Semua Karena TakdirMu

Oleh Yulia Shoim 

Sumber :eramuslim.com

====
Dengan gontai, kupencet jari di HP-ku, kumulai SMS ke nomer calon Suami, "Insya 
Allah, saya tunggu di Jakarta". SMS yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya, 
dan reply yang saya terima, "Untuk apa kau tunggu Mas di Jakarta Yul?" Dan 
selanjutnya, "Apa kamu ga tau, Mas telah menikah?"

Terasa disambar petir, hampir 3 tahun sejak dia mengatakan niatnya untuk 
menikahi saya, saya menunggunya. Dengan alasan kuliah belum kelar, dan 
pekerjaan belum tetap, ingin lebih mapan agar tidak membebani saya, saya sabar 
menunggunya.

Sejenak saya tercenung, saya pastikan kembali dengan menghubungi adiknya, dan 
dengan nada yang sama, "Mas Uul masih di Pekanbaru dengan Istrinya Kak." 
Allahuakbar.

Terasa sangat dasyat cobaan yang aku terima dan aku sempat menginginkan ini 
hanya skenario mas untuk membuat saya bahagia dan ternyata bukan ini nyata, ini 
fakta yang harus saya hadapi.

Hampir seminggu yang lalu kejadian itu, sampai detik ini, masih terasa perih 
yang saya rasakan. Apalagi ternyata rencana pernikahan itu, telah dilakukan 
awal tahun. Padahal saat itu aku selalu menanyakan kapan kita menikah.

Kucoba flash back, apa yang telah terjadi, kami tiga tahun yang lalu bertemu, 
kemudian sepakat untuk serius menikah, mas datang ke keluarga di kampung 
menunjukkan keseriusannya.

Mas ikut serta lebaran di kampung kami, kami melewati hari tanpa berhenti 
komunikasi, SMS, chatting, email, bahkan bertemu. Kami saling memotivasi, 
memberikan semangat, "Jangan lupa berdoa ya. Tetap semangat Ya!" Kata-kata yang 
selalu kami saling ucapkan.

Baru aku sadar, satu kunci yang berhasil kudapatkan saat ini, "Allah cemburu!" 
Ya aku terlalu sayang ke calon Suami, dan menempatkan cintaku pada calon Suami 
di atas cinta Allah.

Astagfirullah! aku terlambat mengetahuinya, setelah aku merasakan sakit yang 
seharusnya tidak aku rasakan. Allah ampuni aku, sungguh Kau pembuat skenario 
paling baik, saat awal tahun aku sadar Mas mulai menghindar, dan pada akhirnya 
bulan Mei dia mengatakan pergi ke kota Cirebon, dan meminta saya tidak 
menghubunginya kembali.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kirim email ke