Sejarah Bangsa Israel 
Posted by Agam Rosyidihttp://rosyidi.com 
Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan nama Israel. Terutama setelah
penyerangan besar-besaran. Sebenarnya siapa bangsa Israel itu? 
Nama Yahudi barangkali diambil dari Yehuda. Yehuda adalah salah seorang
putra nabi Yakub (Kejadian 29: 22) yang kemudian hari dijadikan nama salah
satu kerajaan Israel yang pecah menjadi dua, setelah Solomon (Sulaiman)
meninggal (1 Raja-Raja 12). Sedangkan nama Israel adalah nama yang
diberikan Tuhan kepada Yakub, setelah Yakub memenangkan pergulatan melawan
Tuhan (Kejadian 32:28). Karena dosa-dosanya yang sudah tidak termaafkan
lagi, bangsa Israel ini dihukum oleh Tuhan dengan menghancurkan kerajaan
yang mereka miliki (2 Raja-Raja 17:7-23). 
Bangsa Yahudi sangat terobsesi oleh kitab suci mereka, bahwa hanya
merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia
ini. Bukankah Tuhan juga yang menyatakan kepada nenek moyang mereka
Ibrahim, bahwa dari keturunan Ibrahimlah Tuhan akan menurunkan raja-raja
didunia ini. Bagi mereka, keturunan Ibrahim hanyalah anak cucu yang lahir
dari Sarah, isteri pertama Ibrahim, sehingga keberadaan Ismael anak sulung
Ibrahim dari Hajar, dianggap tidak ada. Atas kecongkakkan dan kesombongan
ini, Tuhan murka kepada bani Israel. Beratus-ratus tahun mereka menjadi
warga negara kelas kambing yang tertindas di negeri Firaun. Setelah Musa
berhasil membawa mereka keluar dari Mesir, bangsa Israel sempat mempunyai
kerajaan yang dibangun oleh Daud dan mencapai masa keemasannya ditangan
Solomon. Kerajaan yang kemudian pecah menjadi dua karena intrik anak-anak
Solomon, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka dijajah oleh Firaun Nekho
(2 Raja-Raja 23:31-35). Diusir sebagai orang buangan oleh Nebukadnezar
bangsa Babilonia (2 Raja-Raja 25:1-21). Dijajah oleh Romawi. Dimusnahkan
oleh Nazi, Jerman. Kesemuanya itu adalah hukuman Tuhan, kepada bangsa yang
oleh Yesus (Isa al Masih) disebut sebagai keturunan bangsa ular beludak
(Matius 23:33). Hukuman tersebut tidak membuat mereka jera, dan bertobat.
Malah menjadikan dendam kesumat dihati bangsa ini untuk melawan Tuhan,
Allah Maha Pencipta. 
Kecongkakkan mereka dengan menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan
satu-satunya yang berhak memerintah dunia ini, membuat mereka dengan
sombongnya bersumpah, untuk memerangi agama lain selain agama mereka dengan
segala cara, persis ketika Iblis bersumpah kepada Tuhan untuk memperdayai
anak cucu Adam, sampai dunia kiamat nanti. Tuhanpun memperingatkan ummat
Islam, melalui Al-Quran untuk berhati-hati terhadap tipu daya Yahudi ini. 
Pegangan mereka adalah kitab Talmud. Yang merupakan kitab setan, karena
sangat jauh menyimpang, bahkan mungkin bertolak belakang dengan ajaran
Taurat. 
Nabi Daud AS, yang juga raja, menaklukkan bukit Zion yang merupakan benteng
dari kaum Yabus. Nabi Daud AS tinggal di benteng itu dan diberinya nama:
"bandar Daud" (Samuel II 5:7-9) 
Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi
yang mereka percayai bahwa Tuhan tinggal di tempat itu: "Indahkanlah
suaramu untuk Tuhan Yang menetap di Zion" (Mazmur 9:11). 
Zionisme ialah gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk
menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan sekitarnya. Walaupun Nabi
Musa AS tidak sampai pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun
orang-orang Yahudi menganggap Nabi Musa AS adalah pemimpin pertama kaum
Zionis. 
Untuk mencapai cita-citanya, Zionisme membangkitkan fanatisme kebangsaan
(keyahudian), keagamaan dengan mempergunakan cara kekerasan untuk sampai
kepada tujuannya. Zionisme memakai beberapa tipudaya untuk mengurangi dan
menghilangkan sama sekali penggunaan kata "Palestina", yakni mengganti
dengan perkataan-perkataan lain yang berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi
di negeri itu. Digunakanlah nama "Israel" untuk negara yang telah didirikan
oleh mereka, sebab Zionisme di Palestina identik dengan kekerasan,
kezaliman dan kehancuran. Kaum Zionis mengambil nama Israel adalah untuk
siasat guna mengelabui dan menipu publik, bahwa negara Israel itu tidak
akan menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh kaum Zionis. Pada hal
dalam hakikatnya secra substansial tidaklah ada perbedaan sama sekali
antara Israel dengan Zionisme. Israel sendiri berasal dari dua kata, isra
mempunyai arti hamba, dan ell berarti Allah. 
Secara substansial protokol Zionisme adalah suatu konspirasi jahat terhadap
kemanusiaan. Protokol berarti pernyataan jika dinisbatkan kepada para
konseptornya, dan berarti laporan yang diterima serta didukung sebagai
suatu keputusan jika dikaitkan pada muktamar di Bale, Switzerland, tahun
1897, yang diprakarsai oleh Teodor Herzl. 
. 
Protokol-protokol itu yang sebagai dokumen rahasia disimpan di tempat
rahasia, namun beberapa diantaranya dibocorkan oleh seorang nyonya
berkebangsaan Perancis yang beragama Kristen dalam tahun 1901. Dalam
perjumpaan nyonya itu dengan seorang pemimpin teras Zionis di rumah rahasia
golongan Mesonik di Paris, nyonya itu sempat melihat sebagian dari
protokol-protokol itu. Nyonya itu sangat trperanjat setelah membaca isinya.
Ia berhasil mencuri sebagian dari dokumen rahasia itu, yang disampaikannya
kepada Alex Nikola Nivieh, ketua dinas rahasia Kekaisaran Rusia Timur. 
Sebagian kecil dari protokol-protokol Zionisme itu akan disampaikan seperti
berikut: 
-  Manusia terbagi atas dua bagian, yaitu Yahudi dan non-Yahudi yang
disebut Joyeem, atau Umami. Jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya
mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni. Kaum Umami berasal-usul
dari syaithan, dan tujuan penciptan Umami ini untuk berkhidmat kepada kaum
Yahudi. Jadi kaum Yahudi merupakan pokok dari anasir kemanusiaan sedangkan
kaum Umami adalah sebagai budak Yahudi. Kaum Yahudi boleh mencuri bahkan
merampas harta benda kaum Umami, boleh menipu mereka, berbohong kepada
mereka, boleh menganiaya, boleh membunuh serta memperkosa mereka.
Sesungguhnya tabiat asli kaum Yahudi ini bukan hanya ada disebutkan dalam
protokol dokumen rahasia Zionis tersebut, melainkan ini adalah warisan
turun temurun sejak cucu Nabi Ibrahim AS dari jalur Nabi Ishaq AS ini mulai
mengalami dekadensi (baca: busuk ke dalam), yaitu sepeninggal Nabi Sulaiman
AS. Ini diungkap dalam Al Quran (transliterasi huruf demi huruf): QALWA LYS
‘ALYNA FY ALAMYN SBYL (S. AL ‘AMRAN, 75), dibaca: qa-lu- laysa ‘alayna- fil
ummiyyi-na sabi-l (s. ali ‘imra-n), artinya: mereka berkata tidak ada dosa
bagi kami terhadap orang-orang ummi (3:75).
- Protokol Zionisme tentang faham jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan,
hanya mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni, sangatlah menyimpang
dari syari’at yang dibawakan oleh Nabi Musa AS. Mereka yang menyimpang
inilah yang dimaksud dengan almaghdhu-b, artinya yang dimurkai dalam Surah
Al Fa-tihah ayat 7.
- Protokol-protokol Zionisme itu merancang juklatnya dengan menye-barkan
faham-faham yang bermacam-macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari
masa ke masa. Suatu waktu mempublikasikan sekularisme kapitalisme, suatu
waktu menebar atheisme komunisme, suatu waktu berse-lubung agnostik
sosialisme. Untuk menebarkan pengaruh internasional, protokol-protokol itu
antara lain berisikan perencanaan keuangan bagi kerajaan Yahudi
Internasional yang menyangkut mata uang, pinjaman-pinjaman, dan bursa.
Media surat kabar adalah salah satu kekuatan besar dan melalui jalan ini
akan dapat memimpin dunia. Manusia akan lebih mudah ditundukkan dengan
bencana kemiskinan daripada ditundukkan oleh undang-undang. 
Pada tahun 1902 dokumen rahasia Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku
berbahasa Rusia oleh Prof. Nilus dengan judul ‘PROTOKOLAT ZIONISME’. Dalam
kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya agar berhati-hati
akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu terbongkarlah niat
jahat Yahudi, dan hura-hura pun tak bisa dikendalikan lagi, dimana saat itu
telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi. Theodor Herzl, tokoh
Zionis Internasional berteriak geram atas terbongkarnya Protokolat mereka
yang amat rahasia itu, karena tercuri dari pusat penyim-panannya yang
dirahasiakan, dan penyebar-luasannya sebelum saatnya akan membawa bencana.
Peristiwa pembantaian atas orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu
mereka ber-gegas membeli dan memborong habis semua buku itu dari toko-toko
buku. Untuk itu, mereka tidak segan-segan membuang beaya apa saja yang ada,
seperti ; emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu
bisa disita oleh mereka. 
. 
Mereka menggunakan semua pengaruhnya di Inggris, supaya Inggris mau menekan
Rusia untuk menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi di sana.
Semua itu bisa terlaksana setelah usaha yang amat berat. 
Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus mencetak ulang buku itu dengan amat
cepat dan mengherankan. Pada tahun 1917 kembali dicetak lagi, akan tetapi
para pendukung Bolshvic menyita buku protokolat itu dan melarangnya sampai
saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari Rusia dan diselun-dupkan ke
Inggris oleh seorang wartawan surat kabar Inggris ‘The Morning Post’ yang
bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya memuat berita revolusi Rusia. Ia
segera mencarinya di perpustakaan Inggris, maka didapatinya estimasi
tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini sebelum lima belas tahun
terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian wartawan itu menterjemahkan
Protokolat Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan dicetak pada tahun 1912. 
Hingga kini tidak ada satu pun penerbit di Inggris yang berani mencetak
Protokolat Zionis itu, karena kuatnya pengaruh mereka di sana. Demikian
pula terjadi di Amerika. Kemudian buku itu muncul dicetak di Jerman pada
tahun 1919 dan tersebar luas ke beberapa negara. Akhirnya buku itu
diterjemah-kan ke dalam bahasa Arab, antara lain oleh Muhammad Khalifah
At-Tunisi dan dimuat dalam majalah Mimbarusy-Syarq tahun 1950. Perlu
diketahui, bahwa tidak ada orang yang berani mempublikasikan Protokolat
itu, kecuali ia berani menghadapi tantangan dan kritik pedas pada
koran-koran mereka, sebagaimana yang dialami oleh penerjemah ke dalam
bahasa Arab yang dikecam dalam dua koran berbahasa Perancis yang terbit di
Mesir. 
Setelah melalui proses yang amat panjang akhirnya pada 14 Mei 1948 silam,
kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel. Dengan kemerdekaan
ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan dunia
untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Mereka berhasil melaksanakan
"amanat" yang disampaikan Theodore Herzl dalam tulisannya Der Judenstaat
(Negara Yahudi) sejak 1896. Tidaklah mengherankan jika di tengah-tengah
negara-negara Timur Tengah yang mayoritas menganut agama Islam, ada
sekelompok manusia yang berkebudayaan dan bergaya hidup Barat. Mereka
adalah para imigran Yahudi yang didatangkan dari berbagai negara di dunia
karena mengalami pembantaian oleh penguasa setempat. 
Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di
daerah mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis
dengan Palestina, akhirnya mereka berbondong-bondong datang ke Palestina.
Imigrasi besar-besaran kaum Yahudi ini terjadi sejak akhir tahun 1700-an.
Akibat pembantaian diderita, maka mereka merasa harus mencari tempat yang
aman untuk ditempati. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk memilih kawasan
Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, tapi Herzl lebih memilih
Palestina. 
Herzl adalah The Founding Father of Zionism. Dia menggunakan zionisme
sebagai kendaraan politiknya dalam merebut Palestina. Kemampuannya dalam
melobi para penguasa dunia tidak diragukan lagi. Sederetan orang-orang
terkenal di dunia seperti Paus Roma, Kaisar Wilhelm Jerman, Ratu Victoria
Inggris, dan Sultan Turki di Istambul telah ditaklukkannya. Zionisme adalah
otak dalam perebutan wilayah Palestina dan serangkaian pembantaian yang
dilakukan Yahudi. 
Dengan berdatangannya bangsa Yahudi ke Palestina secara besar-besaran,
menyebabkan kemarahan besar penduduk Palestina. Gelombang pertama imigrasi
Yahudi terjadi pada tahun 1882 hingga 1903. Ketika itu sebanyak 25.000
orang Yahudi berhasil dipindahkan ke Palestina. Mulailah terjadi perampasan
tanah milik penduduk Palestina oleh pendatang Yahudi. Bentrokan pun tidak
dapat dapat dihindari. Kemudian gelombang kedua pun berlanjut pada tahun
1904 hingga 1914. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina
mulai merebak. 
Berdasarkan hasil perjanjian Sykes Picot tahun 1915 yang secara rahasia dan
sepihak telah menempatkan Palestina berada di bawah kekuasaan Inggris.
Dengan berlakunya sistem mandat atas Palestina, Inggris membuka pintu
lebar-lebar untuk para imigran Yahudi dan hal ini memancing protes keras
bangsa Palestina. 
Aksi Inggris selanjutnya adalah memberikan persetujuannya melalui Deklarasi
Balfour pada tahun 1917 agar Yahudi mempunyai tempat tinggal di Palestina.
John Norton More dalam bukunya The Arab-Israeli Conflict mengatakan bahwa
Deklarasi Balfour telah menina-bobokan penguasa Arab terhadap pengkhiatan
Inggris yang menyerahkan Palestina kepada Zionis. 
Pada tahun 1947 mandat Inggris atas Palestina berakhir dan PBB mengambil
alih kekuasaan. Resolusi DK PBB No. 181 (II) tanggal 29 November 1947
membagi Palestina menjadi tiga bagian. Hal ini mendapat protes keras dari
penduduk Palestina. Mereka menggelar demonstrasi besar-besaran menentang
kebijakan PBB ini. Lain halnya yang dilakukan dengan bangsa Yahudi. Dengan
suka cita mereka mengadakan perayaan atas kemenangan besar ini. Bantuan
dari beberapa negara Arab dalam bentuk persenjataan perang mengalir ke
Palestina. Saat itu pula menyusul pembubaran gerakan Ikhwanul Muslimin di
Mesir dan pembunuhan terhadap Hasan al-Banna yang banyak berperan dalam
membela Palestina dari cengkraman Israel. 
Apa yang dilakukan Yahudi dalam merebut Palestina tidaklah terlepas dari
dukungan Inggris dan Amerika. Berkat dua negara besar inilah akhirnya
Yahudi dapat menduduki Palestina secara paksa walaupun proses yang harus
dilalui begitu panjang dan sulit. Palestina menjadi negara yang
tercabik-cabik selama 30 tahun pendudukan Inggris. Sejak 1918 hingga 1948,
sekitar 600.000 orang Yahudi diperbolehkan menempati wilayah Palestina.
Penjara-penjara dan kamp-kamp konsentrasi selalu dipadati penduduk
Palestina akibat pemberontakan yang mereka lakukan dalam melawan kekejaman
Israel. 
Tahun 1956, Gurun Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel, setelah gerakan
Islam di kawasan Arab dipukul dan Abdul Qadir Audah, Muhammad Firgholi, dan
Yusuf Thol’at yang terlibat langsung dalam peperangan dengan Yahudi di
Palestina dihukum mati oleh rezim Mesir. Dan pada tahun 1967, semua kawasan
Palestina jatuh ke tangan Israel. Peristiwa itu terjadi setelah
penggempuran terhadap Gerakan Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid
Qutb yang amat ditakuti kaum Yahudi. Tahun 1977, terjadi serangan terhadap
Libanon dan perjanjian Camp David yang disponsori oleh mendiang Anwar Sadat
dari Mesir 
. 
Akhirnya pada Desember 1987, perjuangan rakyat Palestina terhimpun dalam
satu kekuatan setelah sekian lama melakukan perlawanan secara sporadis
terhadap Israel. Gerakan Intifadhah telah menyatukan solidaritas rakyat
Palestina. Intifadhah merupakan aksi pemberontakan massal yang didukung
massa dalam jumlah terbesar sejak tahun 1930-an. Sifat perlawanan ini
radikal revolusioner dalam bentuk aksi massal rakyat sipil. 
Adanya kehendak kolektif untuk memberontak sudah tidak dapat ditahan lagi.
Untuk tetap bertahan dalam skema transformasi masyarakat yang menghindari
aksi kekerasan, maka atas prakarsa Syekh Ahmad Yassin dibentuklah HAMAS
(Harakah al-Muqawwah al-Islamiyah) pada bulan Januari 1988, sebagai wadah
aspirasi rakyat Palestina yang bertujuan mengusir Israel dari Palestina,
mendirikan negara Islam Palestina, dan memelihara kesucian Masjid Al-Aqsha.
