Assalamu'alaikum wa rohmatullohi Ta'ala wa barokatuhu
 
Seputar Jin, Setan, Iblis dan Sifat-sifatnya
 
Penulis: Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf
 
 
Perbedaan Antara Jin, Setan dan Iblis

Tema Jin, Setan, dan Iblis masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun
yang jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada
dari kalangan muslim yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika
diragukan keimanannya. 

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengutus nabi kita Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan risalah yang umum dan menyeluruh. Tidak
hanya untuk kalangan Arab saja namun juga untuk selain Arab. Tidak khusus
bagi kaumnya saja, namun bagi umat seluruhnya. Bahkan Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengutusnya kepada segenap Ats-Tsaqalain: jin dan manusia.
 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
???? ??????????? ???????? ?????? ???????? ????? ?????????? ?????????
"Katakanlah: `Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu
semua." (Al-A'raf: 158)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
??????? ?????????? ???????? ????? ???????? ???????? ?????????? ?????
???????? ????????
"Adalah para nabi itu diutus kepada kaumnya sedang aku diutus kepada seluruh
manusia." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiallahu
'anhuma)
 
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:
?????? ????????? ???????? ??????? ???? ???????? ?????????????? ??????????
???????? ?????????? ??????? ?????????? ???????? ?????? ???????? ?????
?????????? ????????????. ??????? ??? ????????? ?????? ????????? ????????
???????? ???? ?????? ??????? ?????????? ????? ?????? ???????? ??????? ?????
???????? ??????? ???????? ????????????. ??? ????????? ?????????? ???????
????? ????????? ???? ???????? ?????? ???? ???????????? ???????????? ????
??????? ????????. ?????? ??? ?????? ??????? ????? ???????? ?????????? ???
????????? ???????? ???? ???? ???????? ??????????? ????????? ??? ???????
????????
"Dan ingatlah ketika Kami hadapkan sekumpulan jin kepadamu yang mendengarkan
Al-Qur`an. Maka ketika mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata:
`Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)'. Ketika pembacaan telah selesai,
mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata:
`Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur`an)
yang telah diturunkan setelah Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Wahai kaum
kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah
kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu
dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang
menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan lepas dari azab Allah di muka bumi
dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan
yang nyata'." (Al-Ahqaf: 29-32)

Jin Diciptakan Sebelum Manusia

Tak ada satupun dari golongan kaum muslimin yang mengingkari keberadaan jin.
Demikian pula mayoritas kaum kuffar meyakini keberadaannya. Ahli kitab dari
kalangan Yahudi dan Nashrani pun mengakui eksistensinya sebagaimana
pengakuan kaum muslimin, meski ada sebagian kecil dari mereka yang
mengingkarinya. Sebagaimana ada pula diantara kaum muslimin yang
mengingkarinya yakni dari kalangan orang bodoh dan sebagian Mu'tazilah.

Jelasnya, keberadaan jin merupakan hal yang tak dapat disangkal lagi
mengingat pemberitaan dari para nabi sudah sangat mutawatir dan diketahui
orang banyak. Secara pasti, kaum jin adalah makhluk hidup, berakal dan
mereka melakukan segala sesuatu dengan kehendak. Bahkan mereka dibebani
perintah dan larangan, hanya saja mereka tidak memiliki sifat dan tabiat
seperti yang ada pada manusia atau selainnya. (Idhahu Ad-Dilalah fi 'Umumi
Ar-Risalah hal. 1, lihat Majmu'ul Fatawa, 19/9)
 
Anehnya orang-orang filsafat masih mengingkari keberadaan jin. Dan dalam hal
inipun Muhammad Rasyid Ridha telah keliru. Dia mengatakan: "Sesungguhnya jin
itu hanyalah ungkapan/ gambaran tentang bakteri-bakteri. Karena ia tidak
dapat dilihat kecuali dengan perantara mikroskop." (Nashihatii li Ahlis
Sunnah minal Jin oleh Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu)

Jin lebih dahulu diciptakan daripada manusia sebagaimana dikabarkan Allah
Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya:
???????? ????????? ???????????? ???? ????????? ???? ?????? ??????????.
??????????? ??????????? ???? ?????? ???? ????? ???????????
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah
menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (Al-Hijr: 26-27)
Karena jin lebih dulu ada, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mendahulukan
penyebutannya daripada manusia ketika menjelaskan bahwa mereka diperintah
untuk beribadah seperti halnya manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
????? ???????? ???????? ??????????? ?????? ??????????????
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku." (Adz-Dzariyat: 56)

Jin, Setan, dan Iblis
 
Kalimat jin, setan, ataupun juga Iblis seringkali disebutkan dalam
Al-Qur`an, bahkan mayoritas kita pun sudah tidak asing lagi mendengarnya.
Sehingga eksistensinya sebagai makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi
diragukan, berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah serta ijma' ulama Ahlus
Sunnah wal Jamaah. Tinggal persoalannya, apakah jin, setan, dan Iblis itu
tiga makhluk yang berbeda dengan penciptaan yang berbeda, ataukah mereka itu
bermula dari satu asal atau termasuk golongan para malaikat?
 
Yang pasti, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menerangkan asal-muasal
penciptaan jin dengan firman-Nya:
??????????? ??????????? ???? ?????? ???? ????? ???????????
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."
(Al-Hijr: 27)

Juga firman-Nya:
???????? ????????? ???? ??????? ???? ?????
"Dan Dia menciptakan jin dari nyala api." (Ar-Rahman: 15)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
???????? ?????????????? ???? ?????? ?????????? ????????? ???? ???????? ????
????? ???????? ????? ?????? ?????? ??????
"Para malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan
Adam diciptakan dari apa yang disifatkan kepada kalian." (HR. Muslim no.
2996 dari 'Aisyah radhiallahu 'anha)
 
Adapun Iblis, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentangnya:
?????? ??????? ??????????????? ????????? ?????? ?????????? ?????? ??????????
????? ???? ????????
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu
kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan
jin..." (Al-Kahfi: 50)
 
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: "Iblis mengkhianati asal penciptaannya,
karena dia sesungguhnya diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan
malaikat adalah dari cahaya. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan di
sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari
api. Al-Hasan Al-Bashri berkata: 'Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun.
Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia'."
(Tafsir Al-Qur`anul 'Azhim, 3/94)
 
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullahu mengatakan: "Iblis
adalah abul jin (bapak para jin)." (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 406 dan
793)
 
Sedangkan setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka. Asy-Syaikh Muqbil
bin Hadi rahimahullahu pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan,
beliau menjawab: "Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan
diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Adapun yang shalih,
mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan
shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu
bodoh." (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Siapakah Iblis? [1]
 
Terjadi perbedaan pendapat dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari
malaikat atau dari jin.
Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah
pendapat Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu. Beliau menyatakan: "Iblis tidak
pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia
benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal-usul manusia."
(Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat Al-Kahfi ayat 50, dan
dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya)

Pendapat ini pula yang tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, Al-Jashshash
dalam kitabnya Ahkamul Qur'an (3/215), dan Asy-Syinqithi dalam kitabnya
Adhwa`ul Bayan (4/120). Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau
sebutkan dalam kitab tersebut. Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai
berikut:
 
1. Kema'shuman malaikat dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis,
sebagaimana firman Allah:
??? ?????????? ????? ??? ?????????? ?????????????? ??? ????????????
"...yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tahrim: 6)
??? ?????????????? ??????????? ?????? ?????????? ????????????
"Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya." (Al-Anbiya`: 27)
 
2. Dzahir surat Al-Kahfi ayat 50
?????? ??????? ??????????????? ????????? ?????? ?????????? ?????? ??????????
????? ???? ???????? ???????? ???? ?????? ???????
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu
kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan
jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya."

Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa iblis dari jin, dan jin bukanlah
malaikat. Ulama yang memegang pendapat ini menyatakan: "Ini adalah nash
Al-Qur`an yang tegas dalam masalah yang diperselisihkan ini." Beliau juga
menyatakan: "Dan hujjah yang paling kuat dalam masalah ini adalah hujjah
mereka yang berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat."
 
Adapun pendapat kedua yang menyatakan bahwa iblis dari malaikat, menurut
Al-Qurthubi, adalah pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu 'Abbas radhiallahu
'anhuma. Alasannya adalah firman Allah:
?????? ??????? ??????????????? ????????? ?????? ?????????? ?????? ??????????
????? ????????????? ??????? ???? ??????????????
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu
kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah: 34)
 
Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.
Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama, insya Allah, karena kuatnya
dalil mereka dari ayat-ayat yang jelas.
Adapun alasan pendapat kedua (yakni surat Al-Baqarah ayat 34), sebenarnya
ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan
kalimat tersebut adalah susunan istitsna` munqathi' (yaitu yang dikecualikan
tidaklah termasuk jenis yang disebutkan).

Adapun cerita-cerita asal-usul iblis, itu adalah cerita Israiliyat. Ibnu
Katsir menyatakan: "Dan dalam masalah ini (asal-usul iblis), banyak yang
diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritasnya adalah Israiliyat
(cerita-cerita dari Bani Israil) yang (sesungguhnya) dinukilkan untuk dikaji
-wallahu a'lam-, Allah lebih tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan
diantaranya ada yang dipastikan dusta, karena menyelisihi kebenaran yang ada
di tangan kita. Dan apa yang ada di dalam Al-Qur`an sudah memadai dari yang
selainnya dari berita-berita itu." (Tafsir Ibnu Katsir, 3/94)
 
Asy-Syinqithi menyatakan: "Apa yang disebutkan para ahli tafsir dari
sekelompok ulama salaf, seperti Ibnu 'Abbas dan selainnya, bahwa dahulu
iblis termasuk pembesar malaikat, penjaga surga, mengurusi urusan dunia, dan
namanya adalah 'Azazil, ini semua adalah cerita Israiliyat yang tidak bisa
dijadikan landasan." (Adhwa`ul Bayan, 4/120-121)

Siapakah Setan? [2]
 
Setan atau Syaithan (?????????) dalam bahasa Arab diambil dari kata (??????)
yang berarti jauh. Ada pula yang mengatakan bahwa itu dari kata (?????) yang
berarti terbakar atau batal. Pendapat yang pertama lebih kuat menurut Ibnu
Jarir dan Ibnu Katsir, sehingga kata Syaithan artinya yang jauh dari
kebenaran atau dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala (Al-Misbahul Munir,
hal. 313).
 
Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka
dari jin, manusia atau hewan, atau dari segala sesuatu.
  
Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
?????????? ????????? ??????? ??????? ???????? ??????????? ?????????
?????????? ??????? ?????????? ????? ?????? ???????? ????????? ?????????
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah
untuk menipu (manusia)." (Al-An'am: 112)
 
(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya
setan dari jenis jin. Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena
akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang
sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)
 
Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat
jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga Al-Qamus
Al-Muhith (hal. 1071).
 
Yang mendukung pendapat ini adalah surat Al-An'am ayat 112:
?????????? ????????? ??????? ??????? ???????? ??????????? ?????????
?????????? ??????? ?????????? ????? ?????? ???????? ????????? ?????????
"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu
setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka
membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah
untuk menipu (manusia)." (Al-An'am: 112)
 
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, ia berkata: Aku
datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berada di
masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: "Wahai Abu Dzar apakah kamu
sudah shalat?" Aku jawab: "Belum." Beliau mengatakan: "Bangkit dan
shalatlah." Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. 

 Beliau berkata: "Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan
setan manusia dan jin." Abu Dzar berkata: "Wahai Rasulullah, apakah di
kalangan manusia ada setan?" Beliau menjawab: "Ya."
 
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini:
"Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut
menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya." (Tafsir Ibnu Katsir,
2/172)
 
Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
dalam riwayat Muslim:
????????? ??????????? ?????????
"Anjing hitam adalah setan."
 
Ibnu Katsir menyatakan: "Maknanya -wallahu a'lam- yaitu setan dari jenis
anjing." (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)
Ini adalah pendapat Qatadah, Mujahid dan yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir,
Ibnu Katsir, Asy-Syaukani dan Asy-Syinqithi.
 
Dalam masalah ini ada tafsir lain terhadap ayat itu, tapi itu adalah
pendapat yang lemah. (ed)
Ketika membicarakan tentang setan dan tekadnya dalam menyesatkan manusia,
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
????? ??????????? ????? ?????? ????????????. ????? ??????? ????
???????????????. ????? ??????? ????????????? ???????????? ?????? ?????????
???????????????. ????? ????????????? ???? ?????? ???????????? ??????
?????????? ?????? ????????????? ?????? ????????????? ????? ??????
???????????? ???????????
"Iblis menjawab: 'Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan',
Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.'
Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat)." (Al-A'raf: 14-17)
 
Setan adalah turunan Iblis, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
??????????????????? ?????????????? ??????????? ???? ??????? ?????? ??????
??????? ?????? ??????????????? ???????
"Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin
selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai
pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim." (Al-Kahfi: 50)
Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan.
(Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 453)

Penggambaran Tentang Jin

Al-jinnu berasal dari kata janna syai`un yajunnuhu yang bermakna satarahu
(menutupi sesuatu). Maka segala sesuatu yang tertutup berarti tersembunyi.
Jadi, jin itu disebut dengan jin karena keadaannya yang tersembunyi.
 
Jin memiliki roh dan jasad. Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi
rahimahullahu mengatakan: "Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka
dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa
masuk dari tempat manapun. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan
kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan:
'Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup'. Beliau memerintahkan
agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala
atasnya.

  Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah,
maka setan mengatakan: 'Tidak ada kesempatan menginap'. Jika seseorang makan
dan mengucapkan bismillah, maka setan berkata: 'Tidak ada kesempatan
menginap dan bersantap malam'." (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

 Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan
kalajengking, juga dalam wujud unta, sapi, kambing, kuda, bighal, keledai
dan juga burung. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi
kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi
menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti
anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan
bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (Idhahu Ad-Dilalah, hal.
19 dan 23)
 
Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin yang shalih
bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang
jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang
kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)
 
Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin. Di dalam sebuah hadits,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Hurairah
radhiallahu 'anhu:

???????? ?????????? ???????????? ????? ????? ????????? ???????? ?????
??????????. ???????????? ??????????? ??????????? ??? ?????? ??????? ??????
??????????? ????? ???????? ????? ??????????? ?????? ????? ?????? ????????
????????: ??? ????? ????????? ?????????????? ?????: ????? ???? ???????
???????? ????????? ???????? ?????? ????? ???????????? ???????? ????????
????????????? ???????? ?????????? ????? ?????? ???? ??? ????????? ????????
????? ?????????? ?????? ???????? ????????? ????????
"Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau
carikan tulang dan kotoran hewan." Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata:
"Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya.
Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya."
 
Aku bertanya: "Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?"
 
Beliau menjawab: "Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi
rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin.
Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka
agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka
mendapatkan makanan." (HR. Al-Bukhari no. 3860 dari Abu Hurairah radhiallahu
'anhu, dalam riwayat Muslim disebutkan: "Semua tulang yang disebutkan nama
Allah padanya", ed)

Gambaran Tentang Iblis dan Setan

Iblis adalah wazan dari fi'il, diambil dari asal kata al-iblaas yang
bermakna at-tai`as (putus asa) dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Mereka adalah musuh nomer wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan
keturunannya. Dengan kesombongan dan analoginya yang rusak serta
kedustaannya, mereka berani menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala
saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.
 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
?????? ??????? ??????????????? ????????? ?????? ?????????? ?????? ??????????
????? ????????????? ??????? ???? ??????????????
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu
kepada Adam,' maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir." (Al-Baqarah: 34)
 
Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:
????? ????? ?????? ?????? ??????????? ???? ????? ???????????? ???? ??????
"Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah." (Al-A'raf: 12)
Analogi atau qiyas Iblis ini adalah qiyas yang paling rusak. Qiyas ini
adalah qiyas batil karena bertentangan dengan perintah Allah Subhanahu wa
Ta'ala yang menyuruhnya untuk sujud. Sedangkan qiyas jika berlawanan dengan
nash, maka ia menjadi batil karena maksud dari qiyas itu adalah menetapkan
hukum yang tidak ada padanya nash, mendekatkan sejumlah perkara kepada yang
ada nashnya, sehingga keberadaannya menjadi pengikut bagi nash.
Bila qiyas itu berlawanan dengan nash dan tetap digunakan/ diakui, maka
konsekuensinya akan menggugurkan nash. Dan inilah qiyas yang paling jelek!

Sumpah mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat
setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam dan vonis
sesat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala
mengingatkan kita dengan firman-Nya:
???????? ????? ??? ??????????????? ???????????? ????? ???????? ????????????
???? ?????????? ???????? ????????? ???????????? ????????????? ????????????
??????? ????????? ???? ???????????? ???? ?????? ??? ???????????? ??????
????????? ?????????????? ??????????? ??????????? ??? ????????????
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia
menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya.
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang
kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."
(Al-A'raf: 27)
 
Karena setan sebagai musuh kita, maka kita diperintahkan untuk menjadi musuh
setan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
????? ???????????? ?????? ??????? ?????????????? ???????? ???????? ???????
???????? ???????????? ???? ????????? ???????????
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu,
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (Fathir: 6)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
??????????????????? ?????????????? ??????????? ???? ??????? ?????? ??????
??????? ?????? ??????????????? ???????
"Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin
selain-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai
pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim." (Al-Kahfi: 50)

Semoga kita semua terlindung dari godaan-godaannya. 

Wal 'ilmu 'indallah.
 
@~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~@ 

 Footnote:
1. Tambahan dari redaksi
2. Tambahan dari redaksi

(Dikutip dari tulisan Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf, judul asli Perbedaan
Antara Jin, Setan dan Iblis. Url sumber
http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=349)



 
Wassalamu'alaikum wa rohmatullohi Ta'ala wa barokatuhu
 






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke