Refleksi Dipenghujung tahun Hijriah ini aku cuma mampu berkontemplasi, merefleksi diri, menyesali masa silam yang kelam temaram, merenung cita-cita yan kandas, rencana yang buyar mimpi-mimpi nan kosong, janji yang tak terpenuhi. Geram...aku penuh sesal Kesal, sebal. Cemberut. Merengut Oh, setahun, dua tahun, waktuku begitu tersia sia. Sudah berbuat apa saja aku ini, kita semua? Sudah ada perbaikan atau perubahankah? Sungguh merugi aku ini, kita ini, kami, semua. Masa yang begitu berharga.. terbang lenyap, tanpak menyisakan apapun, rasa tak bermakna. Hampa.
Jangankan aku hendak ber-euforia Apalagi beretorika, bermetafora Malu pada diri pada Tuhanku, Al-Khalik. Air mata? Habis. Tak tersisa. Tak guna. Sejenak aku terdiam..lalu menenggak keatas langit kelam kutatap pada kerlip sang gemintang, seakan pantul cayanya berbisik: ' Hey..Jangan biarkan dirimu larut dikubangan sesal gagalmu' ' Jadikan ia sejarah dan hikmah masa lalumu' ' BerHijrahlah, cerialah, bangunlah untuk esok. ' Masih ada hari esok' Aku mengangguk dan setuju. Aku percaya ada hari esok. Ada secercah harapan Kendati penuh misteri. Namun kutetap berharap. Kalau esok ada mentari, menguak awan muram, nan kelabu dan sendu lalu ada langit biru, ada burung berkidung. Ya..demi masa dan waktu Kutunggu, penuh rindu. "' Selamat Tahun Baru - Happy New Year 1428 H'" London, 30 Januari 2007 'Barang siapa yang hari ini (amalnya) sama dengan hari kemarin maka dia merugi. Barang siapa yang (amalnya) hari ini lebih jelek dari kemarin, maka akan dilaknat, sedangkan yang disebut beruntung adalah mereka yang amalannya hari ini lebih baik dari amalan hari kemarin' . (hadith)