HAMAS merupakan "anak" dari Ikhwanul Muslimin karena para anggotanya
berasal dari para pengikut gerakan Ikhwanul Muslimin. Perlawanan terhadap
Israel semakin gencar dilakukan dan mengakibatkan kerugian material bagi
Israel berupa kehancuran pertumbuhan ekonomi, penurunan produksi industri
dan pertanian, serta penurunan investasi. Kerugian lainnya yaitu hilangnya
ketenangan dan rasa aman bangsa Israel. 
Tidak ada manipulasi sejarah yang lebih dahsyat dari pada yang dilakukan
kaum Zionis terhadap bangsa Palestina. Kongres Zionis I di Basle merupakan
titik balik dari sejarah usaha perampasan tanah Palestina dari bangsa Arab.
Namun hebatnya, para perampas ini tidak dianggap sebagai ”perampok” tetapi
malahan dipuja sebagai ”pahlawan” dan bangsa Arab yang melawannya dianggap
sebagai ”teroris” dan penjahat yang perlu dihancurkan. 
Salah satu kunci untuk memahami semua ini ialah karena sejak Kongres I kaum
Zionis sudah mengerti kunci perjuangan abad XX yakni: diplomasi, lobi, dan
penguasaan media massa. Herzl sebagai seorang wartawan yang berpengalaman
dengan tangkas memanfaatkan tiga senjata andal dalam perjuangan politik
abad modern ini. Sejak Kongres I, dia sangat rajin melobi para pembesar di
Eropa, mendekati wartawan, dan melancarkan diplomasi ke berbagai negara.
Hasilnya sungguh luar biasa. Zionisme lantas diterima sebagai gerakan
politik yang sah bagi usaha merampas tanah Palestina untuk bangsa Yahudi. 
Tokoh-tokoh Yahudi banyak terjun ke media massa, terutama koran dan
industri film. Hollywood misalnya didirikan oleh Adolf Zuckjor bersaudara
dan Samuel-Goldwyn-Meyer (MGM). Dengan dominasi yang luar biasa ini, mereka
berhasil mengubah bangsa Palestina yang sebenarnya adalah korban kaum
Zionis menjadi pihak ”penjahat”. 
. 
Apakah anda tau siapa yang menguasai kantor-kantor berita seperti Reuter,
Assosiated Press, United Press International, surat kabar Times dan
jaringan telivisi terkenal dunia serta perusahaan film di Holywood?
Semuanya adalah bangsa Yahudi. Reuter didirikan oleh Yahudi Jerman, Julius
Paul Reuter yang bernama asli Israel Beer Josaphat. Melalui jaringan
informasi dan media komunikasi massa inilah mereka menciptakan image
negatif terhadap Islam, seperti Islam Fundamentalis, Islam Teroris, dan
lain sebagainya. Demikian gencarnya propaganda ini, sampai-sampai orang
Islam sendiri ada yang phobi Islam. 
Edward Said, dalam bukunya Blaming The Victims secara jitu mengungkapkan
bagaimana media massa Amerika menciptakan gambaran negatif bangsa
Palestina. Sekitar 25 persen wartawan di Washington dan New York adalah
Yahudi, sebaliknya hampir tidak ada koran atau TV Amerika terkemuka yang
mempunyai wartawan Arab atau Muslim. Kondisi ini berbeda dengan media Eropa
yang meskipun dalam jumlah terbatas masih memiliki wartawan Arab atau
muslim. Dengan demikian laporan tentang Palestina di media Eropa secara
umum lebih ”fair” daripada media Amerika. 
Edward Said yang terkenal dengan bukunya Orientalism (Verso 1978),
menguraikan apa yang dilakukan kaum Zionis terhadap bangsa Palestina
merupakan praktik kaum Orientalis yang sangat nyata. Pertama, sejarah
ditulis ulang, yakni Palestina sebelum berdirnya Israel ialah: wilayah
tanpa bangsa untuk bangsa yang tidak mempunyai tanah air. Kedua, bangsa
Palestina yang menjadi korban dikesankan sebagai bangsa biadab yang jadi
penjahat. Ketiga, tanah Palestina hanya bisa makmur setelah kaum Zionis
beremigrasi ke sana. 
Penulis :
Agam Rosyidi
URL : http://agam.rosyidi.com/sejarah-bangsa-israel/ 
Referensi:
swaramuslim
Hidayatullah Mei 2002
H.Muh.Nur Abdurrahman Makassar
mowen...@yahoo.com

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Send big files for free. Simple steps. No registration.
Visit now http://www.nawelny.com


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke