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/