Ditulis Oleh: Administrator    

Saturday, 18 October 2008 


Seorang Muslim Adalah Saudara Muslim Lainnya
Senin, 13 Oktober 2008 

 

ÞóÇáó ÑÓæá Çááå Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : 
ÇáúãõÓúáöãõ ÃóÎõæ ÇáúãõÓúáöãö áóÇ íóÙúáöãõåõ æóáóÇ íõÓúáöãõåõ æóãóäú ßóÇäó
Ýöí ÍóÇÌóÉö ÃóÎöíåö ßóÇäó Çááøóåõ Ýöí ÍóÇÌóÊöåö (ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí 

Sabda Rasulullah saw :
“Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, janganlah ia mendholimi
saudaranya, dan jangan pula menyerahkannya pada musuh, dan selama ia
memperhatikan kebutuhan saudaranya maka Allah swt memperhatikan
kebutuhannya” (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Alam Semesta, Maha Melimpahkan
Anugerah kepada hamba hamba Nya dari zaman ke zaman, kebahagiaan dunia dan
akhirat yang milik Allah, Rahmat dan Kesucian yang milik Allah, Surga yang
kekal dan abadi yang milik Allah, Ditawarkan kepada hamba hamba Nya,
disiapkan bagi mereka kemewahan yang kekal dan abadi, Ahluttaqwa, Orang
orang yang mengikuti Sayyidina Muhammad Saw, orang orang yang akan bahagia
dengan kebahagiaan yang kekal, para pengikut Muhammad Rasulullah saw. 

Orang orang yang melewati ketenangan hidup dengan kebahagiaan di dunia dan
kebahagiaan di akhirat adalah orang orang yang mengikuti Nabiyyuna Muhammad
saw, Semakin ia berbuat hal hal yang disukai Allah, semakin Allah akan
berbuat hal hal yang ia sukai, Semakin ia melakukan hal hal yang disenangi
Allah, Allah akan selalu membolak balikkan keadaan hidupnya pada hal hal
yang ia senangi, Demikian hadirin hadirat timbal balik dan balasan dari yang
Maha Indah membalas perbuatan hamba hamba Nya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Semakin kau perindah hubunganmu dengan Allah, semakin Allah Swt memperbaiki
keadaan kita, semakin Allah benahi hari hari kita dan semakin Allah
melimpahkan keberkahan kepada kita.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Semakin kita perduli kepada saudara kita, semakin Allah perduli kepada kita.
Mana buktinya? sebagaimana hadits yang kita baca tadi “al muslim akhul
muslim“ (seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya). Bagaimana
perbuatan kita terhadap saudara kita? ketika ia susah kita juga ikut susah,
jika saudara kita lapar kita turut juga walaupun kenyang tidak merasa enak
makannya karena ada saudara kita, saudara kandung kita yakni akhul muslim, 

Berkata Rasul saw “muslim adalah saudara muslim lainnya”. Apa maksud kalimat
ini? orang yang menjiwai dan mengamalkan kalimat ini maka ia menjadi
penyebab kedamaian dan kesejahteraan di permukaan bumi. Ketika jiwanya
menyatu dengan muslim lainnya,, menghormati mereka maka ia tidak akan mau
melakukan hal hal yang merugikan saudara muslimnya. Diperjelas oleh Rasul
saw “la yadlhlimuhu” (jangan berbuat dholim kepada saudaranya), Kita juga
tidak akan tega kalau berbuat dholim kepada saudara kita sendiri, saudara
kandung, Demikian Sang Nabi saw mengajarkan kepada kita berbuat kepada
seluruh muslimin. “wa la yuslimuhu” (jangan pula membiarkan saudara
muslimnya dicengkeram oleh musuh musuh). Dan semakin ia perduli kepada
hajatnya, Allah tetap memperhatikan hajat, hajat orang itu. Semakin ia
perduli kepada saudara muslimnya yang sedang sedih, yang sedang bermasalah,
yang sedang susah. Semakin ia perduli dengan itu maka Allah pun semakin
memperhatikan kebutuhannya. Semakin ia berbuat hal hal yang disukai
saudaranya, Allah akan makin berbuat hal hal yang ia sukai.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt menyampaikan kepada kita tuntunan terindah Nabiyyuna Muhammad saw.
Kita memahami bahwa hal yang paling banyak membahayakan dan menimpa saudara
kita itu yang tadi dijelaskan oleh Ustadz Khairullah, bukan kemiskinan saja.
Orang di zaman sekarang yang dipermasahkan kemiskinan terus dan kemiskinan,
bagaimana mengangkat taraf hidup manusia. Banyak musibah, kemiskinan muncul
dan Allah melihatnya sebagai kesalahan muslimin sendiri.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Beda dengan zaman Para Sahabat Ra, mereka tidak menginginkan kekayaan. Kalau
mereka inginkan maka Allah limpahkan seluas luasnya. Demikian hadirin
hadirat yang dimuliakan Allah. Bagi mereka yang membutuhkan harta dan
keluasan, Allah Swt akan berikan selama ia mendekat kepada Allah Swt,
memperindah hubungannya dengan Allah Swt dan Allah Swt akan memberikan hal
hal yang membuat ia senang. Selama hal itu bukan dosa dan maksiat. Jadi
jangan sampai kita berfikir, semakin aku taat semakin susah hidupku. Kalau
aku bertaubat nanti aku disejajarkan dengan Para Sahabat maka hidupku
miskin. Tidak demikian hadirin hadirat, karena Rasul saw juga mendoakan
Sahabat agar kaya raya.

Dijelaskan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw mendoakan Sayyidina Anas bin
Malik Ra “wahai Allah perbanyaklah hartanya dan keturunannya dan limpahi
keberkahan bagi harta dan keturunannya”. Tapi kenapa sebagian besar Para
Sahabat yang dijelaskan Guru kita tadi adalah orang yang miskin, karena
mereka menginginkan hal itu. Karena di zaman mereka sudah ada Baitul Maal
yang menampung daripada para fuqara. Mereka menginginkan dekat kepada Allah
Swt dan memperbanyak ibadah dan memperbanyak puasa dan tidak boleh
disibukkan dengan harta.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Jadi jangan sampai kita beranggapan kalau seandainya saya banyak ibadah
nanti Allah Swt justru menyempitkan rezki saya. Justru tidak demikian, hal
itu adalah bisikan syaitan. Allah Swt akan semakin luaskan keadaan hamba Nya
terkecuali hamba Nya sendiri yang tidak menginginkannya. Ada hamba yang
tidak ingin tinggal di kota maunya tinggal di desa tapi tetap ia terpaksa.
Semakin seseorang memperindah hubungannya dengan Allah Swt maka Allah Swt
akan berbuat apa apa yang ia sukai. Ada Para Sahabat Ra tidak menginginkan
harta. Allah Swt tidak berikan pada mereka keluasan karena Allah Swt berbuat
apa yang mereka sukai. 

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Allah Swt mengabulkan doa doa, Sayyidina Umar bin Khattab Ra ingin mati
syahid dan ingin wafatnya di Madinah Al Munawwarah maka Allah Swt wafatkan
sebagai syahid di Madinah Al Munawwarah. Ada Sahabat Ra lain yang tidak
berdoa demikian, wafatnya jauh dari Madinah Al Munawwarah walaupun hati
mereka bersama Rasul saw dan Para Sahabat lainnya. Demikian hadirin hadirat
semakin kita memperindah hubungan kita dengan Allah Swt, Allah Swt akan
membuat apa apa yang kita inginkan diberi oleh Allah Swt. Allah Swt akan
berbuat apa yang kita sukai di dunia dan di akhirat.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Al Muslim akhul muslim (seorang muslim adalah saudara muslimnya sendiri).
Kita lihat Sang Pembicara Nabiyyuna Muhammad Saw, orang yang paling
mencintai seluruh muslimin. Kecintaan yang melebihi seluruh cinta. Cinta
ayah dan ibu kepada anaknya tidak berani membela pendosa di hadapan Allah
Swt di yaumal qiyamah. Cinta Sayyidina Muhammad Saw kepada umatnya (Nabi
saw) membela dan meminta pengampunan bagi para pendosa disaat ayah dan ibu
mundur atau kalau perlu tidak mengakui orang itu adalah anaknya, ketika
anaknya seorang pendosa.

Nabiyyuna Muhammad Saw orang yang paling mencintai kita, tapi cintanya (Nabi
saw) tidak terlihat di dunia tetapi terlihat jelas di yaumal qiyamah.
Sehingga kelak semua orang di padang mahsyar mengakui bahwa betul ternyata
tidak ada yang lebih perduli dan cinta kepadaku melebihi Sayyidina Muhammad
Saw walaupun di dalam kehidupan dunia tidak jumpa. Kita tidak jumpa dengan
Sang Nabi saw tapi airmata rindu beliau (Nabi saw) telah sampai kepada kita.

Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim, ketika Rasul saw mengeluarkan airmata
“aku merindukan saudara saudaraku”, siapa mereka ya Rasulullah? Mereka yang
hidup setelah aku wafat, mereka lebih senang duduk melihat aku (Nabi saw)
daripada duduk di dalam pekerjaannya, di dalam keluarganya dan di dalam
hartanya. 

Kelompok kelompok seperti ini adalah kelompok kelompok yang dirindukan oleh
Nabiyyuna Muhammad Saw. Karena kita disini tidak melihat Rasulullah Saw,
kita sudah tinggalkan keluarga kita di rumah, meninggalkan pekerjaan dan
duduk disini. Disini tidak ada Rasulullah. Bagaimana kalau ada Rasul saw?
barangkali dari kemarin atau dari seminggu yang lalu sudah penuh masjid ini
dari banyaknya orang yang ingin melihat wajah Nabiyyuna Muhammad Saw. Ini
menunjukkan kecintaan akan Sang Nabi saw dan beliau (Nabi saw) merindukan
kelompok kelompok, merindukan berjumpa dengan wajah wajah ini. Inilah cinta
yang semulia mulia cinta, inilah yang paling hakiki dan tidak pernah
terputus. Sebagaimana riwayat lainnya ketika seseorang mencintai lainnya,
berbuat sedikit saja yang menyinggung hatinya, putus dan sirna cintanya
berubah menjadi kebencian. 

Cinta Sang Nabi Saw sampai ke yaumal qiyamah. Adakah yang melebihi cintanya
Sang Nabi saw kepada kita? Allah Allah Allah Swt yang menciptakan Nabiyyuna
Muhammad saw dengan maksud untuk mencintai kita. Kenapa Sang Nabi saw
mencintai kita sedemikian hebatnya? karena Allah Swt yang menciptakan
demikian. Memang Allah Swt menghendaki engkau dicintai dan disayangi oleh
Nabimu (Muhammad saw). Allah Swt yang memilih nama kita untuk muncul di umat
ini dalam kelompok Sayyidina Muhammad Saw. Fulan bin fulan akan masuk ke
dalam kelompok umat Ku yaitu Muhammad saw dan akan dicintai oleh Nabinya
(Muhammad saw), cinta beliau (Nabi saw) kepada umatnya (Nabi saw). Maka
berikut ujian yang tiada henti kepada Yang Maha Indah yang membuat kita
dicintai dan selalu dalam naungan doa doa Muhammad Rasulullah saw.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw didatangi oleh beberapa
Sahabat mengadu perbuatan salah seorang sahabat lainnya. Seorang sahabat itu
berkata “aku kalau melihat istriku ada bersama laki laki lain maka akan
kubunuh”. Para sahabat mengadu “ya Rasulullah sahabat itu sampai begitu
marahnya”. Katanya kalau ada laki laki lain bersama istrinya akan ia bunuh
dengan pedangnya. Rasul saw tersenyum seraya berkata “kalian memangnya
kenapa? heran dengan cemburunya Sa’ad..?, Ra”. Kalian kenapa heran dengan
cemburu dan cintanya. Rasul saw berkata “aku ini lebih pencemburu daripada
Sa’ad ra”. Apa maksudnya? Rasul saw lebih mencintai umatnya daripada cinta
Sa’ad kepada istrinya. Cintanya (Nabi saw) kepada umatnya (Muhamad saw)
melebihi cintanya suami kepada istri atau cinta istri kepada suami atau
cinta ibu kepada anaknya.

Diteruskan lagi oleh Rasul saw “dan Allah Swt lebih pencemburu daripada
aku”. Allah Swt lebih mencintai kita daripada siapa – siapa yang lainnya.
Rasul saw berkata “oleh sebab itu karena Allah pencemburu (cemburu itu kan
datangnya dari cinta) maka Allah haramkan perbuatan buruk dan perbuatan
jahat yang terlihat dan yang tidak terlihat”. Kenapa? karena ingin selalu
dekat dengan hamba Nya. Tidak mau jauh dari hamba Nya, tidak mau hamba Nya
terjerumus dan menjauh karena dosa. Oleh sebab itu Allah Swt haramkan
perbuatan jahat dan perbuatan keji yang terlihat dan yang tidak terlihat.
Karena apa?karena cinta Nya (Allah Swt).

Orang yang mencintai itu kan selalu ingin dekat, tidak ingin jauh dari yang
ia cintai. Dilihat kekasihnya menjauh sedikit, tidak senang. Oleh sebab itu
Allah Swt bukan mengatakan makruh perbuatan keji dan perbuatan dosa, tetapi
haram. Kenapa? supaya hamba Nya ini tidak jauh dari Allah Swt, ingin selalu
dekat dengan hamba Nya. Tidak ada yang lebih ingin dekat kepada kita selain
Allah Swt. 

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Tidak ada yang lebih Pemaaf dari Allah Swt, tidak ada yang mengundang hamba
Nya sampai 50 waktu setiap harinya melebihi Allah Swt. Cinta yang tidak bisa
ternilai dan terbayangkan ingin jumpa 50X hamba Nya disuruh menghadap 50X
sehari. Diberi keringanan sampai 5X tapi sama dengan 50X. Subhanallah!! Dari
tidak inginnya Allah Swt jauh dari kita walaupun hamba Nya terjebak. Kalau
seandainya yang ada keadilan bukan cinta, saat menjauh dihukum, berbuat dosa
dihukum. Sekali berbuat maksiat dengan lidahnya, Allah Swt jadikan lidahnya
terbakar misalnya namun tidak, ditawarkan Maaf Nya. Sudah menjauh namun
dipanggil lagi kepada pintu Pengampunan Nya. Demikian cinta.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Yang dilanggar kalau berbuat dosa itu siapa? Kan Allah Swt yang disakiti
perasaan Nya. Seseorang ketika cinta pada orang lain perasaannya disakiti
makin ingin dekat atau makin ingin jauh. Kalau cintanya hanya sekedar cinta
di mulut saja, makin orang yang dicintainya berbuat hal yang tidak disukai,
ditinggal tidak mau lagi berteman. Hilang cintanya, berbeda dengan Allah
semakin hamba Nya berbuat dosa semakin ditawarkan Maaf Nya. Masih ingin
dekat dengan Ku wahai pendosa? Ku terima. Jalallahu Yang Maha Indah
Menerangi hamba hamba Nya, beruntung jiwa yang merindukan Allah Swt.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan Rasul saw bersabda “tiada pula yang lebih menyukai udzur melebihi Allah
Swt”. Udzur itu alasan, minta maaf sudah berbuat salah. Siapa? orang orang
yang lain tidak senang, kalau salah saja ya salah saja, sudah tidak usah
banyak alasan. Allah Swt menyukai Maaf dan Memaafkan. Oleh sebab itu
diutuslah Sang Pembawa kabar baik, kabar gembira dan Sang Pembawa Peringatan
yaitu Nabiyyuna Muhammad Saw. Supaya apa? supaya hamba Nya kenal dengan
ajaran yang mendekatkan kita kepada Allah Swt.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dalam kehadiran di majelis ini tentunya, saya teringat saudara saudara kita
di Manokwari, Irian Jaya. Sebenarnya saya tidak ingin mengulas ucapan ini
tapi banyak permintaan karena sebagian dari saudara kita ingin dengar dari
website mengenai dakwah di Papua, Irian Jaya. Alhamdulillah keberangkatan
saya sampai pada hari Rabu dini hari yang keberangkatannya dari Jakarta
Selasa malam. 4 jam perjalanan dengan pesawat dan perbedaan waktu disana
adalah 2 jam WIT (Waktu Indonesia Timur) dan disambut dengan sambutan yang
sangat hangat di kota Manokwari oleh para pemuda kita lalu meneruskan
perjalanan menuju Ransiki, 100 km dari kota Manokwari selama 3 jam
perjalanan. Sepanjang perjalanan yang selalu saya saksikan adalah hal yang
sangat menyesakkan hati, selalu yang dilihat tidak pernah ada yang spanduk,
iklan atau lainnya terkecuali baleho besar, spanduk besar ada di setiap
tikungan jalan bertuliskan “Manokwari Kota Injil”. Padahal Manokwari belum
diresmikan sebagai Kota Injil, cuma mereka saja mengada ada. Besar sekali
balihonya, disetiap tikungan jalan ada pemandangan itu lagi.

Saya bertanya kepada yang bersama kita, penduduk setempat “ini muslimin
disini berapa persen persentasenya?”. Ia mengatakan di propinsi Irian Barat
ini sekitar 40% : 60% perbedaannya. 40% muslimin, Subhanallah!! Lalu dimana
muslimin ini, saya belum melihat satu orang pun yang pakai peci maupun
wanita yang memakai jilbab sepanjang jalan 100 km. Memang jalan disana
sangat sepi, dalam 15 menit, 20 menit baru bertemu motor atau mobil lainnya.
Sepi sekali, memang daerah yang paling jauh daripada Ibukota negaranya
(Jakarta), paling jauh tentunya Papua. Sampai disana hadirin hadirat jiwa
saya terus teriris, dimana wajah wajah muslimin, aku ingin lihat wajah umat
Sayyidina Muhammad Saw. Saudaraku, saudara kita ingin lihat wajahnya. Sedari
tadi baleho dan spanduk yang mencekik kita dengan ucapan “Manokwari Kota
Injil”. 

Dimana muslimin? hampir beberapa kilometer lagi sampai di wilayah Ransiki,
saya lihat beberapa pemuda di pinggir jalan membawa bendera, tidak terlihat
pakai peci atau tidak karena pakai helm, bendera apa lagi. Ternyata setelah
dekat bendera Majelis Rasulullah Saw. Saya kira saya mimpi, di wilayah
Papua, Irian Jaya ada bendera Majelis Rasulullah Saw kapan sampai disini.
Ternyata pemuda pemuda kita membuka helmnya dengan mengenakan peci putih,
mereka di wilayah Ransiki. Santri santri yang sering hadir di majelis kita
setiap malam selasa. 20 orang memang sedang pulang kampung kesana. Mereka
menyambut kedatangan kita, tidak lama kemudian disusul dengan beberapa motor
dengan bendera Majelis Rasulullah Saw dan bendera kalimat Tauhid diikuti
mobil mobil lainnya dengan Rebana Thola’al Badru Alaina di tengah hutan.
Kami terus berjalan arak arakan sampai di kota Ransiki dan demikian
dahsyatnya sambutan muslimin di kota itu walaupun disitu ada juga yang bukan
muslim.

Tapi sambutan muslimin sangat hangat, siapa mereka? Ayah ayah dan keluarga
daripada santri santri kita yang dari Manokwari, Irian Jaya. Subhanallah!!
Anak anak belasan tahun itu disana ternyata berdakwah sebagaimana doa kita
setiap kali mereka maju untuk membaca Alqur’an semoga kembali membawa
hidayah dan kemenangan. Demikian doa kita untuk mereka dan doa itu diijabah
oleh Allah Swt. Sampai diantara Ayah mereka berkata “ini anak kami tidak
boleh pulang lagi ke Jakarta”, kenapa tidak boleh? karena ia jadi imam di
salah satu kampung disini. Saya berkata “biarkan orang lain yang jadi imam”,
mereka berkata wilayah kampung itu baru masuk islam dan tidak ada yang bisa
shalat. Mereka ingin shalat tidak ada yang mengajari shalat, mereka belum
bisa shalat sendiri, belum tahu dhuhur berapa raka’at, ashar berapa raka’at,
berapa banyak duduk, berdiri dan bersujud. Harus diimami, jadi kalau anak
itu sakit tidak ada yang shalat di kampung ini, kalau ia pulang di kampung
ini tidak ada lagi shalat. Subhanallah!!.

Di Jakarta kaki kita saling sikut, saling gesek antar majelis taklim. Disana
orang mau shalat tidak ada yang mengajari. Satu kampung mau shalat tidak ada
yang mengajari. Ada yang sudah belasan tahun mengenal islam dan pernah
dengar tentang shalat tapi tidak ada yang mengajarinya. Kenapa? tidak ada
ulama disana, sangat sedikit. Tentunya kita tahu Irian Jaya pulau terbesar
dari seluruh Indonesia bahwa pulaunya paling besar adalah Irian Jaya. Ulama
disana sangat sedikit dan jarak tempuhnya sulit dijangkau kendaraan disana
karena kondisi jalannya sangat buruk. Satu musholla saya kunjungi, mereka
berkata “ini musholla radius puluhan kilometer cuma hanya ada satu mushollah
ini. Jangankan masjid, musholla itu hanya satu saja. 

Jadi kalau kita mau ke musholla harus jalan berjam jam untuk sampai ke
musholla itu. Itu hanya satu musholla saja, di sekian belas kampung di
sekitarnya. Demikian keadaan muslim disana hadirin hadirat dan saya hadir di
mushollah itu mendoakan mereka. Menjaga musholla itu lebih daripada menjaga
rumah mereka.

Perjalanan diteruskan ke Bintuni, 200 km dari Ransiki atau 300 km dari
Manokwari. 12 jam perjalanan, karena kondisi jalan yang sangat buruk tidak
bisa dilewati kecuali mobil mobil tinggi, jeep dan lainnya. Sampai disana
sambutan yang sangat mengesankan. Ketika saya keluar mereka sudah menyambut
dengan ratusan muslimin muslimat diluar memegang bendera bendera menyambut
kita dan saat saya kelaur mereka menangis, ada yang bertakbir, ada yang
menjerit. Kenapa ini? mereka berkata “kami sejak dulu hanya mendengar dari
datuk datuk kami tentang Para ulama, Para Habaib dan kami belum pernah
kedatangan satu pun Habib di kota Bintuni. Ratusan tahun kami cuma dengar
dari kakek kakek kami saja. Bahkan ada seorang ibu tua melihat pakaian ini,
ia menangis dan berkata “dulu saya lihat kakek saya berpakaian seperti ini,
sejak itu tidak ada lagi yang berpakaian seperti ini”, sudah lama ratusan
tahun yang silam.

Bintuni dimasuki islam abad ke 16 Masehi. Demikian dahsyatnya cinta dan
rindu mereka kepad para ulama dan demikian sangat menyedihkan keadaan mereka
saudara saudara kita. Diantara keluh kesah mereka yang demikian polos mereka
berkata “kami ini Propinsi Papua tidak mau ikut Republik Indonesia
terkecuali karena kami tahu Republik Indonesia itu muslim”. Kami tidak mau
bersama Portugis, kami ingin bersama Republik Indonesia karena muslim. Tapi
setelah kami jadi saudara sebangsa mereka, kami yang paling dikucilkan.
Demikian penyampaian mereka. Mereka berkata dari mana kami harus belajar
islam, tidak ada yang mengajari kami. Kami belajar agama islam hanya dari
televisi dan itu cuma satu satunya yang membuat kami mengenal islam. Padahal
tidak semua dari kami yang wilayahnya ada listrik. Listrik saja sulit disana
apalagi televisi. Radio tidak ada sinyal pun sangat sulit. 

Sampai mereka berkata kami dengar dari saudara saudara kami yang punya
televisi bahwa orang orang di Jakarta mengirimkan hartanya untuk Palestina,
untuk Bosnia. Kenapa mereka kirim ke tempat yang jauh, kami saudara sebangsa
tidak mampu membangun mushola dan tidak bisa melakukan shalat karena tidak
ada yang mengajarinya. Demikian sanggahan sanggahan dan keluhan mereka.
Saudara saudara kita di wilayah Irian Barat. Setelah saya meninggalkan
Bintuni dan tentunya kita mengambil beberapa santri untuk kembali lagi
kesini. Sudah dari Ransiki dan 10 santri yang kita ambil dari Bintuni lagi.

Ditengah perjalanan di malam hari, saya meriang karena sedih juga mengingat
keadaan yang sedemikian menyedihkan dan sangat mengharukan. Ketika saya
tertidur saya bermimpi berjumpa dengan seorang pemuda seusia saya. Pemuda
dengan pakaian putih putih dan ia berkata “saya berdakwah disini, lewat
ditempat ini, dan saya dikejar kejar disini dan saya dibunuh disini”. Ketika
saya bangun, saya melihat ternyata tempat yang dimimpikan itu adalah rimba
belantara, ia berkata “saya mati dibunuh disini”. Kuburnya tidak dikenali
orang, Subhanallah!! Inilah perjuangan para Da’i terdahulu.

Abad ke 16 M, bagaimana keadaan Irian, bagaimana sulitnya menembus tempat
itu demi menyampaikan cita cita dan tugas Nabiyyuna Muhammad Saw.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Hampir saya berfikir, saya akan meninggalkan Jakarta dan terus berdomisili
di Irian Barat karena tidak tahan melihat yang disini Jakarta sudah banyak
Da’i sedangkan disana belum. Tapi setelah saya fikir fikir tentunya lebih
baik kita mengambil santri santri itu dan mendidiknya disini dan kembali
kesana dan dididik lagi lalu kembalilagi kesana hal itu lebih baik.

Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan tentunya setelah saya meninggalkan Papua, Irian Barat saya bermunajat
dan tentunya kita juga bermunajat bahwa sekarang kita melihat pamflet
pamflet, spanduk spanduk Papua atau Manokwari Kota Injil kita bermunajat
akan dating waktunya Irian Barat menjadi kota Sayyidina Muhammad Saw, Irian
Barat sebagai wilayah Nabiyyuna Muhammad Saw. Kita makmurkan wilayah Jakarta
bukan berarti kita memikirkan Irian Barat saja, Jakarta juga perlu dibenahi,
saudara kita yang masih narkoba, saudara kita yang masih mabuk, saudara dan
teman yang masih tidak mau shalat dan semua adalah lading jihad kita ntuk
menuntun mereka pada kemuliaan, kembalikan mereka kepada hidayah.

Kita bermunajat kepada Allah Swt, semoga Allah Swt melimpahkan kemakmuran
bagi muslimin muslimat di wilayah Jakarta, di wilayah Irian Barat dan
diseluruh wilayah muslimin. Ya Rahman Ya Rahim kami berdoa untuk saudara
saudara kami di Papua, Irian Barat dukung mereka Rabbiy Rabbiy tolong
perjuangan mereka, tolong beri apa apa yang mereka inginkan, limpahkan
keluasan bagi mereka, semoga Allah Swt limpahkan hidayah bagi mereka yang
menyembah selain Mu.

Ya Rahman Ya Rahim Ya Djaljalali wal ikram jadikan wilayah itu wilayah
Sayyidina Nabi Muhammad Saw, bangkitkan kekuatan muslimin muslimat. Ya
Rahman Ya Rahim datangkanlah terus santri santri dari putra putri mereka ke
Jakarta dan yang akan kembali ke wilayah mereka membawa hidayah, membawa
syari’ah, membawa islam, membawa dakwah. Mengenalkan shalat, mengenalkan
tarawih, mengenalkan takbir, mengenalkan puasa ramadhan, 

Faquuluuu (ucapkanlah) Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah
Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah Ya
Allah Ya Allah Ya Allah Ya Allah

Faquuluuu jamii'an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

 



[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke