Kontributor: Rahadian     
Sunday, 10 January 2010  

Sejuta Pemuda Putihkan Jakarta
Bersama Guru Mulia



Dua perhelatan spektakuler digelar secara marathon oleh Majelis Shalawat dan
Dzikir pemuda terbesar di Jakarta yaitu Majelis Rasulullah SAW. Sebuah
Majelis yang sangat aktif membina para pemuda untuk selalu mengedepankan
kedamaian dan keluhuran dalam setiap aktifitasnya. Dan sudah seringkali
membuat acara-acara Dzikir dan Shalawat Akbar bukan hanya di seantero
wilayah Jabodetabek bahkan hingga jauh ke pelosok kota luar Jabodetabek.

Perhelatan pertama bertepatan dengan malam pergantian tahun masehi, acara
digelar di Pintu Utama Gelora Bung Karno. Acara kali ini sangat istimewa
karena di hadiri langsung oleh Al Allamah Al Musnid Al Habib Umar Bin
Hafidz, tokoh ulama pendidik dari Kota Tarim, Hadramaut, Yaman. yang sudah
sangat dikenal oleh masyarakat muslim Indonesia dan Dunia. sebagai ulama
pembawa kedamaian dan kelembutan, Jamaah yang sebagian besar adalah pemuda
terlihat sangat antusias menyambut kehadiran Beliau sebagai tokoh panutan
yang selalu dirindu kehadirannya. Acara dimulai dengan pembacaan Syair
Maulid Adhiya Ullami karya Al Habib Umar Bin Hafidz, kemudian dilanjutkan
dengan pengantar tentang apa dan siapa Al Habib Umar Bin Hafidz yang
disampaikan oleh Habib Munzir bin Fuad Al Musawa. Setelah itu barulah acara
inti berupa Tausyiah dari Al Habib Umar Bin Hafidz. Dalam tausyiahnya, Habib
Umar Bin Hafidz mengajak seluruh jamaah untuk merenungi kembali sebab-sebab
apa yang mendatangkan musibah dan bencana yang terjadi di seluruh dunia,
yaitu semakin menjauhnya kaum muslimin dari tuntunan dasar yang disarikan
dari Al Quran dan Hadist yg selalu mesti didasari kelembutan dan kasih
sayang. Jamaah menyimak satu-persatu nasihat Habib Umar Bin Hafidz yang
diterjemahkan oleh dua muridnya di Indonesia yaitu Habib Munzir Bin Fuad Al
Musawa dan Habib Jindan Bin Naufal Jindan.

Acara kemudian diakhiri dengan Dzikir bersama yang dipimpin Al Habib Umar
bin Hafidz, terasa betul suasana khidmat jamaah menyimak dan mengikuti
Dzikir-dzikir itu. Wilayah Gelora bung Karno yang biasanya pada malam
pergantian tahun diramaikan oleh pemuda yang berhura-hura dengan terompet
dan kembang apinya, malam itu berubah putih karena ratusan ribu pemuda
pemudi pemuda berbondong-bondong penuh semangat menghadiri acara yang penuh
dengan kemuliaan dan keberkahan tersebut.

Pada beberapa malam berikutnya, tepatnya hari senin malam tanggal 4 januari
2010, kembali sebuah perhelatan akbar digelar, kali ini mengambil tempat di
Lapangan Monumen nasional (MONAS), tepat di jantung Kota Jakarta. Kurang
Lebih satu juta pemuda pemudi kembali berbondong datang bergelombang dari
seluruh penjuru Jabodetabek bahkan banyak pemuda yang sengaja datang dari
wilayah-wilayah di Pulau Jawa dan Luar Jawa.

Selain dihadiri Al Habib Umar Bin Hafidz beserta rombongan, terlihat juga
hadir beberapa pejabat pemerintah, seperti Menteri Agama dan beberapa
Menteri Kabinet dan Gubernur DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Bapak Fauzi
Bowo yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Majelis Rasulullah SAW telah
menjadi bagian tak terpisahkan dari wajah Jakarta, karena seringkali sukses
menggelar acara yang positif untuk membina para pemuda dan menciptakan
suasana damai dan religius di wilayah Jakarta.

Acara Inti diisi dengan Tausyiah Al Habib Umar Bin Hafidz yang mengajak
seluruh jamaah untuk kembali dalam keluhuran dan menerapkan tuntunan
Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, kemudian di Akhir tausiahnya,
Habib Umar Bin Hafidz memimpin Dzikir yang menggetarkan hati semua jamaah.
Acara ditutup dengan doa bagi kebaikan seluruh bangsa, mendoakan kemakmuran
dan dijauhkan dari segala musibah dan bencana, tangis dan gemuruh hadirin
menyambut doa sang Imam mulia.

Di penghujung acara, Habib Munzir Al Musawa selaku Pimpinan Majelis
Rasulullah SAW menyampaikan amanat berupa undangan dari Al Habib Umar Bin
Hafidz untuk kembali menghadiri Acara Akbar yang Akan di gelar bertepatan
dengan hari Lahirnya Rasulullah SAW di bulan Februari yang akan datang
tepatnya pada 12 rabiul awal (26 februari 2010).

Dua perhelatan akbar telah usai, namun semangat dan nuansa kemuliaannya akan
terus terasa dalam kalbu kurang lebih sejuta pemuda yang menghadirinya. (RE)
 
Terakhir Diperbaharui ( Sunday, 10 January 2010 )  

Wassalam
Saiful ilmi

Kirim email ke