Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    

Thursday, 13 May 2010 


Selamat Jalan Tokoh rujukan para Wali Allah 

 

Image
Dengan suasana masih gundah dan berkabung atas Mangkatnnya Al Arif
Billah Al Qutb Alhabib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf rahimahullah di Jeddah,
maka kamis sore 13 Mei 2010 menyusul pula teman seperguruan beliau, Al Arif
Billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus rahimahullah.

Beliau sudah dianggap guru rujukan bagi para ulama besar dan para ahli
makrifah billah khususnya para habaib terkemuka di dunia, sebagaimana Al
Arif Billah Alhabib Hasan bin Abdullah Assyatiri rahimahullah, Al Allamah Al
Musnid Alhabib Muhammad bin Alwi Al Malikiy Rahimahullah, juga para Tokoh
ulama habaib saat ini seperti Al Allamah Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh,
Al Allamah Al Musnid Alhabib Salim bin Abdullah Assyatiri, Al Allamah
Almusnid Alhabib Zein bin Ibrahim bin Smeith, dan banyak lagi para tokoh
Makrifah billah dan para Musnid Hadits berkunjung silaturahmi pd beliau,
tiadalah satu dari mereka kunjung ke Malaysia mestilah bersilaturahmi pada
beliau.

Beliau orang yg sangat sederhana, dengan rumah yg sangat kecil, sempit dan
tergolong rumah dari rakyat jelata kalangan fuqara, ruang tamunya tak pernah
kosong dari ratusan botol air aqua dari para tamu yg meminta air doa dari
beliau, beliau sangat santun pada para tamu dari segala kalangan, kalangan
kaya, miskin, ulama, awam, dan siapapun, jika mereka kunjung pada jam makan,
maka tak mungkin tamunya diizinkan pulang sebelum makan bersama beliau, dan
salah satu sifat rendah hati yg sangat mengagumkan pada pribadi beliau
adalah selalu meminta doa dari tamunya, tak pernah mau beliau berdoa kecuali
tamunya yg berdoa, jika tamunya tak mau berdoa maka tak diizinkan pulang,
demikian santun budi pekerti beliau.

Ayah beliau Adalah Al Arif Billah Al Musnid Al Allamah Alhabib Jakfar
Alaydrus, seorang yg sangat memanjakan Guru Mulia Al Musnid Alhabib Umar bin
Hafidh ketika masih bocah. Dan ayah beliau ini terkenal sekali dan masyhur
dikalangan para wali Allah swt, ayah beliau dimakamkan di pekuburan Zanbal,
di samping Makam Qutbinnufuus Al imam Abdullah Alaydrus Akbar bin Imam
Abdurrahman Assegaf, di kota tarim Hadramaut Yaman.

Al habib Ali bin Jakfar alaydrus ini pernah lama tinggal di Subang Jawa
barat, Indonesia dimasa kecilnya, 

suatu pengalaman, bahwa saya sering kunjung pada beliau jika kunjung ke
Malaysia, beliau sangat memanjakan saya jika pendosa ini datang, beliau
selalu tersenyum gembira, lalu saya minta doa beliau maka beliau berdoa,
berbeda dengan tamu lain yg selalu beliau menolak untuk berdoa kecuali
tamunya yg mesti berdoa, namun permintaan saya tak ditolak oleh beliau,
seraya mengangkat tangannya setinggi tingginya hingga keatas kepala, kedua
telapak tangannya dipadukan, dan wajah beliau menunduk.., lalu suara rintih
keluar dari bibirnya tak bisa saya pastikan apa yg diucap, benar benar
gerakan doa yg menggambarkan posisi yg sedang sangat mengemis pd Yang Maha
Luhur., belum pernah saya lihat orang berdoa dg posisi sekhusyu dan seperti
ini dalam merendahkan diri pada Allah swt..

Setelah itu saya pamitan, padahal saya tahu kebiasaan beliau yg saya dengar
dari semua orang yg mengunjungi beliau, jika waktu makan tak akan diizinkan
pergi, saya berkata lembut : "saya pamit wahai habib..", beliau menunduk dan
berkata lembut pula : "tidak makan dulu kah?", saya menjawab : "saya pamit
jika habib ridho", beliaupun berdiri mengizinkan kepergian kami, lalu
terbersit dihati saya : "aku terbebani hutang sangat besar karena masalah
perluasan dakwah di Indonesia, mudah mudahan kedatanganku kesini bisa
membuat Allah menyelesaikan masalah hutang2ku.., beban beratku ini
kutumpahkan pada habib Ali, semoga Allah swt meringankanku", demikian
renungan saya sambil melangkah keluar kediaman beliau..

Saat itu saya tidak sendiri, ada beberapa orang yg bersama kami, mereka
kagum dan berkata : "kami sering kunjung kesini, belum pernah habib Ali mau
berdoa kecuali saat kamu yg memintanya, belum pernah habib Ali izinkan kami
pamitan diwaktu makan kecuali saat kamu yg minta izin pulang..", dan salah
satu diantaranya adalah seorang pengusaha sukses, maka saat kami sudah
keluar rumah, beliau memanggil orang itu, dan membisikinya sesuatu, lalu
beliau masuk rumah..

Orang tsb mendatangi saya, dan berkata : "Habib Ali berkata pada saya, kamu
punya hutang dakwah yg besar dan berat yg harus dibayarkan, saya diperintah
habib ali untuk melunasi semua hutangmu"

Saya kaget dan berpaling pd beliau, ternyata beliau sudah masuk rumah
menutup pintu.., subhanallah..

Beliau selalu memanjakan saya jika pendosa ini datang, sekali waktu saya
datang silaturahmi, kepala ini penuh dengan permasalahan dakwah yg bagai
gunung menindih, kesibukan, masalah perluasan, pengaturan dll, maka saya
datang dg lemah, duduk dihadapan beliau, maka beliau diam, diam, lalu
menggeleng2kan kepala beliau, lalu menangis, dan berkata : Berat. berat..,
sambil mengipasi dirinya dg kipas ditangannya dan mengipasi saya pula.., tak
lama saya pamit begitu saja, beliau berdoa lagi, belum sampai saya di
Jakarta kecuali seluruh masalah dakwah telah selesai.

Pernah suatu kali Al Allamah Almusnid Al Habib Muhammad bin Alwi Al Malikiy
rahimahullah kunjung pada beliau, sepanjang jalan Alhabib berbicara tentang
rindunya pd Rasulullah saw, maka ketika sampai dikediaman beliau, maka semua
tamu tidak diperkenankan masuk, kecuali Al Allamah Alhabib Muhammad Al
Malikiy, mereka masuk berdua cukup lama, lalu keluarlah Al Allamah Alhabib
Muhammad Al Malikiy rahimahullah dg airmata yg bercucuran.., seraya berkata
: hajat saya sudah terkabul. terkabul.. terkabul.., sambil menutup wajah
beliau tanpa berkata kata pada siapapun atas apa yg terjadi didalam

Kamis sore dinihari 13 mei Al Arif billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus
rahimahullah menghembuskan nafas yg terakhir. khususnya seluruh para habaib
di Malaysia gempar, dan dunia para habaib sepuh pun gempar terkena kabar
duka ini..

Rasul saw bersabda : "Para shalihin wafat satu demi satu, tersisalah sisa
sisa sampah tak berarti dimata Allah, dan Allah swt tak perduli lagi dg
keadaan mereka" (Shahih Bukhari).

Maksud hadits ini adalah keberadaan para shalihin menguntungkan bumi, mereka
terus berdoa untuk keselamatan ummat, pengampunan untuk para pendosa, terus
beribadah pada Allah swt hingga Allah swt banyak menyingkirkan musibah sebab
doa dan rintihan mereka, maka jika mereka tiada, Allah swt tak lagi melihat
sisa penduduk dunia karena mereka tak perduli dg Allah swt, maka Allah swt
tak perduli lagi musibah musibah yg akan diturunkan pada mereka, entah
musibah atau kenikmatan, entah cobaan atau kekacauan..

Rabbiy,, bangkitkan para pengganti dari para shalihin kami yg terus wafat
dan wafat, munculkan kembali generasi para shalihin yg menjadi paku penahan
musibah bagi ummat, muliakan Guru tercinta yg mulia ini dipangkuan
Kelembutan dan Keridhoan Mu, dan sertakan kami dalam pembagian waris dari
keluhuran beliau disisi Mu, amiin..


Terakhir Diperbaharui ( Thursday, 13 May 2010 ) 

 

 

 

Best Regards,

 

SAIFUL ILMI

Production Engineering

PT. Katsushiro Indonesia

Jl. Jababeka XII Blok I - Cikarang - Bekasi

Telp. 021-8934953 ext. 270 or ext. 235

Fax . 021-8934957

Hp. 081-59404731  

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke