----------------------------------------------------------------
ARTIKEL TERBARU
----------------------------------------------------------------

http://www.hudzaifah.org/Article343.phtml

Tiga Kata yang Terlupakan  

Posted by: ski_it on Monday, April 10, 2006 - 03:45 PM 
 
Hudzaifah.org - Ardi berlalu begitu saja setelah ia membayar ongkos ojeg
yang ia tumpangi, jalannya tergesa-gesa. Yup, ia terburu-buru karena hampir
terlambat masuk kelas, alasannya klasik, "MACET". Dalam hatinya berkata
beruntung ia terbantu oleh fasilitas ojeg yang mahir berselap-selip diantara
kerumunan kendaraan-kendaraan mewah Jakarta. Ups, tapi ia lupa sesuatu,
berkata TERIMA KASIH pada pak ojeg. Hal yang remeh memang, dan cenderung
sering diremehkan oleh kebanyakan orang.

Yuli, seorang akhwat yang selalu sibuk dengan agenda-agendanya yang padat,
datang telat satu jam kerapat organisasi. Simple juga, hanya ucapkan
"Assalamu'alaikum" lalu duduk dengan manis di kerumunan teman-temannya tanpa
pernah berpikir untuk mengucapkan MAAF. Padahal ia termasuk orang yang
ditunggu-tunggu dalam rapat itu. Maklum dia adalah ketua sie acara yang
notabene harus selalu memberikan progress report yang berkala. 

Irman adalah seorang Presiden Mahasiswa di kampusnya. Ia termasuk orang yang
lugas dalam memberikan instruksi. "Anto, bawakan proposal yang harus saya
tandatangani keruangan saya". "Rina, ketik surat ini dan secepatnya kirim!"
"Mas somay, pesen somay sepiring, gak make lama ya..!!" Wah, sangking
lugasnya ada sebuah kata berharga yang ia lupa. TOLONG.

Fenomena-fenomena diatas sering kita temui di sekeliling kita. Mungkin
bahkan tidak jauh-jauh, kita juga sering melakukannya. Betul?

TERIMA KASIH, atau bahasa aktivis gaulnya syukron, seringkali terlupa. Dalam
surat Al A'raaf ayat 58 Allah berfirman: 

"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.
Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang
yang BERSYUKUR."

Dalam ayat ini Allah mengajarkan kita untuk berterimakasih atas semua yang
kita terima. Dalam psikologi, orang yang menerima ucapan "TERIMA KASIH" akan
senang dan merasa usahanya dihargai.

Kata berikutnya yang jarang kita ucapkan adalah kata "MAAF". Atau akrab
disebut "AFWAN...".

"Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah
(yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang
diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang
baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan
suatu rahmat." (QS. Al Baqarah:178)

Dalam ilmu psikologinya kata MAAF sangat efektif untuk meredam rasa
kekesalan orang yang dirugikan. Kata MAAF pun sebaiknya dari hati yang tulus
dan diiringi dengan senyum yang ikhlas.

Kata terakhir yang sering terlupakan adalah kata "TOLONG".

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al
Maaidah:2)

Dalam ilmu psikologinya kata TOLONG adalah sebuah kata yang membuat orang
yang dimintai pertolongan merasa dibutuhkan dan merasa dipentingkan. Bagi
sebagian besar orang perasaan tersebut sangat membahagiakan hatinya. Apalagi
kalau diucapkan dengan lembut.

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS. Ali 'Imran:159) [DAI]  







===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke